불가능한 사랑(Impossible Love)

.

.

.

Author :

Lee Sungyi a.k.a billy quint

Cast :

Lee Donghae

Kim Youngwon

Lee Sungmin

Cho Kyuhyun

Lee Hyukjae

Genre :

Hurt, Rommance

Rated :

T

Warning :

Boys Love

HaeMin X Kyumin X EunHae

Typo (s)

PS : Aku tidak pernah menuntut kalian untuk membaca semua FF ku, jika kalian tidak suka kalian boleh tidak membacanya...

Happy reading ^^

.

.

.

Pemuda berwajah kekanakan itu terlalu sibuk dengan gadgetnya. Mata sipitnya menatap foto-foto yang terpampang jelas melalui layar ponselnya. Ia mendesah pelan, sementara jari lentiknya terus bergerak konstan mengusap layar gadget mahalnya.

"Kau menujukkaannya terlalu jelas." Tiba-tiba seseorang dengan suara berat muncul di belakang punggungnya.

Donghae terperanjat. Pemuda berwajah kekanakan itu segera menyembunyikan ponselnya seolah ia tidak sedang memperhatikan apapun sejak tadi.

Kangin mendecih. Pemuda tambun itu memilih duduk di samping Donghae dan terus menatapnya seolah hal itu sama sekali tidak berpengaruh pada salah satu bandmatenya tersebut.

"Aku tahu kau menyukainya. Tidak perlu menutupi sampai seperti itu."

Donghae gelagapan. Pemuda tampan itu mulai menggerak-gerakkkan bola matanya untuk menghindari tatapan menuduh Kangin. "A-Aku tidak mengerti maksudmu hyung." Ujarnya pura-pura bodoh.

Kangin menggerutu pelan kemudian merebut ponsel Donghae ketika dia lengah dan membuka kembali foto-foto yang coba disembunyikan oleh Donghae darinya.

"Ini maksudku." Kata Kangin sembari menunjukkan foto-foto itu di depan Donghae. Donghae menggigir bibir bawahnya. Ia sudah kepalang basah. Kangin tidak akan mungkin melepaskannya dengan mudah.

"Siapapun akan segera menyadari perasaanmu kepadanya jika kau terus-terusan menatapnya dengan cara intens seperti itu."

Donghae meraih ponselnya kasar dari tangan Kangin, "Berhentilah ikut campur hyung, aku tidak menyukainya. Kau salah paham."

Kangin kembali mendecih, "Apa kau mau taruhan denganku? Bagaimana jika aku tunjukkan foto ini kepada seluruh penghuni dorm kemudian biarkan mereka menebak tentang perasaanmu kepadanya. Kita lihat apa semua penghuni dorm setuju denganku atau tidak?"

Donghae mendelik panik, "Apa kau sudah gila?" teriaknya sedikit panik. Kangin tersenyum melihat reaksi Donghae.

"Apa kau takut?"

Donghae memalingkan wajahnya.

"Yeah,,, magnae itu tidak akan pernah membiarkanmu hidup dengan tenang jika tahu tentang perasaanmu kepada kekasihnya. Dia akan membuat hidupmu menderita." Oceh Kangin sembari menyandarkan punggungnya dengan nyaman di atas sofa. "Tetapi aku penasaran bagaimana kau bisa menyukai Sungmin? Bukankah kau bersama dengan Eunhyuk? Apa kau berselingkuh di belakangnya?"

Donghae mendelik marah, "Ya! Tidak ada selingkuh. Jangan sembarangan bicara." teriaknya tanpa sadar.

"Ssstttt! Pelankan suaramu bodoh! Kau mau Kyuhyun mendengar teriakanmu?" Kangin melirik sekitar dorm dengan waspada, memastikan agar Kyuhyun yangs edang berada di dalam kamarnya tidak mendengarkan mereka.

"Jika bukan selingkuh? Lalu apa?" desak Kangin penasaran.

