AUTHOR : LEE EUN SAN
TITLE : PLEASE, DON'T JUDGE ME
GENRE : ROMANCE, ANGST,
MAIN CAST :
*KIM JONG IN / KAI (NAMJA)
*DO KYUNG SO / DO (YEOJA)
AND THE OTHERS….
LENGTH : TWOSHOOTS
GENDERSWITCH FOR UKE.
DISCLAIMERS
Semua cast yang ada di ff ini bukan milik aku, mereka milik diri mereka sendiri, keluarga ama tuhan YME. Amu Cuma minjem nama mereka ajah. Terima kasih. NO SIDERS SO PLAGIAT!
SUMMARY
Jongin mencintai kyungsoo, kyungsoo mencintai jongin. Jongin seorang superstar kyungsoo gadis biasa. Bisakah mereka terus memepertahankan cinta mereka ditengah perbedaan yang cukup besar? Bisakah mereka bertahan di tengah cobaan yang akan mengguji cinta mereka?
Let's check it out!
And the story begin…
Chapter 1
Seorang yeoja mungil berkulit putih pucat dan bermata lebar bak burung hantu sedang menggerutu kesal di sebuah taman sendirian, cuaca hari ini cukup bersahabat mengingat sekarang di korea sudah masuk musim gugur. dia mendesah palan sambil sekali lagi menengok arloji bergambar owl kesayangannya.
"jika dalam sepuluh menit kau tidak datang,, mati kau!" geramnya dalam hati.
dia melihat sekeliling dan tersenyum miris saat ia melihat sepasang kekasih yang duduk tak jauh darinya. Mereka sedang bercanda dan tak jarang sang namja mengecup sayang pipi gembil kekasihnya.
"hhhh,,, apakah aku bisa melakukan itu semua dengannya?" yeoja itu lagi-lagi menghembusakan nafasnya berat.
Sejenak ia mengingat awal pertemuannya dengan orang yang sedang ia tunggu, orang yang sudah satu tahun belakangan ini menjadi kekasihnya. Kadang ia tak percaya dia yang bukan siapa-siapa bisa memiliki kekasih sehebat itu.
"aku ini beruntung atau bernasib malang?" gumamnya.
Mari kuperjelas, yeoja yang sedang duduk itu bernama Do kyungsoo. Dia bukanlah sisiwi tercantik di sekolahnya, ia juga bukan yang paling kaya apa lagi populer. Dia hanya gadis biasa, dari kalangan biasa dan menjalani masa SMA nya juga dengan hal-hal yang biasa sampai suatu hari dia bertemu dengan seseorang di tengah hari hujan.
Flashback on
Kyungsoo mengeluh kesal karena hari ini nasib sial menimpanya lagi. Diluar sedang hujan tapi dia tak membawa payung sedangkan hari sudah mulai gelap.
"hhh,, apa sebenarnya kesalahanmu di masa lalu, Do kyungsoo? Kenapa kau selalu saja bernasib buruk? Hhh,," keluhnya kesal.
Dia mendumel panjang lebar tanpa menyadari bahwa ada sepasang mata yang sejak tadi memperhatikan gerak-geriknya. Orang itu terkadang tertawa kecil saat melihat kyungsoo, mendumal sambil mengerucutkan bibir tebalnya imut. Apa lagi saat dia mengecak frustasi rambut berwarna merah anggur itu kesal.
"hahahahah,,," tak kuat menahan tawa akhirnya orang itu tertawa juga melihat tingkah lucu kyungsoo.
Merasa ada suara lain selain dirinya membuat kyungsoo mau tak mau menoleh mencari suara itu. Dia mendapati seseorang dengan jumper hitam yang menutupi kepalanya sedang menunduk sambil terus terkikik sambil memegangi perutnya. Kyungsoo memiringkan kepalanya imut sambil menatap heran seseorang itu.
