Pertama, aku tau konsep cerita ini bener-bener mainstream, banyak banget yang bikin cerita kayak gini, salah satunya aku xD tapi aku sendiri gak bakal bikin Lucy bener2 kuat seperti satu kali serangan dia menang karna itu ridiculous, dia kuat dengan caranya tersendiri :D
Kedua, bukannya lanjutin What Should I Do, aku malah bikin ff baru, gomen minna, tapi aku ken writer block -_- mungkin nanti akan aku lajutin pas udah dapet ide yang pas, karena aku juga udah 1 bulan lebih ninggalin tuh ff -_-
Ketiga, oke aku tau konsep cerita ini hampir mirip sama WSID (yakin deh yang mirip cuman awal2nya doang) tapi cerita ini udah stuck di otak lama banget, daripada nanti nih ide berdebu di otak, mending langsung di ketik.
Warning: Weird, Typo, Gaje, OOC! Fairy Tail, Lucy pindah guild, dsb.
Mind to R&R?
Lucy POV
Aku berjalan memasuki guild, guild tampak berjalan seperti biasa, ada yang sedang minum-minum, mencari job, atau sekedar berbincang-bincang.
Seperti yang sudah kutebak, tidak ada yang menyadari kehadiranku, sudah berapa bulan ya? Aku tidak ingat, yang pasti setelah kedatangan Lisanna, semua berubah, hanya Gray, Levy, Wendy, Juvia, Gajeel, Laxus, Mira, dan para Exceed yang masih baik terhadapku, menyedihkan bukan?
Aku langsung berjalan menuju bar, disana Mira terlihat sedang membersihkan piring kotor, lalu berhenti setelah melihatku dan tersenyum.
"Hai Lucy, seperti biasa?" Tanyanya, aku mengangguk pelan dan duduk sambil menunggu pesananku, disudut guild, aku melihat Natsu dan Lisanna tertawa bersama, dadaku terasa sakit, tapi ku tepis rasa itu.
Tak lama kemudian, Mira membawa pesananku, segelas Strawberry Milkshake dan French Toast, setelah berterim kasih dan berdoa, aku mulai makan.
"Lucy." Panggil Mira, nada suaranya sedikit sedih.
"Kenapa Mira? Ada masalah?" Tanyaku, dia menggeleng.
"Aku minta maaf, setelah Lisanna kembali, kau dijauhi oleh Tim Natsu dan yang lainnya." Ujarnya, aku tersenyum kecil.
"Tidak Mira, kau tidak perlu minta maaf, harusnya aku juga tau kalau mereka memang tidak membutuhkan aku." Jelasku, sambil menyelesaikan makananku, lalu aku memesan segelas Lemon Tea kepada Mira, dan dia segera membuatkannya.
Setelah jadi, aku membayar semu makananku kepadanya dan membawa Lemon Teaku bersamaku dan berjalan menuju Levy, disana dia sedang berbincang dengan Gajeel, Wendy, dan para Exceed, aku penasaran dimana Gray, Juvia dan Laxus, mungkin Gray sedang menjalankan misi, Juvia aku tidak tau, dan Laxus ada dilantai 2.
"Hai Lu-chan!" Sapa Levy, aku melambaikan tanganku kearahnya, berjala sedikit cepat lalu duduk di samping Wendy.
"Hai Levy-chan, apa yang kalian bicarakan?" Tanyaku.
"Hanya berbincang tentang anggota guild kita." Jawab Wendy, aku mengagguk.
"Oh ya, mana Juvia, Gray, dan Laxus?" Tanyaku.
"Juvia menjalankan misi bersama Gray, dan petir sialan itu ada di lantai 2." Jawab Gajeel, Juvia dan Gray menjalankan misi bersama? Tidak biasanya.
Akhirnya hariku di guild dihabiskan dengan berbincang dengan teman-temanku, seperti tentang siapa laki-laki di Guild yang bisa jadi Playboy, dan lain-lain.
Sekarang sudah jam 4 sore, aku berniat untuk pulang sekarang, tapi niatku terhenti setelah melihat Tim Natsu-Gray+Lisanna mendekatiku.
"Lucy, bisa kita bicara?" Panggil Natsu, tidak ada rasa curiga terhadap Natsu, jadi aku iyakan.
"Apa yang mau kau bicarakan dengan Lucy-san?" Tanya Wendy sedikit sinis, lalu Natsu memasang grinnya.
"Oh, aku hanya ingin bilang kalau Lucy dikeluarkan dari Tim Natsu." Ucapnya santai, semua orang terpaku mendengarnya, aku? Dikeluarkan dari tim?
"Tunggu, apa salah Lu-chan?" Tanya Levy.
