Juubi dan juga Madara tampak berhasil dikalahkan oleh aliansi Shinobi yang berpusat pada Tim 7 ditambah dengan tim taka dan juga para Hokage. Obito tampak hanya berdiri dan menatap semua aliansi shinobi. Kakashi berada di depan barisan bersama dengan Naruto, Minato, dan juga tim 7.
"Menyerahlah Obito, kau sudah kalah—" Kakashi menatap rekan satu timnya itu yang tampak hanya menundukkan kepalanya dan matanya tampak tertutup oleh bayangan poninya.
"Ya, kalian menang—dan sudah menunjukkan kalau kalian bisa mengubah dunia Shinobi dengan cara kalian sendiri," tampak tersenyum kecil. Menutup matanya, mengaktifkan Mangekyo Sharingan miliknya dengan segera.
"Obito, hentikan!"
"Aku tidak akan menyerang kalian—aku akan memberikan satu hadiah untuk kalian," Kakashi, dan juga tim tujuh tampak mengerutkan dahinya mendengar itu, "karena kalian sudah menunjukkan cara kalian untuk mengubah dunia ini menjadi lebih baik dengan cara kalian, aku akan melihat bagaimana jadinya jika kalian berada di dunia yang berbeda dari ini…"
Sakura yang melihat mata Mangekyo itu dan juga apa yang terjadi disekelilingnya, ia ingat bagaimana saat ia dan juga Naruto berada dalam situasi yang sama—atau lebih tepatnya mirip dengan itu.
"Sasuke-kun, Kakashi-sensei, Naruto—itu adalah Gente—" semuanya terlambat saat tiba-tiba cahaya terang menyelimuti tim 7, terlalu terang hingga membuat mereka tampak menutup mata mereka dengan erat.
"Kuharap kalian menikmati hadiah yang kusiapkan—tim 7…"
.
We Present to You—
© CrimsonRedHair & Almighty X
"The Twisted Time"
Family/Friendship
MinaKushi, NaruHina, SasuSaku.
(—Ketika semuanya menyatu dalam satu dimensi, keanehan menjadi sebuah jendela untuk masa depan yang baru.)
.
Naruto © Masashi Kishimoto
.
Prologue
.
Suara yang terdengar sangat berisik dan menyakitkan telinganya. Rasanya seperti suara auman yang sangat besar, yang bisa membuat seseorang terbangun bahkan dalam jarak 1 km. Kegelapan membuatnya tidak bisa melihat kearah sekelilingnya, namun ia tahu kalau itu karena matanya yang tertutup.
Perlahan, matanya terbuka—mencoba untuk melihat apa yang ada disekelilingnya saat ia merasakan sesuatu berwarna hitam tampak menjadi pemandangannya. Mengerjap dan melihat apa yang menutupi pemandangannya.
"Ah, apakah aku membangunkanmu Naruto…?"
Seseorang tersenyum, namun bukan karena senyumannya yang membuatnya tercengang. Namun saat ia melihat siapa yang tersenyum—ayahnya, bukan dalam keadaan Edo Tensei seperti saat ia melihatnya terakhir kali, namun dalam keadaan hidup.
Mulutnya terbuka—
Namun yang membuatnya terdiam adalah saat menemukan tidak ada suara yang bisa ia keluarkan. Yang lebih penting, bagaimana bisa ayahnya menggendongnya dengan mudah. Apa yang sebenarnya terjadi—ia tidak mengerti sama sekali!
"Ada apa Naruto? Ah, lebih baik kita selamatkan kaa-san oke?" Kaa-san, ibunya juga masih hidup—ia ingin berteriak dan mengatakan sesuatu namun tidak ada suara yang keluar. Saat tangannya bergerak tidak nyaman, ia menyadari sesuatu—tangannya tampak menjadi kecil.
…
IA MENJADI BAYI LAGI?!
'Apa yang terjadi?!'
…
Lain dengan Naruto, tampak di salah satu sisi dari bangunan yang ada di Konoha, seorang anak laki-laki berambut hitam sedikit panjang menatap kearah langit. Alisnya berkedut, merasakan sesuatu yang akan terjadi.
"Sesuatu akan terjadi, aku tahu—" membulatkan matanya dan mencoba untuk mendekap sosok bayi digendongannya dengan lebih erat. Namun mata onyx itu tampak terlihat menandakan bahwa sosok itu tampak terbangun dari tidurnya, "—ah, apakah aku membangunkanmu Sasuke?"
