I Love You, Daehyun

Main Cast : - Choi Junhong aka Zelo

- Jung Daehyun aka Daehyun

Category: Yaoi, NC-17, BoyxBoy, Lemon

Zelo melangkahkan kakinya di koridor sekolah. Sekolah sudah sangat sepi saat ini. Bagaimana tidak? Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore tetapi ia belum juga pulang. Saat ia di pintu gerbang, tiba-tiba seseorang menghampirinya.

"Hai, Junhong." Sapa namja tersebut ke arah Zelo. Zelo membulatkan matanya. Bagaimana bisa orang ini sampai ke Seoul.

"Daehyun hyung." Zelo langsung memeluk hyungnya itu. Ia sangat merindukannya. Pada saat umur tiga tahun, orang tua Zelo dan Daehyun bercerai. Zelo ikut bersama eomma nya sedangkan Daehyun ikut bersama appa nya. Sejak saat perceraian itu, Zelo tidak pernah bertemu Daehyun secara langsung. Mereka hanya berkomunikasi lewat telepon. Meskipun Zelo tidak pernah melihat wajah Daehyun secara langsung, namun ia bisa merasakan kontak batin dengan hyung nya ini.

"Kau langsung bisa mengenaliku ternyata." Ucap daehyun dan langsung mengajak Zelo ke mobilnya.

"Jadi, apa yang membuatmu ke Seoul, hyung?" Tanya Zelo sambil terus menatap hyung nya.

"Tidak usah menatapku terus seperti itu. Sejak appa meninggal satu bulan yang lalu, eomma berkata sebaiknya aku tinggal bersama kalian saja."

"Yak, aku kan hanya merindukanmu." Zelo mempoutkan bibirnya.

"Aish, baiklah baiklah. Kau boleh menatapku sesukamu." Ucap Daehyun sambil mencubit pelan pipi Zelo. Zelo langsung tersenyum berbinar sambil kembali menatap Daehyun.

"Jadi, kau akan tinggal bersama kami?" Tanya Zelo sambil terus tersenyum.

"Ya, aku akan tinggal bersamamu dan eomma. Lagipula, aku bosan tinggal di Gwangju sendirian."

"Yeaaay! Tapi bagaimana dengan sekolahmu?"

"Aku juga akan pindah ke TS High School. Tetapi kita kan beda angkatan, jadi aku tidak mungkin sekelas denganmu."

"Jjinjjayo? Wah, pasti menyenangkan. Ya, meskipun nantinya kau akan jadi kakak kelasku." Mobil Daehyun pun terhenti di sebuah rumah yang agak besar tempat Zelo dan eomma nya tinggal.

"Kajja kita turun." Zelo dari depan pintu langsung mengetuk pintu.

"Eomma, coba lihat siapa yang datang." Tak lama seorang wanita cantik membukakan pintu dan langsung tersenyum.

"Daehyun-nie, kau sudah sangat besar sekarang." Daehyun langsung memeluk eomma nya. Ia sangat rindu terhadap eomma nya. Hampir 14 tahun ia tidak bertemu eomma nya.

"Eomma, aku sangat merindukanmu." Ucap Daehyun yang tidak henti-hentinya memeluk eomma nya.

"Baiklah, lepaskan aku. Mungkin sekarang aku bisa menyusul appa mu kalau kau terus memelukku." Daehyun dengan cepat melepaskan pelukannya agar sang eomma bisa bernapas. Mereka pun melanjutkan perbincangan di meja makan.

"Daehyun-nie, kau boleh merubah kamar tamu sebagai kamarmu." Ucap eomma.

"Eomma, bagaimana jika ada tamu yang akan menginap disini? Ayolah, sebaiknya Daehyun hyung sekamar denganku saja." Pinta Zelo sambil menunjukkan aegyonya.

"Tapi kan ia butuh privasi, Zelo."

"Ayolah, eomma."

"Ya, baiklah. Terserah Daehyun saja."

"Hyungie, kau mau sekamar denganku?" Zelo kali ini menatap Daehyun dengan harapan penuh.

"Haha baiklah, aku akan sekamar denganmu." Jawaban Daehyun membuat Zelo bersenang ria karena hyung nya mau sekamar dengannya.

.

.

"Jadi inilah kamarku." Ucap Zelo sambil membuka pintu kamarnya. Sebuah kamar dengan warna merah muda dimana-mana. Bahkan ini lebih mirip seperti kamar di film-film Barbie. Namun Daehyun memakluminya karena selama ini Zelo tinggal bersama eommanya, membuat Zelo jadi agak sedikit memiliki rasa lembut.

"Wow, apakah kau hidup dengan Strawberry Shortcakes atau Thumbelina?" Ucap Daehyun bercanda.

