Teach Me Mastah!

By : LynCliff

Disclaimer : Suju isn't mine, this story is mine

Rate : M

Genre : Comedy, Romance

Warning : SIWON JADI UKE, KYUWON, WONKYU, slight KYUMIN, Judul di alaykan, Author nubi, EYD ancur, OOC, Typo bersebaran

Summary : Demi membuat Kyuhyun bahagia, apapun akan Siwon lakukan, termasuk menjadi uke untuk Kyuhyun.

.

~Happy Reading~

Lyn Cliff

Sungmin menikah. Kyu harus bisa move on. Yah tapi mau bagaimana? Dulu sekamar, ngapa-ngapin sering bareng, otomatis susah. Kyu mengacak kembali rambutnya. Balkon dorm yang dingin ini tetap tidak bisa mendinginkan kepalanya yang panas mengingat kabar Minnie hyungnya menikah. Dia harus move on. Ayolah Evil! Kau ini setan! Masa begitu saja patah hati!. Apa kata dunia iblis? Batin Kyu masih berkutat dengan perang iblis dan malaikatnya. Di lain sisi dia harus setia, ealah! Itu mah nyiksa! Ngarep kok sama yang udah nikah? Pikir Kyu menentang pendapat malaikatnya. Sang iblis versi Kyu berbisik lain, sebuah bisikkan laknat, nista, dan nekat. Cari pengganti huh? Nikung orang huh? Demi cangcut biru Kyu bukan orang seperti itu! Jerit Kyu menolak usulan iblis di dalam hatinya.

Pemuda bermarga Cho itu kembali mengacak rambutnya. Tapi ada benarnya juga si. Menurut pengalamannya yang sangat berharga –memainkan sebuah otome game- obat sakit hati adalah hati yang lain. Kyu harus makan hati yang lain? Oke, untuk kali ini Kyu sedikit membiarkan iblis di dalam hatinya berbicara. Dia menendang malaikatnya jauh-jauh, belum waktunya Kyu chubby berbaju setengah telanjang dan bersayap itu ikut campur, bisa-bisa kacau.

"Kalau aku lihat di dorm..Teuki hyung? Alah dia si tua. Kangin? Err..bodynya menakutkan, emak! Kyu gak mau! Ryewook? Ogah! Ntar di santet Yesung hyung! Heechul? Oh my dia mah cabe -_ Zhoumi? Bakal tersiksa sama LDR. Siwon?"

Iblis di hati Kyu menyodokkan trisulanya ke kepala Kyu tanda setuju. Kyu manggut-manggut. Benar juga, Siwon kan gak punya pasangan. Mengingat couple setengah-setengahnya a.k.a Kibum keluar. Xixixi, Kyu menyeringai senang mendapat ide itu. Sang iblis menghilang dengan BGS "POOF" beserta asap khasnya. Kyu hendak masuk ke kamarnya. Menyudahi acara renungannya.

"Kyu! Celanaku masuk ke sini tidak?"

Oke, Siwon panjang umur. Kyu tersenyum dalam hati, orang yang baru saja dipikirkannya langsung muncul. Kyu melangkah mendekat. Dia menjilat bibirnya, gemetar. Kyu tidak tau kalau mendekati hyungnya yang satu ini dengan perspektif lain dapat membangkitkan getaran aneh di jantungnya.

"Ya Hyung?"

"Hei kau bolot atau apa? Celanaku masuk sini tidak?" masih menggunakan handuk, Siwon mengobrak abrik kamar Kyu. Well, Siwon kali ini menginap di dorm karena paksaan Hyuk untuk memperdalam salah satu dance.

"Tidak."

"Ah yasudah, terima kasih." Siwon hendak berlalu, namun Kyu menarik tangan sedikit tan itu.

"Ada."

"Mana?"

Kyu gelagapan di jawab langsung seperti itu. Dia memutar otak jeniusnya.

"Kita cari dulu, siapa tahu di balkon."

"Ha? Di balkon?"