Matanya bayi itu membulat, tentu saja—Uchiha Sasuke, terakhir yang ia ingat adalah ia berada di medan perang bersama dengan para Hokage yang dibangkitkannya bersama dengan Orochimaru, dengan mantan rekan timnya dan mantan Guru Jounninnya, dan juga di depan pemuda itu tampak dalang dari semuanya—Uchiha Obito.
Namun, kenapa sekarang ia berada didekapan kakaknya—dan sepertinya, tubuh kakaknya menjadi lebih kecil.
"N—Nii-nii!" mulutnya berhenti berbicara saat ia tidak bisa menyelesaikan perkataannya. Itachi melihat kearah Sasuke dengan tatapan bingung, sementara yang bersangkutan tampak menyadari sesuatu yang berbeda.
'Oh sial…apa yang terjadi disini?!'
…
"Kakashi!"
Suara itu membuatnya tersentak, sang pemegang mata sharingan itu membuka matanya dan sedikit tersentak. Satu yang ia lihat saat itu adalah Asuma yang menatapnya bingung dengan berkacak pinggang.
"A—ASUMA?!" tampak sedikit mundur, tentu saja, ingatan terakhir yang ia bisa dapatkan selain berada disini adalah bahwa Asuma sudah tewas karena serangan Akatsuki. Dan bahkan sempat bangkit dengan Edo Tensei milik Kabuto.
"Tidak biasanya melihatmu melamun, ada apa dengan tatapanmu itu? Seperti melihat hantu saja—" kali ini tampak Kurenai, Gai, dan juga Anko yang tampak menatapnya bingung—namun mereka tampak tidak sama sekali kaget saat melihat Asuma masih hidup.
Menoleh sekeliling saat menemukan Konoha dalam bentuk utuh, yang sebenarnya sudah hancur saat terakhir ia mengingatnya sebelum ini. dan wajah mereka yang masih muda—hanya satu hal yang terfikirkan olehnya saat ini.
Bahkan ia sama sekali tidak memperdulikan tubuhnya yang kembali muda 16 tahun.
"Tanggal berapa sekarang?"
Ia tidak memperdulikan tatapan mereka yang semakin bingung mendengar apa yang ditanyakan olehnya.
"Sepuluh Oktober, dan kalau kau juga menanyakan tahun—ini adalah tahun (16 tahun sebelum canon)," jawab Anko dengan nada candaan saat mengatakan tahun. Namun tentu saja itu cukup membuat Kakashi membulatkan matanya. Bukan hanya ia terkirim ke masa lalu, namun tahun ini artinya—
'Sial—bukan waktunya untukku memikirkan hal itu,' berdecak kesal, dan segera melakukan Shunshin dari tempat itu. Ia harus segera menuju ke tempat Kushina dan juga Minato. Semoga saja belum terlambat sebelum Kyuubi terlepas dari tubuh Kushina.
"Kumohon, semoga sempat…"
…
'Kurama, apakah kau masih ada disini?!' Naruto yang tampak masih berada didekapan ayahnya tampak mencoba untuk berkomunikasi dengan Kyuubi. Tetapi ia tidak yakin dengan itu karena ibunya masih berstatus sebagai Jinchuuriki. Kalau ia belum lahir, berarti Kyuubi masih berada dalam tubuh ibunya.
'Akhirnya kau sadar juga Gaki?'
'Apa yang sebenarnya terjadi?! Bagaimana aku bisa menjadi bayi dan kenapa tou-chan masih hidup?!' tampak panik dengan itu membuatnya langsung melupakan kenapa Kyuubi masih bisa berkomunikasi dengannya.
'Kau ingat saat bertemu dengan Uchiha Obito dan ia memberikan Genjutsu yang membuatmu dan juga Kunoichi di kelompokmu itu pergi ke dimensi lainnya?'Naruto hanya mengangguk. Bagaimana ia bisa lupa, karena disana ia bisa bertemu dengan ayah dan ibunya—dan saat semuanya tampak kacau dengan seseorang yang mirip dengannya yang juga bisa mengendalikan Kyuubi. Err… siapa lagi namanya—
'Ia menggunakannya juga saat ini, namun sepertinya menambahkannya dengan sebuah jutsu yang membuatnya lebih kompleks lagi—'masih mengerutkan dahinya, tampak bingung dengan apa yang dimaksud oleh Kyuubi, '—ia membuatmu terkirim kembali ke masa lalu, dan memasukkan jiwamu pada dirimu 16 tahun yang lalu…'
'Tunggu, kalau begitu—ini adalah saat dimana kaa-chan diculik oleh Uchiha Obito dan akan diambil—tunggu, bagaimana aku bisa berkomunikasi denganmu sementara kau berada dalam tubuh kaa-chan?' Kyuubi tampak tertawa dan menatap pada Naruto.
