Naruto hanya milik MasKis, Oke?

.

.

.

Hari ini adalah musim salju. Musim yang paling romantis diantara musim-musim lain. Musim yang paling Sakura sukai selain musim semi. Musim yang paling istimewa bagi yang belum pernah melihat salju.

Sakura terbangun dari tidurnya. Ia lalu membuka kaca jendela nya dan berteriak keras, "Yeeeyyy, hari ini musim salju!" teriak gadis itu kegirangan. Tiba-tiba, pintu kamar Sakura di buka. Ternyata, ibu Sakura membuka pintu kamarnya, "Ada apa, Sakura?! Kenapa berteriak?!" tanya Mebuki, ibunya dengan khawatir. "Ahh, tidak apa-apa, Bu!" jawab Sakura sambil memasang muka tanpa dosa. "Hah, ya sudah!" kata Mebuki sambil berlalu. Sakura lalu menyusul ibunya. "Ibu, kita sarapan apa pagi ini?" Tanya Sakura. Sudah menjadi kebiasaannya untuk menanyakan sarapan setiap pagi. "Ada ramen, dan susu(?)," kata sang ibunda. "Ya, Bu," jawab Sakura

Setelah sarapan dan mandi, Sakura pun lalu berjalan-jalan ke taman. Tunggu, bukannya ia harusnya ke Konoha High School? Tidak, karena hari ini adalah libur pertama musim Salju. , jadi ia memutuskan untuk pergi ke taman. Sambil berjalan-jalan ditaman, ia mengagumi salju yang turun dari langit. Tanpa ia sadari, ada seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan.

Tiba-tiba, ada seseorang yang melemparinya bola salju. Sakura lalu menoleh ke sumber yang melemparinya dengan salju. Ternyata, dia adalah Naruto Uzumaki, pemuda yang memperhatikannya dari kejauhan tadi. Diam-diam, Sakura menyukai pemuda itu. "Hei, Naruto!" kata Sakura kesal dan langsung berlari mengejar Naruto sambil melemparinya salju juga. "Hehe," kata Naruto sambil berlari. Mereka pun akhirnya bermain perang bola salju dengan gembira dibawah salju yang turun.

Mereka pun akhirnya mulai bosan dengan perang bola salju. "Duduk di bangku, yuk! Capek, nih!" kata Naruto sambil menunjukkan bangku taman. Mereka pun akhirnya duduk di bangku taman. Sakura yang awalnya kasar dengan Naruto entah kenapa mendadak mulai terbiasa dengan Naruto. "Sakura, seandainya orang yang kau sukai meninggal, bagaimana perasaanmu?" Tanya Naruto. Sakura dengan malu-malu berkata. "Aku.. aku sangat sedih, dan rasanya aku ingin menyusulnya di sana," kata Sakura sambil memandang salju. "Aku juga, pasti rasanya sakit, ya," jawab Naruto. Mereka pun terdiam. Sakura mulai canggung sedangkan Naruto sedang bingung. Bingung apakah yang akan ia lakukan nanti.

Tiba-tiba, Naruto beranjak dari tempat duduknya. Sakura lalu kaget atas sikap Naruto. Naruto kemudian berlutut kepada Sakura. "Sakura, aku ingin bersamamu sampai akhir hayat ini. Aku takut kehilanganmu. Aku sangat mencintaimu…" kata Naruto dengan tulus.

Sakura kaget dengan pengakuan Naruto dan seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar tadi. Ia langsung menangis terharu. "Naruto, terimakasih telah mencintaiku. Aku juga…. MENCINTAIMU!" kata Sakura sambil memeluk Naruto. Naruto mengusap-usap rambut Sakura. Setelah pelukan itu meregang, Sakura lalu menoleh ke Naruto. Naruto menghapus air mata Sakura dengan tangannya. "Sakura, aku berjanji padamu untuk selalu bersamamu. Kau hanya milikku!" kata Naruto sambil mendekatkan kepalanya ke Sakura. Sakura pun mengerti dan mereka pun memejamkan mata dan mereka berciuman ditengah salju yang turun….