Halo minna-san. Ini Fic aneh author loh! :D Author berharap Fic ini dapat menjadi Fic yang keren seperti punya minna-san semua. Hehehe ^^ langsung saja, yuk!

Title: Konoha: The Forbidden City

Disclaimer: Naruto Belong to Masashi Kishimoto

Warning: AU, OOC, typo(s), Alurnya kecepetan, dsb.

Read and Review yah! DLDR ^-^

..

Gadis bermata lavender itu saat ini sedang termenung membelakangi rembulan. Rambut indigonya memantulkan siluet cahaya masuk. Dia memeluk lututnya seperti orang kedinginan, sayup-sayup matanya terpampang jelas. Dialah, Hyuuga Hinata... pewaris tahkta bangsa Elf, bangsa suci menurut kaum bangsawan Konoha. Mereka (Elf) merupakan musuh terbesar bangsa Shape-Shifter, dan itu semua karena pertentangan jalan pikiran antara kedua belah pihak.

"Bosan!" Teriak Hinata, suaranya teredam oleh dinding lavender kamarnya, "Aku harus keluar sekarang. Mencari kesegaran!" Dengan sekali lompat Hinata berhasil keluar dari kamarnya melalui jendela. Dia mengendap-ngendap pelan dan sesekali berlari, berusaha kabur dari 'penjara' kebebasannya.

"Siapa disitu?" Teriak salah seorang penjaga keluarga kerajaan Elf. Dengan mengandalkan sebuah jarum dengan cairan bius diujungnya, Hinata berhasil memingsankan penjaga itu.

'Berhasil..' Batin Hinata riang. Selain terkenal akan kepandaiannya membuat berbagai senjata perang dan alat-alat berguna lainnya, mahluk lain juga pasti akan terhipnotis dengan paras mereka yan bisa disetandingkan dengan vampire pada umumnya. Lupakan itu, Hinata melompati pagar setinggi 2 meter dengan mudah dengan bantuan alat-tumit-pegas ciptaan pamannya yang telah meninggal, Hyuuga Hizashi. Hinata terus berlari menyusuri perkotaan yang tampak seperti kota mati, ditengah-tengah kota ini ada sebuah gedung berwarna hitam-emas menyala menjulang tinggi... gedung pencakar langit—bukan, gedung perobek langit saking tingginya. Saking senangnya karena berhasil kabur dari penjara kehidupannya, dia tak sadar ada sebuah batu kecil didepannya sehingga dia terantuk dan jatuh... dia tidak tergeletak, sesaat sebelum dia terjatuh sepenuhnya ada seseorang yang menahannya. Dari cahaya rembulan Hinata mengetahui bahwa sosok ini pasti seorang pemuda. Matanya tampak seperti garnet, sebuah cengiran terukir diwajahnya.

"Ma-maaf!" Hinata berdiri tegap dan membersihkan bajunya debu yang menempel. Hinata menatap pemuda itu sekali lagi, matanya... matanya sudah berubah menjadi lebih terang, biru saphire. Rambut blonde-nya kini terlihat sangat jelas dan 3 buah garis terukir dikedua pipinya.

"mm.. ehm!" Pemuda itu berdehem, wajahnya sedikit lebih ceria. Dari parasnya, Hinata menebak bahwa kalau dia bukan vampire, pasti Elf seperti mereka.

"Kau ini apa?" Tanya Hinata sampai dia menyadari bahwa pertanyaannya itu sangat tidak sopan, "Ma-maksudku, kau siapa?"

"Namaku Uzumaki Naruto.." Kata pemuda bernama Naruto itu dingin. Matanya menangkap sebuah coretan yang tampak seperti sebuah ukiran indah didahi Hinata dan hatinya tiba-tiba begejolak.

"Hyuuga Hinata.." Hinata membungkuk. Dari kesopanannya dan ukiran didahinya, Naruto menyadari bahwa Hinata pasti keluarga bangsawan Elf dan... dan itu membuatnya tidak nyaman.

"Oh. Baiklah Hinata-san—" Naruto menatapnya tajam, 'Aku harus segera pergi! Jaa.." Naruto langsung melompat kedalam semak-semak dan tidak terlihat lagi sejauh mata Hinata memandang.