'Aku sadar dan melihat dunia ini lebih cepat darimu Gaki—saat Kushina melahirkanmu, saat itu aku memindahkan chakraku ke dalam tubuhmu,'Naruto tampak membulatkan matanya mendengar itu. Ingin berteriak kegirangan namun ia tahu itu bukan saat yang tepat, 'tetapi sepertinya pemuda Uchiha itu belum menyadari kalau ibumu sudah tidak memiliki Kyuubi di dalam tubuhnya begitu juga dengan Minato dan juga Kushina.'
…
'Tunggu, kalau kaa-chan tidak memiliki Kyuubi lagi di dalam tubuhnya, berarti ia—'
'Tidak, aku memberikan sedikit chakraku untuk mengisi chakranya hingga batas yang mendekati normal, ia masih hidup,' Naruto tampak lega mendengarnya. Menatap pada partnernya itu dan tersenyum sebelum mengusap dahi berbulu milik Kyuubi.
'Terima kasih Kurama…'
'Apapun itu, Gaki—'
…
"Aku akan membawa ibumu kembali—jadilah anak baik disini Naruto," Minato meletakkan Naruto yang masih bayi itu di atas tempat tidur rumahnya. Naruto tahu ini—ia tahu karena ia melihatnya saat berada di dalam alam fikiran bersama dengan ibunya.
'T—tidak,' meskipun ia tahu kalau Kyuubi tidak akan lepas, namun melawan Uchiha Madara—bisa saja ia tidak melihat ibunya lagi. Ia tidak ingin—
Dengan segera menggenggam sekuat tangan kecilnya bisa menggenggam jubah Hokage ayahnya. Membuat yang bersangkutan menghentikan langkahnya. Mengerutkan dahinya, menatap kearah Naruto yang matanya tampak sudah berkaca-kaca sebelum mengeluarkan jurus andalan semua bayi—menangis.
"Naruto ada apa? Tou-chan hanya akan menyelamatkan kaa-chanmu…" mencoba untuk menenangkan Naruto, menggendongnya sebelum kain yang menutupi tubuh Naruto itu tampak tersibak membuatnya terkejut saat melihat ada sebuah fuin yang tergambar di perut kecil Naruto.
"Ini—" bagaimana mungkin ia tidak mengetahuinya, fuin yang juga muncul di tubuh istrinya. Tanda kalau sesuatu terkurung di tubuh anaknya yang baru lahir itu. Mencoba untuk merasakannya, meletakkan tangannya di atas segel fuin itu. Semakin dalam, hingga menyadari chakra yang ada di dalam tubuh Naruto.
"Kyuubi, tetapi bagaimana Kushina—"
…
"Bagaimana mungkin—" pria berjubah hitam dan topeng orange itu tampak berada di depan Kushina yang diikat dengan sebuah tali fuin di kedua tangannya. Perutnya tampak terekspos, namun bedanya adalah tidak ada sama fuin yang menggambarkan adanya makhluk yang tersegel di tubuhnya.
"Kyuubi tidak ada di tubuhnya—tetapi dimana," baru saja akan menoleh pada Kushina yang tampak juga bingung dengan apa yang terjadi. Bagaimanapun, yang ia tahu sesaat sebelum Naruto lahir—ia masih bisa merasakan chakra Kyuubi di tubuhnya. Tetapi bagaimana mungkin—terlebih ia masih hidup hingga sekarang.
"Naruto…" membulatkan matanya, apakah Kyuubi melakukan sesuatu hingga mengacaukan fuin dan pada akhirnya berdampak pada anaknya? Tidak—tidak mungkin.
"Naruto? Ah, bayi laki-laki itu—apakah mungkin, tetapi…" baru saja akan bergerak untuk berdiri, tiba-tiba ia merasakan seseorang yang tampak muncul dan akan menyerangnya tiba-tiba. Menoleh dengan cepat sebelum menahan serangan orang itu.
