JUDUL:MY HIME

BY

ZANI ASRANI

DISCLAIMER: Masashi Kishimoto

RATE:T

GENRE:ROMANCE,HURT/COMFORT

.BAHASA ANCUR .NOT
KEHANCURAN LAIN NYA XD

Sebelumnya saya mau bilang kalau fic ini adalah fic pertama yang saya buat, jadi mohon maaf kalo ancur. fic ini dibuat di note fb. Idenya pasaran banget xD. Jadi intinya sebenarnya aku itu nekat banget publish fic ini di ffn, tapi aku harap ga akan seburuk itu :)

HAPPY READING ^,^

.

Pagi ini begitu tenang dan damai. Bunga-bunga bermekaran indah disertai harumnya yang begitu mempesona, membuat pagi ini menjadi lebih sempurna. Sang mentari pun sudah bangun dari tidurnya, dan mulai memberikan sinarnya pada semua makhluk hidup.

Tapi semua keindahan, ketenangan, dan kesempurnaan itu tidak berlaku di suatu ruangan sebuah sekolah menengah atas, yaitu di Konoha High School, karena disana sedang ribut tentang murid baru yang akan menempati kelas tersebut.

"Eeeh, kamu tau ga Ten? Hari ini akan ada murid baru disini," ucap seorang gadis berambut pirang panjang yang bernama Ino.

"Iya aku juga dengar itu. Kira-kira, laki-laki atau perempuan yah?" tanya gadis yang bercepol dua.

"Aku harap dia laki-laki dan tampan, hhe," gurau Ino sambil senyam senyum.

"Huuuh kamu itu. Memangnya Sai-mu itu mau di kemanakan, haaah?"

"Hhe Ten-ten aku kan cuma bercanda, Sai tetap nomor satu."

"Isshh berlebihan sekali." Tenten mengerlingkan matanya bosan.

"Biarin aja, daripada kamu belum punya pacar," ejek Ino sambil menjulurkan lidahnya.

"Punya kok,"

"Siapa? Kakak sepupu Hinata? Dia kan belum tentu suka sama kamu, hha," ejek Ino yang semakin menjadi.

"Eh Ino,koq ngomong gituh, hiks-hiks." Ten-ten pundung di pojok saat mendengar perkataan Ino.

"Ja-jangan pundung dong Tenten, aku kan cuma bercanda. Aduh bagaimana ini?" Ino sedikit kebingungan melihat Tenten yang pundung.

"Iya Tenten jangan dimasukan kedalam hati omongan Ino," ucap seorang gadis bermata lavender dari arah pintu masuk kelas.

"Eh Hinata? baru datang? Tumben terlambat, ada apa?" tanya Ino sedikit heran, karena biasanya Hinata selalu ontime datang ke sekolah.

"Eh i-iya Ino, semalam aku belajar terlalu larut untuk nanti ujian, jadi aku bangun kesiangan," jelas Hinata sambil meletakan tas di meja.

"Rajin sekali Hinata, padahal ujian masih lama, kalau aku sih santai-santai aja, hhe," ucap ino sambil cengengesan.

"Ya jelas lah Hinata rajin beda sekali kan dengan kamu, yang tau nya cuma cowo dan belanja, dan juga dan-dan," sindir Tenten yang bangkit dari pundungnya (?).

"Ih Tenten, haah sudahlah." Ino mengalah atas perdebatannya dengan Tenten. Lalu ia mengalihkan pandangannya ke Hinata.

"Hinata katanya bakal ada murid baru disini." tanya Ino

"Mu-murid baru? umm aku baru tau, memang dari mana?

"Aku juga ga tau, tapi aku harap dia tampan, hhe."

"Kumat deh,"

"Biarin," ucap Ino sambil menjulurkan lidahnya ke Ten-ten.

"Su-sudahla, kalian ini," lerai Hinata.

"Iya-iya, eh Hinata lihat itu Naruto," ucap Ten-ten dan Ino berbarengan.

Dalam sekejap wajah Hinata menampakan semburat merah di pipinya. Hinata memang selalu seperti itu jika bertemu atau mendengar nama Naruto, karena sudah jadi rahasia umum kalau Hinata menyukai Naruto. Namun selama ini pemuda itu tak menyadari perasaan Hinata. Bukannya Hinata tidak mau menyatakan perasaannya pada Naruto, tapi Hinata terlalu takut, malu, dan gugup bila harus mengatakan itu. Bahkan pernah dia mencoba untuk mengutarakan perasaannya itu, tapi belum sampai pada inti pembicaraan Hinata sudah terlebih dahulu pingsan karena tidak kuasa menahan rasa gugup yang begitu besar di hatinya.

"Hai Naruto..." sapa Ino dan Ten-ten berbarengan lagi.

