Hetalia - Axis Power belongs to Hidekaz Himaruya. No profit taken from this. Just for fun.
[close your eyes] pruhun - AU - a fic for Prussia's Birthday.
.
.
.
Gilbert membaui. Untuk seseorang yang tidak begitu mendedikasikan waktu pada laut, Gilbert mengenal aroma khas ini. Dan terima kasih untuk Elizaveta dan idenya menghabiskan satu hari libur kerja dengan jalan-jalan di tepi pantai, malam-malam. Demi Tuhan, ini aroma laut!
Mata menjelajah tiap jengkal sekeliling. Ada sebuah tempat tidur dengan seprei putih gading di mana dia berbaring. Agak kecil. Kaki-kakinya harus rela menjuntai keluar. Juga ada sebuah meja kayu kecil di samping tempat tidur. Hei, liukan-liukan di pinggir meja seperti pernah ia lihat. Seperti di sebuah café di Budapest, café tempat ia dan Elizaveta biasa menghabiskan jam makan siang. Seringnya Gilbert duluan yang sampai, atau Eliza? Ah, tiba-tiba dia begitu payah menghitung.
Gilbert memegangi kepala. Pusing sekali. Seperti saat kau sedang naik komedi putar, ingin berhenti tapi tidak seorang pun mendengar. Dan lumayan nyeri. Seperti ada tusukan imajiner di sekeliling kepalamu. Ia mendapati perban putih membalut di sana.
Semilir angin berhembus masuk lewat gorden putih yang berkibar, memutari ruangan dan beberapa sampai meniupi helai-helai rambutnya. Gilbert kepayahan bangkit. Meja kayu ia jadikan tumpuan untuk kemudian dia menyebrangi ruangan, menyeret kaki ke kusen jendela yang beberapa sudutnya habis dimakan rayap. Debur ombak terdengar sampai kesini.
"Jangan gerak dulu!" Elizaveta muncul di ambang pintu dari ruangan di sana yang baru disadari Gilbert, meletakkan mangkuk untuk menggapai Gilbert.
"Hei, hei, aku tak setua itu sampai harus dituntun!"
"Katakan itu pada dirimu sendiri, Gil." Elizaveta mendudukkan Gilbert, menyerahkan semangkuk penuh sup hangat. "Kepalamu masih sakit?"Alih-alih mulai menyuapkan sesendok, Gilbert berkata, "Apa yang terjadi?"
"Kecelakaan di laut. Kau terjatuh dari speedboat."
Gilbert menggeleng tapi itu hanya membuatnya semakin merasakan sakit di kepala. "Selain itu, ayolah, Liz, apalagi?"
"Kau ditolong ... Francis? Kalian bertiga main speedboat dengan Antonio. Dan tunggu, kau seharusnya tak tenggelam, Gil."
"Dan bisa kutebak, kau yang memakaikan perban." Tangan Gilbert meraba balutan di kepala. "Agak berantakan. Apa masih bagus di kepalaku?"
"Gil!" Dada Elizaveta naik turun. Keningnya berkerut tak suka.
"Kau bisa berenang. Kenapa tenggelam?" Gilbert mengalihkan pandangan. "Tiba-tiba wajah Old Friz tergambar sekilas. Dia ingin aku ... pulang?"
Elizaveta meletakkan mangkuk agak keras. Sengaja. Ia berjalan pergi, baru berhenti beberapa langkah dengan punggung menghadap Gilbert.
"Jangan bercanda. Aku seperti bicara dengan Gilbert yang lain." Karena Elizaveta tidak sanggup melanjutkan bayangannya tentang Gilbert yang tidak lagi kuat, memilih menyerah, kemudian dengan mudahnya dilupakan. Elizaveta menghambur memeluk Gilbert. "Selamat ulang tahun, Tuan-Awesome. Jangan buat kami menunda perayaanmu."
Dan saat itu, Gilbert bisa melihat di belakang sana muncul Antonio, Ludwig dengan kue, Francis yang berdebat dengan Ivan karena sempat menginjak kakinya membuat dia meniup konfeti lebih cepat, dan Ivan yang meringis minta maaf.
"Selamat ulang tahun, Bruder/Kepala Suku/Gilbert."
"Aku menunggu sedari pagi tapi baru mendapatkannya sore ini. Aku tahu kalian sengaja lupa."
End.
[18/1/2018]
"Hei, tapi aku benar-benar rindu Old Friz."
"Rumahmu di sini, Gil, kau sudah pulang."
"Kalau kau mau kita bisa kunjungi makamnya sekarang, Bruder."
a/n: Kupikir ga boleh melewatkan tanggal penting ini. Happy birthday, Prussia you'll always have special place in my heart. Thank you for everything that I learn from you. I hope you have a million blessings every single day Stay awesome, Big Boy. Dan ini hadiah kecil untukmu