Merasa ditatap seseorang itu berhenti tertawa "hhh,, mian aku tak bermaksud menertawakanmu, tapi kau lucu sekali,, hahahaha…." Lagi-lagi dia tertawa sambil memegangi perutnya yang terasa mulai sedikit sakit.
Kyungsoo memberenggut heran. "kenapa dia tertawa seperti itu,eoh? Memangnya aku pelawak. Tssk dasar orang aneh" fikir kyungsoo. Dia mengendikkan bahunya pelan lalu kembali memfokuskan matanya pada rintik hujan yang kian lama kian deras saja.
"hhh,, kalau hujan lebat begini kapan aku bisa pulang? Omma,, eothoke,,,?" rengek kyungso pelan.
Karena sibuk dengan dirinya sendiri kyungsoo sampai tak menyadari bahwa kini orang yang tadi menertawaknnya sudah berdiri tepat disampingnya.
"hhai,,," sapanya.
Kyungsoo sedikit terlonjak kaget. "eh,, eum hhai,," jawabnya takut-takut.
"aku sering melihatmu datang kemari, apa kau juga suka musik?" Tanya orang itu. Dari suaranya yang berat kyungsoo yakin dia adalah seorang namja.
"eh,, eum,, ya begitulah." Jawab kyungsoo pendek. Dia sebenarnya sedikit takut berbicara dengan orang asing karena memang gampang akrab bukanlah sifatnya lain halnya jika kau bertemu dengan sahabatnya baekhyun. Kyungsoo sedikit menggeser tubuhnya selesai ia bicara.
"kenapa kau menjauh? Kau takut padaku,eoh?" Tanya namja itu langsung.
Kyungsoo mengerjapkan mata bulatnya berkali-kali "ah,, bukan begitu, aku hanya kurang nyaman dengan orang asing." Jawab kyungsoo jujur.
"ahh,, begitu, baiklah. Oiya kau suka musik apa?" Tanya namja itu lagi.
"aku suka hampir semua jenis music, kau?"
"aku juga, tapi aku tak bisa bernyanyi, suaraku jelek sekali." Jawab namja itu sambil sedikit terkekeh menertawakan dirinya sendiri.
"eh,,? Benarkah?" kata kyungsoo sambil menatap namja yang lebih tinggi darinya itu.
Namja itu mengangguk. "ne, suaraku lebih mirip tikus terjepit daripada suara manusia." Katanya.
"hahhah,, kau ini,, mana ada suara mausia seperti itu, hahahhaa…." Kyungsoo tertawa lepas mendengar ocehan konyol namja yang baru ditemuinya itu.
Melihat kyungsoo tertawa namja itu juga ikut mengulum senyumnya. "cantik,,,," batinya.
"lalu, jika bukan untuk bernyanyi? Kenapa kau kesini?" Tanya kyungsoo setelah berhasil menghentikan tawanya.
"aku mencari lagu yang enak untuk menari." Katanya singkat.
"menari? Kau bisa menari? Waahh,, " puji kyungsoo.
"kenapa kau tidak percaya? Ingin melihatku menari?" tawar namja itu sombong.
Kyungsoo mendecih pelan "ttsskk,, mau pamer,eoh?" jawabnya sambil tersenyum tak lama kemudian.
"heheh,, kau tahu saja, aku suka pamer." Balasnya sambil nyengir.
"tsskk, dasar."
"oiya,, aku lupa, siapa namamu, aku jongin, kim jongin?" kata namja itu sambil mengulurkan tangannya.
Kyungsoo menyambut tangan namja itu dan menjabatnya " kyungsoo, do kyungsoo." Jawabnya singkat sambil sedikit merona entah kenapa.
"nama yang manis, seperti dirimu.." goda jongin yang langsung membuat pipi putih kyungsoo merona merah.
"tsskk, dasar pembual." Katanya sambil menarik tangannya yang masih digengam erat jongin.
Jongin tertawa kecil "hahha,,,,"
Obrolan mereka terus berlanjut sampai beberapa saat kemudian.