"Ya kan siapa tau!" Rajuk Kyu dengan pipi di poutkan. Siwon jadi gemas, dia mencubit pipi Kyu lalu melangkah lebih dulu ke balkon. Kyu bengong, sepanjang super show dia sering di peluk dan dicubiti atau apapun itu oleh Siwon. Namun baru kali ini rasanya agak beda. Getaran aneh itu kembali menggelitik jantungnya. Apa maksudnya? Kyu belum pernah merasakan ini. Bahkan dengan Sungmin hyungnya. Bersama Sungmin hanya ingin sekedar perasaan melindungi hyungnya yang sekarang sudah berstatus suamin orang itu. Kali ini berbeda, dengan Siwon berbeda.

LynCliff

"Katanya ada, celanaku ada dimana?" tanya Siwon yang sedang kebingungan mencari celana jeans hitamnya di balkon yang nyatanya kosong blong tanpa ada helai pakaian.

"Cari dulu." Kyu mendekat tak lupa menutup pintu menuju kamarnya.

"Tidak ada – Hei! Kenapa kau menutup pintunya?" Kesabaran Siwon hampir habis meladeni Kyu. Jeans itu penting! Yah, meski Siwon bisa membeli jeans baru si. Eh iya kan? Ide itu baru muncul di kepala Siwon. Kenapa dia harus repot-repot mencari kalau dia sendiri bisa membeli lagi? Ah, sial sekarang dia juga sudah terkunci di balkon yang udaranya dingin, beruntung –atau sial?- dia hanya pakai handuk.

"Kyu?" panggil Siwon mendapati magnae Suju itu menatapnya dengan mata yang mulai berkaca. Lah di sini yang dijahati siapa? Batin Siwon. Mungkin ini masalah lain, pikirnya. Otomatis tangan pria itu merengkuh Kyu. dia mengusap punggung Kyu yang hanya terbalut kaos V-neck putih.

"Aku tahu kau ingin cerita padaku. Kau punya masalah? Ceritakan saja."

Kyu membalas pelukkan Siwon. Dia menangis di depan dada bidang Siwon yang menonjol. Oh ya. Jangan lupa kalau saat ini Siwon hanya memakai Singlet tipis, maklum baru mandi langsung nyari jeans laknat itu. Tangisan Kyu bukan tangis tipuan trik mendapatkan Siwon, ini tangis langsung dari hatinya. Tadi, belum selesai Kyu menyusun kata di dalam pikirannya untuk memulai aksinya, matanya sudah panas mengingat semua alasan aksinya. Yeah, sakit hati itu lebih sakit dari pada sakit gigi.

"Biar aku tebak. Kau sakit hati, Kyu?"

"Dari mana hyung tahu?"

Siwon terkekeh, "Jelas sekali dari wajahmu."

"Ugh." Kyu kembali menyelami pelukan Siwon. Siwon menunggu pria di pelukannya tenang. Sesenggukan Kyu sedikit reda, dia melepas pelukannya. "Jadi?"

"Harus?"

"Harus, atau kau kulempar ke bawah. Aku tidak tega melihatmu bersedih seperti itu Kyu. sebagi hyungmu aku juga bertanggung jawab soal perasaanmu."

Meski tidak tahu apa tujuan dari Siwon sebenarnya, lagi-lagi Kyu merasakan getaran itu. Getaran yang sangat kuat menyengat jantungnya. Berdesir, sesuatu yang hangat seolah berkepak di perutnya. Entah apa itu. Kyu menghapus air matanya sendiri sebelum tangan Siwon hinggap di sana. Dia duduk, lalu di ikuti Siwon.

Kyu menatap langit di atasnya, sekaligus untuk menghalau bulir air mata yang akan mengalir lagi. Dia menarik nafas panjang. Dingin udara membuatnya sedikit pusing, namun berada di dekat Siwon entah kenapa hangat. Dia sedikit terkurangi bebannya.

"Hyung tahu rasanya patah hati?"

"Oh, tahu."

Singkat. Kyu agak kesal. Namun dia menyembunyikannya dengan kembali menatap langit. Menumpukan dagunya di lutut yang ditekuk.

Siwon terkekeh, "Iya aku tahu. Sakit, ingin sekali orang yang kau suka berada di dekatmu saat itu juga. Tidak rela dia pergi. Yah paling tidak begitu. Kau punya pacar Kyu?"

"Bukan. Ini.."

"Sungmin hyung?