"Siapa sebenarn—KYA!" Hinata tiba-tiba terkejut ketika sebuah tangan menggapai pundaknya. Dia berbalik dan mendapati bahwa itu adalah para penjaga, tangan mereka memegang sebuah benda yang tampak seperti balon gas—melayang namun bersinar.

"Hyuuga 'Lavenedera Prinerva' Hinata-san! Ayah anda, Hyuuga 'Emperor Aurorolv III' Hisashi-sama memerintahkan langsung kepada kami untuk menyeret anda pulang. Maaf atas ketidak sopanan kami..." Penjaga itu membungkuk kemudian menarik paksa Hinata untuk mengikutinya kembali ke daerah-kekuasaan-pemerintahan-Elf.

"Lepaskan!"

"Hinata!" Sebuah suara dari tengah gelap memecahkan keheningan. Seluruh penjaga membungkuk ketika melihat kaisar mereka, Hyuuga Hisashi datang.

"Lepaskan aku ayah! Aku BENCI! Terkurung selama 15 tahun didalam penjara itu—"

"Kau sebut itu penjara?" Potong Hisashi, "Kau seharusnya bersyukur kalau kau telah lahir di keluarga ini, kau tahu?" Hisashi menampar Hinata dan meninggalkan sebercak jejak merah disana. Hinata mengangkat bahu begitu merasakan mood-nya berubah dengan seketika. Angin perlahan melambaikan surainya, matanya menatap Hisashi tanpa berkedip.

..

"Kau bodoh!" Teriak seekor singa gunung besar... yah, kalian tidak salah baca! Singa gunung itu melompat dan mengelilingi Naruto untuk sesaat, "Kau pikir Clearwater tidak bisa melihat apa yang telah kau lakukan? Kau baru saja menolong Elf!"

"Tapi ayah—"

"Tidak ada tapi-tapian.." Singa gunung besar itu seketika berubah menjadi seorang laki-laki tampan, mirip sekali dengan Naruto.

"Kita ini bangsa Shape-Shifter kau tahu? Ayah adalah animagus, begitu juga kau. Apa kau tahu pertentangan antara bangsa kita dan kotoran busuk itu sudah berjalan bermilenium-milenium yang lalu?" Tanya laki-laki itu, Minato Namikaze... raja para Shape-Shifter dengan sikap tegas sekali.

"Ayah.. tapi dia berbeda!" Teriak Naruto berusaha meyakinkan ayahnya, mata sang ayah terbelalak, "Dia..dia—"

"Berbeda katamu? Berapa umurmu nak?"

"124 tahun yah!"

"Nah, dengan usia begitu seharusnya kamu menyadari bahwa bangsa kita merupakan kotoran busuk bagi mereka dan begitu juga sebaliknya mereka bagi kita." Mata Minato sedikit berkaca-kaca, "Batas kehidupan para Shape-Shifter adalah 300 tahun nak dan umur ayah sekarang 298 tahun, dan sungguh disayangkan kalau ada penerus ayah yang seperti dirimu nak!"

"AYAH HANYA TIDAK MENGERTI!" Teriak Naruto, dia mengepalkan tinjunya, "Aku sudah pernah menolong Vampire, Werewolves, Troll, Giant, bahkan Griffin! Tapi..tapi, kenapa ayah tidak pernah menggubrisnya? Hanya karena aku menolong Elf yang notabenenya sama dengan yang lain yang pernah aku tolong.. kenapa ayah malah mengggubrisnya?" Bentak Naruto habis-habisan.

"Sebenarnya... ayah dan Hisashi dulu adalah teman..."

"TEMAN!?"

..

TBC

A/N: Thanks bagi yang udah membaca. Jangan lupa direview yah... ^^ serta tunggu kelanjutannya! Oh iya kalau Chapter Pertama Fic ini kependekan maaf yah soalnya author rencananya akan membuatnya menjadi Prolog, malah hancur begini x_x! Ya udah.. Gak pa-pa deh, sekali lagi Thanks buat yang sudah membacanya :)