~ What ? ~

Disclaimer : Vocaloid © Cripton future Media and Yamaha

.

.

.

.

Menguap. Melamun. Dan Memelas. Itulah yang dilakukan Ring Suzune di waktu liburnya. Ia menatap sekeliling dorm tempatnya tinggal dan hanya menangkap satu sosok lai-laki Shota bernama Len Kagamine yang sedang membaca buku-buku berat seperti buku filosofi, buku ilmu alam, dan... Buku komik 'tuh buku susah gak sih ? Kalo komik Detective Conan termaksud ringan atau berat ?

Yang bisa jawab silahkan dijawab melalui review ! #promosi

"Len, Lagi ngapain ?" Tanya Ring, namun Len tidak bergeming. Ia memfokuskan pikirannya dalam buku itu, tenggelam dalam dunia imajinasi (?). Tapi, tidak lama setelah itu, ia menjawab dengan pelan :

"Gue lagi baca buku, " Jawabnya singkat, membuat Ring ingin kembali bertanya. Ia ingin mendengar suara menly (?) yang Len miliki.

"Buku apa ?" Ring kembali bertanya.

"KEPO LU" Jawab Len secara singkat dan sinis, membuat Ring kicep.

'Heh...? Apa kuping gue gak salah denger ? Kepo ?' Batin Ring.

Kepo...?

APAAN TUH KEPO ?

DUUUAK !

Len melempar buku yang ia baca ke kepalanya Ring "Koneksi lo lama banget... Pake kartu apaan sih ?" Tanya Len setengah memandang Ring dengan heran. Ring sedikit meringis kesakitan. Padahal menurut saya, itu udah keras banget loh lemparannya...!

Kepalanya Ring sakti ! #Duak !

"Eh...? Gue pake kartu AS kok... Kalau internet gak pernah pending... Koneksinya cepet loh ! Mungkin Len-san mau coba ?"

'...Dablek nih anak...' Batin Len. Dan, tanpa banyak bacot, Len langsung melengos pergi dari ruangan itu. Ring kembali diam. Masalahnya, sekarang dia doang yang ada di dorm. Dan, definisi kata 'hanya dia', berarti dia sendirian di sana.

Dia kembali ke pekerjaan awalnya; Cengok.

DUBRAK !

Suara yang lumayan membuat Ring kaget setengah mampus ( baca:mati ) terdengar dari pintu utama dorm itu. Gadis dengan rambut putih dan mengenakan gaun lolita masuk, dan, terlihat... UNYU~!

Fi—Fine, abaikan yang diatas.

Ring kembali diam. Otaknya masih berusaha mencerna.

" Cuih ! Kesel banget gue kalah judi...!" Gumam gadis berambut putih itu. Sementara Ring masih cengok melihat gadis itu. "Malah boneka gue dibawa sama Meiko *piiiiip* lagi ! Dasar tuh *piiiiip* ! *piiiiip* !" Umpatnya. Gadis itu lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling dorm itu, dan menangkap sosok Ring sedang cengok dengan elegannya.

"Woy, lu !" Gadis itu memanggil Ring. Ring akhirnya sadar dari ke-cengok-annya, dan dengan cepat menatap gadis itu.

"Sa—Saya...?" Tanya Ring sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Bukan, yang dibelakang lu. YA ELU LAH ! SIAPA LAGI ?" Jawab anak itu sarkas. Ring bergidik ngeri akan ke-sangaran (?) anak itu. Anak itu berjalan ke arah Ring.

"Lu... Naik ke lantai 2, cari dua cebol di kamar nomer 21 sama 28, bawa turun langsung. Kalo mereka gak mau, SERET AJA " Kini, gadis itu menatap Ring dengan tatapan yang seolah-olah berbicara cepetan-atau-lu-gue-buat-membusuk-di-neraka.

Dengan tidak ikhlas, Ring menyeret kakinya menuju lantai dua. Ia berjalan perlahan ke sebuah pintu dengan pahatan angka '21'.

Dengan sekali helaan napas, Ring mengetuk pintu itu.

"Halo...? Permisi..." Ucapnya sambil mengetuk pintu itu perlahan.

DUAK ! GRASAK-GRUSUK ! PRAANG ! CROOT ! MBEEE~! (?)

" AAAAH ! GUE KALAH LAGI ! " Pekik seseorang dari dalam, membuat Ring sedikit ketakutan.

Pintu terbuka dengan pelan, dan menampakkan sosok laki-laki dengan rambutnya yang acak-acakan. Rambutnya berwarna cokelat cerah sepertinya. Auch~! Cokelatnya gak bisa dimakan...! Jangan dijilatin oche ?

...

...

...

...

...

"AUTHOR JAYUS ! YEEEEAAAAH !" Para readers langsung jejeritan.

"YEEES ! AKHIRNYA GUE NEMU AUTHOR YANG GAJE LUAAAAR BINASA !" Salah satu readers kembali melakukan pidato.

Oke, mari serius. OOT Tau.

BTTS~

Ternyata di dorm, selain Ring, dan gadis sangar itu, masih ada mahkluk lain.

"MAU APA LOE ?" Tanya orang itu dengan horror ke Ring. "GARA-GARA LOE, GAME YANG UDAH SEBENTAR LAGI GUE TAMATIN MALAH GAME-OVER TAU !"

Ring memasang matanya yang berkaca-kaca dengan 4L4Y-nya. "Ma—Maaf deh...! Emang main apa sih ? " Tanya Ring dengan antusias namun masih memasang mata 4L4Y andalah author kalo mau minta makan layaknya anjing.