Kyu tidak menjawab. Hanya berkedip sebagai balasan 'Ya. Siwon menghapus senyumannya sejak melihat Kyu mempoutkan bibirnya. Dia ikut menatap langit. Pria bermarga Choi itu ingin mengetahui rasa sakit yang Kyu rasakan. Rasa itu menjalari hatinya, rasa ingin melindungi Kyu dari semua rasa sakit, bahaya, dan kekejaman dunia. "Carilah penggantinya Kyu."

Kyu tidak menatap Siwon. Dia menggeleng. Oke, mulai dari sini rencananya buyar. Kesedihan terlalu menutupi otak jeniusnya. Dia membiarkan takdir membawa cerita ini. Entah apa jadinya nanti.

"Aku tau, tapi sulit."

"Cinta pertama, eh?" Ledek Siwon, nadanya bermakna dua.

"Bisa jadi." Bisik Kyu, namun Siwon tetap mendengar.

"Ayolah Kyu! kau ini member paling jahil di Super Junior!"

"Apa member terjahil tidak boleh patah hati, huh?"

"Ya bukan begitu si."

Mereka terdiam, berkutat dengan pikiran masing-masing.

"Aku tidak apa, jika memang..kau ..butuh bantuan." Kata Siwon, yang terakhir melirih.

"Apa, hyung?"

"Jika kau butuh bantuan untuk move on, aku bisa membantumu."

Kyu mengibaskan tangannya, Siwon sedikit kecewa. "Aku belum mau melukai Elf! Juga aku belum tertarik dengan para wanita."

"Bukan begitu! Maksudnya aku!"

Kyu terlonjak, dia menjadi menghadap Siwon. "h-hyung? Ngapain?"

"Membantumu Move on!"

"Y-Ya maksudnya kau..dan aku.."

"Benar!"

Siwon merutuki dirinya. Di dalam situasi tegang seperti ini dia malah menambah tegang. Malu tidak bisa pergi dari pipi dua pemuda itu. Kyu masih blank, otaknya merespon. Sementara Siwon harus bertahan dengan ketegangan ini. Ditolak? Perasaan terpendam itu akan ditolak? Setelah selama ini dia berhati-hati mendekati Kyu dia malah ceroboh dengan mengatakan itu detik ini. Detik dimana jika dia diterima, mungkin dia hanya pelarian semata. Sialan, persetan dengan itu! Siwon tulus! Dia hanya ingin melihat Kyu bahagia! Ya meski kebahagiannya sendiri harus dikorbankan!

"Tapi bagaimana? Kita ini sama-sama pria ekhm macho! Pasti nantinya akan ada yang harus jadi uke dan seme! Aku belum berpengalaman jadi uke! Mengingat tubuhmu yang lebih dariku kemungkinan besar aku jadi uke! Uke itu sakit! Mengingat Minnie hyung pernah menjerit saat pertama kali melakukan itu denganku aku takut! Mungkin juga punyamu besar! Bagaimana kalau aku tidak bisa berjalan? Minnie hyung pernah mengingatkan soal lotion dan-"

"Ssst.."

Dalam omelan Kyu yang tidak ada endingnya itu Kyu tidak menyadari bahwa Siwon sudah mendekat. Pria bermarga Choi itu memojokkan Kyu ke pembatas balkon –awalnya memang Kyu duduk dekat pembatas si- Handuk putihnya sedikit tersingkap, sedikit lagi Kyu bisa melihat ekhmbeeep nya Siwon. Sedikit lagi.

" Kyu."

Kyu terlonjak dari lamunannya terhadap ekhmbeep Siwon. Dia menatap onyx tajam di depannya yang penuh keyakinan itu. Entah apa, Kyu menjadi sedikit tenang, meski jantungnya tetap berpacu cepat. Siwon meraih tangan Kyu, lalu menempelkan itu di dadanya. Tepat di jantungnya yang sama-sama berlomba seperti punya Kyu.

"Aku tidak keberatan jika jadi uke."

ASDFGHJKL

Kyu melotot tidak percaya. Hei hei! Yang benar saja! SIWON YANG MANLY ITU! IYA SIWON YANG MANLY BIN COOL BIN SEME ABIZ ITU MAU JADI UKENYA? DEMI CANGCUT BIRU KURANG UNYU APA UKE DI DUNIA INI! –plak-

"T-tapi hyung.."

"Asal kau move on, aku tidak masalah jadi ukemu."