Donghae terdiam. Iris matanya menatap nyalang ke langit-langit dormnya. "bukan apa-apa. Hanya sebatas hyung dan dongsaeng. Tidak lebih dari itu." Ujarnya nyaris tak terdengar

Kangin bergumam pelan, "Ahhh… one side love." Pungkasnya menyimpulkan

Donghae memejamkan kedua matanya. Pikirannya kembali melayang pada sosok Sungmin yang begitu manis dan juga ceria sesaat sebelum mereka mengambil foto bersama. Namja berambut blonde itu menatap lensa kamera dengan memamerkan senyumannya yang terkembang sempurna. Donghae tidak bisa mengabaikan senyuman itu. Bahkan ketika otaknya memerintahkannya untuk berpaling Donghae masih tetap menatap Sungmin dengan penuh kekaguman. Hatinya selalu terasa berdebar ketika Sungmin tersenyum ceria ke arahnya. Perasaanya seperti meledak-ledak ketika Sungmin berada di sekitarnya. Sampai akhirnya Donghae menyadari perasaanya. Bahwa dia telah jatuh ke dalam pesona hyungnya.

"Sejak kapan?"

Donghae terperanjat, "Apa?"

"Sejak kapan kau menyukainya?"

"Entahlah. Aku juga tidak begitu yakin."

"Artinya kau sudah menahannya cukup lama. Kenapa tidak mengatakannya kepada Sungmin?"

"Karena aku tidak sadar bahwa aku menyukainya."

"Apa kau menyesal?"

Donghae terdiam cukup lama, "Entahlah." Pungkasnya sembari membuang nafasnya berat.

"Kau tidak berniat untuk mengatakannya?"

Donghae mendelik ke arah Kangin, "Dan merusak semuanya? Andwae. Aku tidak akan pernah melakukannya."

Kangin tersenyum simpul ke arah Donghae. "Aku tidak bilang kau harus merusak semuanya. Apa salahnya mengungkapkan perasaanmu kepada orang yang kau cintai? Kecuali jika kau berencana untuk merebutnya kembali."

Donghae menundukkan kepalanya, "Entahlah hyung, aku tidak yakin punya keberanian sepertimu yang mengungkapkan perasaanmu kepada Sungmin hyung sesaat sebelum berangkat Wamil."

"Kau takut pada magnae itu?"

Donghae tertawa meremehkan, "Untuk apa aku takut padanya?"

"Lalu? Kau takut Eunhyuk akan meninggalkanmu?"

Donghae menggeleng lemah, "Bahkan Eunhyuk sudah tahu perasaanku."

"Hah? Apa katamu?" Kangin melebarkan kedua matanya.

"Kau sudah mendengarnya dengan sangat jelas kan hyung?"

"Lalu bagaimana bisa kalian masih bersama?"

Donghae tersenyum simpul, "Entahlah, aku juga bingung kenapa Eunhyuk masih mau bersamaku."

Kangin menautkan kedua alisnya, "Dasar gila!" umpatnya tak habis pikir." Lalu jika bukan Kyuhyun ataupun Eunhyuk, siapa yang kau takuti?" desak Kangin penasaran.

Donghae menatap Kangin yang duduk di sampingnya, mata sipitnya berubah sendu dan penuh luka, "Sungmin hyung" ucarnya nyaris seperti bisikan.

"Sungmin?"

Donghae mengangguk, "Aku takut jika aku mengatakan kepadanya maka ia akan menjauhiku. Eunhyuk adalah dongsaeng kesayangan Sungmin hyung dan saat ini aku adalah kekasih Eunhyuk. Jika aku mengatakan kepadanya, maka Sungmin hyung pasti akan merasa bersalah kepada Eunhyuk dan dia akan menjauhiku. Itulah kebapa aku tidak pernah bisa mengatakannya."

"Dan memilih menyembunyikannya?"

Donghae mengangguk, "Demi kebaikan. Demi Sungmin hyung. Demi persaudaraan kami."

"Tapi bukankah itu akan menyakitimu?"

