SOUNDLESS VOICE
©Chiyo Amaya
(Sugarplum Whirling)
Matahari terbenam. Angin berdesir semakin kencang. Walaupun hanya ditemani oleh lampu temaram,dia masih bisa berdiri tegak di sini. Dia masih bisa memandang sejauh ini. Kehangatan sinar yang perlahan habis meninggalkannya sendiri, sekarang benar-benar sendiri.
Anak kecil yang berusia 5 tahun ini hanya memandang bingung. Tak ada orang yang pernah menceritakan tempat seperti ini. Tebing yang tandus, tanaman yang kering dan para binatang yang merangkak kelaparan.
"Ibu…!" Dia berteriak, namun tak ada yang mendengar.
"Ibuuu….!" Dia mencoba berteriak lebih kencang.
Semakin anak ini mencoba berteriak,semakin sunyi keadaan tebing itu. Ia menekuk kedua kakinya dan melingkarkan kedua tangannya. Ia menduduk dalam, diam. Ia sadar, tidak seharusnya ia di bukan tempat untuknya.
Tiba-tiba saja dua ekor kepik berterbangan di hadapannya, kepik itu bertengger pada bahu kanannya. Ia tersadar bahwa ini adalah waktu untuk pulang, ia harus mencari jalan pulang.
Bah! Apa ini? Drabble 145 kata OvO
Super duper pendek, inspirasi mampet. Lama gak nulis. :D
However, tentu ada alasannya kenapa saya nulis fict sampah ini. Gomen ne :(