Kyu menelan ludahnya. Masih belum kerasan dengan pernyataan yang barusan Siwon lontarkan.

"Kau yakin hyung?" Kyu memastikan sekali lagi.

Siwon mengangguk mantap. Sungguh ini melukai harga dirinya. Tapi demi Kyu, dia rela melakukan apapun. Termasuk tahta penting para laki-laki gay di dunia ini. Menjadi pelampiasan semata, menjadi uke, kurang berkorban apa seorang Choi Siwon untuk Kyuhyun? Namanya saja cinta. Cinta itu buta, ya kan Wonnie?

"Katakan padaku apa yang harus aku lakukan." Kata Siwon, dia duduk di pangkuan Kyuhyun. Sungguh pemandangan yang menyilaukan. Bayangkan saja! Badan macho seperti Siwon argh! Author gak kuat nulis bagian ini!

Tangan Siwon terkalung di leher Kyu. Kyu menelan ludah menatap wajah manly di depannya. Dia belum bilang tidak ingin jadi uke lho, ingat itu. Ini permintaan Siwon sendiri. Kyu hanya bingung jika nanti jadi uke bagaimana. Apalagai milik Siwon itu sepertinya lebih besar dari pada miliknya. Ini akan lucu, ayolah fujoshi akan menertawakannya.

"Kau belum pernah...berhubungan gay, hyung?" tanya Kyu dengan muka polosnya. Siwon menggeleng, masih mempertahankan muka datarnya.

"Jadi..aku harus mengajarimu?"

"Hm, mungkin. Teach me master."

'Oh My god!'

Kyu menelan ludah, lagi.

"Um, bisa turun dulu Hyung? Kita akan belajar secara teori dulu."

Siwon menurut. Dia turun dari pangkuan Kyuhyun, duduk dengan tenang di depan Kyu. Kyu berdehem. Sejak tadi tenggorokannya kering. Pipinya sudah sangat panas mengingat bab yang akan mereka pelajari mungkin sedikit mengandung unsur dirty talk.

"Jadi, uke dan seme itu.."

"Lewati saja, aku tau yang itu."

Glek, Kyu menelan ludah lagi.

"Jadi, ekhm..kesimpulannya uke enak tapi akan sakit di akhir. Lalu seme harus banyak bergerak, namun dia..err tidak akan merasa sakit di akhir. Tapi keduanya mendapatkan kenikmatan yang sama di...bagian...ekhm intinya. Uke yang di..sodok, dan Seme...dia..terjepit, ya logikanya begitu." Bulir-bulir keringat turun dari pelipis Kyu saat menerangkan bagian itu, sementara hyung di depannya stay calm dengan pose bocah TK sedang mendengarkan gurunya. Meski Kyu bisa melihat semburat pink di pipi Siwon, sedikit sekali. Tapi Kyu tidak ambil pusing.

"Lalu untuk foreplay, itu terserah mereka. Bisa ukenya yang melayani, atau semenya yang melayani. Terserah, iya terserah." Kyu kehabisan kata-kata. Siwon hanya menangangguk. Kyu cemas, takut Siwon salah paham.

"Kapan?"

"Ha?"

"Prakteknya?"

Kyu merasakan satu bulir keringatnya yang paling besar turun dari dada ke perutnya. Firasat buruk datang. Btw, mereka sama-sama belum pernah jadi uke. Jadi pasti sama-sama sempit kan? Aish, kenapa jadi memikirkan itu Kyuu?!

"P-Praktek?"

"Ya kan sekarang aku ukemu."

"Maksudnya?"

"Ayolah Kyu. Seme itu seharusnya sedikit buas, kau jelmaan iblis, kan?"

Kyu mempoutkan bibirnya satu detik. Lalu mulai mengambil posisi. 'Bayangkan ini seperti yang biasa kau lakukan dengan Minnie! Kau sudah terbiasa jadi seme, kau bisa Cho Kyuhyun.'