"KEPO LU" Jawab orang itu singkat.

'...Kuping gue rusak atau otak-nya Lui yang rusak sih...? ' Batin Ring.

Kepo...

APAAN TUH KEPO ?

" Woy..? Back to earth...? From earth to Ring... Do you read me...?" Orang itu mengguncang-guncang tubuh Ring. Tidak lama setelah itu, Ring kembali sadar.

Ring mengerjap-ngerjapkan matanya. "He..? Oh, Iya ! Lui-san tadi dipanggil sama Mayu-san... Kayaknya penting..."

Orang yang dipanggil Lui itu langsung menutup ( baca: membanting ) pintunya dengan keras, sambil mengumpat dengan gajenya.

"BILANG AJA GUE GAK ADA !" Ucapnya dan setelah itu, suaranya tidak lagi terdengar dari dalam. Hanya ada suara gaje semacam silet yang memotong sesuatu sehingga menyebabkan ngilu.

Apa itu ngilu ? Apa ada bahasa baku dari ngilu ? Kalau tahu, beritahu melalui review ! #promosilagi

Ring lalu melanjutkan perjalannya ke sebuah pintu dengan pahatan amat-sangat detail bernomor '28'.

Ring mengetok pintu itu dengan amat-sangat pelan. Takut membuat insiden 'kamar 21' terjadi lagi.

Hening.

Kembali, Ring mencoba mengetuk pintu itu dengan pelaaaaaaaan sekali. Namun, ajaibnya pintu itu terbuka dengan tiba-tiba, menimbulkan suara decitan (?). Oh, rupanya pintunya gak dikunci ! Makanya terbuka sendiri ! Ring emang katrok !

*author dibunuh Ring's FC*

Tanpa aba-aba, Ring langsung masuk, dan menemukan sosok gadis manis berambut putih dan dikepang sudah terbujur kaku di lantai.

Ring yang menyaksikan hal itu langsung aya—Shock. "IA ! IA ! Kenapa ?" Panggilnya sambil menggoyang-goyangkan tubuh gadis itu dengan bulir-bulir air mata untuk mendramatisir keadaaan.

Gadis yang dipanggil IA langsung membuka mulutnya sedikit. "Ring... Aku takut..." Bisiknya.

"..Takut ? Takut kenapa ?"

"...Mayu..." Dan kemudian, ajal menjemput gadis malang itu.

...

...

...

...

...

Nggak 'ding. Saya mau bo'ong dikit.

" POKOKNYA LU KELUAR, TERUS BILANG GUE GAK ADA DI DORM !" IA lalu mengusir Ring dari kamarnya. Ckckck...

Ring langsung turun ke lantai 1 dengan tampang madesu.

" WOY ! GIMANA ?" Ring langsung menemukan Mayu yang saat ini sedang memasang tampang garangnya. Dia sedang memegang golok (?) dan terlihat mencincang TeleVisi a.k.a TV milik anak-anak penghuni dorm.

Ring diam menatap apa yang dilakukan anak yandere itu. " WOY ! JAWAB ! PUNYA MULUT GAK LOE ?" Gadis itu kembali menatap tajam Ring.

Ring diam. Dia masih berusaha meresapi kata-kata Mayu.

... Bzzt... Akhirnya connect juga !

"...Pu—Punya tant—Eh, mba—Eh, Bu..." Jawab Ring dengan gugup.

'... Pakenya Mbak, Tante, Mbok, Bu, Nenek, ato apa ya...?' Itulah yang tadi dipikirkan Ring.

"... E—Eh, tadi waktu saya datang ke kamar mereka... saya disuruh sama Lui dan IA untuk kasih tau ke Mayu-san, katanya mereka pergi.." Jawab Ring dengan dableknya.

...Ring itu dablek banget ya...?

"...?" Mayu cengok ngikutin Ring di awal cerita. Otaknya Mayu sekarang LEMOT-nya setara sama otaknya Ring #Author dimutilasi Ring dan Mayu FC

Mayu langsung melempar goloknya (?) ke sembarang tempat, dan dengan perlahan ia berjalan menuju lantai dua.

"... Mayu-san mau kemana...?" Tanya Ring.

"...KEPO LU" Jawab Mayu supermegagigasinis (?).

'...He ? Apa gue gak salah dengar..? Kepo..?' Ring kembali membatin.

Kepo...

APAAN TUH KEPO ?

Mayu lalu meninggalkan Ring yang masih berbengong ria di sana.


~ Au ah, TBC aja... ~


A/N : Fic humor gajelas /lagi/ setelah Vocaloid on Madness ! yang berhasil membuktikan kemampuan humor cap abal milik titisan Lucifer (?).

Warningnya di bawah ya ? : MENYEBABKAN MATA BERDARAH ! Hati-hati ! Saya tidak tanggung jawab~! Dududududu—!

Reader 1 : WOY, THOR ! Mata gue berdarah nih ! TANGGUNG BIAYA OPERASI !

Author gajelas : Kan udah ditulis saya gak tanggung jawab~!

Readers 2 : TAPI ITU TULISANNYA DI BAWAH YOU **** !

Ahem, jadi... Mau dilanjutkan kejayusan dan kegajean Ring ? Atau ke-sadisan Mayu ? Yak ! Bagi yang gak tau Kepo, saya jawab di chapter depan oke~!