"eum,, jongin-ssi, apa kau tidak mau melepaskan kacamatamu itu,eoh? Ini kan didalam ruangan apa kau tidak merasa itu berlebihan." Tanya kyungsoo pada jongin. Dia heran kenapa jongin terus saja memakai jumper sampai sebatas kepala dan kacamata hitam itu saat dia didalam ruangan seperti ini. Mencurigakan!
"ah,, tidak apa-apa. Aku nyaman menggunakannya. Lagipila kalau aku melepaskannya akan ada keributan nanti." Jawab jongin.
Kyungsoo menoleh kearah jongin, dia mnedekatkan wajahnya untuk mengamati wajah jongin lebih dekat. "jangan katakan kau ini pencopet yang sedang bersembunyi,," tuduh kyungsoo sambil menyipitkan matanya keraah jongin.
"mwo…? Kau bilang apa? Pencopet? Hhh,, kau ini? Apa kau fikir ada pencopet setampan aku,eoh?" kata jongin.
Kyungsoo mendecih mengejek. "ciiihh… tampan? Mana ada orang yang bisa tahu kau tampan jika kau menutup hampir separuh wajahmu itu tuan,," kata kyungsoo sambil kembali memundurkan wajahnya ketempat semula.
"kau tak percaya aku ini tampan?" kata jongin.
",,,"kyungsoo diam tak berniat meladeni omongan jongin yang menurutnya tak penting.
"ya,, aku bicara padamu mata besar.." kata jongin kesal.
"ttsskk,, mana aku tahu kau tampan atau tidak tuan aneh." Balas kyungsoo tak kalah kesal.
"hhh,, baiklah aku akan menunjukan wajahku, tapi jangan disini," jawab jongin
Kyungsoo sekali lagi memandang remeh jongin. "hai tuan, apa kau fikir wajahmu itu setampan Kai exo,eoh? Jika iya maka aku rela menjadi budakmu, tsskk," kata kyungsoo asal.
Seringai muncul diwajah jongin "benar kau mau jadi budakku jika wajahku itu setampan kai exo? Kau bersumpah?" kata jongin memastikan
"ya,, dan kau bisa pegang kata-kataku. Hhh,, tapi kurasa itu hanya ada dalam mimpimu tuan kim jongin yang aneh. " ejek kyungsoo.
Tanpa aba-aba jongin menyeret kyungsoo menjauh dari depan toko music tempat mereka tadi berdiri menunggu hujan.
"ehh,, kau mau membawaku kemana?" kata kyungsoo sambil mencoba menyamakan langkahnya mengikuti jangkah lebar jongin.
"tskk, sudah diam saja,, katanya kau mau lihat wajahku." Jawab jongin sambil terus berjalan.
"iya,, tapi apa kau harus menyeretku seperti ini,eoh.." dumal kyungsoo.
"sudah diam saja, aku sedang mencari tempat yang pas, ah,, itu kurasa disana bisa." Pekik jongin senang.
Keduanya melangka kesebuah bilik fotobox yang tak jauh dari toko kaset tempat mereka tadi. Keduanya masuk. Jongin menutup tirai dan mendudukkan kyungsoo di bangku kecil tepat di depan mesin yang digunakan untuk memotret.
"kau sudah siapa melihat wajah tampanku?" kata jongin.
Kyungsoo mendecih kesal "tsskk,, sudahlah,, cepat lakukan., aku mau pulang."
"kau ingat apa janjimu tadi bukan?" kata jongin
"janji apa?" jawab kyungsoo
"kau akan jadi budakku jika wajahku setampan kai personil boyband exo itu." Jawab jongin
"hhhh,,,, itu,, baik. Jika kau tidak tampan makau kau yang akan jadi budakku, deal?" tantang kyungsoo.
Jongin tersenyum lalu menjabat tangan mungil kyungsoo. "ok,manis."
Blush,,,,
Pipi kyungsoo lagi-lagi merona saat jongin membisikan rayuannya di telinganya.