Lyn Cliff

Kyuhyun mendekati Siwon. Siwon sepertinya tahu, dia membiarkan tubuh Kyu sedikit menimpa tubuhnya. Wajah mereka berdekatan. Kyu melotot, gugup sepertinya. Tapi Siwon tidak takut. Ekspresi Kyu malah membuatnya ingin tertawa, tentu saja tawa itu tidak keluar dalam situasi seperti ini. Siwon hanya diam, benar-benar bertingkah layaknya murid yang sedang diberi sebuah materi. Bahkan ketika bibir pulm Kyu menempel menciumnya. Siwon hanya memejamkan mata. Tidak ada dasar cinta, namun sudah membuatnya melayang. Fantasinya selama ini setidaknya terbayar.

Kyuhyun mendorong kepala Siwon untuk mendominasi, meminta ijin untuk masuk. Siwon mengijinkan, mereka beradu lidah. Siwon menahan dirinya untuk mendominasi, dia sekarang uke. Bertingkah layaknya uke, batin Siwon menekan singa lapar di dalam dirinya. Kyuhyun semakin liar, pria Cho itu meraba singlet Siwon, menarik-narik tonjolan di balik kain tipis itu. Siwon sedikit melenguh, dia tidak mau kalah. Tangannya yang besar menyusup di balik kaus V-neck Kyu. mengusap keseluruhan punggung putih mulus itu.

"Hah..."

Bibir keduanya berpisah. Benang saliva menggantung, membuat semburat merah muda di pipi keduanya semakin jelas. Kyu sayu, nafsu hampir membawa pikirannya. Pria bermarga Cho itu tanpa aba-aba menyerang leher Siwon. Siwon menegakkan kepalanya ke belakang, sakit. Gigitan Kyu terlalu dalam.

"Ergh, Kyu.."

"Hyung.."

"Sakit hoi!"

Kyu tidak menggubris. Dia terus menjilat dan mengigiti leher hyungnya. Tangannya sedari tadi memencet, memutar, menarik puting Siwon jadi turun. Dia meraba ke selangkangan Siwon. Di balik handuk putih itu sesuatu mengeras. Kyu seperti mendapat 'game over' saat tau punya Siwon belum apa-apanya sementara dia sendiri sudah kesesakan dengan celananya. Menyadari Kyu melambat memanjakannya, Siwon berinisiatif ikut membelai puting Kyuhyun. Lenguhan langsung keluar dari bibir itu. Kyuhyun membenamkan kepalanya di perpotongan leher Siwon. Desahannya teredam di situ. Siwon menyeringai, dia memperkeras usapannya di puting Kyu. Remasan Kyu di juniornya juga melemah, Siwon jadi mengurut junior Kyu di balik celana jeans anak itu. Kyu menjerit tertahan. Suaranya melengking menyatakan kekalahan. Tangan Kyu pasif semua, kini tinggal Siwon yang bekerja.

LynCliff

Sampai akhirnya celana Kyu menggantung di paha dan precum mengotori lantai serta tubuh keduanya. Baju? Singlet serta V-neck berserakan di sekitar mereka, handuk Siwon dilempar sang empu ke bawah. Masa bodo dengan petugas yang besok menemukan handuknya. Kyu terengah, masih menggantungkan tubuhnya di leher Siwon. Posisinya tetap di atas Siwon, namun yang mengendalikan permainan kali ini Siwon. Saliva mengalir di bibir Kyu karena terlalu lama menganga mengeluarkan erangan. Kyu sudah lemas karena baru saja keluar untuk ke lima kalinya, sementara Siwon belum sama sekali. Bahkan untuk mencapai ukuran maksimal Siwon harus melakukannya sendiri mengingat Kyu sudah tidak punya tenaga.

"Setelah ini apa Kyu? kau semenya kan?" kata Siwon masih dengan mengocok miliknya sendiri. Sebenarnya dia menggoda Kyuhyun.

Kyu membuka matanya, lalu melempar celananya sendiri menjadi bertumpuk dengan bajunya yang lain. Dia memberi instruksi agar Siwon rebahan di bawahnya. Milik Kyu dikocok sendiri, meski dengan ritme yang awut-awutan sisa tenaga tadi tapi milik Kyu berhasil tegang juga. Siwon menyeringai dalam hati. Kyuhyun menelan ludah setelah sadar apa yang sejak tadi keras seperti bongkahan kayu mengenai pahanya. Milik Siwon besar, seperti dugaannya. Kyu menelan ludah, dia jadi seme dari orang ini? Pikirnya lagi, belum yakin.

"Hyung.."

