you can't blame gravity for falling in love
cast :
mingyu x wonwoo
(c) 2016
warning(s)
ini flash fic yang cuma tiga ratus kata lebih sedikit yang tiba tiba kepikiran pas jam pelajaran fisika. Diketik buru-buru dan super maksa. Semoga kalian suka!
Wonwoo itu realistis. Dia lebih suka mengerjakan soal-soal matematika atau fisika yang jawabannya sudah pasti. Dia tipikal orang yang selalu mengutamakan logika, dan bukan perasaan. Kosa kata kebetulan dan keberuntungan tidak ada eksistensinya menurut Jeon Wonwoo. Selalu ada alasan logis pada setiap pertanyaan. Dan kalau dia tidak pernah tahu jawabannya, Wonwoo tidak akan mengarang. Dia bukan pembohong yang handal. Telinganya memerah dan bicaranya gagap.
Dan Mingyu seratus persen kebalikannya. Hobinya memperhatikan hal-hal remeh. Seperti lampu jalan, atau embun di jendela. Dengan perspektif yang berbeda. Dia punya 1001 cara dengan diksi yang dimodifikasi untuk mengungkapkan satu perasaan. Pandai merangkai kata, pembohong ulung dilengkapi skil akting yang memadai. Kim Mingyu pandai mengarang, membuat setiap perkataannya terdengar nyata. Seakan-akan hal itu benar-benar terjadi.
Tapi tentu saja Mingyu tidak akan menipu siapapun disaat-saat seperti ini. Kata-katanya manis. Cukup manis dan membuat si Pendengar mual-mual untuk membuatnya masuk kategori gombal. Tangannya menggenggam kedua tangan putih dihadapanya. Mengusapnya perhalan, mencoba meyakinkan kalau kali ini dia sama sekali tidak sedang mengarang. Kata-kata yang diucapkannya original langsung dari lubuk hatinya yang paling dalam. Bukan dusta, tidak mengada-ngada.
Wonwoo –yang tangannya digenggam kuat-kuat oleh Mingyu, ia merona sampai ke telinga. Hormone adrenalinenya entah kenapa tiba-tiba memicu jantungnya untuk memompa darah berkali-kali lebih cepat. Bohong kalau bilang Wonwoo sedang tidak gugup dan jantungnya tidak berdegup lebih cepat dari biasanya. Entah apa yang harus diucapkannya untuk menanggapi pernyataan cinta Mingyu.
Wonwoo itu seratus persen realistis. Dia punya alasan logis kenapa jantungnya berbebar dan wajahnya memerah setelah mendengar kalimat-kalimat romatis Mingyu –yang sebetulnya dia sendiri tidak percaya kalau ini benar-benar terjadi. Bukan, ini bukan tentang rumus gravitasi newton. Ini juga bukan tentang tekanan hidrostatis yang membuatnya tenggelam. Wonwoo bukan pembohong handal. Dan dia tidak akan membohongi perasaannya sendiri untuk saat ini. Bahkan tidak peduli entah Mingyu sedang berbohong atau tidak. Yang pasti, Wonwoo tahu. Ia juga sama jatuhnya seperti Mingyu.
End.
Tadinya mau ngetik buat tugas presentasi, trus tiba-tiba berubah pikiran mau ngetik untuk pintu 417 dan akhirnya malah ngetik ini karena sayang gak diapa-apain walaupun pendek, jadi dipost aja ya hehehe.
Terimakasih waktu sepuluh menitnya untuk baca fic ini. Reviewnya boleh juga dong? /muluk bgt.
