Jujur aja awal saya bikin Fict ini dan pengen di publish, saya bener-bener gak Pd takut orang-orang nggak suka karena ini Fict emang gaje plus aneh, sih! =w=
Tapi dari pada mendem di folder, lebih baik di publish sih XD #nekat
Saya sebagai author mohon maaf kalo misalnya kalian kurang suka ama ini cerita ya u,u

Summary : Tahu acara Reality show 'Tukar nasib'? Jika tahu, bagaimana jika Akatsuki anggota kurang mampu (dor) yang akan tukar nasib dan merasakan menjadi orang kaya di acara tersebut? XD

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Warning : Gaje, abal, garing, kriuk-kriuk, krenyes-krenyes, OOC, OC, menyebabkan enek dan mual-mual, pokoknya aneh, deh!
Tukar Nasib © Ayame tsubaki

Enjoy!

.

Pagi yang cerah, di markas bobrok yang sama sekali gak cerah. Terlihat ada satu pemuda berambut putih lagi goyang-goyang gak jelas gitu. Dari umurnya sih keliatannya udah 30 tahun-an, but i don't know.. Kita liat aje yuk bagaimana hari yang pengen dilewatinya.

O-oh, ternyata nama pemuda satu ini adalah Hidan. Yang sedang menggerakkan badannya ―bermaksud jogging― tapi rasanya jogging-nya itu kagak kesampean, deh. Soalnya gerakannya aneh banget. Ada statement segala dia ngangkat-ngangkat tangannya kayak lagi doa gitu, plus kayak orang nari balet gitu deh. Sampe-sampe orang lewat yang ngeliatinnya sweetdrop.

"Satu.. Dua.. Ya jashin-sama. Berkahilah anakmu yang ganteng ini tiga.. Empat.." katanya sambil ngangkat tangannya biar keatas, berhitung dan berdoa, naro tangan disekitar kuping gitu. Kurang lebih begitu deh jogginnya tuh orang. Masa jogging gitu sih? Itu jogging apa do'a coba? Aneh.

"Oey. Hidan, loe ngapain sih? Kagak jelas banget." sungut pemuda berambut blondie panjang yang poninya menutup satu matanya. Deidara.

"Lima.. Enam.. Loe tau, kan. Jogging itu sehat. Tujuh.. Delapan. Jashin suka dengan orang yang menjaga kesehatan." dia berdiri tegak kemudian menggeretekkan jari-jaringa.

'Kretek, kretek.'

Deidara sweatdrop. "Loe jogging? Kok jogging pake segala minta ampun ama jashin?" tanyanya, bingung.

"Yaiyalah! Setiap saat kita harus berdoa sama jashin!" nyolotnya, kemudian dia duduk bersila dan membuat posisi seperti yoga. "Hamina~ hamina~" lanjutnya, merem.

Jawsdrop.

"Aaah, whatever lha, un.." Deidara pergi dari sana, ternyata pas pagi ini ada sesuatu yang dia lupain. Dia lupa bilang 'un'. Ckckck. "Btw, thanks ya, un." Deidara ngomong sambil jalan, tetapi gak dibales Hidan yang sedang asik ama dunia-aneh-paginya itu. Haaah~

Sementara itu didalam markas, ada seseorang berambut orange tua yang sedang bermuka masam. Doi naroh tangannya didagunya, yang tangannya ada diatas meja. Disana, sebelahnya. Terletak sebuah hape jadul Sonny yang udah berwarna-warni dipenuhi sama gambar mukanya yang penuh dengan pierching.

Dan disana doi lagi muter lagu. Lagu yang diputerin doi adalah lagu 'kecewa' dari BCL alias Bunga Citra Lestari. Dan ternyata, doi nge-fans sama penyanyi asal negeri seberang.

