Title : The Interrogation [Chaptered] 1/?

Cast : Kangin, Kyuhyun, Sungmin (girl!), other Super Junior members.

Pairing : Kyumin, Kangmin, Kanghyun (brothership).

Genre : Dark, Angst, AU.

Rated : R (maybe not in this chapter but soon).

Warning : Violence and Rape. There is really dark and bloody scene, if you cannot accept those things please just don't read, i warned you already.

Note : The main idea of this story is truthfully inspired by a short indie movie video which I found on youtube while i'm hunting about short indie movie to my project, then i found this a short movie titled "The Interrogation (2011)/Boys Torture Scene" you can search it on youtube on channel: RebelWithoutaStage. (if you said that i was stealing his idea, i told you that i was inspired and i already credits him here). That was a really short movie, only 3 minutes, and only has one scene and 2 main cast. Then i just thought, "Dee, why don't you make it longer?" and here is it, the super longer version of that super short movie. (i suggest you to watch that video, so you will get the spoiler of this story and you will know that i'm not stealing anything from him ^_^).

Summary : Terhitung sudah 4 tahun, Kim Kangin dan Kim Kyuhyun tinggal bersama, hanya berdua, semenjak kematian kedua orang tua mereka dalam sebuah kecelakaan tunggal di tepian kota kecil jauh dari Seoul. Kangin, sebagai anak tertua, harus melanjutkan bisnis kecil milik orang tuanya untuk menghidupi kebutuhan hidup mereka berdua. Sayangnya, bisnis kecil semacam itu memiliki resiko yang sangat besar dan berbahaya. Dan apa yang selama ini dia takutkan dan berusaha dia hindari, akhirnya terjadi juga...

.


.

Hujan.

"Hyung, apa kau akan pulang larut malam lagi hari ini?" Tanya seorang pria muda melalui telepon genggamnya sambil melihat ke arah jalanan dari jendela balkon apartemennya. Hujan yang telah turun sejak sore hari ini belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Tangan satunya memeluk sebuah jaket parasut tebal di dadanya. Erat.

Dia adalah Kyuhyun, Kim Kyuhyun. Seorang mahasiswa fakultas seni musik jurusan olah vokal di Seoul National University of Arts. Dia hanya pemuda biasa, bukan dari golongan komunitas yang disegani di kampusnya, bukan juga termasuk pemuda-pemuda yang selalu dikejar-kejar teman wanitanya, dia hanya Kyuhyun yang biasa. Warna rambutnya memang cukup sedikit menarik perhatian, cokelat terang seperti warna karamel yang meleleh di atas setumpuk pancake, sedikit ikal, sedikit panjang, hingga beberapa helai rambut menutupi alis dan telinganya.

Tapi dia memang hanya pemuda biasa dengan hidupnya yang biasa.

Hanya ada satu hal dari dirinya yang luar biasa, yaitu suaranya. Kyuhyun mendapatkan sedikit popularitas dengan suaranya emasnya. Dia merupakan salah satu anggota tim paduan suara dan tim teater musikal dari kampusnya. Mengandalkannya adalah pilihan terbaik jika tim ingin memenangkan sebuah kompetisi, dan dari kompetisi itulah Kim Kyuhyun bisa hidup.

Ya. Paling tidak membantu menghidupi dirinya sendiri demi meringankan beban pekerjaan kakaknya satu-satunya itu, Kim Kangin. Dia lah yang sedang diajak bicara melalui telepon genggamnya di malam yang basah ini.

"Maafkan aku Kyu, mungkin kali ini akan lebih malam dari biasanya. Aku harus mengirimkan sendiri barang-barang pesanan ini langsung kepada para client." Kangin menjawab pertanyaannya dari seberang telepon.

Percayalah, Kyuhyun memperhatikan dan menyadari bahwa suara kakaknya malam ini, terdengar jauh lebih lelah dari malam-malam biasanya.

"Kau tidurlah duluan" Lanjut Kangin, "Tidak usah menungguku, kau besok harus kuliah bukan? Tidurlah, aku membawa kunciku sendiri."

"Arraseo hyung... mmm... kau sudah makan?"

"Belum, tapi aku akan segera makan sebentar lagi".

Lagi.