Jongin menunduk lalu perlahan ia menurunkan hoodie yang sejak tadi menutupi separuh wajahnya, kemudian ia membuka topi yang ada di bawahnya dan terakhir ia membuka kaca mata hitamnya. Kyungsoo menatap jongin intens tapi dia kesulitan melihat wajah jongin karena namja itu masih menunduk.
"bagaiman aku bisa melihat wajahmu jika kau menunduk begitu,eoh?" kesal kyungsoo.
"hhh, kau tidak bisa sabar,eoh." Keluh jongin masih tetap pada posisinya.
"hh,, sudahlah lupakan sa,,,,," kyungsoo menatap kaca di depanya tak percaya. Bahkan tanpa sadar dia sampi membiarkan mulutnya menggaga saking terkejutnya. Dia mengerjapkan mata bulatnya sambil terus memandang sosok yang kini sedang berdiri tegap di belakang tubuhnya.
"kk,,,kau…" kata kyungsoo terbata sambil menujuk sosok jongin di belakangnya.
"wae,,? Aku tampan bukan?" katanya menang.
"k..kau.." lagi lagi kyungso hanya bisa mengulang kata-kata yang sama.
"tsskk, aku tahu, aku tahu. Aku tampan bukan." Kata jongin menyombong sambil menyunggingkan semnyum manisnya kearah kyungsoo yang masih betah menatap sosoknya dengan mata bulatnya yang menggemaskan.
"bb,.bagaiman bisa? Hhh,, ini pasti mimpi?" gumam kyungsoo.
"sayangnya ini bukan mimpi, nona manis. Hhh,, ini nyata." Bisik jongin di telinga kyungsoo.
Kyungsoo merasa seluruh urat saraf ditubuhnya melemas saat jongin membisikan kata-kata itu padanya.
"tapi kau? Benarkah itu kau, Kai? Kau Kai exo?" Tanya kyungsoo
Jongin mengangguk. "ya, dan aku mau menagih janjimu padaku."
"eh,, janji?"
Jongin mengangguk mantap "mulai hari ini kau budakku sampai waktu yang tidak ditentukan." Katanya sambil menyeringai.
"MWO…?" teriak kyungsoo.
Flashback off.
Kyungsoo tak bisa menyembunyikan tawanya setiap kali ia mengingat awal pertemuannya dengan jongin atau kai. Sejak saat itu hampir setiap hari kai mengajak kyungsoo bertemu. Padahal tak jarang mereka bertemu hanya sebentar karena kai harus melanjutkan lagi jadwalnya yang padat. Tapi bagi kai bertemu kyungsoo akan menambah semangatnya untuk melalui jadwalnya yang sudah sangat padat dan mencekik. Mungkin kai sudah jatuh hati pada kyungsoo sejak awal dia betemu dengan yeoja cantik bermata besar itu.
Setelah hampir dua bulan, akhirnya kai memberanikan diri menyatakan cintanya pada kyungsoo. Tentu saja kyungsoo menerimanya karena sadar atau tidak kai sudah menjadi bagian penting untuk kyungsoo. Dan kemudian mereka resmi menjadi sepasang kekasih sejak saat itu. Menjadi kekasih seorang bintang terkenal bukanlah hal yang mudah. Banyak konsekuensi yang harus mereka hadapi. Tapi kyungsoo dan kai berjanji akan terus berusaha melewati semua itu demi cinta mereka.
kyungsoo melihat arlojinya sekali lagi, sekarang sudah hampir dua jam ia menunggu kai disini. Inilah salah satu hal yang selalu jadi masalah mereka. Waktu, kai dan kyungsoo jarang sekali memiliki waktu bersama layaknya pasangan kekasih lainnya. Sekalinya ada, pasti sangat singkat atau bahkan kyungsoo harus menunggu lama seperti ini.