'Sdikit waktu yang kau miliki~ luangkanlah~ untukku harap secepatnya~ datangi akuuu~ skali ini kumohon padamu~ ada yang ingin aku sampaikan, sempatkanlah~'

Dia nyanyi-nyanyi gitu sambil bergaya kayak orang main gitar, dan goyang-goyangin palanya, keras. Kutu-kutunya pada keluar sambil berucap 'Terimakasih, tuhan! Kami terhindar dari rambut bau kencing itu.'
Btw, kok Pein nyanyi lagu galau gayanya kayak orang nyanyi lagu rock? Aaah~ forgot it.

"Pueeeh~ Konan~ abang kangeeen~ kesini napa bentar~ jangan selingkuh~"

Doi nyanyi-nyanyi gak jelas gitu deh, sambil merhatiin pacarnya, Konan. Yang sedang tidur. What the― masa orang tidur dikira selingkuh? Ini lebih aneh lagi.

"Pein, loe jangan cemburuan napa jadi orang." saut salah satu orang paling ganteng di gua bobrok ini. Akasuna no Sasori. Suami author, yang entah kenapa bisa tinggal disini. *jduar*

"Tapi kaan~ Saso-chaan~ loe liat tuh, Konan ampe pules banget seakan dia lebih pengen tidur mulu diadepan guee~ emangnya gue apa? Banci kaleng yang di pierching, gitu?" katanya sambil peluk-peluk Sasori dan mulutnya monyong kayak minta dicium, dramatisir. Somehow, Sasori agak ilfeel juga ya, dikasih panggilan begitu. Plus di peluk-peluk n pengen dicium? Ieeew~

"O-oy! Gue k-kagak homo!" Sasori langsung kabur dari pelukan ketua mesum yang menganggap dirinya 'banci di pierching'. Dia langsung lari kepojokan goa, sambil ngemut jari tengah, manis, jempol, telunjuk plus kelinking (lha semuanya?) dan dia punya phobia baru sekarang, Pein. Ketua mesum bokep de el el.

Tiba-tiba, muncul orang dengan bermuka abstrak― wait, itu bukan muka, kan? Tentu saja. Masa muka berwarna oren? Dan banyak kenaehannya pula.

Orang itu ngomong. "Hehehe, Pein-senpai! Selamat pagi! Tau gak? Tobi tadi malem mimpi jadi bajak laut, terus kapalnya jatuh kelaut. Eh, tau-taunya pas Tobi bangun, Tobi ngompol hehe." katanya, innocent.

Orang yang namanya 'Tobi' tadi ngelempar gumpalan kain yang penuh dengan lumpur― eh? Lumpur? Gimana bisa?

O-oh, souka. Ternyata di goa ini tidak menyediakan fasilitas kayu buat tempat tidur. Jadinya kain yang dipake tidur ditaro langsung ditanah. Coklat, deh.

"Dafuq! Pantesan aja rambut gua bau kencing, ternyata ini toh. Dan gara-gara kencing lu ini Tobi! My lovely kutu-kutu kabur! BAD BOY!" bentaknya.

Yang dibentak hampir nangis, "UWAAHHH TOBI ITU ANAK BAIK SENPAI! TOBI IS A GOOD BOY!" teriaknya, nangis. Sambil nerjang badan Konan yang lagi tidur, dan ngomong. "Senpai Konan, masa tadi Tobi dikatain 'bad boy' sama Pein senpai! Huwaaa~"

Yang diterjang cuma kaget. Terus melototin Pen. "Eloooo... Mau putus, hah?"

Pein langsung memasang ekspresi kaget, takut. Mulutnya monyong sambil mangap gede. Matanya jadi kotak segitiga gitu deh. "Jangaaann! Switiiii~ aku tak bisa hidup tanpamu~ aku tanpamu~ butiran debu~" Pein ngomong sambil nyanyi lagu dari negeri sebelah lagi.

Konan yang digituin makin jengkel. "Bagus deh kalo elo jadi debu!" katanya, nusuk.

"Tegaaa!" Pein langsung keluar dengan gaya slow-motion dan kemudian jongkok dibawah pohon kelapa kayak orang mau be-ol terus korek-korek tanah.