"Aish, tidak seperti itu, hyung. Aku memang menyukai warna pink. Menurutku itu sangat lembut." Zelo membantu Daehyun membawa barang-barangnya.

"Jadi, kita akan tidur seranjang?"

"Ya, kenapa memang?"

"Ani, aku hanya saja belum pernah tidur dengan seseorang disampingku." Ucap Daehyun agak sedikit gugup.

"Aku juga. Ya, sepertinya kita akan melewati malam-malam yang seru."

"Apa maksudmu?"

"Ya, kita bisa bermain permainan papan, menonton DVD, atau bermain playstation."

"Sepertinya begitu. Baiklah sebaiknya aku mandi dulu." Zelo membereskan pakaian Daehyun ke lemarinya. Ada sebagian tempat yang tidak digunakan Zelo sehingga Zelo menggunakan tempat itu untuk barang-barang Daehyun. Setelah selesai membereskan barang-barang Daehyun, ia pun terlelap di kasur sambil tetap menggunakan seragam sekolahnya.

Tak lama, Daehyun keluar dari kamar mandi sambil mengelap rambutnya yang basah. Ia hanya mengenakan boxer lalu melihat ke arah Zelo yang tertidur pulas. Ia tersenyum melihat adiknya yang sangat manis saat tidur itu. Ia pun lalu melihat-lihat foto yang terpampang di meja belajar Zelo. Foto-foto Zelo yang sangat manis terbingkai warna pink. Daehyun tersenyum melihat salah satu foto dirinya dan Zelo saat masih kecil dulu.

Ia memutuskan untuk tidur karena kelelahan. Sebelum tidur ia memberikan sebuah kecupan di kening Zelo.

.

.

Zelo terbangun dan melihat dirinya masih memakai seragam sekolah yang kemarin ia terpakai. Hanya saja sekarang sudah berantakan dan hampir semua kancingnya sudah terbuka. Dilihatnya namja disebelahnya tidur hanya dengan boxer saja. Zelo menelan ludahnya. Tubuh Daehyun yang atletis kini terpampang jelas dihadapannya. Ia merasa tubuhnya panas sekarang dan membuat bagian bawah tubuhnya menegang. Ia pun buru-buru ke kamar mandi.

"Apa yang aku pikirkan. Ingat Zelo, dia hanyalah hyungmu. Dan tadi hanyalah morning erection saja. Kau tahu itu." Ucap Zelo sambil menatap cermin dihadapannya. Zelo segera melepaskan seragamnya satu per satu. Saat ia mulai membasahi tubuhnya dengan shower, tiba-tiba ia terkaget dengan kedatangan Daehyun yang juga sudah naked lalu ikut membasahi tubuhnya dengan shower.

"Kyaaa! Hyung, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Zelo sambil menutupi tubuhnya dengan handuk.

"Mandi. Kenapa kau menutupi tubuhmu seperti itu?"

"Kau kan bisa gantian denganku nanti."

"Kita sudah hampir telat. Aku tidak mau terlambat di hari pertamaku sekolah." Daehyun lalu menyabuni tubuhnya yang menurut Zelo gerakannya sangat seduktif.

"Aish, baiklah. Aku akan menunggumu selesai saja." Ucap Zelo.

"Nanti kau telat. Sebaiknya kau mandi bersamaku saja." Daehyun lalu menarik Zelo dan melepaskan handuk yang dipakai Zelo untuk menutupi tubuhnya.

"Aku tidak mau, hyung."

"Sudahlah. Aku akan memandikanmu kalau begitu." Daehyun mulai menyabuni tubuh Zelo dari belakang. Tetapi entah mengapa Zelo malah diam dan menikmati sentuhan Daehyun pada tubuhnya. Tanpa sengaja Daehyun menyentuh junior Zelo.

"Eunghh.." Zelo melenguh.

"Ada apa?" Daehyun kemudian melihat bagian bawah Zelo yang perlahan-lahan mulai menegang.

"Haha, ternyata kau morning erection ya?" Zelo langsung memerah wajahnya. Kemudian Daehyun mulai mengocok junior Zelo pelan dan membuat Zelo agak kaget. Tetapi ia diam saja. Daehyun pun ikut mengocok juniornya yang juga menegang. Zelo agak terbelalak melihat ukuran junior Daehyun yang sangat besar dibandingkan saat tadi masih tertidur.

"Sebaiknya kau melakukannya sendiri. Aku juga ingin melakukannya." Ucap Daehyun lalu menggiring tangan Zelo ke juniornya sendiri.

"Begini caranya." Daehyun memperlihatkan caranya mengocok juniornya sendiri. Zelo mengikuti Daehyun. Daehyun mengocok juniornya sambil sesekali memelintir nipple nya sendiri.

