Mata Chanyeol terpaku melihat lelaki mungil didepannya. Ucapan lelaki mungil di depannya membuat nafasnya tercekat tak percaya.
"Kau bilang apa, Baek?" Chanyeol bertanya.
"Kita putus." Baekhyun menjawab dengan mata yang berkaca-kaca. Tangannya terkepal kuat diantara tubuhnya. Mencoba menahan isakan nya keluar.
"Tapi kenapa?" Mata Chanyeol memelas. Tangan nya terangkat ingin meraih tubuh Baekhyun.
Tapi Baekhyun melangkah mundur dan menggeleng pelan. "Bukan kah kau menyukai Kyungsoo? Kenapa harus bersama ku, Jika hati mu bersama nya." Runtuh sudah pertahanan Baekhyun. Kristal bening seolah-olah berlomba untuk membasahi pipinya. Bibir nya ia gigit sekuat tenaga hingga memerah.
"Kita Berakhir, Chanyeol." Lalu Baekhyun membalik tubuhnya dan berlari meninggalkan Chanyeol yang masih terpaku ditempatnya.
"Maafkan aku, Baek." Gumamnya sambil memegang dada nya yang terasa ngilu seolah ribuan jarum memenuhi dadanya.
•
•
•
Byun Baekhyun
Park Chanyeol — Oh Sehun
•
All Other
•
ChanBaek
•
BoyXBoy
•
Yaoi
•
ChanBaek Area
•
•
•
Love and U
•
•
•
Note : Huruf miring (italic) itu artinya flashback an ya. Well, Ini ff tercipta karena rasa kesal diriku terhdap perlakuan Chanyeol sama Baekhyun yang keterlaluan. Jadi ff ini tercipta untuk menistakan tiang bernama Park Chayeol. Jangan dibaca jika tak suka dan please Review jika membaca nya. Lestarikan review setelah membaca. Itu penting untuk author nya.
•
•
•
Chanyeol menghempaskan dirinya diranjang. Tangannya berlahan terangkat. Menatap benda logam yang melingkar di jari manis nya. Cincinya bersama dengan Baekhyun. Mereka menjalin hubungan kurang lebih dua tahun terakhir ini, Tapi sekarang sinar cincin itu seolah redub seiring dengan ucapan Baekhyun beberapa jam lalu. Baekhyun mengakhiri hubungan mereka. Chanyeol sangat tahu, Didalam hubungan mereka Chanyeol yang bersalah disini. Baekhyun, Dia sudah bersabar bagaimana hubungan mereka yang tidak pernah diketahui orang lain. Cukup bersabar saat Chanyeol memiliki perasaan untuk orang lain. Hati Chanyeol tergoda oleh orang lain.
"Chanyeol!"
Chanyeol tersentak. Kepala nya menoleh sesamping dengan delikan mata marah saat lamunannya diganggu. Ia berdesis dengan menggerakan tangannya seolah ingin memukul orang disebelahnya. Kris.
"Kau tahu, Chanyeol? Kau sangat terlihat idiot saat hanya melihat nya dari kejauhan seperti ini." Kris mengejek sambil memakan makan siangnya.
Chanyeol berdesis tak suka. "Diam saja, Kris!"
"Bagaimana aku bisa diam, Dude. Sudah satu tahun ini kau hanya melihatnya dari kejauhan. Kau bisa di saja keduluan anak kelas lain. Baekhyuh cukup populer asal kau tahu."
"Benarkah?" Mata Chanyeol membola dengan idiot.
Kris memutar mata nya dan memukul keras kepala Chanyeol.
"Datangi dia,Ungkapkan cinta mu. Masalah diterima atau ditolak itu urusan nanti."
•••
Jadi disinalah Chanyeol sekarang, Didalam kelas bersama dengan Baekhyun. Menunggu satu persatu siswa lain pulang. Chanyeol dan Baekhyun satu kelas, Dan posisi duduk mereka sekarang adalah Baekhyun duduk di barisan kedua dan Chanyeol duduk di barisan paling belakang.
Chanyeol menelan ludahnya gugup saat kaki nya melangkah mendekati Baekhyun yang masih duduk di bangku nya menulis sesuatu dibukunya.
"B—Byun..."
