NOTE : BACA DAN JAWAB PERTANYAANKU YANG ADA DI PALING BAWAH BAGIAN FICTION INI YA.

Ini aku bawa fic nih, tapi masih coba-coba. Maaf juga ya Readers belum lanjut fic Menggemaskan. Soalnya penasaran pengen buat fic baru. Silahkan baca dan silahkan berpendapat di Review ya~

Restrictive Ch.1

Disclaimer : Mashashi Kishimoto

Rated: T

Warning: Typo's , absurd, gaje, dan sederet kekurangan lain

.

.

"Sungguh, Sasuke-san tidak perlu melakukan ini. Keluarga ku juga tidak mempersalahkannya" ucap seorang gadis bersurai merah muda itu keras. Ada raut ke putus asaan di dahinya yang berkerut kerut menahan emosi itu.

"Tidak, aku akan tetap melakukannya. Bagaimana pun itu adalah janji para tetua klan. Lagipula Apa yang menyebabkan kau menolak ini?" jawab seseorang yang di panggil 'Sasuke-san' oleh si gadis merah muda.

"Aku mempunyai orang yang ku suka, dan kau juga pasti memilikki nya. Kita tidak saling mencintai Sasuke-san. Ku mohon mengertilah" gadis itu mulai menahan tangis.

"Kau akan membuat ibu ku tersinggung jika kau mengatakan itu di hadapannya"

"Kau bisa membantuku mengatakannya"

"Aku tidak mau membohongi ibuku, aku tidak keberatan dengan pernikahan ini"

Gadis itupun pergi meninggalkan pemuda yang terlihat acuh pada pembicaraan 'dingin' ini.

Gadis Haruno itu pun terdiam. Bisa menebaknya?

Yap, PER-NI-KA-HAN!

Si gadis merah muda yang keturunan terakhir dari klan Haruno di ikat dalam benang merah dengan keturunan klan terakhir Uchiha. Mereka adalah Sasuke Uchiha dan Sakura Haruno -yang juga akan berubah menjadi Uchiha-

Hal itu terjadi karena masa lalu. Masa lalu yang membuat Sakura mendecih.

40 tahun yang lalu klan Uchiha dan klan Haruno sempat berperang. Perlu di ketahui, Uchiha adalah klan kerajaan yang sangat kaya raya, tapi tidak memiliki tabib yang handal. Sedangkan klan kerajaan Haruno tidak begitu kaya tapi ilmu medis nya patut di acungi jempol. Mereka mempunyai berbagai macam racikan, tanaman obat dan tabib yang sangat handal. Klan Uchiha yang tidak memiliki itu pun merasa iri, karena mereka juga membutuhkan kemampuan yang dimiliki oleh klan Haruno itu.

Hingga satu hari, salah satu tabib dari kerajaan Uchiha dan beberapa pang lima di utus oleh Madara Uchiha untuk menelusup ke wilayah kerajaan Haruno. Tentu saja dengan tujuan mencuri obat dan racikan yang sangat menakjubkan. Salah satu racikan yang sangat di incar kerajaan Uchiha adalah Racikan Gieumasen, racikan itu bisa membuat chakra kita naik 3x lipat dan membuat emosi kita terkontrol, hingga kita tidak gelap mata dan mengambil langkah yang salah. Dan tidak lupa pula racikan Turobimasen, yang berfungsi untuk menutup luka dalam hitungan detik. Tentu saja mereka tidak akan mencuri hanya dua racikan itu, karena mereka akan meraup sebanyak banyaknya pengetahuan dari sana. Tabib dan pang lima Uchiha pun menumpang pada seorang (sebut saja Lee) yang telah mereka iming-imingi dengan uang, mereka lalu mengambil racikan obat yang dimiliki Lee. Mereka sempat menanyakan bagaimana cara membuat dan komposisi obat tersebut. Karena merasa ada yang salah, Lee pun tutup mulut tidak mau memberi tahu. Sang tabib memerintahkan pang limanya menghajar Lee, setelah mendapat beberapa pukulan di perut, kepala dan dada, Lee tetap tutup mulut tidak mau memberi tahu resep dan formula yang di pintanya. Serangan terakhir yang di luncurkan mereka adalah Sharingan. Lee sangat kesakitan, tapi sebelum diserang seperti ini dia sudah meminum ramuan Turobimasen yang bisa memulihkan lukanya. Dia hanya pura-pura kesakitan, hingga saat mereka lengah Lee pun dapat melarikan diri Dia menuju istana dan melapor pada baginda Hashirama Haruno. Baginda sangat marah. Sebenarnya baginda bukannya kelewat khawatir dengan Lee, tapi beliau merasa Terkhianati. Bagaimana tidak, Kerajaan Uchiha berniat mencuri Ramuan obatnya! Saat itu juga tetua Haruno menyatakan perang ke pada Uchiha. Tentu saja peperangan di menangkan oleh klan Haruno, karena sekuat apapun Uchiha menyerangnya, mereka tidak pernah terluka! Semua orang tahu apa alasannya.