"Kakashi!" Kushina tampak menatap kearah ANBU muda itu dengan tatapan terkejut. Tentu saja Kakashi bisa melihat, karena ia sudah bisa membuat hubungan dengan mata milik Obito dan ia bisa mendeteksi dimana keberadaan mantan rekan satu timnya itu.
"Aku tidak akan membiarkanmu—meskipun aku harus membunuhmu sekarang juga disini," menatap dengan mata sharingannya—ia tahu kalau ia menggunakan Mangekyou itu hanya akan membuat pemuda dihadapannya ini menjadi lebih kuat karena hubungan mereka dari mata itu.
"Maaf saja Hatake Kakashi, aku tidak memiliki waktu untuk meladenimu—" tampak mencoba untuk menghentikan apa yang akan dilakukan oleh orang itu—yang tentu saja ia tahu apa. Namun ia sadar saat itu, bahwa satu bom kertas tampak terinjak olehnya.
"Sial—" dengan segera ia mencoba untuk menghindar dari ledakan yang terjadi setelah itu. Namun karena itu juga, sosok Tobi atau yang tentu saja dikenal oleh Kakashi sebagai mantan rekan satu timnya itu menghilang begitu saja.
Berdecak kesal, namun ia tidak boleh menyusulnya sembarangan. Dengan segera bergerak dan berhenti di depan Kakashi. Mencoba untuk melepaskan tali fuin itu dengan menggunakan pisau chakra, dan sepertinya berhasil.
"Kakashi, apa yang kau lakukan disini—" Kushina tampak masih lelah karena tentu ia baru saja melahirkan anaknya dan tiba-tiba ditangkap oleh sosok yang tidak dikenal itu.
"Kyuubi bagaimana—"
"Ah, Kyuubi menghilang! Aku tidak bisa merasakan chakra Kyuubi di dalam tubuhku Kakashi—mungkin saja Kyuubi melakukan sesuatu dan berakhir di dalam tubuh Naruto!" mata Kakashi membulat. Mencoba untuk membantu Kushina berdiri.
"Aku akan membawamu ke Rumah Sakit Kushina-san…"
"Tidak, antar aku ke rumahku Kakashi! Naruto dan juga Minato dalam bahaya—" Kakashi akan protes namun melihat Kushina yang tampak tidak mau diberikan complain apapun pada akhirnya hanya menghela nafas.
"Baiklah, aku akan membantumu…"
…
Minato tampak melihat kearah orang yang ada di depannya. Muncul tiba-tiba dan akan menculik Naruto lagi. Ia tidak akan membiarkannya—namun ada yang aneh dengan orang itu yang tampak tidak bisa dilukai oleh serangannya.
"Serahkan anak itu padaku Yondaime Hokage—aku tahu kalau kau juga menyadari kalau chakra Kyuubi ada di dalam anak itu," Minato berada di depan tempat tidur dimana Naruto tampak tertidur. Tentu saja ia tidak akan pernah melakukan itu sama sekali—tidak akan.
"Apa yang membuatmu berfikir kalau aku akan melakukannya…aku tidak akan membiarkanmu melakukan apapun lagi—" menatap dengan tatapan tajam, ia tidak akan membiarkan ia melangkah dan menyentuh Naruto sedikitpun, "—dimana Kushina…"
"Apa yang aku cari tidak ada di dirinya. Aku tidak memiliki alasan lagi untuk menangkap dan menahannya—" Minato mengerti, pria ini mengincar Kyuubi—tetapi untuk apa, "kau tidak perlu tahu tentang alasan kenapa aku ingin mendapatkannya Yondaime. Yang pasti, aku akan menggunakannya untuk mendapatkan kedamaian dengan caraku sendiri…"
'Aku punya firasat kalau ia tidak main-main dengan kata-katanya. Dan entah kenapa aku merasa itu bukanlah cara yang bagus… Siapa dia—'
"Aku tidak punya waktu banyak, sepertinya aku harus menggunakan kekerasan," dengan segera orang itu bergerak menerjang kearah Minato yang sudah siap untuk menahannya. Namun saat ia akan bersiap untuk serangan orang itu, tubuh itu segera menembusnya dan rantai yang ada di kedua tangannya langsung mengikat sang Hokage dengan erat.