Donghae menggeleng pelan, "Akan lebih menyakitkan jika Sungmin hyung mengetahui perasaanku dan merasa bersalah kepada Eunhyuk. Aku tidak ingin melihatnya menderita karena diriku."

Kangin mengangguk paham. "Kau benar-benar sangat hebat Donghae-ya.. Aku sangat kagum kepadamu." Ujarnya sembari menepuk bahu Donghae.

Donghae tersenyum simpul sembari menggelengkan kepalanya pelan, "Mencintai seseorang tidak selalu harus mengikatnya bersama kita. Terkadang kita harus merelakan hati mereka dimiliki oleh orang lain yang bisa membuat mereka lebih bahagia. Bukankah begitu hyung?"

Kangin terpana menatap kedewasaan yang ditunjukkan Donghae kepadanya. Seakan menjawab keheranan Kangin, Donghae kembali membuka suaranya.

"Eunhyuk yang mengajarkan itu. Dia yang mengajarkan cara mencintai tanpa harus membuat orang yang kita cintai merasa terbebani. Dia melakukan itu kepadaku. Dan hal itulah yang membuat aku tidak bisa lepas darinya."

Kangin menepuk punggung Donghae bangga, "Kau pasti akan bahagia Hae. Pengorbananmu pasti akan mendapatkan balasan yang lebih indah." Ujarnya penuh ketulusan, Donghae hanya tertawa mendengar harapan Kangin.

Piiip

Suara pintu dorm terbuka. Nampak sosok Sungmin muncul dari balik pintu dorm mereka. Rambut blondenya nampak kusut setelah seharian tersembunyi di bawah topi favoritnya. Kangin menatap Donghae dan mendapati namja tampan itu memberi kode agar bersikap seperti biasa. Kangin menyadari peringataan itu dan segera bersikap normal seakan pembicraan yang baru saja terjadi tidak pernah terjadi.

"Kalian kenapa?"

Donghae dan Kangin saling berhadapan, "Tidak ada apa-apa. Memang kami kenapa?" sahut Kangin secepat kilat.

Sungmin menyipitkan kedua matanya. Merasa tak puas dengan jawaban hyungnya, "Kalian mencurigakan." Sungutnya sembari berjalan menuju dapur mereka. "Kalian mau makan apa? Ryeowook akan pulang malam hari ini. Aku yang akan memasakkan makan malam untuk kalian."

"Tidak perlu hyung!" Kali ini Donghae yang berteriak. Sungmin reflek menoleh ke arah salah satu Dongsaengya tersebut.

"Ada apa dengan kalian? Kalian benar-benar mencurigakan. Apa kalian baru saja melakukan kesalahan?"

"Bukan begitu hyung!" Donghae reflek berdiri mendekati Sungmin yang masih berdiri mematung di dapur mereka. "Kami sudah kenyang. Lagipula kau terlihat sangat lelah. Istirahatlah. Nde?" Donghae menatap Sungmin lekat kemudian menarik tubuh berisi hyungnya kedalam pelukannya.

Sungmin tersenyum simpul di dalam pelukan dongsaengnya itu. Tangan kekarnya mengusap punggung Donghae sebagai ungkapan rasa terima kasih. "Terima kasih Hae."

"Aku menyayangimu hyung." Kata-kata itu terlontar begitu saja. Sungmin hanya mengangguk menanggapi ucapan sayang dari salah satu Dongsaengnya tersebut. Kangin yang melihat itu hanya tersenyum simpul, kemudian berlalu meninggalkan Donghae dan Sungmin di dapur.

"Yaa Ya ya… apa yang kalian lakukan?" Sungmin segera melepaskan pelukan Donghae ketika suara bass itu terdengar nyaring ditelinganya.

"Kyuhyun?"

"Ya.. Lee Donghae mau apa kau seenaknya memeluk kekasihku? Dasar tidak sopan."

Pletaaak

"Kau yang tidak sopan. Panggil dia hyung, magnae." Teriak Sungmin setelah memberikan pukulan yang cukup keras ke kepala Kyuhyun.