Kyuhyun tahu dia berbohong, "sebentar lagi" yang kakaknya ucapkan barusan itu semata-mata hanyalah untuk meredam rasa khawatirnya saja, Kangin selamanya tidak akan pernah bisa berbohong lagi pada Kyuhyun, dia bukan lagi anak kecil yang dulu dengan mudahnya dibohongi. Mereka sudah cukup lama hidup berdua.

"Kau sudah makan, Kyu?"

"Hm, dan hebatnya lagi, sup ikan yang tadi aku makan adalah sup ikan terlezat yang pernah aku makan seumur hidupku." Kyuhyun tertawa, dia menggoda kakaknya. Mencoba membangun mood baik dan memperbaiki suasana.

"Huh? Mustahil. Sejak kapan kau bisa memasak makanan lain selain ramen dan nasi goreng kimchi? Aku tidak ingat pernah mengajarkanmu memasak sup ikan, dan rasanya aku juga tidak ingat ada ikan di kulkas kita?"

"Hahaha. You've got it Hyung! Tentu saja bukan aku yang membuatnya. Sungmin noona yang membuatnya tadi.

"Oh, dia datang?"

Sungmin, Lee Sungmin. Adalah gadis yang tinggal di sebelah apartement mereka. Sekedar tetangga sejak sekitar 4 tahun yang lalu semenjak Kangin dan Kyuhyun pindah dan menyewa apartemen ini, namun sekaligus kekasih bagi Kangin sejak 3 tahun yang lalu dan juga merangkap sebagai kakak kelas Kyuhyun di fakultas dan jurusan yang sama.

Gadis itu sangat manis, dia memiliki kulit putih yang indah, mata cokelat yang besar dan bersinar, bibir pink yang terbentuk dengan sempurna, rambut hitam sebahu yang sering dia biarkan terurai dengan natural dan tentu saja bentuk tubuh yang sempurna. Semua tentang Lee Sungmin adalah tentang kesempurnaan. Tidak pernah sebelumnya, baik Kangin atau pun Kyuhyun menemukan sesosok gadis yang sangat tulus dan penyayang seperti Sungmin

Ketika umumnya seorang wanita sering meminta yang tidak-tidak dan menghabiskan uang kekasihnya, bergelayut manja dan selalu merepotkan dimana pun dia berada, lain dengan Sungmin. Dia gadis yang mandiri, belum pernah satu kalipun selama tiga tahun ini dia merepotkan Kangin atau membuat Kangin lelah karenanya, bahkan sebaliknya, Sungmin adalah seseorang yang selalu mengurusi segala keperluan Kangin, tanpa pernah sekalipun Kangin memintanya. Dialah sosok wanita, pengganti seorang ibu dalam hidup Kangin dan Kyuhyun yang sekarang.

"Ya, dia membuatkannya untukmu hyung, tapi sayangnya kau belum tiba di rumah. Sup itu seharusnya kita makan bertiga sebelum dingin, tapi akhirnya hanya aku dan Sungmin noona saja yang menghabiskannya berdua."

"Ah, sayang sekali... apa dia masih disana?"

"Hyung, kau pikir ini jam berapa? Ini pukul 9 malam. Dia sudah kembali ke apartemennya segera setelah makan malam kami selesai. Sebaiknya kau menghubunginya... ini sudah hampir satu minggu kita tidak bisa makan malam bertiga seperti biasanya, dia terlihat merindukanmu, hyung."

Kyuhyun mendengar Kangin menghela nafasnya, panjang.

"Ne, arraseo Kyu."

Disusul oleh Kyuhyun, yang juga melepas nafasnya. Berat.

.

.

.

(to be continue...)


.

Dee's Note :

Hi, salam kenal. Sebenarnya aku udah lama banget jadi penulis, tapi baru kali ini nyoba nulis fanfiction. Btw, fanfic ini sudah dan sedang dipublish di facebook (di facebook udah sampe chapter 5 lho, buat yang penasaran tingkat tinggi monggo mampir ke FB, PM me for the link.) juga english version nya ada di "another-maroon" livejournal (still on chapter 3) mampir aja.

Comments are loved ya, lumayan buat penyemangat supaya fanfic ini bisa terus aku upload disini.

Oia, you can call me DEE.
and talk to me on twitter : hismaroonsmile . ^_^

see you tomorrow with next chapter.