"Maaf nuna." Jaehyun memandang gadis di depannya dengan menyesal, dan yang terpikir olehnya saat ini hanyalah mengucapkan dua kata itu.

Taeyong-gadis itu mendengus, serius? Dari sekian banyaknya perbendaharaan kata, Jaehyun hanya bilang 'maaf nuna'. Rasanya ia ingin tertawa.

Bukan ini yang ia harapkan. Dia ingin mendengar penjelasan dari lelaki yang lebih muda darinya dua tahun itu, tapi lelaki itu hanya minta maaf. Oh seriously jung jaehyun?!

"Jika kau ingin bertemu denganku hanya bilang maaf, kau benar-benar membuang waktuku Jae," ia berdecak, kemudian melanjutkan "yang kubutuhkan penjelasan bukan kata maaf Jung Jaehyun."

Jaehyun menghela nafas, sejujurnya ia tak tahu harus menjelaskan apa, dan kenyataannya dia memang meminta Taeyong menemuinya hanya untuk meminta maaf. Tidak ada yang perlu dijelaskan karna ia juga tidak tau apa yang akan ia jelaskan. Oh brengsek kau Jung Jaehyun, taruhan gadis itu akan semakin marah padamu.

"Jika tidak ada yang ingin kau jelaskan, sebaiknya aku pergi Jung." Taeyong sudah bersiap-siap, mengambil ponsel di meja, mencangklong tas kecilnya dan hendak berdiri dari kursinya ketika kalimat yang di ucapkan Jaehyun menghentikannya.

"Kupikir aku masih menyukainya nuna, ah tidak lebih tepatnya aku masih belum bisa melupakan perasaanku padanya nuna." Dan kalimat itu terucap lancar dari mulut Jaehyun tanpa sadarnya, yang sialnya membuat dada gadis itu berdenyut nyeri.