"Ahh.. Uhh.." Daehyun mendesah keras saat ia memilin nipple nya sendiri. Zelo yang melihat Daehyun seperti itu mengikutinya dan memelintir nipple nya sendiri sambil tetap mengocok juniornya.

"Eunghh.. Ahh.." Zelo mulai mengerti. Ia melakukan hal itu terus berulang kali sampai tiba-tiba ia akan mencapai puncaknya.

"Hyunghh.. Akuhh mauh pipishh.." Desah Zelo dengan polosnya.

"Lanjutkanhh terusshh.." Ucap Daehyun yang masih tetap mengocok juniornya.

"Ahhh…" Desahan panjang Zelo saat juniornya mengeluarkan cairan putih. Cairannya sangat banyak dan beberapa mengenai tubuh Daehyun. Tak lama Daehyun juga mencapai klimaksnya.

"Ahhhhh.." Cairan Daehyun banyak yang mengenai tubuh Zelo.

"Yak, hyung. Sebenarnya apa ini?" Tanya Zelo dengan polosnya menjilati cairan putih Daehyun yang tadi mengenai perutnya. Rasanya agak amis dan asin. Tetapi menurutnya cukup enak.

"Apa kau tidak pernah mengeluarkan cairan ini sebelumnya?" Tanya Daehyun sambil membersihkan tubuhnya.

"Tidak, ini pertama kalinya." Jawab Zelo sambil terus menjilat cairan Daehyun.

"Sepertinya kau menyukainya. Itu yang namanya sperma. Kau bisa kapan saja mengeluarkannya." Kata Daehyun menjelaskan. Setelah selesai, ia pun gantian membilas tubuh Zelo. Lalu mereka keluar dan berganti pakaian.

.

.

"Wah, coba lihat namja itu. Ia tampan sekali." Ucapan sekumpulan yeoja membuat beberapa anak-anak di kelas keluar untuk melihat siapa orang dielu-elukan itu.

"Hyung, kenapa mereka menatap kita seperti itu." Tanya Zelo yang dari tadi memeluk lengan Daehyun dan melihat tatapan dari yeoja-yeoja dan namja (uke mungkin) yang langsung menyukai Daehyun pada pandangan pertama.

"Mollayo. Sebaiknya kita cepat ke kelasmu dan aku akan ke ruang guru." Ucap Daehyun lalu terus menyusuri koridor lantai dua itu dan diikuti para yeoja-yeoja itu. Saat sampai depan pintu kelas Zelo, tiba-tiba seorang namja keluar.

"Junhongie, kau sudah datang." Ucap namja itu.

"Wah, kau ternyata menungguku Himchannie. Oh iya, kenalkan. Ini hyung ku yang baru datang dari Gwangju."

"Oh, ternyata dia adalah hyung nya." Ucap para yeoja-yeoja itu berbarengan.

"Kim Himchan."

"Jung Daehyun." Mereka saling membungkuk.

"Sebaiknya kau segera ke ruang guru." Ucap Zelo kepada Daehyun.

"Baiklah, jaga dirimu baik-baik, ne." Ucap Daehyun lalu mengecup kening Zelo.

"Kyaa! Dia mencium keningnya. Manis sekali." Ucap salah satu yeoja.

"Hyung, kau tidak perlu melakukan itu." Pipi Zelo memerah. Lalu Daehyun tersenyum dan pergi diikuti yeoja-yeoja itu.

"Yak, bisa tidak sih kalian tidak mengikutinya terus." Teriak Himchan dari pintu kelas dan membuat para yeoja itu menoleh dan berteriak.

"Tidak bisaaa."

"Sudahlah Himchannie." Zelo kemudian duduk di tempatnya dan Himchan lalu membaca buku.

"Aku mendapatkan kecupan dari hyungku. Hahaha.." Ledek seorang namja di pojok kelas diikuti dengan tawa dari teman-temannya yang sedang berkumpul. Zelo yang merasa diledek langsung menoleh dan melakukan death glare (yang sudah pasti malah tidak ada seram-seramnya) dan mendekat ke arah sekumpulan namja itu.

"Hey, apa maksudmu, eoh?"

"Apa?" Tanya namja yang tadi meledeknya.

"Meledekku seperti itu."

"Aku tidak meledekmu."

"Kau meledekku."

"Kau saja yang merasa seperti itu."

"Sudahlah, Junhong. Tidak usah diladeni." Ucap Himchan.

"Awas saja kau."

"Kau mengancamku, eoh?" Tanya namja itu mulai naik emosinya.

"Iya, aku mengancammu."

"Ishh, anak ini." Tangannya melayang akan memukul wajah Zelo.

TBC