Ucapan Chanyeol terhenti saat Baekhyun tiba-tiba berdiri dan mulai memasukan buku nya kedalam tas.
Kepala Baekhyun menoleh kesamping. Dahi nya berkerut melihat Chanyeol yang gelagapan dan menepuk-nepuk sesuatu di paha nya sambil tertunduk.
"Park Chanyeol, Kau belum pulang?" Baekhyun bertanya sambil mengigit bibirnya gemas.
"Uh? Ya— Aku... Baru mau pulang sekarang, Sampai nanti."
Chanyeol lalu bergegas melangkahkan kaki nya kekuar dari pintu kelas, Merutuki bagaimana bodohnya ia sekarang.
"Bagaimana?"
Setibanya ia didepan gerbang sekolah Kris langsung bertanya dan merangkul pundaknya.
Chanyeol menendang kerikil didepannya. Mendelik tajam pada Kris.
"Bagaimana apa nya? Kau bilang hanya mengatakan saja. Kenapa sangat susah, Huh?!"
"Wow, Wow. Tenang, Bung. Kau seperti janda yang tak pernah diperawani saja." Kris terkekeh geli.
"Apa Kau bilang?!"
•
•
•
Baekhyun menghela nafas nya berkali-kali. Tangannya mengusap air matanya yang sedari tadi tidak berhenti membasahi pipi nya. Lalu perhatiannya teralihkan pada benda logam yang melingkar dijari manisnya. Bibirnya tersenyum miring. Tangannya yang lain melepaskan benda logam itu dan membuangnya kelantai dikamarnya. Baekhyun mendongkak kan kepala nya seolah menahan air mata yang ingin turun kembali.
"Kau bisa, Baekhyun! Pasti!" Ia bermonolog sendiri.
Baekhyun tertunduk malu, Saat bagaimana sedari tadi Park Chanyeol selalu melirik kearahnya saat kelas keterampilan mengambil tema memasak hari ini. Sambil mengiris sayur-sayuran Baekhyun mengigit bibirnya gemas akan tatapan Chanyeol padanya. Bukannya Baekhyun terlalu percaya diri atau apa, Tapi melihat bagaimana sinar mata Chanyeol yang seolah memujanya lewat pancaran sinar matanya. Baekhyun semakin merona.
"Jadi, Kalian hanya berbicara seperti itu? Tidak ada yang lain?"
Baekhyun mengangguk lesu saat Jongin, Teman satu asramanya bertanya.
Jongin berdecih. "Bagaimana bisa ia sangat pecundang begitu dengan tinggi yang menjulang seperti tiang bendera." Jongin mengaduk-aduk sesuatu didalam panci dengan kasar.
Baekhyun menghela nafas. "Mungkin kau salah, Dia memang tak menyukai, Jongin."
"Bagaimana bisa kau bicara seperti itu saat kau selalu memergokinya menatapmu tanpa berkedip, Baek."
Jongin Kemudian mengalihkan perhatiannya dari panci yang ia aduk. Bibirnya menyeringai.
"Lihat, Dia menatap mu lagi tanpa berkedip sampai tak menyadari bahwa sup nya meluap dari panci."
Baekhyun langsung megalihkan perhatiannya dan benar saja sup dipanci tim Chanyeol meluap tapi Chanyeol tetap megaduknya sambil tersenyum ke arah Baekhyun.
"CHANYEOL! SUP MU!" Baekhyun berteriak.
•••
Baekhyun ikut meringis saat membantu Chanyeol membersihkan luka bakarnya. Sup nya tumpah dan terkena di tangan Chanyeol. Dan Jongin dengan seenak mulutnya berkata pada guru bahwa Baekhyun bisa membantu Chanyeol mengobati luka bakarnya.
"Apakah sakit?" Baekhyun bertanya, Ada nada khawtir yang sangat kental dikalimatnya.
"Tidak—Akkhh!"
Baekhyun tersenyum geli. "Kau berkata tidak tapi menjerit kesakitan." Kemudian Baekhyun tertawa sambil membereskan kotak obat yang ada di UKS sekolah.
Baekhyun mendengar Chanyeol berdesis tak suka lalu tangannya tertarik membuat jantung Baekhyun seolah ingin meloncat keluar karena wajahnya berdekatan dengan wajah Chanyeol. Wajah Baekhyun tiba-tiba panas.