Namun dengan segera ia melakukan Hiraishin, tidak lupa membawa Naruto dan segera melakukan teleport lagi menuju keluar kediamannya.
'Aku tidak pernah berhenti kagum saat melihat tou-chan bertarung…' Kyuubi hanya bisa sweatdrop mendengar apa yang dikatakan sang Jinchuuriki. Disaat seperti ini, dan ia masih bisa mengatakan hal itu.
'Kau yakin kau tidak sadar kalau saat ini kau bisa mati kapanpun?'
'Hehehe—' ayahnya tampak menatap kearahnya sebelum tersenyum. Menoleh saat melihat Kakashi yang muncul bersama dengan Kushina. Dengan segera bergerak mendekat dan mencoba mengecek mereka berdua.
"Kushina, kau tidak apa-apa?"
"Y—ya, Kakashi datang tepat waktu. Minato, apakah Naruto—" Kushina segera memegang Naruto yang tampak terdiam saat melihat ibunya. Berbeda dengan ayahnya, ia hanya sempat bertemu dengan ibunya saat berada dibawah alam sadarnya.
"Aku merasakan chakra Kyuubi didalam tubuhnya…"
"Apakah sesuatu terjadi pada—" belum sempat Kushina berbicara saat tiba-tiba saja pria itu muncul lagi dan Minato segera menahan serangannya sebelum mengenai Naruto yang saat ini ada didekapan Kushina.
"Aku akan membicarakannya lagi nanti—sebaiknya kuurus dia dulu…" Kushina hanya mengangguk, Kakashi menatap Naruto yang juga menatapnya. Dan oke, bayi berusia 1 hari tidak akan mungkin bisa menatap seseorang seolah ia kenal seperti itu—dan dengan kata lain, apa yang terjadi pada Kakashi juga terjadi Naruto—dan mungkin Sasuke dan juga Sakura.
Sekali lagi pria itu menghilang dan muncul, dan dengan segera Minato bergerak menerjang kearahnya. Melemparkan kunai cabang tiga miliknya tepat di kepala pria itu, namun tentu saja tertembus begitu saja.
Pria itu akan menangkap Minato saat itu, namun sebelah tangan Minato tampak membawa Rasengan yang akan diserangkan kepada pria itu. Namun saat itu tangan pria itu sudah hampir menyentuh sebelum Rasengan bisa mengenainya. Namun tentu saja sosok Minato segera menghilang menggunakan Hiraishin.
Dan muncul tepat di atas pria itu, dan dengan segera menghantamkan Rasengan pada tubuh pria itu.
'Sial, ia berpindah tempat dengan kunai yang ada di belakangku tadi…' dengan segera pria itu menghilang kembali sebelum Minato bisa melancarkan serangan selanjutnya. Muncul di salah satu reruntuhan bangunan yang sedikit hancur karena serangan terakhir tadi, "Ternyata gelar Hokage benar-benar cocok untukmu Namikaze Minato. Tetapi, suatu saat aku akan mendapatkan Kyuubi itu. Bukan hanya Kyuubi, namun seluruh dunia."
…
"Dan semoga saja, saat itu kau sudah siap untuk menghadapinya—" dan saat itu juga tampak pria itu dengan segera menghilang dari hadapan sang Yondaime Hokage, Kushina, dan juga Kakashi yang tidak bisa melakukan apapun saat itu.
'Aku tidak bisa melakukannya sekarang… aku pasti akan menghentikanmu kali ini Obito…' merasakan sesuatu menarik-narik lengan bajunya, menoleh saat melihat Naruto yang memegang erat lengannya, "huh?"
"Hee, sepertinya Naruto-kun sudah mengenal nii-sannya eh?" Kushina yang melihat situasi sudah cukup membaik tampak tersenyum kearah Naruto yang masih memegang pakaian Kakashi. Minato yang tidak merasakan keberadaan dari orang itu juga tampak mendekat.
'Kakashi-nii-san? HAHAHAHA! Itu panggilan yang aneh untuk seseorang yang menjadi guruku,' tentu saja bukan tawa menggelegar yang terdengar saat itu, namun hanya tawa kecil yang menurut semua orang (termasuk Kyuubi dan juga Kakashi) sangat menggemaskan.
