Disclaimer: Hetalia © Hidekazu Himaruya. Tidak ada keuntungan material yang saya dapatkan dari pembuatan fanfiksi ini.
Warning: AU. Drabble.
Pairing: Norway x 2P!Belarus (Børre Thomassen x Anastasia Arlovskaya)
Summary: Mungkin pertemuannya dengan gadis Belarusia itu termasuk biasa saja, namun tidak bagi Børre Thomassen.
.
Just an Ordinary Meeting
~Let's meet again next week~
© y o r i
.
Suasana taman di tengah kota Minsk cukup lengang di Sabtu pagi. Seorang mahasiswa pertukaran asal Oslo memutuskan untuk duduk di salah satu bench dan menyelesaikan bacaannya tentang sastra klasik di sana. Musim semi yang hangat dan berwarna membuat pemuda berjepit cross itu memutuskan untuk membaca di taman saja, sembari menikmati pemandangan—alih-alih di perpustakaan kota seperti yang biasa ia lakukan.
Belum ada lima belas menit, Børre terkejut dalam diam ketika seorang gadis tiba-tiba duduk di sebelahnya. Gadis itu menoleh dan memberikan senyum manis, membuat Børre mau tak mau menganggukkan kepala—sebagai gestur mengizinkan si gadis untuk duduk di kursi taman yang sama dengannya.
Børre tidak memperhatikan namun ia dapat mendengar bahwa gadis di sebelahnya mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
"Permisi, apa kau mau sandwich? Siapa tahu kau belum sempat sarapan."
Gadis itu menawarinya.
Mata biru hampa pemuda Norwegia sedikit terpana, entah mengapa gadis itu terlihat seperti seorang malaikat baik hati sekarang. Uh, mungkin ia berlebihan tapi wajah cantik khas bangsa Slavik, rambut pirang emasnya yang panjang tergerai, pita merah muda yang ia pakai sebagai bandana, juga sikap hangatnya lah yang membuat Børre berpikir demikian.
Sesungguhnya ia sudah sarapan, namun tangan kanannya seolah refleks menerima sandwich itu. "Terima kasih, Nona."
"Namaku Anastasia, Anastasia Arlovskaya. Boleh kutahu namamu?" tanyanya lembut.
Anastasia, sungguh nama yang indah—batin pemuda itu. Seperti nama putri di Imperium Rusia.
"Børre Thomassen," jawabnya singkat.
Gadis itu sedikit menaikkan alis ketika mendengar namanya yang dirasa asing bagi umumnya orang Belarusia maupun Rusia, dan rasa penasarannya seketika hilang saat Børre mengatakan bahwa dirinya berasal dari Norwegia. Tak ada yang spesial dari interaksi mereka berdua pagi itu, selain makan sandwich bersama dan bertukar kata sewajarnya. Pun, ketika akhirnya Anastasia pamit terlebih dulu saat sang kakak lelaki menelepon.
Namun, seolah pertemuan singkat di Sabtu pagi itu dirasa kurang bagi keduanya, Anastasi memberanikan diri untuk membuka suara. "Thomassen, mungkin Sabtu depan aku akan kemari lagi. Aku harap kita bisa kembali mengobrol," seru sang gadis dengan senyum manis khasnya.
Børre mengangguk pelan. "Kurasa aku pun akan datang, Arlovskaya."
Anastasia mengangguk dan mulai berjalan pergi, meninggalkan sisa-sisa percakapan mereka yang masih terasa jelas di telinga Børre. Sembari menatap punggung sang gadis yang perlahan menjauh, rasa hangat yang menjalar di hati si pemuda tak kunjung menghilang.
"Sabtu depan, giliran aku yang akan membuatkan sesuatu untukmu," gumam pemuda itu sebelum akhirnya kembali menekur buku sastranya.
.
.
End
A/N:
Nama Børre Thomassen lebih Norwegia daripada Lukas Bondevik, itu yang dikatakan temanku yang seorang Norwegian. So, mulai sekarang sepertinya aku akan lebih memakai nama itu ^^. Thanks for reading :D