Kyu hanya duduk di perut Siwon, masih menimbang-nimbang antara masuk dengan dimasuki.

"Teach me Master."

"Tapi kau yakin? Meski milikku kecil, tapi punyamu pasti...s-sempit kan?"

"Tentu, asal kau bahagia dan bisa move on."

"Kau tidak perlu melakukan ini Hyung."

"Kebahagiaanmu kebahagiaanku, Kyu."

"Kau siap?"

"Hm."

Kyu mundur. Mempersiapkan diri untuk memasukkan miliknya ke dalam milik Siwon. Dia menengok wajah di atasnya. Siwon memejamkan mata, mungkin untuk menahan rasa sakitnya. Kyu juga memejamkan matanya, masih ragu dengan posisi ini.

"Akh.."

Erang Kyu. Siwon membuka satu matanya, hei kenapa malah punyanya yang nyeri. Lubangnya baik-baik saja. Lalu tadi erangan untuk apa? Pikir Siwon bingung. Dia bangkit menjadi setengah duduk. Siwon membelalakan matanya, kaget. Namun detik berikutnya dia memejamkan mata. Menikmati pijatan-pijatan lembut yang diterima juniornya. Sialan, kenapa jadi berubah rencana begini? Kyu gila?

"Kyu apa yang ugh kau lakukan?"

"Akh..Eum..karena kau..pantasss..jadi semeeh..ARGH!"

Kyu menghentakan tubuhnya sendiri menjadi dimasuki Siwon sepenuhnya. Ini terlalu buru-buru tanpa pemanasan, juga Kyu yang nekat langsung sekali masuk sekali hentak. Pasti sangat sakit. Darah juga ada yang mengalir, Siwon meringis melihat fenomena di depannya. – setau Siwon kan yang jadi seme Kyu, jadi dia tidak ambil pusing dengan lubang Kyuhyun-Tubuh Kyu ambruk. Siwon menangkap Kyu, dia membiarkan Kyu beristirahat di dadanya sementara lubang Kyu terus berdenyut memijat juniornya, juga untuk menyesuaikan ukuran. Sempit, penuh, panas, sesak. Kyu merasakan itu semua jadi satu. Kyu mencoba menormalkan detak jantungnya, namun tidak bisa. Perutnya terus-terusan merasa hangat sejak mendapat sentuhan dari Siwon. Perasaan ini sangat menyenangkan, belum pernah Kyu merasakan seperti ini. Seks semenyenangkan ini, Kyu belum pernah merasakannya. Mungkinkah karena di sini dia dimanjakan? Posisinya sebagai uke?

"Apa kau baik-baik saja, Kyu?"

"Hm, kau bisa bergerak hyung."

Siwon tersenyum. Meski begitu dia tidak ingin main kasar. Apalagi di malam yang sudah semakin larut, juga udara dingin yang semakin menusuk tulang. Namun tetap saja nafsu membakar mereka. Dingin tidak ada apa-apanya. Siwon menjauhkan tubuh Kyu, lalu menghisap kulit putih di leher itu. Siwon tetap berhati-hati, dia tidak meninggalkan kissmark. Yeah, menurut Siwon mereka belum resmi saling menyukai. Siwon takut setelah melakukan ini Kyu tambah bersedih melihat kissmark darinya. Biarlah hanya dia yang punya tanda merah dari Kyuhyun, yang pastinya lebih mirip gigitan zombie dari pada sebuah kissmark.

"Ah..H-hyung, cuku..ahhh..."

"Belum."

Bunyi kecup dari kulit dan bibir Siwon menjadi melodi. Kyu sampai menegakan lehernya agar dapat merasakan hisapan dan kecupan tanggung itu. Dahsyat, apapun yang Siwon sentuh selalu menggetarkan jantungnya. Sengatan aneh itu menguasi tubuh Kyu sekali lagi. Tubuh bagian bawahnya bereaksi. Sesuatu akan keluar. Kyu membungkuk, menangguhkan rasa itu di bahu Siwon.

Crot

Kyu keluar. Nafasnya memburu di bahu Siwon. Siwon langsung meraih junior Kyu, mengocoknya sedang agar Kyu mengeluarkan semuanya. Hanya service di leher saja Kyu sudah keluar. Kyu menatap Siwon yang masih tersenyum. "H-Hyung..sesak, kapan kau bergerak?"