Hingga Madara meminta maaf, mereka mengaku salah dan ingin menjalin perdamaian dengan cara menikahkan generasi ketiga darinya dengan generasi ketiga dari klan Haruno. Karena Hashirama sedikit terpukau oleh kekayaan Uchiha, dia pun menyetujuinya. Terjadilah hitam di atas putih dengan sangsi yang besar jika ada salah satu dari mereka yang mengingkari perjanjian.

~~~ooo~~~

"Kaasan, bagaimana ini. Aku tidak mau menikah secepat ini" ucap Sakura bersimpuh pada wanita anggun berambut merah yang sangat mirip dengannya.

"Jalani saja dulu Sakura-chan, ini tidak terlalu buruk. Sasuke tampan, kaya, dan pintar dan kau tahu Sakura. 600 Kg emas batang harus kita bayar jika kita menolak hal yang sudah disepakati Kakekmu dulu" ucapnya lembut sambil menarik sakura duduk disampingnya dengan kepala Sakura menyender di bahunya.

"Apakah setelah menikah nanti dia akan menyakitiku?"

"Kaasan rasa tidak, dia terlihat Gentleman. Tidak mungkin dia memukuli mu atau semacamnya"

"Tidak ada yang tidak mungkin Kaasan. Bisa saja saat dia kesal padaku lalu dia memukuliku , lalu mencongkel organ dalamku lalu menenggelamkan tubuhku yang telah 'Kosong' ke danau" perkataan Sakura yang disampaikan secara menggebu gebu itu membuat Kaasan nya geli. Dengan santai dia menjawab perkataan Sakura sambil mengelus helaian merah mudanya yang halus, lurus hingga ke pinggang.

"Sakura-chan, kau hanya terlalu sering menonton film horor. Dia baik, dan Kaasan mengenalnya sejak dia kecil. Dulu saat kau baru lahir dan dia baru berusia 4 tahun kami sudah mengikat benang merah kalian. Dan kau tahu apa yang dia lakukan padamu?"

"Apa Kaasan?" tanya Sakura dengan muka penasaran.

"Dia mencubiti pipimu gemas, dia juga bilang pada Kaasan bahwa pipimu itu gembul dan kemerah merahan. Dia juga bertanya, kenapa semua yang ada padamu berwarna merah."

"Lalu Kaasan jawab apa?"

"Kaasan bilang padanya bahwa merah adalah warna perempuan. Dia juga bilang ingin memakan pipimu Sakura-chan. Hihi" ibu Sakura sedikit terkikik geli menceritakan hal konyol Sasuke itu kepada Sakura.

"Kenapa Kaasan malah tertawa? Harusnya Kaasan memarahinnya. Coba Kaasan bayangkan kalau dia benar benar memakan pipiku. Sekarang pipiku sudah bolong Kaasan! Huufth~" Ibu Sakura geleng geleng kepala melihat anaknya yang menganggap serius perkataan Sasuke.

"Hihi, Sakura-chan. Sasuke mungkin tidak suka dengan rasamu yang pahit"

"Huh, Kaasan ini"

"Sudah, yang jelas persiapkan dirimu untuk menjadi Istri dari Putra mahkota Sakura-chan. Mereka akan menjemputmu besok pagi untuk melatihmu"

"Itu bukan pelatihan Kaasan. Itu penyiksaan" jawab Sakura sekenanya sambil memutar bola matanya bosan.

"Memang sulit untuk berjalan disamping putra mahkota Sakura. Kaasan merasakannya saat menikah dengan ayahmu dulu. Ini tidak boleh, itu tidak boleh, semua nya memakai aturan. Tapi Kaasan mencoba menyukai aturan itu, dan sampai sekarang Kaasan tetap bertahan kan bersama Tousan mu" ucapan Kaasan nya itu diterima oleh Sakura untuk menyemangati Sakura.

"Tapi kenapa pernikahannya terlalu mendadak seperti ini Kaasan?"

"Ini masih mending Sakura-chan. Dulu Kaasan hanya diberi waktu 3 hari untuk latihan, sedangkan kau 2 minggu. Semuanya serba mendadak untuk meminimalisir pergerakan terorisme ataupun masalah lainnya"

"Kaasan, apa setelah menikah aku bisa tidur di pangkuan Kaasan lagi?"

"Tentu tidak, pekerjaanmu hanya mengabdi pada keluarga dan kerajaan. Maka bangunlah, kau harus membiasakannya Sakura-chan" kata ibunda nya sambil menahan tangis.

"Kaasan..

Aku akan sangat merindukanmu" ucap Sakura sambil memeluk ibunya.

Mereka menangis bersama mengingat malam ini adalah malam terakhir Sakura tidur dirumah. Ibu Sakura makin sedih saat memikirkan gadis kecilnya yang polos, gadis kecilnya yang dia sayangi akan segera menikah dan meninggalkannya. Tapi tidak ada yang bisa menentang takdir. Dia harus bisa melepaskan Sakura untuk menjadi bagian dari Uchiha.

Hanya akan tinggal Sasori Haruno (Kakak Sakura), Kushina Haruno dan Kakashi Haruno di kerajaan ini, selebihnya hanya ratusan pelayan yang berseliweran di area kerajaan.