"kim jongin,,,, kau menyebalkan…" kesal kyungsoo sambil meghentakkan kakinya ketanah
Greep…
"tapi kau mencitaiku kan,,,"
Tiba-tiba seseorang memeluk kyungsoo dari belakang. Bukanya takut kyungsoo justru senang, dia hafal betul dengan suara dan harum parfum orang ini.
"jongine,,," katanya senang.
"mianhe,, aku sudah membuatmu menunggu lama." Kata jongin sambil melesakkan kelanya di perpotongan leher kyungsoo yang hangat. Ia menghirup aroma bayi yang menguar natural dari tubuh kyungsoo.
"kau wangi seperti bayi…" kata jongin.
Kyungsoo mengusap sayang kepala jongin yang bertenger manis dipundaknya. "bogoshipo,,.." gumamnya.
"nado,, chagiya.." balas jongin sambil mengeratkan pelukannya ketubuh mungil kekasihnya itu.
"ayo kita pergi.." kata jongin
"kemana?" Tanya kyungsoo.
"keapartementku. Disana lebih aman." Jawab jongin
Kyungsoo mengangguk. Dia berdiri lalu mengamit lengan jongin sambil tersenyum cerah. Hilang sudah semua kekesalan yang tadi sempat mampir dihatinya. Dia selalu dan akan selalu bahagia setiap kali jongin hadir di depannya.
"kajja,," jawabnya semangat.
Jongin membukakan pintu mobilnya untuk kyungsoo dan menyusul setelahnya. Sebelum keapartemen, kyungsoo meminta jongin mengantarnya ke supermarket karena dia ingin belanja untuk makan malam. Keduanya belanja dengan gembira meskipun jongin harus susah payah menyamar agar tidak ketahuan. Selesai belanja mereka baru menuju apartemen mewah jongin yang ada di kawasan elit korea. Setelah memasukkan mobilnya kedalam mereka bergandengan tangan menuju kamar jongin, ruangan bernomor 1214 adalah milik jongin.
"kau mandilah, aku akan menyiapkan makanan untuk kita," kata kyungsoo pada jongin yang sedang melepaskan seluruh atribut penyamarannya.
Jongin mengangguk patuh karena memang ia sangat lelah seharian ini. Dia melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk segera mandi.
Setelah jongin pergi, kyungsoo segera memulai aksinya. Dia memasukkan beberapa barang di kulkas untuk pesedian dan sisanya akan ia masak. Dia mengikat rambut panjangnya keatas sehingga menampakkan leher jenjangnya yang putih mulus lagi menggoda. Dia mulai berkutat dengan semua bahan makanan itu tanpa sedikitpun menyadari bahwa jongin sudah selesai mandi dan kini sedang asik menatapnya yang sibuk dengan semua masaknnya. Jongin berjalan perlahan lalu tanpa aba-aba memeluk pinggang ramping kyungsoo dari belakang.
"astaga,, kau membuatku kaget" pekik kyungsoo.
"hhhmmm,, baunya enak." Kata jongin sambil menciumi tengkuk kyungsoo.
"tsskk, kalau baunya enak kenapa bukan masakanku yang kau cium,eoh? Kenapa kau malah menciumku?" kata kyungsoo sambil melanjutkan kegiatan memasakknya tanpa sedikitpun terganggu dengan ulah jongin yang terus saja menjamahi tengkuknya.
"karena kau lebih nikmat daripada semua hal didunia ini, chagiya,,," bisik jongin seduktif ditelinga kyungsoo.
Blush,,,,
Wajah kyungsoo memerah "tsskk,berhenti membual kkamjong." Kata kyungsoo sambil menggoyangkan bahunya untuk mengusir kepala jongin dari bahunya.
"siapa yang membual,, bagiku kau yang ternikmat dari semua hal yang nikmat." Jawab jongin tak mau mengalah.
"hhh,, baiklah,,baiklah, tapi bisakah sekarang kau menyingkir dari bahuku? Kau membuatku kesulitan bergerak." Kata kyungsoo.
"ani,," jawab jongin cuek. Dia malah semakin meneggelamkan kepalanya di ceruk leher kyungsoo. Dia juga megeratkan pelukannya di pinggang ramping kyungsoo.