"Tunggu sebentar Kyu, pijatan ini terlalu disayangkan harus diakhiri secepat ini."

"Tapi aah..aah.." Siwon menggoyangkan pinggulnya pelan, menggoda Kyu. "Ahhh..AKU SUDAH TIDAK TAHAN HHYUNG! AAH..."

Jeritnya diakhir kalimat. Siwon menghentakan juniornya cepat setelah menariknya hanya sampai kepala junironya. Siwon langsung menindih Kyu, membekap mulut Kyu agar tidak banyak bersuara. Mengubah posisi tanpa melepaskan kulumannya. Ritme sedang langsung dia pilih. Menghentak dengan kuat sampai Kyu gemetar. Dalam kuluman itu Siwon mendominasi, dia hampir melepas singa lapar di hatinya. Hampir. Itu karena dia tidak mau menyakiti Kyuhyun.

"Ahh..Ahh..M-more..H-Hyuuungieeeh.."

"As your wish baby."

Ah panggilan itu, pikir Kyu. namun nafsu benar-benar menguasai pikirannya. Dia hampir saja mengatakan kalau Siwon itu romantis hanya memanggilnya begitu.

"Enggh..Aah..Ahh..Aah...Fasterrh! Hyungieh! Dari mana kau ugh.. tau ilmu ini ahh...ahh..."

"EunHae pernah mengajakku nonton.."

"Aah...Merekaa..unh..aah..aah..sialan..ahh..aah."

"Apa..aahhk..kau ikutan...ahh ahh..melakukan..ahh..."

"Tidak. Aku hanya melihat, ugh."

Hentakan itu berubah jadi cepat. Siwon sampai berdiri untuk mengerahkan seluruh tenaganya membobol lubang Kyu yang sangat sempit bin virgin itu. Gaya dogy style dia ambil tanpa sadar.

"Aaah..Siwon..ARGH..AHKK.."

Tepat.

Sweetspot ditemukan.

Siwon menyeringai ditengah genjotannya. Dia terus-terusan menumbuk titik itu. Kyu mengejan. Tidak lama lagi pasti anak itu akan keluar, pikir Siwon. Dia mempercepat ritmenya. Sengaja agar mereka keluar bersama.

"Hyungh..aku..m-mau..keluaarh.."

"Bersama Kyuu.."

"Haah..Hah...SIWON"

"KYUHYUN"

Usai. Siwon membungkukkan tubuhnya menjadi menindih Kyu dari belakang. Lelehan cairan putih mengotori lantai di bawah mereka. Siwon membuka sedikit matanya, lalu dengan sekali gerakan –tanpa melepas juniornya- membawa Kyu ke dalam kamar. Tidur di luar merupakan hal buruk. Apalagai dia tahu kalau Kyu itu tidak tahan dengan yang namanya dingin. Bisa-bisa dia kena omel Teuk. Pintu kamar terbuka, dia menidurkan diri di belakang Kyuhyun. Tangan setengah tan itu memeluk perut gembul Kyu. mengelusnya pelan seperti ada bayi di sana. Tertawa lirih, membuat Kyu mengerutkan dahi bingung di tengah menikmati sisa ejakulasinya.

"Apa yang kau lakukan Hyung? Geli!"

"Siapa tahu ada Baby-Choi di sini."

Kyu menabok pipi Siwon pelan. "Mana ada yang seperti itu!"

Siwon menghembuskan nafasnya di leher Kyu, lalu menjilat cuping Kyu. tidak peduli dengan omelan Kyu selanjutnya.

"Hyung."

"Hm?"

"Kenapa kau mau melakukan ini semua? Aku kira perhatianmu hanya fanservice belaka."

"Fanservice?" kata Siwon. Oh jadi ternyata selama ini Kyu hanya menganggap sebagai fanservice? Batin Siwon kecewa, namun tetap saja dia tersenyum. "Entahlah. Aku hanya ingin melindungimu. Menyayangimu, melihatmu bersinar, dan melihatmu bahagia, yah meski itu merusak harga diriku sendiri atau bahkan membuatku melarat. Kau yang terpenting Kyuhyun."