~~~ooo~~~

Sekarang Sasuke dan beberapa pengawalnya telah ada di kerajaan Haruno, hanya tinggal menunggu pagar setinggi tiga meter itu terbuka dan membawa pulang calon istrinya.

Pagar pun terbuka, Limousin yang mengantarkan Sasuke kesini pun masuk kedalam halaman kerajaan Haruno yang begitu luas, tapi tentu tidak seluas halaman kerajaannya.

"Ohaiyo Gozaimasu Kaasan" Sapa Sasuke setelah mendapati ibu Sakura berdiri di ambang pintu menyambut sang calon menantu.

"Ohaiyo Gozaimasu Sasuke-kun, tunggu sebentar ya, tadi Kaasan sudah memanggil Sakura-chan. Dia memang sedikit lelet."

"Kaasan, dimana boneka kesayanganku?!" teriak Sakura dari dalam.

"Ah, sebentar ya Sasuke-kun, silahkan masuk. Aku akan mengurus Sakura dulu"

Sasuke pun masuk disertai dua orang pengawal setianya dan satu orang asisten pribadinya.

Terdengar kegaduhan yang diciptakan oleh Sakura dan Ibunya. Seorang pemuda tampan pun turun dari tangga yang melingkar lingkar itu.

"Ada apa Sakura?" tanya seseorang yang tak lain adalah Sasori Haruno atau kakak kandung Sakura.

"Aku sedang mencari Piggy, apa Sasori-nii melihatnya?"

"Kau meninggalkannya di lantai atas" jawabnya santai.

"Apa?! Kenapa Sasori-nii baru mengatakannya! Aku sudah keringatan mencarinya tahu" sungut sakura kesal sambil berjalan mengambil bonekanya di lantai atas.

Sasori yang tidak mengerti apapun tidak ambil pusing dengan sikap Sakura. Dia berjalan menghampiri Sasuke yang menatapnya datar.