"Hanya 1, karena dia lemah, Lisanna bahkan lebih baik dari dirinya!" Aku terkejut mendengarnya, Natsu dengan grin memuakkan itu dengan santai mengatakan aku ini lemah?
"Kau tidak ada hak untuk mengatakan Bunny-girl lemah, dia penyihir yang kuat!" Bela Gajeel.
"Orang yang selalu berlindung di belakan spiritnya disebut kuat? Kau bergurau?" Ejek Lisanna, membuat kami semua terpaku lagi.
"Kau!-" Baru saja Levy akan menghampiri Lisanna, Natsu langsung melindunginya.
"Jangan pernah kau sakiti Lisanna!" Teriak Natsu.
"Sudahlah, lebih baik kita pergi, jangan mencari masalah lagi." Ujar Erza, aku mulai menangis.
"Satu hal lagi Lucy, aku menyesal telah mengajakmu kemari." Setelah mengatakan itu mereka pergi begitu saja.
"Lucy-san, kau tidak apa-apa?" Tanya Wendy, aku mengangguk kecil.
"Iya aku tidak apa-apa, aku akan pulang sekarang, sampai ketemu besok!" Setelah pamit aku lagsung pergi dari guild dan berlari menuju rumahku.
Sudah beberapa hari sejak keluarnya aku dari tim, sebenarnya aku tidak masalah, tapi makin kesini, semua orang mulai berbeda, setiap aku memasuki guild, hanya ada tatapan sinis yang ditujukan kepadaku, membuatku resah, sebenarnya ada apa?
"Kenapa kau masih berani datang kemari?" Tanya Cana, membuatku menghentikan langkahku.
"Kau tidak dengar? Kenapa kau masih berani datang kemari, pecundang!" Mataku membulat setelah mendengar ucapan Natsu.
"Tapi apa salahku?" Tanyaku berusaha menahan tangisanku.
"Kesalahan pertama, kau itu lemah, kesalahan kedua, kau masih ada di guild ini!" Ujar Erza.
Aku terdiam ditempat, berusaha menahan tangisanku, akhirnya aku melihat kearah mereka, tanpa ekspresi.
"Jadi kalian menyuruhku keluar dari guild? Oke, aku juga sudah muak dengan semua ini, kalian bilang aku lemah, terima kasih atas PUJIAN kalian semua." Aku mengatakan itu dengan dingin, lalu aku langsung berjala menuju ruangan master.
Tok Tok
Setelah mendengar jawaban dari dalam, aku membuka pintu ruangan master.
"Oh Lucy, ada perlu apa?" Tanya master, aku menarik nafas lalu menghembuskannya.
"Aku ingin keluar dari guild ini." Ujarku, membuat master kaget.
"Kenapa kau ingin keluar? Apakah ada masalah?" Tanyanya lagi.
"Ya, masalahnya adalah anggota guild ini, aku sudah muak dengan ini, kalau kau ingin tau apa masalahnya, tanya saja kepada mereka." Aku tau ini tidak sopan, tapi memang itu lah yang ingin aku katakan.
Master menghembuskan nafasnya lalu menatapku, "Baiklah, kalau itu maumu, kemarikan tanganmu, akan aku hilangkan guild markmu."
Tanpa ragu-ragu, aku menyodorkan tanganku, lalu master menghapus guild markku, guild mark yang selalu ada bersamaku, hilang.
"Terima kasih Makarov-san." Ucapku sambil sedikit membungkuk.
"Tidak apa-apa, kau tau peraturan saat kau keluar dri guildkan?" Tanyanya, ya aku tahu, jadi aku mengganguk.
"Apa kau akan kembali?" Tanyanya, aku berpikir sejenak.
"Mungkin iya, mungkin tidak, aku belum memikirkannya."
"Kalau begitu, sampai jumpa lagi Lucy." Ucapnya, setelah itu aku pergi dari ruangan itu, aku turun dari lantai 2 ke aula, tidak ada yang menyadarinya, jadi aku bisa pergi dengan tenang.
Dari tadi aku belum melihat teman-temanku, sebenarnya aku ingin melihat mereka untuk terakhir kalinya, tapi pasti mereka tidak memperbolehkanku pergi atau memaksaku agar mereka boleh ikut, dan aku tidak mau itu terjadi.
Setelah menutup pintu guild, aku melihat sekali lagi ke gedung di belakangku ini, aku akan merindukan teman-temanku dan Jii-chan.
"Sayonara Minna."
Jadi? Gimana?
Bagus? Jelek? Aneh? Beritahu aku pendapat kalian tentang ini.
Mau aku lanjut atau aku hapus ceritanya? Ini semua tergantung kalian :D
Terima kasih sekali lagi untuk yang sudah mau membaca cerita gaje ini.
Jaa na!
-SkySorceress72-