'Sial, aku tahu kalau Naruto menertawakanku—tetapi melihatnya dalam wujud seperti ini dan tertawa, itu terlalu menggemaskan,' Kakashi menepuk dahinya sebelum melihat Minato yang meletakkan Naruto di gendongannya. Kakashi masih tampak sedikit terkejut melihat gurunya yang tampak masih hidup itu.
"Aku tahu kita harus mencari tahu tentang chakra Kyuubi itu. Tetapi—sebaiknya sekarang kita ke rumah sakit Kushina… Kakashi, kau bisa membawa Naruto bukan?" Kakashi hanya mengangguk sebelum mereka tampak berpindah tempat.
…
'Sepertinya Obito melakukan sesuatu yang membuat kami berakhir seperti ini,' Kakashi memberikan waktu untuk Naruto dan juga kedua orang tuanya bersama sementara ia berada di depan bangunan Rumah Sakit itu. Menghela nafas, fikirannya cukup kacau dengan pemandangan yang langsung berubah 180 derajat itu.
'Tetapi kalau memang terkirim ke masa lalu, aku ingin minimal menyelamatkan Obito saat misi atau mungkin Rin sebelum ia dijadikan seorang Jinchuuriki Sanbi—' menutup matanya dan duduk di salah satu kursi taman di dekat sana, '—jangan mengeluh Kakashi, Minato-sensei selamat begitu juga dengan Kushina-san…'
'Kuharap kau senang dengan hadiahku—tim 7…'
Satu kalimat terakhir dari Obito sebelum mereka terkirim kemari. Yang membuatnya saat ini merasa kalau Obito kembali menjadi Obito yang dulu yang ia kenal. Tersenyum dibalik penutup mulutnya dan hanya menundukkan kepalanya dalam-dalam.
'Aku akan menyelamatkanmu kali ini—Obito…'
TUK!
Kakashi merasakan sensasi dingin yang menyentuh pipinya. Sebuah minuman kaleng yang tampak memberikan sensasi dingin tertempel di pipinya. Menoleh pada siapa yang memberikannya minuman itu. Gadis yang tersenyum padanya.
"Kudengar kau tiba-tiba saja pergi dan menyelamatkan Kushina-nee…" suara itu, mata Kakashi tampak membulat dan menoleh lebih jelas pada gadis berambut cokelat pendek di sampingnya saat ini—seolah benar-benar melihat mayat hidup, "tetapi untung saja kau datang, kalau tidak entah bagaimana keadaan Kushina-nee sekarang…"
"R—Rin…?"
…
"Sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kalau chakra Kyuubi mengacaukan tubuh Naruto," Minato dan juga Kushina berada di ruangan Rumah Sakit dengan Naruto yang tampak masih terbangun dan bermain dengan rambut ibunya yang menggendongnya.
"Aku tidak mengerti, bagaimana mungkin Kyuubi bisa memasukkan chakranya dalam tubuh Naruto?! Dan, bagaimana mungkin aku masih hidup—" Kushina tampak bingung, begitu juga dengan Minato dan juga Sarutobi.
"Aku akan mencoba untuk mencari tahu," Sarutobi tampak menghisap pipanya dalam-dalam, "untuk saat ini, bukankah seharusnya kalian senang kalau Naruto tidak apa-apa?"
Minato dan juga Kushina tampak tersenyum dan menghela nafas. Mengangguk dan Naruto tampak senang melihat kedua orang tuanya ada di depannya dan dalam keadaan hidup—bukan mayat hidup—serta tampak sangat senang.
CKLEK!
Suara pintu yang terbuka membuat Minato dan juga Kushina menoleh. Mereka berdua tersenyum, dan Naruto yang menghadap jendela tidak bisa melihat siapa yang datang. Tetapi mungkin saja Kakashi atau Jiraiya.
"Maaf meninggalkanmu sendirian di rumah, kau tidak apa-apa bukan?" Kushina tampak mengusap kepala siapapun yang ada di samping tempat tidur sekarang.
"Hm…" entah kenapa suaranya pernah didengar oleh Naruto. Namun bukan Jiraiya, Kakashi, atau Tsunade, ataupun orang-orang yang ia kenal.
'Siapa dia…?'
'Wow, perkembangan yang tidak terbayangkan sebelumnya…' Kyuubi tampaknya menyadari sesuatu dan mengetahui siapa yang ada disana. Naruto ingin menoleh, namun kepala kecilnya tentu saja tidak boleh digerakkan terlalu banyak.