"Baek, Kau punya kekasih?" Chanyeol bertanya dengan suara rendah yang membuat Baekhyun merinding.
Baekhyun menggeleng dengan payah, Otot nya seolah kaku untuk bergerak. Mata Baekhyun tak henti menatap mata Chanyeol yang menggerling ke bibirnya yang terbuka karena kesulitan bernafas dengan jarak wajah mereka yang sedekat ini.
"Apa tidak ada yang marah jika aku menciummu?" Chanyeol kembali bertanya sambil mengikis jarak wajah antara mereka.
Hidung mereka bersentuhan. Baekhyun tak tahu seberapa memerah ia sekarang jadi ia hanya menutup matanya dengan erat saat sesuatu yang lunak menyentuh bibir miliknya.
Mengecup lalu menjilat permukaan bibirnya.
•
•
•
Mata mereka bertemu saat Baekhyun memasuki ruang kelas. Tapi secepat mungkin Baekhyun membuang muka nya. Chanyeol disana duduk dikursinya biasa duduk, Semenjak menjalin hubungan mereka duduk bersama tapi mengingat sekarang hubungan mereka sudah berakhir Baekhyun berpikir itu tidak baik untuk hatinya sekarang. Jadi ia berjalan ke barisan bangku paling belakang.
"Kau tidak bosan duduk sendirian?" Tanya Baaekhyun pada Youngmin yang ia tahu dari dulu duduk sendirian.
Youngmin mengernyit bingung, Kepala nya menggeleng pelan.
"Duduklah dikursiku, Aku ingin duduk sendirian." Lanjut Baekhyun lagi.
"Tapi—"
"Ku mohon." Baekhyun memelas.
"Oke, Baiklah." Dengan teepaksa Youngmin berdiri dan berjalan ke bangku milik Baekhyun.
"Apa yang kau lakukan?" Chanyeol bertanya saat bokong Youngmin duduk di bangku Baekhyun.
"Baekhyun meminta nya."
Chanyeol menghela nafas kasar, Kepala nya menoleh kebelakang melihat Baekhyun yang sekarang memasang earphone ditelinganya. Ketika Chanyeol hendak berdiri guru mereka sudah memasuki kelas, Dengan terpaksa Chanyeol kembali duduk di kursinya.
"Tolong perhatian semuanya!" Guru mereka menyentak bukunya. Membuat semua murid terfokus ke depan, Sama dengan Baekhyun yang menarik kedua earphone nya.
"Kita kedatangan teman baru sekarang, Perkenalkan nama mu."
Lelaki albino itu mengangguk dan sedikit membungkuk dengan wajah datar. "Aku Oh Sehun, Salam kenal semua." Wajah nya masih terlihat datar dan dingin saat guru mereka menyuruh nya mencari tempat duduk yang kosong.
Satu-satunya tempat yang kosong adalah bangku Youngmin yang sekarang dihuni oleh Baekhyun.
"Boleh aku duduk?" Tanya Sehun.
Baekhyun memutar bola matanya. "Kalau aku tak izinkan, Buku-buku diperpustakan akan aku yang susun."
Lelaki albino itu mengulum senyum geli melihat bagaimana lelaki didepannya ini sangat sarkatis dengan wajah gemas.
•••
"Ku bilang berhenti!" Suara Chanyeol menggelegar di kantin sekolah, Beberapa murid bahkan menghetikan acara makan mereka mlihat Chanyeol yang berteriak.
"Kau tidak mendengarku? Ku bilang berhenti menghindariku, Byun Baehyun!" Chanyeol kembali berteriak. Tangan nya mengepal dengan erat di sisi tubuhnya.
Baekhyun yang sudah di ambang pintu kantin menghela nafas lelah. Mengambil ponsel nya lalu mengetik sesuatu disana.
Ponsel Chanyeol berdering. Mata nya menatap nanar Baekhyun yang kembali berjalan keluar kantin.
Kaki nya yang jenjang melangkah mengikuti Baekhyun. Banyak nya anak tangga tak membuat nya lelah mengikuti si mungil. Hingga angin menerpa wajah nya saat membuka pintu atap sekolah.
