So, basically this fic is a tribute to MechaUltimaZero's fanfiction (without his egreement) about Magnamon which titled 'Radiant Sacrifice'. Well, what can I do? I'm deeply in love with his fic. It's full of agony, and by how he told the story is definitely brilliant. Just maybe Magnamon lacks in attention so there's not much reviews on it. I can't afford to match this fic with his, but I'm planning to develop my own ideas. Yep, this fic is about Magnamon and Ophanimon. And later there will be Venusmon. And our most favorite groups, Royal Knights, Celestials, and Olympian. I should say my sorry because English is not my mother language, and it needs more than time to translates this fic to English. Ha, be glad Indonesian readers :D Naah, kiddin. Enjoy your time.
Ps: I would really really appreciate anyone who would like to spend their time reading 'Radiant Sacrifice' by MechaUltimaZero. If you like angst, the fic is good for you. Please give it a try and tell the author what do you feel. Hope he would like to update it more frequently. Thank you beforehand. -Crow
Harga diri,
Hanya itu yang kumiliki di dalam hidup ini . . .
- Magnamon
Magnamon berdiri di tengah bukit berumput, menatap alam luas dunia digital dengan kedua mata aquamarine-nya. Tatapanya dalam dan tidak menentu. Seperti ketika kau menyadari ada sesuatu yang hilang dan kosong pada masa lalumu, atau bisa juga ketika kau merasa kecewa atas apa yang terjadi pada masa itu. Magnamon menggelengkan kepalanya.
Ini salah . . .
Semuanya yang ada saat ini adalah kesalahan besar!
Ia kembali menggeleng dan memicingkan kedua matanya dengan kuat dan tanpa ampun. Suara lembutnya mengerang kesakitan, selagi kedua tangan biru bercakar putihnya memegangi helm emas. Ia melepas helm 'sang ksatria emas'-nya dan kembali menatap tanah lapang nan luas dihadapannya. Ia menggemertakkan gigi-gigi tajamnya. Tubuhnya gemetar.
"Ini salah. Ini salah—!"
Magnamon berlutut, merasakan tenaganya tersedot habis oleh jeritan barusan. Ia terisak di atas tanah. "Apa yang salah dari 'keadilanku'? Apa yang salah dengan keputusan Yggdrasil? Aku ini apa—siapa aku ini? Kemana tujuanku? Aku tidak tahu. Aku tidak tahu apa-apa dan hendak melakukan apa, kecuali menjalankan perintah Yggdrasil." Magnamon menghentakkan kedua kepalannya ke atas tanah. " . . . Dunia ini salah. Yggdrasil 'lah yang benar."
Ia kini mengangkat kepalanya serta berdiri dengan tegak. "Yggdrasil adalah 'benar'. Dunia ini harus dibersihkan. Dunia ini salah! Semuanya harus dibersihkan tanpa sisa." Magnamon memasang helm-nya. Mekanisme helm tersebut yang terbuat dengan sedemikian rupa menciptakan desisan uap saat kembali terpasang. "Aku akan membersihkan semuanya dengan atau tanpa bantuan Yggdrasil."
Ia berjalan langkah demi langkah melintasi padang rumput. Desiran angin lembut menerpanya, melambai-lambaikan ekor birunya di belakang. Harga diri. Bagi para ksatria itu adalah simbol dari kehidupan mereka. Seorang ksatria dinilai dari bagaimana ia menunaikan tugas dan menjaga kepercayaan atasannya. Tidak ada yang salah dari apa yang kulakukan. Omegamon dan Gallantmon. Mereka yang telah keliru. Mereka telah mengingkari harga diri mereka sebagai ksatria Yggdrasil. Mereka telah mencoreng noda hitam pada Yggdrasil. Dasar penkhianat . . .
Benar. Pengkhianat harus dimusnahkan . . .
Magnamon tersenyum sinis dari balik topengnya.
'Ya. Akan kumulai dari mereka.' batinnya, begitu dingin dan tak berperasaan. 'Pengkhianat pantas mati.'
Kebencian Magnamon telah memuncak dan tak terkendali. Kehilangan tujuan hidupnya, ia bergerak untuk menuntaskan apa yang tidak sempat diselesaikan Yggdrasil tiga bulan yang lalu. Magnamon, digerakkan oleh dendam dan perasaan yang telah dikhianati, ia melangkah kearah takdir masa depan yang tak diketahui. Apa yang akan dilalui 'sang pembalas dendam' ini nantinya? sekali lagi, tidak ada yang tahu. Magnamon sendiri mengerti bahwa bukan hal mudah menghabisi Royal Knights, tapi ia terus maju untuk mengakhiri siklus dunia digital kali ini. Untuk menuntaskan apa yang telah dimulai Yggdrasil, tuannya.
Magnamon, tetaplah hidup. Berjanji padaku,
Tubuhnya oleng, dan matanya berkilau akan kunang-kunang. Ia kembali memegangi helm ksatria-nya. Magnamon berpikir, bisikan macam apa yang dapat menghilangkan kesadarannya sesaat. Kata-kata itu terdengar begitu jelas seperti air, dan entah mengapa terdengar begitu akrab. 'Siapa yang berbicara padaku? Suara siapa itu?'
Magnamon tidak mendapatkan jawaban. Ia terdiam sejenak sebelum mendenguskan napasnya. " . . . Tidak akan ada yang dapat menghentikanku. Tidak ada. Apapun yang kau coba lakukan, tidak akan pernah bisa menggoyahkan niatku. Aku akan membersihkan semuanya, hingga menjadi ketiadaan."
X: The Retaliator
Digimon X-Evolution a fic
Prologue: End
|Bersambung|
AN: Saya selalu berpikir bahwa Magnamon pada movie X-Evolution merupakan seorang Extremist. Namun dibalik itu semua dia adalah seorang ksatria sejati yang mementingkan harga dirinya sebagai seorang ksatria. Walau caranya salah, tapi sebenarnya niatnya adalah baik: untuk membawa dunia digital ke dunia baru, sesuai dengan apa yang Yggdrasil jabarkan kepada para Royal Knights. Tapi, entah ini karena Magnamon yang terlalu polos sehingga dimanfaatkan Yggdrasil, dia menjadi tokoh yang radikal.
Fic ini diniatkan untuk mengeksplor Magnamon yang tidak sempat ter-cover begitu banyak di movie-nya. Bahkan kita ga tahu nasibnya pada akhir movie. Dan inilah sequelnya. Mungkin akan ada pairing sebagai pemanis fic. Pada fic Magnamon saya yang sebelumnya, Magnamon saya pasangkan dengan Ophanimon dan Rosemon. Kali ini Rosemon tidak ada, dan digantikan dengan? *drum sound-effect pls* Venusmon! Well, you better started googling now if happen to not know.
Segitu dulu. Masukan readers ditunggu. Dan seperti biasa, pre-warning untuk fic ini:
Dark fic
Twist
Blood/Gore
Mature Content
Bisa dikatakan saya akan menyiksa Magnamon :) See you, ciao ciao.
Ps: Fic ini akan saya update bersamaan dengan Tai's Vacation. Fic saya yang satu itu akan segera di-upgrade. Jadi nama2 amerika anak2 terpilih, akan kembali dirubah menjadi versi Jepang. Tunggu update-nya juga ya.
Digimon X-Evolution property milik Akiyoshi Hongo, Toei, Bandai
