Breaking : Luhan perkenalkan pacarnya lewat weibo.
" Sehun-ah"
Pria yang bernama Sehun itu tidak menengok sama sekali ketika dipanggil. Dia hanya mengangkat tangannya-membuat tanda dia baik baik saja.
"Tidak, Hun. Kau tidak sedang baik-baik saja. Aku tahu, Hyung mu yang lain juga terkejut, tidak menyangka akan hal ini. Dan aku tahu, kau juga yang paling terluka. Tapi tolong, kuatlah untuk kita, Hun-ah."
Sehun bergeming dengan pandangan kosong. Tidak memperdulikan ucapan Chanyeol.Merasa tidak berguna, Chanyeol menyerah dan pergi meninggalkan kamar Sehun.
Mungkin dia perlu waktu, pikir Chanyeol
Suho, teman sekamar Sehun belum pulang dari urusannya dengan agensi. Sehun sendiri sekarang.
Iya
Seharusnya Sehun tau kenapa langit tidak menunjukkan cerahnya pada hari minggu ini. Karena bersamaan dengan hari itu, tangis Sehun meluruh. Mentarinya hilang. Yang tersisa hanya rasanya sendiri.
Segala gambaran masa masa indah dengannya melintas di pikiran Sehun. Senyumnya yang semanis permen kapas. Tertawanya yang selalu berhasil membuatnya tenang, juga mata rusanya yang indah.
Sehun selalu ingat ketika Luhannya tersenyum saat Sehun bertingkah konyol dihadapannya. Juga saat Luhannya tertawa melihat Sehun menggoda hyung nya yang lain.
Sehun bahkan ingat saat Luhan menangis bahagia karena kemenangan grupnya kala itu. Juga bagian ketika mereka menangis bersama karena perpisahan. Luhan kembali ke negaranya, memutus kontrak yang berarti Luhan keluar dari grupnya. Sehun menangis kala itu.
Kenangan demi kenangan yang ia ingat membuatnya tersenyum pedih. Dia sakit, sangat.
Terimakasih,Lu. Kau sukses membuat semua orang tahu bahwa kau normal.
"Sehun-ah"
Kali ini Baekhyun yang datang menghampiri Sehun. Baekhyun tau, Sehun tidak dalam keadaan baik-baik saja. Baekhyun tidak bicara apapun. Dia hanya duduk di sisi kasur dan mengusap pelan rambut Sehun dengan sayang, mencoba menyalurkan kekuatannya pada orang yang sudah dianggapnya adik ini.
Setelah dirasa sedikit reda, Baekhyun angkat bicara.
" Sehunna, aku tahu kau sakit. Aku tidak memaksamu untuk kuat saat ini, karena aku tahu kau telah sampai di titik terlemahmu. Menangislah bila perlu, tapi sembuhkanlah hatimu segera."
Sehun bangun mendengar perkataan Baekhyun. Dengan mata berairnya, ia memeluk Baekhyun erat. Menenggelamkan dirinya di dada Baekhyun. Tangisnya luruh lagi. Sehun menangis sesenggukan. Sungguh, suaranya terdengar memilukan yang membuat siapa saja yang mendengarnya ikut bersedih.
"Aku harus bagaimana,hyung? Dia bahagia sekarang. Aku bisa apa? Bisa apa!" Sehun berteriak sambil meremas baju Baekhyun yang sudah basah dengan air mata Sehun. Rasanya sesak sekali ketika dia sadar bahwa ini bukan mimpi. Ini nyata.
"Tidak ada yang harus kau lakukak untukknya. Tapi untukmu, segera sembuhkan hatimu, lalu bahagialah setelahnya. Aku tidak akan menyuruhmu melupakannya. Tempatkan dia di hatimu, sebagai kenangan. Jalanmu masih panjang Sehunna." Ucap Baekhyun sambil mengusap punggung Sehun yang masih sesenggukan. Baekhyun merasa pedih melihat sehun sehancur ini. Ia merasa melihat Sehun seperti 3 tahun yang lalu. Saat Luhan hengkang dari grup.
"Aku tidak tau,hyung. Rasanya sakit sekali disini. Luka lama yang dibuatnya pun sampai sekarang masih basah, dan dia membuatnya lebih menganga lagi. " Sehun menunjuk dadanya.
" Bukankah aku begitu menyedihkan?" lanjutnya.
"Aku tau, Hun-ah. Meski aku bukan dirimu, aku tau sesakit apa rasanya. Ku mohon, kuatlah untuk kami. Tenangkan dirimu, turuti kata hatimu. Aku keluar."
Sehun melepas pelukannya pada Baekhyun. Baekhyun mengusap air mata Sehun sambil tersenyum-mengisyaratkan bahwa semua akan baik-baik saja.
Baekhyun keluar dari kamar Sehun. Dia tidak sanggup lagi melihat keadaan Sehun. Tangisnya pecah. Sehun bahkan terlihat lebih hancur saat ini.
Sepeninggal Baekhyun, Sehun kembali merebahkan tubuhnya. Meratapi sisa sisa tangisnya. Memandang hampa langit langit kamarnya. Berharap hari esok akan lebih baik.
Semoga.
Hari itu, tanggal delapan oktober, menjadi saksi kehancurannya, juga luruhnya seluruh tangis yang ia pendam. Berbagai semoga ia panjatkan agar segala yang terjadi saat ini adalah yang terbaik untuk kedepannya.
Lu, Selamat
Peterpan sekarang telah menemukan Wendy nya
Tugasku menjagamu telah usai
Kau tau, Lu?
Dia cantik
Sampaikan salamku, juga pesanku untuknya
Agar ia bisa menjagamu
Mengingatkanmu untuk makan
Merawatmu ketika sakit
Tolong sampaikan padanya
Jangan sekali kali menyakiti hyung kesayanganku ini
Kuserahkan kau padanya
Dan sekarang, tugasku adalah mendoakan yang terbaik
Untukku, untukkmu, juga untukknya
Biarlah aku menata hidupku lagi
Akan aku simpan segalanya
Tentangmu
Di dalam hatiku
-Oh Sehun-
Huft.. yahhhh
Saya bukan penulis sebenarnya. hanya salah satu HHS yang berusaha meluapkan perasaan saya setelah saya mendengar kabar itu.
Pertama saya dengar kabar itu, saya sakit. saya pikir saya hanya akan menangis sehari, lalu setelahnya baik baik saja.
tapi ternyata sakitnya tidak sesederhana itu. menjadi HHS selama 4 tahun ini rasanya berat. ketika dulunya moment hunhan selalu bikin bahagia, setelah luhan keluar, malah jadi air mata. Larinya ya ke Fanfiction.
Sekarang Luhan dating, saya harus lari kemana untuk cari healer nya?
Tapi untuk kesekian kalinya, saya akan bertahan di kapal ini, dan memilih tenggelam bersama daripada meninggalkannya
Sekian dan Terima Kasih
10 Oktober 2017