Ternyata pas dia dapet ilham korek-korek tanah ternyata dia nemu cacing. "OEY! GUE NEMU CACING!" katanya, exited. Dia menunjuk cacing kayak gaya Rock Lee sama Guy, dan sinar metahari yang-entah-dari-mana tiba-tiba muncul.

"Nobody care." kata orang ato tumbuhan ini? Badannya setengah item setengah putih. Plin plan amat. Mana ada daon disekitar badannya pula. Ternyata dia jalan keluar buat nyolong sinar matahari yang nyembul dari Pein.

Pein gak terima "Mau apa loe ama sinar gue?"

"Misi. Mau fotosintesis." katanya, ngedorong Pein dengan satu tangan.

Didalem markas.

Konan senyum ke Tobi. "Dah, yang ganggu loe dah pergi. Gue mau tidur lagi." kemudian Konan langsung ngejatohin dirinya gitu aja, tapi sedetik kemudian bangun lagi "Btw, mandi sana. Loe bau."

Yang digituin cuma jawab. "Konan senpai, emangnya disini ada kamar mandi ya?"

"Oh iya. Kagak ada ya."

"Lagian kok Konan senpai tidur mulu, kan udah pagi?"

"Gue bosen hidup gini terus, tinggal nunggu gue tidur selamanya aja."

Pein yang diluar sempet denger langsung memasang ekspresi lebaynya dan lari masuk markas. Seketika Hidan yang lagi bertapa itu kelempar dan kepalanya nyangkut dibatang pohon kelapa Pein tadi, tetep dalam posisi bertapa.

"NUOOOO! Aye gak mau Konan pergi!"

"Tapi kalo guenya pengen pergi, gimana dong?" cewek tsb malah makin nyolot, acara 'berharap tidur selamanya'-nya sempet terlupain.

"Elo pengen tau aja atau pengen tau buangeetz?" Pein ngomong tambah nyolot meniru bahasa anak alay muda jaman sekarang, dengan nada banci. Mulut di monyong-monyongin sambil mata di merem-melekkin.

Dahi Konan berkedut.

'Twich!'

"Banci." Konan yang males adu bacot cuma ngejawab dengan sindiran nusuk.

"Ciyus? Miapa?" Pein malah melambaikan tangannya dan kakinya jinjit-jinjit gitu.

"Bah. Nyesel gue pacaran sama lu," Konan kembali rebahin diri lagi. Dengan keras.

Tidur. Ataaaau― maaf, tak bisa dilanjutkan karena pihak rambut oren tak menerimanya.

Ditempat lain ada bentuk gak jelas entah ikan entah orang. Yang pasti dia lagi dikamar mandi sambil jongkok di lobang tempat orang boker― oke, beberapa bagian kita sensor, right?

Doi lagi jongkok sambil ngeliatin ikan lelenya yang ada didalem ember sedang warna item itu.

'Brobot brobot.' bunyi apa itu?

Oh―aaaa! Lupakan! This disgusting!

"Satu, dua." doi ngitung, sambil liat lele-lelenya.

"Sembilan." dia selesai ngitung.

"Oh, ternyata bayi diperut nyonya lele ada 9 butir. Selamat." katanya sambil berjabat tangan sama kumis lele.

"Dan acara boker pagi gue udahan. So, jaga kandungan loe ya." katanya, pergi. Tapi sebelum itu dia naro tuh ikan ke kolamnya.

Pas dia udah pergi keluar dari Wc, kemudian dia langsung kepeleset gitu aja dan nyebur ke kolam ikan. Duh, untung nyeburnya ke kolam ikan. Bukan ke tempat boker dia tadi.

Dan ternyata sedari tadi ada seseorang anggota disana yang sedang menatap prihatin teman-temannya. Doi sedih, bingung, galau. Kenapa nasibnya gini amat ya dapet temen aneh plus tempat tinggal aneh. 'Aturan dari dulu gue kagak ninggalin Konoha, gue kan bisa jadi Uchiha ningrat disana. Huhuhu...' batinnya menjerit.

Dan ada salah satu anggota lagi disana, dia lagi duduk di korsi kecil sambil megang gumpelan kertas. Oh, ternyata itu adalah uang atau money atau fulus atau duit atau peso (nahloh?).

