Tittle : Boku wo Majikku no Mirai (My Future Magic)

Chapter 1 : Back Home

Disclaimer : I DO NOT have Detective Conan nor Magic Kaito... Kalo aku nge-claim DC atau MK, mungkin Kai-kun & Shin-kun udah beneran jadi kembar :P

Warning : OOC, mis-typo, gaje-ness, dan bukan Shonen-ai

...~(^^~)... Happy Reading ...(~^^)~...

London, Sunday 9th February 2011

"Hoaahhmm..." aku menguap lebar. Masih setengah tidur, kulihat jam di sebelah kananku. 07:45. Aku kembali merebahkan tubuh ke tempat tidurku yang nyaman. Menarik selimut sampai menutupi kepalaku. Aku merasa mimpi mulai mengambil alih pikiranku, dan tidak mempedulikan jam.

.

.

.

.

"KAU PIKIR SEKARANG JAM BERAPA, HAAAH?" teriak seseorang tepat di telingaku. Membuatku tersentak banggun dan jatuh dari tempat tidur. Dengan perlahan, aku bangun dari posisiku – kepala di lantai dengan satu kaki di tempat tidur – dan duduk sambil menguap.

Aku mengelus rambutku yang acak-acakan, meringis saat merasakan ada sedikit luka di belakang kepalaku. Dengan sedikit kesal, aku menatap orang yang membangunkanku dengan "sangat" lembut itu.

"Apa-apaan, sih? Sekarang hari Minggu tau! Terserah aku mau bangun jam berapa!" seruku, emosi. Alhasil, aku malah mendapatkan deathglare super dingin dari orang itu. Membuat aku jadi agak takut. "O-oii... Apa maumu, sih? Melotot gitu, kan aneh!" ucapku agak tersendat di awal karena ngeri. Orang itu melipat lengannya dan mendelik tajam padaku. "Apa mauMU! Kau lupa kalau hari ini kita mau balik ke Jepang, ya?" tanyanya dengan suara dingin.

...

"Emang iya, ya?" tanyaku sambil menggaruk belakang kepalaku yang jelas-jelas nggak gatal sama sekali. Orang itu langsung facepalm dengan muka capek. "Terserah deh... Yang jelas, cepetan siap-siap! Kita berangkat jam 10 pas..." ujarnya pasrah. Aku menaikkan satu alis. "Lah? Kalo masih 1 ¼ jam lagi, ngapain bangun cepet-cepet?" tanyaku dengan wajah polos.

Orang itu langsung menyipitkan matanya ke arahku... lagi. "CEPETAN, BAKAITO!" teriaknya nggak sabaran. "Emangnya 1 ¼ jam cukup buat ngeberesin barang-barang sulapmu? Dan juga, cepat bersihkan ruangan yang kamu bilang 'kamar' ini! Tata pakaianmu di satu koper, dan aku bilang CUKUP satu koper, ngerti? Terus lipat yang rapi, jangan cuma di masukin asal-asalan! OKE?" dia melotot ke arahku. Aku cuma bisa mengangguk kecil. Dengan desahan lelah, dia keluar dari 'kamar'ku yang... oh, Kaito bangeeet...

"Iya deh iya, KAA-SAN..." ucapku saat dia selesai memberi ceramah yang sukses membuat waktu beres-beresku berkurang 15 menit. Dan tiba-tiba, kepala orang itu yang berambut rapi dan seperti disemir berulang kali mencuat dari balik pintu. Membuatku tersentak, mengira dia mendengar ucapanku tadi. "Jangan lupa mandi..." ucapnya dengan nada monoton terus ngeloyor pergi, yang membuatku ber-sweetdrop ria. "YANG BEGITU AKU JUGA TAU!" teriakku kesal dan agak malu karena diperlakukan seperti anak kecil.

Oh, aku belum mempeerkenalkan diri ya? Oke, hey ladies and gentleman... Aku Kuroba Kaito, anak dari pesulap handal Kuroba Toichii dan aktris terkenal Kuroba Yukiko. Oh, dan kau masih bertanya siapa "orang itu"? Jawabannya dia kembaranku, Kuroba Shinichi, seorang Meitantei yang nge-fans berat sama Holmes dan lahirnya 3 menit lebih dulu dariku. Yah, kalo enggak, namanya bukan ShinICHI dong?

"Oke, ayo kita beres-beres! Yosh, semangat! I'M COMING JAPAN!" teriakku sambil mengangkat satu tangan terkepal ke udara. Yang diikuti dengan seruan 'berisik, Kaito' dari kembaran tercintaku yang ada di kamar sebelah.

~ Yoo, Skip Time... ~

Japan, Monday 10th February 2011

Suasana bandara yang berisik tidak kupedulikan. Sekarang, aku hanya ingin menikmati saat-saat ini. Akhirnya, aku kembali ke kampung halamanku. Tempat dimana aku dulu dibasarkan sebelum pergi untuk belajar ke London berdua dengan Shin-kun. Ya, momen bahagia saat aku lahir disini dan semua kanangan masa kecilku. Aku cuma bisa berharap untuk menemukan wajah-wajah yang selalu menemaniku di masa kanak-kanakku. Teman-temanku, keluargaku.

"Enam tahun, enam tahun yang panjang tanpa kalian disini..." ucap seorang wanita yang terlihat menahan air mata. Aku menatapnya dengan rindu. "Ya, hari-hari yang terus berjalan dengan rasa sepi..." ujarku, melangkah kearah wanita itu. Kami berdua terdiam.

"HUWAAA! KAA-SAN! Lama sekali kita tidak bertemuuu... Hiks... Hiks..." aku melemparkan lenganku disekeliling bahu Kaa-sanku, Kuroba Yukiko.

"OOOHHH! KAI-KUN! Kau sudah benar-benar besar sekarang... Hiks..." Kaa-san balas memelukku. Kami berpelukan seperti teletubies di tengah bandara sambil menangis.

Di belakang kami, Shin-kun dan Tou-san hanya tertawa hambar. Tou-san berwajah sweetdrop dan Shin-kun facepalm sambil menggelengkan kepala. 'Yah, sepertinya reaksiku memang berlebihan...' pikirku. Tapi, Kaa-san terus menangis dan baru 10 menit kemudian, dia melepaskanku.

"Oh, Shin-kuunn... Kaa-san rindu sekali padamu! Ayo, sini..." ucap Kaa-san sambil menarik kembaranku itu dan memeluknya selama... umm, 15 menit mungkin? Yang jelas, aku dan Tou-san cuma bisa tertawa lepas melihat Shinichi yang menepuk pundak Kaa-san grogi dengan wajah merona merah.

Author's Note :

Baka (dari kata BaKaito) : Stupid (maksudnya yang stupid tuh Kai-kun)

Tou-san : Dad

Kaa-san : Mom

Fuahh... akhirnya selesai satu chapter! Ukh, bahasanya baku banget ya? Gomen ne, minna TTATT

Umm, emang nggak bagus sih, tapi mohon review... saran, kritik, bahkan flame pun di terima kok! Arigato gonzaimasu buat yang mau ngebaca... ^^

Higurashi19NA -