"Apa kabar Sasuke?" tanya Sasori.

Sasuke cepat cepat berdiri lalu Membungkukkan badannya pada Sasori.

"Baik, Sasori-nii" ucapnya sopan.

"Ya, silahkan duduk" diiringi Sasori yang meletakkan bokongnya pada sofa nan empuk itu.

"Jadi, kau menerima perjodohan ini? Padahal kau bisa dengan mudah memberi 600 kg emas kan?"

tanya Sasori santai seolah tak sadar jika Sasuke mendesis dalam hati.

"Aku menyetujuinya Sasori-nii, aku menginginkan ini"

"Ya, terserahlah"

Datanglah Sakura membawa 2 koper besar dengan langkah yang terseok seok. Tidak lupa bonekanya yang bernama 'Piggy' yang menambah beban Sakura. Dia terlihat kesulitan. Tapi dia menolak di bawakan oleh maid kerajaan Haruno. Dia ingin terkesan tidak manja pada pelayannya sebelum dia meninggalkan kerajaan ini. Dia terlihat cantik, walaupun sedikit pendek karena hanya menggunakan sepatu flat. Dress dengan warna biru langit yang terkesan lembut itu menempel sempurna di badannya yang mungil itu.

"Bawakan kopernya" perintah Sasuke pada pengawalnya yang bertubuh kekar

itu. Tanpa menunggu lama koper ditangan Sakura telah berpindah tempat ke tangan pengawal Sasuke dan Sakura tidak sempat menolaknya. Saat Pengawal Sasuke hendak mengambil Piggy dari tangan Sakura, dia menggeram

"Ini punyaku!" ucapnya sambil memeluk erat Piggy . Dia tidak ingin Piggy di bawa oleh orang asing.

Sakura beralih ke ibunya.

"Kaasan, Sakura pergi dulu ya" jawabnya menahan tangis, tentu saja dia tidak mau menangis lagi setelah menangis seember tadi malam. Pelukan hangat pun di berikan Sakura untuk Kaasannya.

"Iya Sakura, jangan lupa jaga kesehatan" kata Ibu Sakura sambil membalas pelukannya. "Sasuke, Kaasan titip Sakura ya" lanjutnya pada Sasuke.

"Baik Kaasan" kata Sasuke mantap.

"Sasori-nii, Sakura pergi dulu ya" Sakura beralih dari Kaasannya menuju Sasori.

"Iya gadis jelek. Jangan cengeng lagi ya, jangan lupa makan. Dan kau Sasuke, akan kupastikan Uchiha dan Haruno kembali berperang jika kau menyakiti Sakura-ku" nada Sasori terdengar posesif, padahal sebentar lagi adiknya tersayang itu sudah milik Sasuke Uchiha.

"Tentu Saja, Sasori-nii" Jawab Sasuke tajam.

Sakura tidak pamit kepada Tousan nya karena si tuan sibuk a.k.a Kakashi Haruno itu sedang ke England untuk jamuan istimewa dengan keluarga kerajaan.

"Baiklah, Kaasan, Sasori-nii, kami pergi dulu. Sesekali kami akan mengunjungi kalian" ucap Sasuke sambil membungkuk.

"Kami tunggu Sasuke" ucap Sasori sebagai pengganti sementara Tousannya.

Sasuke menggandeng Sakura untuk menuju mobil, lalu pulang.

Sakura sangat heran dan terus membatin. Dia tidak terbiasa dengan sikap Sasuke yang seperti ini. Tapi dia sudah bertekat , apapun yang ada di depannya, akan ia lalui dengan Rileks. Demi Kaasan, Tousan dan kerajaan Haruno.

Ganbatte Sakura -batinnya

- KEEP OR DELETE? -

Gimana Fic nya? Ngebosenin yah? Maaf ya kalo absurd banget.

Kalo aku sih terserah Readers ajah. Mau lanjut atau delete. Terus kalo lanjut rate nya mau T atau M ?
Kasih aku jawaban di Review ya…