"jonginie,,," kata kyungsoo yang mulai risih.
"hhmmmnn,,,," jawab jongin.
"lepas,,,"
"ani…."
"jongin….kubilang lepas."
"ttsskk,, ani, aku rindu padamu, chagi,," rengek jongin manja.
Kyungsoo mengehela nafasnya pelan. Kalau jongin sudah merengek seperti ini maka dialah yang akan kalah. Kyungsoo memutar tubuhnya sehingga kini dia berhadapan langsung dengan namja yang menjadi kekasihnya itu. Dia menagkup wajah tampan jongin
"aku mohon lepaskan aku dulu sebentar,ne. aku akan menyiapkan makanan untukmu. Setelah itu aku miliku,,," kata kyungsoo sambil tersenyum manis
Senyuman lebar langsung menguar dari wajah jongin "yaksok?" tanyanya.
Kyungsoo mengangguk. "tapi biarkan aku menyelesaikan masakanku dulu, ne."
Jongin mengangguk patuh "baiklah, aku mengalah, tapi jangan lama-lama."
Kyungsoo mendecih "tsskk, ne kkamjong."
Jongin tersenyum lalu melangkah pergi dari dapur dan beralih untuk menselonjorkan tubuhnya di sofa sambil menonton televisi.
Sekitar dua puluh menit kemudian kyungsoo sudah menyelesaikan seluruh masaknnya. "jongine,,, ayo makan." Teriaknya.
",,,," hening. Tak ada sahutan dari jongin padahal jarak antara dia dan jongin tak jauh.
Kyungsoo menghampiri jongin. Dia tersenyum saat mendapati kekasihnya itu sudah tertidur pulas.
"hhh,, kau pasti lelah sekali,eoh?" katanya sambil menunduk dan membelai rambut pirang jongin sayang. Dia mengecup pucuk kepala jongin lembut.
Dia memandang miris kearah jongin. Kekasihnya itu kini memiliki kantung mata, bukti bahwa semua aktivitasnya sangat padat dan menyiksa. Kyungsoo mengecup kedua mata lelah jongin pelan.
"aku mohon jagalah kesehatanmu kkamjong" katanya pelan.
Dia beralih mengecupi kedua pipi dan hidung mancung jongin sebelum akhirnya ia mengecup bibir sexy jongin dan melumatnya pelan. Merasa ada pergerakan dibibirnya mau tak mau membuat tidur jongin terganggu. Dia membuka matanya dan mendapati kekasih cantiknya sedang melumat bibirnya.
"mencuri ciuman dari ku,eoh?" kata jongin.
Kyungsoo menatap jongin lembut "kau lelah?" katanya
Jongin menggeleng. "ani,," jawabnya
Kyungsoo mendecih "tsskk, apa kau bercanda? Kantung matamu sudah seperti panda tapi kau masih mengetakan kau tidak leleh? Hhh,, kau ini…" kata kyungsoo setengah kesal.
Bukannya marah jongin justru tersenyum melihat bkyungsoo yang sedang mengomelinya.
"kenapa malah tersenyum, dasar kkamjong bodoh!" sembur kyungsoo.
"kau makin manis saat kau marah, sooie baby,,," goda jongin lalu mencium kilat bibir tebal kyungsoo yang sedang mengerucut imut.
"yak! Siapa yang mengizinkanmu menciumu,eoh!" kata kyungso sambil mendelik.
Jongin terkekeh "aku saja tak marah saat kau menciumku,, " katanya sambil mencebikkan bibirnya.
"tsskk,, dasar kamjong jelek!" kyungsoo membalikkan badannya lalu bersedekap kesal.
Jongin bangkit dari tidurnya dan langsung mendekap tubuh mungil kyungsoo erat.
"aku mecintaimu nona do,, " kata jongin lembut
"aku tidak,," kata kyungsoo asal.