"Huhaahahhaa! Gue emang member terbahagia disini.." katanya ketawa nista sambil guling-guling.

Itachi yang bener-bener kesel sama keadaan disini, ingin sekali bisa merubah nasibnya yang nista ini ke keadaan normal. Semoga author mendengar doanya.

Dan doanya dikabulkan!

'Tok tok tok..'

Terdengar ketokan dari arah depan pintu Akatsuki.

"Ada tamuuuu! Un!" Seru Deidara, exited. Soalnya selama ini mereka gapernah dapet tamu, sih.

Akhirnya mereka semua menggerubungi pintu, dan disana terlihat gadis cantik berambut merah panjang sepinggang, dan dikuncir 2 setengah yang diduga adalah OC author yang merupakan produser acara ini.

Tunggu dulu... Acara?

Liat aja deh.

"Aww! Ada ceweeekkk!" Pein teriak-teriak, kesenengan udah dapet tamu, cewek cantik pula! Dan gara-gara itu dia dapet jeweran plus tamparan dari Konan.

"Tadi elu gak bisa ngebolehin gue selingkuh, sekarang elo mau selingkuh? HA?!" Konan ngamuk.

"Ampuuuunnn!"

"Ano... Kamu siapa ya?" tanya Sasori sopan. Soalnya dia bingung warna rambutnya sama sih kayak warna rambut doi. Jangan-jangan sodara doi lagi?

"Eh? Oh iya. Gue Ayaki yukihara. Gue adalah produser dan host dari acara yang akan merubah nasib kalian! Yaaaah!" katanya, bergaya dan kemudian senyum kearah mereka semua.

'Krik.. Krik..' Mereka pada gak mudeng.

Ayaki kesini pake baju putih polos dan rok pendek warna pink sepaha dia. Ada ya host acara kayak gini?þ

"Kamsud?" tanya Itachi.

Cewek itu kemudian langsung duduk dan naroh satu kaki diatas kaki lainnya. Pahanya doi jadi keliatan, bikin anak-anak Akatsuki langsung pada nengok ke daerah situ. Yang diliatin kayak gitu sadar, dan kemudian diri lagi.

"Eroooo! Elo semua erooo!" Katanya, kayak orang ketakutan.

"He'heh. Habisnya paha lu mulus amat sih.. Gue jadi gak tahan." jawab Pein frontal, dan akhirnya dia ditarik Konan didalem dan muncullah teriakan kesakitan didalam.

"Ah.. Sorry deh. Yaudah buru jelasin." kata Itachi, yang bingung sebenernya nih cewek mau ngapain sih.

"Hm! Gue disini, akan membuat kalian merasakan bagaimana kehidupan orang kaya atau ningrat. Selama 3 hari kalian akan hidup enak dan bertukar nasib dengan Keluargaa..." Ada jeda selama Ayaki bicara. Kemudian dia menunjukkan tangannya kearah monitor Tv dan terpampanglah keluarga kaya itu.

"Adek gue? Bapak gue? Emak gue?" Itachi kaget, shock.

"...Uchihaaa!" Lanjut Ayaki, sambil senyum dan muter-muter.

"Wtf keluarga kite?" Sasuke yang udah ditunjuk-tunjuk merasa bahwa hari ini adalah hari kesialannya.

"Ya ampuuoooonnn!" Fugaku menarik rambutnya, frustasi.

Sedangkan Mikoto sudah pingsan ditempat.

Sasuke yang ada dimonitor langsung keluar dari sana, dan langsung ngedeketin Ayaki, langsung juga ngomong ke kamera yang ternyata dari tadi ngerekam apa yang Ayaki omongin.

"Please jangan keluarga gue, gue masih terlalu muda dan ganteng buat tinggal di markas ini. Meski 3 hari ntar kulit putih mulus gue jadi dekil gimanaaaa?" Sasuke ngomong sambil bercucuran air mata di kamera, narsis lagi. Dan dia juga sujud-sujud ke Ayaki.