"Tapi kau tau kan, kalau-"

"Belum move on? Hm, aku sudah tau itu. Tapi sudah kubilang, kan? Sakit hati dapat diobati dengan hati yang lain. Sungmin mungkin cinta pertamamu, tapi belum tentu cinta terakhirmu. Jika belum bisa juga, aku akan seperti ini terus. Menunggu, bahkan jika ajal menjemputku."

"Kenapa kau bersikeras hyung?"

Masih dalam posisi Siwon memeluk Kyu dari belakang, Kyu tetap menanyakan pertanyaan tentang hubungan tabu mereka. Kyu tidak menyadari kalau orang di belakangnya hampir menangis. Siwon sudah terbiasa bertepuk seperti ini jika menyangkut Sungmin dan Kyuhyun.

"Aku pernah hampir menyerah, namun malah semakin sakit. Aku selalu ingin disampingmu, setiap saat."

Kyuhyun terkikik. Setelah mendengar semua penuturan Siwon, serta semua getaran aneh yang pria itu berikan padanya, detik ini Kyu sudah dapat jawabannya. Sepertinya sakit hati yang Siwon derita lebih parah darinya. Menunggu, terus menunggu meski kau tahu orang yang kau tunggu tidak pernah menoleh padamu. Ditambah lagi itu bertahun-tahun. Jadi tidak ada salahnya jika Kyu menyembuhkan Siwon. Hitung-hitung juga sepertinya Siwon mau menjadi obat baginya. Setelah semuanya, Kyu sadar bahwa dia juga menyukai Siwon, mencintai Siwon.

Kyu berbalik, benar saja. Pria di belakangnya yang sejak tadi mengelus perut serta menghembuskan nafas hangat dilehernya itu sedang menahan tangis. Jejak air mata membekas di pipi itu. Kyu menghapusnya.

"Aku padamu."

Kata Kyuhyun, membuat Siwon membuka matanya.

Siwon tertawa lirih. Dia menggenggam tangan Kyu ynag berada di pipinya, mereka tersenyum bersama. Senyum cerah yang akan mengubah hari selanjutnya. "Apanya yang padaku, Kyu?" Kyuhyun menyeringai menantang. Dia mencium ujung hidung Siwon. "Menurutmu?"

Siwon berdecak lirih, "Jangan membuatku bingung Kyunnie."

"K-Kyunnie?"

Kini giliran Siwon yang mencium ujung hidung Kyu. "Panggilan sayang untukmu."

"Kok-"

"Karena sekarang kau milikku dan aku milikmu."

"Ne, Wonnie. Saranghae."

"Nado Saranghae Kyunnie. My baby kyu."

Satu kissmark Siwon berikan sebelum mereka akhirnya terjatuh ke dalam alam mimpi bersama.

.

The End.

Extra :

"WOOOONKYUUUU!" –suara Teuk dari luar kamar Kyu-

Dua sejoli di kamar itu membuka mata kaget.

"BERSIHKAN APA YANG KALIAN LAKUKAN SEMALAM!" –masih suara Teuk-

"HANDUKMU WOOOON! KENAPA ADA DI BAWAH HAAH?! NENEK NENEK MENYIMPANYA DI APARTEMEN SEBELAH!" –suara Kangin-

"KUDAAAAAAAAA! CEPAT KELUAR ATAU KU DOBRAK! KATANYA MAU JOGGING SAMA FITNESS!" – EunHae-

"KALIAN CEPAT BERSIHKAN ULAH KALIAN! BAUNYA SAMPAI KE SELURUH DORM TAHUUU!" –All member-

"ARGH..WONNIE!". –Siwon langsung bangun tanpa tahu kalau semalaman juniornya masih nyangkut di lubang Kyuhyun, otomatis Kyu menjerit-

"KAU APAKAN LAGI KYUHYUN HAAAH? KELUAR ! KELUAAAAR!"

Sepertinya ini akan jadi pagi yang sibuk untukmu Siwon. Sebagai pasangan baru yang pastinya akan ditanyai macam-macam, dan seme yang baik yang harus membersihkan semua kekacauan sendiri, mengingat Kyu tidak bisa berjalan setelah melakukan aktifitas semalam.

.

P.S : Thanks buat Dwi ^^ hohoh, lumayan scenenya hot! gw aja masih kelimpungan mikir tuh scene. Good job pokoknya!

Saaa~ Mind to Review?