"Arrgghhh. Kenapa kau memukulku Ming? Sakit tahu!"

Pletaaak

Kali ini giliran Donghae yang memukulnya, "Kau memang pantas dipukul, panggil Sungmin hyung dengan sebutan hyung!"

"Awas kau ya!" Sungmin lebih dulu mencengkeram lengan Kyuhyun hingga membuat magnae itu kehilangan kesempatannya untuk membalas Donghae.

"Sudahlah Kyu." Ujar Sungmin menenangkan Kyuhyun.

"Dia sudah seenaknya memelukmu dan kau malah membelanya. Kau tahu, kadang aku merasa dia itu menyukaimu. Melihatnya selalu berada di sekitarmu benar-benar membuatku tidak tenang."

Sungmin memutar bola matanya

"Aku serius Ming. Lihat cara dia~"

CUP

Sungmin menempelkan bibirnya di atas bibir Kyuhyun untuk membukam kemarahan magnae Super Junior tersebut. "Apa kau sudah bisa tenang sekarang?"

Kyuhyun menerjapkan kedua matanya. Ia masih cukup terkejut dengan kecupan singkat yang deberikan Sungmin di bibirnya.

"Berhenti mencurigai semua orang yang dekat denganku, Kyu. Aku hanya mencintaimu kau tahu?"

Kyuhyun menarik pinggang Sungmin dan mendekatkan tubuh jangkungnya ke tubuh Sungmin. "Aku pun juga hanya mencintaimu Lee Sungmin." bisisknya melembut. "Aku hanya merasa tidak tenang itu saja. Kau terlalu menarik dan semua orang bisa dengan mudah mencintaimu."

Sungmin mengusap pipi chubby Kyuhyun sebelum menempelkan kembali bibir shape M nya di atas bibir tebal Kyuhyun. "Tetapi aku tidak mudah mencintai orang lain selain dirimu. Puas?"

Kyuhyun tersenyum penuh arti. Namja jangkung itu kembali melumat bibir Sungmin di dalam mulutnya. Dua namja itu saling melumat dan menghisap bibir pasangannya. Sungmin mengalungkan lengannya di leher Kyuhyun. Mendorong kepala kekasihnya itu agar lebih jauh dan lebih dalam mencumbu dirinya.

Jauh di sudut di dalam dorm tersebut. sepasang mata menatap pergulatan Kyuhyun dan juga Sungmin di dapur mereka. Donghae memejamkan kedua matanya berusaha menghapus memori itu dari dalam ingatannya. Tanpa ia sadari sepasang lengan panjang terulur dan melingkar di sekitar dadanya. Doanghae membuka matanya.

"Jangan dilihat." Ujarnya lembut. "Jangan dilihat jika kau merasa terluka."

Donghae membalikkan tubuhnya. Iris beningnya berhadapan dengan sosok Eunhyuk yang telah berdiri di depannya. Namja kurus itu mengusap pelan pipi Donghae, menunjukkan gummy smilenya yang terlihat menawan di depan Donghae.

Donghae melingkarkan lengannya ke pinggang Eunhyuk. Namja berwajah kekanakan itu memejamkan kedua matanya di pelukan Eunhyuk. Eunhyuk tersenyum sembari mengusap punggung Donghae.

"Gomawo hyuk-ah. jeoreul sarang neomu gomawoyo.." (terima kasih hyuk. Terima kasih banyak karena mencintaiku.)

END

Terinspirasi dari beberapa foto DongHae dan Sungmin di SS5 Manila

Aku tidak tahu kalian akan melihat FF ini seperti apa, aku hanya ingin menuliskan apa yang ada di kepalaku.

Aku tidak akan pernah bisa memisahkan KYUMIN meski part Kyuhyun sangat sedikit di sini ^^

Semoga kalian suka

Terima kasih

KEEP CALM AND LOVE KYUMIN

(sby, 131026)