Tittle : Dream

Pairing : Krisyeol

Character : Kris, Chanyeol, Baekhyun, Bae Suzy, and more to come

Genre : Humor, Romance gagal

Warning(s) : typo, romance gagal buahahhaha dan hal aneh lainnya

Disclaimer : hanya plot yang saya miliki... yang lainnya, milik masing-masing XDD


Dream

Seorang lelaki jangkung dengan sweater rajut berwarna putih menyandarkan dagunya di atas meja rendah di hadapannya. Kedua tangannya terlipat sehingga menutupi sebagian wajahnya dari sinar temaram panggung mini tepat di depan meja tempat ia duduk.

Ia tampak menikmati suara dua penyanyi berlawanan jenis kelamin yang sedang berduet di atas panggung mini di sebuah cafè yang tampak nyaman serta romantis. Musik pengiring duet tersebut membuat suasana jamming session di hari itu benar-benar terasa romantis dan cocok dengan para pasangan yang memang sebagian besar memenuhi cafè itu.

Lelaki itu tampak menghela nafasnya merasakan atmosfer romantis yang menguar kuat dari arah belakangnya. Sungguh miris, batin lelaki jangkung itu. Mereka berpasangan sedangkan ia terjebak dalam suasana yang sangat opresif alias suasana romantis yang begitu pekat, tambah lelaki itu dalam hatinya.

Yap, dari semua pengunjung jamming session kali itu, mungkin hanya lelaki itu yang dengan hati sekuat baja datang tanpa pasangan. Tersesat di antara para pasangan yang memenuhi sudut cafè, kalimat itulah yang paling tepat untuk menggambarkan keadaan lelaki itu.

" Selamat datang kepada semua pengunjung Clair de Lune malam ini, saya dan gadis cantik di sebelah saya ini, akan menemani anda sekalian dalam acara jamming session kali ini. Lagu yang baru saja kami perdengarkan kepada anda sekalian adalah lagu dari Ulala Session yang berjudul Love Fiction. Setelah ini kami berdua akan menyanyikan sebuah lagu yang benar-benar spesial, silahkan menikmati."

Petikan melodi awalan lagu dari gitar elektrik yang dimainkan oleh band pengiring membuat lelaki yang sedari tadi menumpukan dagunya di atas meja, duduk lebih tegak meski salah satu tangannya tidak berpindah dari dagunya.

Si penyanyi pria tampak melemparkan sebuah senyum kecil kepada si lelaki jangkung. Tampak main-main sebenarnya, tetapi si lelaki jangkung itu tampak membalasnya dengan senyuman penuh kegugupan.

yeppeune oneuldo eojemankeum

You are beautiful just as you were yesterday

Baru satu baris lagu itu dinyanyikan, si lelaki jangkung itu merasa kursi di hadapannya ditarik dan seseorang duduk di atasnya dengan suara yang dibuat seminimal mungkin. Ia tampak tidak terlalu memperdulikan si pendatang baru, meskipun sesaat ia bertanya dalam hati kenapa bisa si pendatang baru itu duduk di meja yang sebelumnya telah secara khusus di reservasi untuk dirinya seorang oleh sang pemilik cafè.

ani oneureun deo yeppeojyeonne

No, you're more beautiful than you were yesterday

ireon mareul hal ttaemada neoneun

When I say something like this – You always

mot deureun cheok neul ttan yaegireul hae

change subjects pretending you didn't hear anything

" You look so beautiful."

Bisikan lirih itu terdengar jelas di sela pergantian verse si penyanyi laki-laki, namun si lelaki jangkung itu tidak terlalu memperdulikan darimana asal bisikan itu.

Sesaat ia berpikir,' paling-paling hanya pengunjung cafè yang mencoba menggombali pasangannya.'

Setelah itu iapun kembali berfokus pada suara manis si penyanyi wanita yang mulai menyanyikan bagiannya.

eojen neomu joheun kkumeul kkwosseo

I had really sweet dreams yesterday

Si lelaki ber-sweater putih itu tersenyum tipis menikmati suara manis milik si penyanyi wanita. Dalam hati ia memuji penyanyi wanita pilihan si penyanyi pria yang sesungguhnya adalah sahabat seperjuangannya semenjak mereka masih bocah penuh ingus dan kedekilan. Suara baritone sahabatnya itu berharmoni dengan sangat serasi dengan suara soprano lembut si penyanyi wanita.

Ia bersyukur sang sahabat akhirnya memutuskan untuk mengganti si penyanyi wanita setelah teman duet sang sahabat sebelum si gadis pemilik wajah baby face itu sedikit banyak menimbulkan masalah.

" It's like I'm dreaming of an angel."

Suara maskulin itu kembali tertangkap oleh telinga tajam si lelaki jangkung itu setelah baris pertama verse milik si penyanyi wanita bernama Bae Suji itu. Rasa penasaran memenuhi si lelaki jangkung itu, hingga ia pun menoleh mencari keberadaan si pemilik suara maskulin itu.