"Ingin menggendongnya?"
"Bolehkah?" tampak sangat senang sepertinya Naruto mendengar sebagai seorang anak laki-laki yang senang dengan kehadirannya—tetapi sekali lagi. Siapa?
"Tentu saja boleh, berhati-hatilah—seperti ini." Minato tampak mencoba membantu orang itu untuk menggendong Naruto di tangannya. Dengan hati-hati pemandangannya berubah dan kepalanya tertoleh pada orang yang menggendongnya—yang membuatnya sukses membulatkan mata birunya.
'Kejutan Gaki?'
Yang ia lihat adalah seorang anak berusia 4 tahun yang berambut hitam dengan warna mata merah. Sangat mirip dengannya saat berusia seperti itu, namun bukan itu yang menjadi masalahnya—tetapi karena ia tahu siapa anak ini.
"Sangat kecil…"
"Tentu saja," tertawa pelan dan menepuk kepala anak laki-laki itu. Menatap Naruto yang masih menatap wajah anak itu tanpa bisa berbicara apapun, "bagaimana kalau kau memperkenalkan dirimu?"
Anak itu hanya mengangguk dan tersenyum pada Naruto.
.
.
"Hei Naruto, namaku adalah Namikaze Menma 4 tahun… mulai sekarang aku adalah kakakmu…"
…
"Tunggu, kau masih hidup?" Kakashi masih berurusan dengan Rin yang seharusnya sudah tewas kalau memang ia terkirim ke masa ini. Sebenarnya apa yang terjadi—ia belum bisa berfikir apapun melihat mantan rekan satu timnya itu berdiri dengan tatapan yang berubah menjadi kesal.
"Hei, sejak kapan aku mati huh?"
"Ti—tidak…" Kakashi tampak tersenyum gugup. Rin sama seperti Sakura yang memiliki Taijutsu yang hebat dan kuat. Berurusan dengannya itu sama sekali bukan ide yang bagus. Lalu fikirannya langsung teralihkan pada satu fakta, "apakah… Kirigakure pernah ingin mencuri Sanbi untuk menghancurkan Konoha?"
"Kenapa kau tanyakan itu? Tentu—kau yang ikut dalam misi itu saat itu."
"La—lalu bagaimana dengan Sanbi? Maksudku, kau—Sanbi terkunci dalam tubuhmu bukan?" sekali lagi Rin tampak mengerutkan dahinya mendengar itu. Apakah ia mengatakan hal yang salah—tetapi tentu saja tidak, ia yang melihatnya sendiri dan ia yang membunuh Rin dengan tangannya sendiri saat itu.
"Apa yang kau katakan? Aku tidak pernah menjadi Jinchuuriki Sanbi Kakashi! Serius, apakah kepalamu terbentur?"
"Lalu—siapa?"
"Huh?"
"Siapa yang menjadi Jinchuuriki Sanbi saat itu?" sedikit terkejut saat Kakashi menaikkan nada suaranya namun tampak melihat Kakashi yang serius membuatnya harus menjawab pertanyaan itu.
.
.
"Seseorang yang diculik oleh ninja Kirigakure saat itu—anak pertama dari Minato-sensei… Namikaze Menma."
To be Continue
Oke, puas Almighty-chan? ^^# hadiah yang dipaksa olehmu untuk dibuatkan. Yah walaupun ide darimu cukup menarik dan membuat me ingin membuat fficnya sih XD
Oke, sebenarnya ini kali pertama me bikin ffic beginian karena suruhan dari seseorang dengan ID Almighty X yang lagi mager pas nulis ¾ dari ceritanya. Cerita time travel yang cukup umum, dengan tambahan bumbu Road to Ninja yang menampilkan Namikaze Menma sebagai kakak dari Naruto yang usianya sama seperti Itachi, dan juga sebagai seorang Jinchuuriki Sanbi :D untuk cerita bagaimana bisa menjadi Jinchuuriki Sanbi akan diceritakan nanti.
Dan tentu tidak tertinggal Rin Nohara yang masih hidup karena Sanbi ga pernah dikunci di tubuhnya ^^
Hm, kayaknya segini aja ' ' masalah kenapa Obito masih nyerang nanti juga ketahuan di chapter-chapter selanjutnya kok ^^
Sip, untung aja dibetain sama Al-chan X_X;
Jadi, Mind to Review? ^^