Baekhyun disana sedang memunggunginya.
"Baek—"
"Aku lelah, Chanyeol." Suara Baekhyun mengentikan suara Chanyeol.
Baekhyun berbalik. Memandang sendu Chanyeol.
"Apa kau tidak?" Tanya Baekhyun. "Apa kau tidak lelah dengan semua ini? Ini hanya hubungan yang semu, Chanyeol." Ucap Baekhyun lagi.
"Maafkan aku, Baek. Aku menyesalinya." Suara Chayeol bergetar, Kaki nya berlahan mendekat ke arah Baekhyun. Tangan nya terulur ingin mengapai tubuh mungil itu tapi Baekhyun melangkah mundur.
"Kau tidak mencintaiku lagi, Chan." Mata puppy itu bergetar. "Kau mencintai Kyungsoo. Bukan aku." Air matanya mengalir.
"Aku—"
Baekhyun melihatnya. Melihat bagaimana erat nya pelukan Chanyeol dengan Kyungsoo.
Baekhyun mendengarnya. Mendengar bagaimana bibir itu mengucapkan kata sayang kepada Kyungsoo.
Kaki nya berlari. Berlari seolah dengan berlari ia aka melupakan apa yang ia lihat.
Kekasihnya, Pujaan yang selalu ia damba. Tepat di depan matanya tengah bermain dengan hati lain.
"Kau pembohong, Chan." Kemudian bibirnya mengallunkan isakan.
•••
Mata burung hantu itu bergerak gelisah saat bagaimana mata puppy didepannya menatapnya dengan datar.
"Sunbae bilang apa?" Kyungsoo bertanya ragu.
"Aku dan Chanyeol berpacaran." Ucap Baekhyun dengan tenang. "Kau dan Chanyeol, Aku melihat kalian berpelukan kemarin malam di gedung belakag asrama. Apa aku salah?"
"Aku— Aku tidak tahu bahwa Chanyeol sunbae sudah memiliki kekasih. Maafkan aku, Sunbae." Kata Kyungsoo dengan isakan yang tertahan.
"Tidak perlu, Aku akan memutuskan Chanyeol. Kalian masih bisa berpacaran."
"Tapi , Aku tidak menerima Chanyeol Sunbae."
Baekhyun mengerutkan kening nya. Lalu raut wajah nya nampak berpikir.
"Tapi... Kenapa?" Baekhyun bertanya dengan payah.
Kyungsoo kemudian tersenyum dan menggaruk pipi nya canggung. "Ada Sunbae lain yang aku sukai, Chanyeol Sunbae memang baik, Tapi aku menyukai nya hanya sebagai seorarng Hyung dan tidak bisa lebih dari itu."
"Begitukah?" Baekhyun tersenyum miris sambil menatap lantai.
"Jadi... Eum, Apa Sunbae tetap akan berpisah dengan Chanyeol Sunbae?" Kyungsoo bertanya mengambil perhatian Baekhyun yang hanya menatap lantai.
Baekhyun mengangkat kepalanya, Menatap tepat di mata doe itu. Lalu tersenyum dengan terpaksa. "Haruskah aku mempertahankan hubungan sepihak?"
•
•
•
"Berhenti mengikutiku, Bodoh!" Baekhyun berteriak dengan kesal tapi lelaki berkulit putih pucat itu malah terkekeh jenaka.
"Aku tidak mengikutimu, Rumah kita searah." Ucap nya dengan seringai jahil.
Baekhyun berdesis kesal. "Kenapa dari banyak nya rumah di Seoul, Kau harus memilih tinggal di kawasan ini? Menyebalkan."
Lelaki albino itu semakin terkekeh jenaka. "Bagaimana dengan wajah seimut ini kau bisa sangat judes seperti ini? Kau menggemaskan." Ucapnya lagi lalu mengusak rambut Baekhyun.
Mata Baekhyun menggerling keatas, Melihat bagaimana tangan kurang ajar itu mengacak-acar rambutnya. "Berhenti atau akan ku gigit tangan mu, Sialan."
"Kalau aku tidak berhenti bagaimana? Kau akan tetap mengigitku? Baleh aku minta di gigit di bibir saja?"
"Hya! Oh Sehun!"