Dan betapa kagetnya si lelaki jangkung itu ketika menoleh ke arah yang bersebrangan dan mendapati sebuah wajah tampan memandang ke arahnya dengan tatapan tajamnya.

Sebuah senyum simpul menggoda jelas-jelas dilemparkan kepadanya oleh si adonis tampan itu. Senyum simpul itupun kemudian berubah menjadi sebuah seringai yang membuat lututnya lemas.

Beruntung baginya karena ia berada dalam posisi duduk sehingga ia tidak harus memperlihatkan dengan jelas betapa berpengaruhnya seringai menggoda sang stranger itu untuknya.

Mencoba mentupi kegugupannya dengan tatapan datar terbaiknya, ia pun membalas tatapan tajam sang lelaki adonis itu. Salah satu alis si lelaki jangkung itu tertukik tajam, secara non-verbal menanyakan intensi dari lelaki adonis itu melemparkan seringaian tampan padanya.

Keduanya beradu tatapan tajam dengan ekpresi yang terlihat berbeda, si lelaki adonis dengan senyuman menggoda, yang tampaknya ketika terlahir di dunia ini dengan senyuman itu, dan si lelaki jangkung dengan wajah datarnya yang memancarkan aura ketegangan.

" You looks so beautiful, are you actually an angel?" bisik lelaki adonis itu dengan jelas tertuju pada si lelaki jangkung.

' Damn so cheesy,' pikir si lelaki jangkung, tetapi berbeda dengan apa yang sebenarnya ia rasakan dari kata-kata manis itu. Ia menahan dirinya sendiri untuk tidak ber-blushing ria mendengar kata-kata manis dari sang lelaki adonis.

" If you're truly an angel, then you're the prettiest angel the God had. Sayang sekali salah satu malaikat tercantik milik Tuhan jatuh ke bumi. Tapi dengan begitu aku bisa menemukannya? Am I right?" kata si lelaki adonis itu dengan percaya dirinya.

... you're telling a lie

With the look full of confidence

Orang-orang pada umumnya mungkin akan merinding atau mengkerutkan buku-buku jari mereka setelah mendengar atau mengatakan hal-hal yang so cheesy dan greasy seperti itu. Tetapi, si cassanova yang satu ini sepertinya terlalu berpengalaman dengan kata-kata semacam itu. Dan sepertinya juga, rayuan gombal semacam itu adalah senjata penakluk paling handal yang ia miliki untuk menjatuhkan target-targetnya.

Berbeda dengan si cassanova adonis yang masih sangat percaya diri dengan senyum bangganya, yang oh-sial-nya memang terlihat begitu tampan, si lelaki jangkung itu merutuk dalam hatinya. Lagu yang kini tengah dinyanyikan sahabat karibnya sesungguhnya adalah lagu ciptaannya, dan entah itu kutukan dari sang inspirator lagu, keadaannya kini sama seperti lantunan baris lagu yang dinyanyikan oleh si gadis cantik di depan sana.

Ia dibuat tak berkutik menghadapi rayuan yang sesungguhnya terdengar sangat menjijikkan tetapi tak bisa ia pungkiri bahwa ia merasa berdebar mendengar kata-kata menjijikkan itu terucap dari mulut Adonis tampan itu.

" Berhenti melemparkan kata-kata menjijikkan itu, Tuan," balas si lelaki jangkung setelah ia bisa meredam debaran malu di hatinya.

" Menjijikkan, heum? Tetapi, kau sungguh-sungguh terlihat seperti itu di mataku. Atau jangan-jangan kau menggunakan kekuatan dukun untuk mempesona siapapun yang melihatmu?"

" Sepertinya kau sedang mabuk, Tuan. Bicaramu terdengar seperti itu," balas si lelaki jangkung sarkastik.

" Jadi kau tipe orang yang malu-malu dan menyembunyikan di balik kata-kata tajam dan wajah datarmu, huh?"

" Kau berbicara non-sense, Tuan. Aku akan memanggilkan pemilik cafè ini untuk mengurusmu," kata si lelaki jangkung. Ia sudah beranjak pergi dari kursinya saat ia merasakan sebuah tangan menggenggam pergelangan tangannya.

" Duduklah, aku tidak mabuk dan aku tak perlu bantuan orang lain," kata si lelaki Adonis dengan senyum yang normalnya mampu membuat siapapun berdebar. Kasus yang sama pun terjadi pada si lelaki jangkung, tetapi dia memilih untuk menutupinya dengan wajah marahnya.

" Well, setidaknya sampai lagu ciptaanmu itu selesai dinyanyikan. Bukankah itu tujuan sahabatmu itu menarikmu kemari, Chanyeol-sshi?" masih dengan senyum Adonisnya, ia memandang wajah si lelaki jangkung itu penuh keterkejutan.