Jongin terkekeh "benarkah… baiklah kalu begitu aku cari saja pacar yang lain…"
Kyungsoo membalikkan badannya dan menatap jongin serius "berani kau melakukannya, mati kau hitam!"
Jongin mendekap tubuh kyungsoo dalam pelukannya. "itu tak akan pernah akan terjadi, bodoh! Aku terlalu mencintaimu sampai hanya kau saja yang terlihat dimataku." Katanya
"jeongmal?" Tanya kyungso ragu
"tentu saja. Kapan aku bohong padamu?"
Kyungso mencebikkan bibirnya "kau sering berbohong kkamjong! Kau sering membatalkan janji padahal kau sudah mengatakannya dengan sungguh-sungguh." Jawab kyungsoo kesal.
"ahh,, itu kan karena keadaan, baby. Kau tahu kan tidak mudah membohongi manager hyung." Rengek jongin.
"hhhh,, arraseo, arraseo. Tapi jika benar kau menghianatiku, awas kau! Aku akan meninggalkanmu!" ancam kyungsoo.
"tsskk,, itu tak akan terjadi." Jawab jongin yakin.
Dia melepaskan pelukannya lalu tanpa aba-aba mendaratkan bibirnya diatas bibir tebal kyungsoo. Ia melumat kedua belahan bibir sexy itu bergantian. Kyungsoo mengalungkan lengannya keleher jongin untuk mempermudah kegiatan mereka. Lama-lama lumatan-lumatan kecil itu berlaih menjadi lebih liar dan menuntut. Lidah jongin bahkan sudah berhasil masuk kedalam mulut kyungsoo dan mengajak lidah kyungsoo untuk bertarung bersamanya.
"eeuunngghh,,, nngghhh,,," desah kyungsoo saat jongin menggelitik langit-langit mulutnya.
Seluruh tubuh kyungsoo sudah lemas. Ciuman jongin selalu saja membuatnya kehilangan akal. Memang ini bukan pertama kalinya jongin menciumnya tapi sensasinya selalu sama. Basah, liar dan memabukkan.
Sekian lama bertarung akhirnya jongin melepaskan kyungsoo saat ia merasakan pukulan kecil kyungsoo didadanya.
"mmmhh…."
Dia melihat kyungsoo memejamkan matanya sambil berusaha mengatur nafasnya.
"kau cantik, dan kau milikku." Kata jongin posesif.
",,,," kyungsoo tak menjawab karena ia masih dalam malu mode on.
"hhh,, aku akan cuci muka dulu. Kau tunggu aku di meja makan,ne." kata jongin sambil membelai pipi kyungsoo.
Setelah jongin pergi kyungsoo langsung beranjak dari tempatnya namun bunyi ponsel jongin membuatnya berhenti.
"ada pesan?" gumamnya.
"jongine,,,, ada pesan masuk!" teriak kyungsoo dari luar
"buka saja! Mungkin dari manager hyung atau member lainya!" balas jongin.
Merasa mendapat izin dari jongin, kyugsoo membuka ponsel itu dan melihat isi pesannya. Matanya langsung membulat sempurna saat ia menatap apa yang terkirim di ponsel jongin.
"siapa yang mengirim pesan, baby,,"
Kyungsoo mendongak dan menatap jongin dengan mata yang berkaca-kaca. "kau bisa jelaskan apa ini kim jongin." Kata kyungsoo tajam
TBC
Hayo, kira-kira siapa yang kirim pesan ampe ngebuat kyungsoo kaya gitu..?
Ini ff pertama aku dengn main cast Kaisoo, sumpah aku dari dulu pingin banget buat tapi masih kepentok am aide, nah kebetulan aku kemarin dengari lagunya cris brown yg judulnya don't judge eh,, tiba-tiba ini ide muncul sendiri.
Semoga pada suka ya,,
Janagn lupa repiunya kalo gag gak bakalan dilanjut! #ngancam mode on
See ya
Sign
Lee Eun San
EunhyukLegalWife
