Birthday Gift
Disclaimer : Durarara! © Ryohgo Narita
Rate : T
Genre : Romance/Hurt/Comfort
Warning! Yaoi, OOC, typo, dll.
.
.
.
Shizuo berjalan menyusuri Ikebukuro dengan bosan. Ia baru saja selesai bekerja dan tak tahu mau melakukan apa. Ia menghisap rokoknya sampai habis lalu membuangnya ke aspal yang dingin dan menginjaknya. Ia merogoh sakunya untuk mengambil rokok untuk ia hisap lagi. Sayangnya rokok yang ia ambil adalah rokok terakhir yang ia miliki. Ia menghela napas berat. Mungkin setelah ini ia akan mampir ke minimarket untuk membeli rokok.
Ia mengapit batang rokok terakhirnya di antara kedua bibirnya lalu mengambil pemantik api dan menyalakan rokoknya. Ia menghisap rokoknya secara perlahan sambil kembali menyusuri jalanan Ikebukuro.
Waktu berlalu, dan perlahan rokoknya mulai habis. Shizuo mengambil napas, menikmati sensasi nikotin yang terkandung dalam batangan putih itu. Iya, Heiwajima Shizuo tahu rokok itu tidak baik untuknya. Tapi mau bagaimana lagi? Ia sudah terlalu menyukai melihat kepulan asap keabu-abuan itu—
"Shizu-chaaan~"
—Seperti ia menyukai saat-saat di mana ia menghajar pemuda—yang seandainya ia jadi guru BK, masalah murid-muridnya akan bertambah rumit—bermata ruby itu.
Oh, orang yang ingin ia hindari malah datang di saat ia hendak berbelok ke arah minimarket terdekat. Ia langsung mengangkat vending machine yang ada di sebelahnya. Ia memutar badannya ke belakang dan siap melempar vending machine yang sudah ada di tangannya.
Dan mulai saat itu ia merasa waktu bejalan lambat. Sampai-sampai ia dapat mengingat setiap detail kejadian yang terjadi saat itu. Mulai dari Izaya yang berlari ke arahnya, saat Izaya mengalungkan tangannya di lehernya, saat Izaya menyeringai sebelum menutup matanya, dan yang terakhir di saat yang paling ingin ia lupakan, saat Izaya mencium bibirnya.
Ia menjatuhkan vending machine yang sebelumnya ia angkat. Wajahnya memanas, tubuhnya terasa membeku, dan otaknya bagai berhenti berpikir.
"Apa yang kau lakukan, kutu?" Shizuo menatap Izaya yang berdiri sangat dekat darinya dengan tatapan yang menusuk.
"Hahaha, otak protozoamu memang tak dapat memproses hal seperti ini, ya? Jelas-jelas aku menciummu."
"Bukan itu maksudku. Untuk apa kau menciumku?"
"Shizu-chan tidak tahu hari apa ini?"
"Hari Jumat."
"Tanggal?"
"4 Mei. Memangnya ada apa?" Setelah mengatakan hal itu, Shizuo sadar kalau ia melupakan sesuatu. Hari ini—
"Kau lupa? Sudah kuduga. Karena itu aku merebut paksa hadiah ulang tahunku darimu."
—Hari ulang tahu Izaya. Mengapa ia sampai lupa? Oh, lagipula untuk apa mengingat-ingat hal yang tak penting seperti itu.
"Hal seperti itu mana bisa disebut hadiah," Shizuo sedikit menyeringai. Lalu ia menarik tangan Izaya dan mengajaknya ke suatu tempat. "Aku akan memberikan hadiah yang sesungguhnya untukmu."
.
.
.
End?
.
.
.
A/N : Maaf endingnya gantung. Saya males mikirin hadiahnya. Silakan pikirkan hadiah apa yang akan diberikan oleh Shizuo.
Saya mau mengucapkan terima kasih pada Natsu no Sakura yang udah bantuin saya bikin fic ini. Hanya anda yang mau membantu saya. Yang lain gak ada yang mau TTmTT
Maaf telat. Kemaren saya disuruh syuting. Jadi pulang telat. Saya mau les aja telat. =="
Tadinya saya mau buat fic PsycheIzaya. Tapi temen saya ngerikues Shizaya. Jadi saya buat ini. Mungkin kapan-kapan saya buat fic Durarara lagi.
Kalau kalian mau saya nulis fic Durarara lagi, silakan review. Saya akan menerima review kalian dengan senang hati.