Sehun tertawa puas karena berhasil membuat lelaki mungil di depannya kini bersemu merah. Entah itu karena marah atau malu, Tapi yang penting Oh Sehun senang bagaimana pipi gempil itu merona karena nya.
"Baek..." Suara seseorang mengambil perhatian keduanya.
Baekhyun melihat Chanyeol yang sedang berdiri di belakang mereka dengan tatapan yang memelas. Baekhyun kemudia menghela nafasnya kasar.
"Tak ada yang ingin ku katakan lagi padamu, Chan. Pergilah." Lalu jari ramping itu menarik pergelangan tangan Sehun untuk berjalan beriringan.
Sehun mengulum senyum, Saat melihat bagaimana pergelangannya ditarik Baekhyun. Lalu mata nya melirik ke arah belakang dimana Chanyeol yang masih berdiri dengan pandangan sendu yang semakin mengecil di penglihatannya. Kemudian mata nya melirik Baekhyun yang masih belum sadar menarik pergelangan tangannya.
"Itu mantan kekasihmu?" Sehun bertanya dengan intonasi santai.
Baekhyun bergumam sebagai jawaban. Mata nya tetap menatap lurus kedepan.
"Kalian berpisah?" Tanya Sehun lagi.
Baekhyun menghentikan langkahnya lalu tubuhnya berbalik ke arah Sehun. "Bisakah kau tidak bertanya? Aku lelah."
Tapi, Bukannya merasa tidak enak hati. Oh Sehun malah mengulum senyum geli saat melihat bagaimana bibir tipis Baekhyun bergerak dengan lucu saat berbicara dengannya.
"Hya! Apa yang kau tertawakan?!"
"Aku tidak tertawa tapi tersenyum. Kau menggemaskan sekali." Ucap Sehun lalu menangkup kedua pipi Baekhyun. Membuat bibir Baekhyun ikut mengerucut dengan lucu.
"Hya!Lepaskan!" Ucap Baekhyun dengan suara lucu.
Sehun terkekeh lalu dengan gemas mengecup berulang-ulang bibir Baekhyun.
Mata Baekhyun membola tak percaya. Tangan nya ingin mendorong tubuh Sehun tapi dengan cepat Sehun menahannya. Bibir Sehun yang awalnya memberi kecupan kini berubah menjadi lumatan yang seduktif dan sensual. Wajah Baekhyun memanas dan memerah seperti kulit undang yang terkena api panas.
Merasakan tidak ada balasan dari si mungil, Sehun menghentikan ciuman sepihak nya. Wajah mereka masih saling berdekatan bahkan hidung mereka masih saling menempel. Mata Baekhyun megerjab dua kali lalu mata nya menatap mata Sehun yang menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Kau tahu, Baek..." Suara Sehun terdengar serak. "Aku tidak percaya dengan cinta pada pandangan pertama, Tapi melihatmu..." Bibir Sehun kembali mendekat. tinggal beberapa senti lagi untuk mengapai bibir semerah cherry milik Baekhyun.
"Brengsek!"
Satu pukulan Oh Sehun dapatkan di pipi kanan nya.
Pikiran Baekhyun masih blank sampai tangan seseorang menariknya.
Park Chanyeol dengan rahang yang mengeras menatap tajam Oh Sehun yang jatuh tersungkur karena pukulan nya.
"Aku akan mengantarkan mu pulang, Ayo Baek." Ucap Chanyeol.
"Memang kau siapa?" Tanya Baekhyun lalu menghempaskan tangan Chanyeol yang menggenggam pergelangan tangannya.
"Kau siapa untukku?"
•••
TBC/END?
•••
A/N : Hayooo hayooo kamu siapa? aku dimana?kamu dimana dengan siapa? semalam berbuat apa? yeollllanda :" /digampar. Ehem ehem.. Ff lama, sayang aja gak di pamerin /digampar :" Betewe ini Twoshoot aja kalo ini ada yg mau lanjutib hahahahahahahahahaha aku lelah bacot, pokoknya akutu pengen nistain ceye disini, gak tau berhasil apa enggak hahahahahahahahahaha Ah udahlah, banyakkan bacot ntar suuman gue ngambek. biasa suami posesif gitu deh /apadah
Review please?