Ya mereka memang sengaja menyapa Naruto didepan Hinata, itu agar membuat Hinata mempunyai keberanian untuk bisa menyapa Naruto seperti mereka berdua, mereka juga terkadang suka menggoda atau menjahili Hinata dengan cara membuatnya tersipu malu seperti tadi.

"Oh, hai Ino, Ten-ten,,, umm selamat pagi Hinata," sapa Naruto.

"Hei dia menyapamu, ayo jawab!" bisik Ino ke Hinata

"Eehh iya se-selamat pa-pagi U-uzumaki," jawab Hinata gugup

"Kau ini formal sekali panggil saja Naruto. Ngomong-ngomong kau kesiangan, tumben sekali, eh?"

"I-iya Na-naruto-kun."

KRIIIIIIIIIINNNNNNGGGGGGGGGG...

BEL BERBUNYI.

Semua siswa dikelas langsung duduk di tempatnya masing-masing, begitu pula Hinata dan teman-temannya, tentu saja Naruto juga.

"Selamat pagi anak-anak..." ucap seorang guru yang memakai masker.

"PAGI SENSEI!" jawab semua murid serempak.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, hei kau, jangan berdiri diluar terus, ayo masuk!" pinta sang guru padanya.

Tak ada jawaban, tapi terdengar suara kenop pintu yang di buka.

CKLEEEEEEEEEEEKKKKKK,

Pintu di buka.

TAP

TAP

TAP

Jejak kai dari murid baru itu begitu terdengar, karena susana kelas mendadak sunyi. Semua mata tertuju padanya.

"Saya Uchiha Sasuke, salam kenal."

HENING

HENING

HENING

"GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA TAMPAN SEKALI DIA,,,"

"AAAAAAAAAAAAAAAAAA SASUKE AKU MENCINTAI MU,,,"

"AKU SUKA KAMUU,,,"

"ENAK SAJA DIA MILIK KU,,,"

"BUKAN! DIA MILIKKU,,,"

"AAHHH TAMPAN NYA..."

"Ruangan yang tadinya sepi menjadi sangat ribut karena kehadiran seorang pemuda bermarga Uchiha itu," gumam Kakashi.

"Sudah-sudah jangan ribut! Sasuke kau kan baru disini, kau bisa pilih siapa pun yang kau mau untuk menemanimu nanti dan memberitahumu informasi tentang sekolah ini. Silahkan pilih siapa?"

Keributan semakin menjadi-jadi saat guru yang selalu memakai masker itu selesai mengutarakan hal itu.

"SASUKE, PILIH AKU,,,"

"JANGAN MENDING SAMA AKU AJA,,,"

"AKU, AKU, AKU..."

"Stooooooooooooooooooooooooppppppppppppp,,,,"ucap Kakashi lantang.

Dalam sekejap ruangan tersebut kembali hening dan sunyi.

"Silahkan tunjuk siapa yang kau pilih, Sasuke?" ucap Kakashi.

"Dia... " ucap Sasuke sambil menunjuk kearah Hinata.

"Oh, ok Hinata, nanti tolong temani Sasuke berkeliling sekolah ini yah!" pinta Kakashi.

"A-apa? aku sensei?"

"Iya, sekarang kau duduk di belakang Hinata yah Sasuke..."

"Hn."

Sasuke pun berjalan kearah bangku yang ada di belakang Hinata. Sebelumnya ia sempat memberikan sebuah senyum tipis pada Hinata. Senyum yang membuat Hinata bergidik ngeri.

skiptime

"U-uchiha-san, ini ruangan laboratorium,,, dan di sebelah sana adalah ruangan musik dan di depannya ruang kesenian... sudah jelas kan?" jelas Hinata panjang lebar.

"Hnn"

"Da-dari tadi hn terus, ya sudah aku kembali ke kelas dulu. Sudah tau kan kelas Uchiha-san?"

"Tunggu..." Sasuke menghentikan langkah Hinata dengan memegang tangannya dan langsung mendorongnya halus ke dinding yang ada di dekatnya. Hingga kini Hinata terkurung diantara dua tangan Sasuke.

"Eehh apa-apaan ini? Kau kenapa Uchiha-san?" tanya Hinata panik. Seolah tak mendengar pertanyaan Hinata, Sasuke terus mendekatkan tubuhnya ke Hinata.

CUP

Sasuke mencium kening Hinata tanpa izin. Tentu saja ia terkejut sampai tak bisa melakukan apa-apa saking kagetnya.

Beberapa detik kemudian Sasuke melepaskan ciumannya dan menyeringai kecil ke arah Hinata.

"Terimakasih, HIME..."

Setelah itu pemuda Uchiha itu langsung pergi meninggalkan Hinata yang masih diam membeku.

.

.

TBC

.

.

a/n: hay saya balik dengan fic dengan judul baru, hha xD . Semoga fic ini ga seburuk yang ku kira yah :). ok, minat buat RnR?