"Heheh. Sorry kan ini acara bukan gue yang idein. Tapi author." Ayaki berkata dengan polosnya.

"Elu kan authornya begoooo!" Sasuke gatahan, langsung jambak rambut merah gadis ini.

"Auw! Auw! Eh, eh Suke. Ada untungnya kali kalo lo ikutan acara ini!" Ayaki bisikin Sasuke.

"Apaan?" tanya Sasuke, sambil manyun kayak orang ngambek.

"Elu bakal gue beliin foto Naruto lagi kage bunshin jadi anak perempuaaan!" Heboh Ayaki, lanjut.

"Sedangkan Fugaku akan saya kasih kostum polisi yang kereeen!"

"Mikoto akan saya kasih uang buat belanjaaaa!"

"Mau kan?" Ayaki nyengir dihadapan mereka.

"Boleh deh!" Kata mereka bertiga. Padahal kan hadiahnya itu hadiah nista = ="

"Oke. Pihak kaya sudah setuju pasti pihak miskin akan tetap setuju kan? Kalian juga bakal dapet hadiah, kok!" Lanjut Ayaki, sambil mainin rambutnya.

"Tapi hadiah kalian nanti diakhir acaraaaa!" Ayaki lanjut lagi dengan nada tinggi setiap akhiran ngomong.

"Kok gitu sih?!" Akatsuki kagak terima.

"Duh.." Ayaki mijit pelipisnya. "Kalian kan orangnya banyak, udah gitu kalian dapet kesenengan jadi orang kaya pula! Harusnya bersyukur dong!" Ayaki malah ngomel ke mereka.

"Hiih! Dasar acara gak mutu!" Akatsuki ngomong dengan seksama.

"Heh. Tapi kan ini acara yang bikin kalian ngerasain jadi orang kaya!" bales Ayaki. "Ohiya, Itachi tetap disini ya... Soalnya kan Itachi adalah keluarga Uchiha." Ayaki bicara dengan santai tanpa memikirkan hati orang yang mendengar itu.

Response Itachi

10%

"..."

"..."

53%

"..."

"..."

Completed!

"APAAA?! JADI GUE GAK IKUTAN KAYA?!" Itachi tereak.

"Kagak. Heheh." Jawab Ayaki santai.

Dan kemudian Itachi meraung-raung karena sakit hati yang dideritanya.

Bagaimana hari-hari Akatsuki ketika mereka merasakan menjadi keluarga kaya seperti ningrat Uchiha? Dan apakah Itachi memang tidak bisa merasakan jadi ningrat Uchiha lagi?

Jawabannya ada dichapter depan! Yey!

Ayaki : Terimakasih sudah mau membacaaa dan menyaksikan acara kami! Tunggu episode selanjutnya yaaa! ^o^/

Itachi : acara sialan! Kampret! Kenapa gue doang yang gak jadi pindah ke rumah asli gue?

Ayaki : eeee... Kan Itachi-san itu masih satu keluarga dengan Sasuke-kun. Jadinya kamu ya harus tukar nasib jadi anggota Akatsuki, dong!

Itachi : tapi kan gue udah bertahun-tahun sama mereka!

Ayaki : ya itung-itung kan bisa kumpul sama keluarga! Lagian aku ada hadiah kok buat Itachi-san nanti! *kedip-kedip*

Itachi : apaan?

Ayaki : *bisikin sesuatu ke telinga Itachi*

Itachi : kalo gini, sih.. Gue mau. Kheheheh...

Ayaki : oke sip! Sekali lagi terima kasih untuk pemirsa yang sudah menyaksikan acara 'Tukar nasib' ini. Sampai jumpa di episode selanjutnyaaa!

Itachi dan Ayaki : *lambaiin tangan sambil senyum*

.

A/N : duh, lagi-lagi saya membuat fic gaje. -_-Garing lagi! Habisnya bingung awalnya mau digimanain, sih! Ngebingungin pokoknya! Aaarrgghh! 'Kay pokoknya gitu, lah! (Plak!)

REVIEW PLEASE!