Puluhan pertanyaan mengambang di dalam kepalanya ketika si Adonis itu mengetahui identitasnya, bahkan tentang lagu ciptaannya dan tujuan ia datang kemari dengan penuh keterpaksaan.

" Byun Baekhyun..." bisiknya penuh dendam mengingat pembicaraan sebelum mereka tiba di tempat ini.

" Tidak perlu marah seperti itu pada Baekhyun, Chanyeol-sshi. Bukankah seharusnya kau bersyukur kita bisa bertemu seperti ini kalau bukan karena Baekhyun?"

" Aku tidak pernah ingin bertemu denganmu, mr stranger."

" Well, itu terdengar berbeda dengan apa yang kudengar tentang tipe idealmu, Park Chanyeol-sshi."

' MATI SAJA KAU BYUN BAEKHYUN!' umpat Chanyeol dalam hatinya.

" By the way, namaku Yifan. Dan kau bisa memanggilku Kris," kata si Adonis masih dengan senyum yang tak hentinya terkembang di bibirnya. Seolah ia sangat menikmati berbagai ekspresi terlintas di wajah manis Chanyeol setelah topeng dinginnya ia hancurkan.

" Aku tidak memintamu untuk memperkenalkan dirimu, Kris-sshi," jawab Chanyeol ketus.

" Aku hanya mengatakannya untuk menyelamatkanmu dari rasa malu untuk bertanya padaku," balas Kris penuh kepercayaan diri.

' Apa-apaan orang ini! Oh astaga, selamatkan aku dari semua kegilaan ini, Tuhan!' batin Chanyeol frustasi.

" Oh, mengingat betapa keras kepalanya Baekhyun ingin mencomblangkan kita berdua, bagaimana kalau kita mencoba mengakrabkan diri?" tawar Kris tanpa ragu-ragu. Chanyeol tersedak dengan liurnya sendiri mendengar ajakan yang sangat straight-forward dari lelaki Adonis itu.

" Tidak, terima kasih atas tawarannya, Kris-sshi. Aku cukup sibuk untuk sekedar menemui orang yang tidak jelas," balas Chanyeol tajam.

" Ouch, that's hurts. Tapi bukankah itu tujuan mengenal satu sama lain? Merubah status dari orang tidak jelas menjadi kenalan. Dan someday mungkin menjadi kekasih," balas Kris enteng. Chanyeol pun mendelik dibuatnya.

" Aku harus pergi. Berada di sini hanya membuat otakku panas." Chanyeol pun beranjak dari duduknya.

Setelah ia mengira bahwa ia akan menjalani hari-hari damainya tanpa gangguan si Adonis tampan yang sayangnya sangat greasy dan creepy itu, sebelah tangannya di genggam dari arah belakang saat ia baru saja akan mendorong double-door yang terbuat dari kaca tebal.

" Baiklah, hati-hati di jalan, darling. Aku akan datang ke apartemenmu akhir minggu nanti!" kata Kris dengan sebuah kerlingan mata.

" YA! DASAR PENGUNTIT!" seru Chanyeol yang mendapat pelototan dari seluruh pengunjung yang menoleh ke arahnya.

Chanyeol meninggalkan cafè itu dengan berbagai sumpah serapah lolos dari pouty lips miliknya. Kaki jenjangnya menjejak kesal meninggalkan bekas yang jelas di atas hamparan salju di sepanjang perjalanan pulangnya.

Lain dengan Chanyeol, Kris pun melangkahkan kakinya menuju lantai dua tempat sebuah ruangan yang dikeliling kaca gelap dengan senandung ringan yang terdengar not-his-style.

Ia membuka pintu ruangan itu dengan sambutan sebuah smirk yang seolah menyelamatinya.

" Ah, my savior, yes it's thanks to you and your boo."

Kris pun tersenyum idiot membayangkan apa yang akan ia lakukan di akhir minggu nanti bersama si lelaki jangkung yang lebih menyerupai puppy itu.

" Dia sudah dibuat gila oleh that overgrown giraffe," kata si pemilik cafè dengan sebuah gelengan prihatin melihat tingkah laku sahabat Adonisnya itu.

END? TBC?


Pojok Kim Sora:

Hai hai... kembali lagiiiii muahahahahha... kali ini inspirasinya datang dari performnya Baekhyun sama Suzy di MAMA kemarin... akhirnyaaaa itu lagu dinyanyiin sama penyanyi aslinya uhh... mereka kiyut banget... hati kim tak kuku melihatnya... kim bukan baek-suzy shipper oke? kim cuma suka sama suzy dan lihat mereka berdua nyanyi jadi gatel pengen bikin itu krisyeol buahahahha

buat yang udah support Auntie Yeol! makasih banyak bangettt enggak bisa kim sebut satu-satu tapi kalian semua udah bikin hati kim melambung ke langit ketujuh sama paus lumba-lumba (?) abaikan yang ini...

stay tune yahh

last, read and review yahhhh~~~

love,

Kim Sora