This is Love

Chapter 1

Disclaimer J.K. Rowling

Pairing Hermione. G x Draco. M

Rate M AU

Author Icha-chaan

Pagi ini seperti biasa Hermione bangun tepat jam 6 pagi. Walaupun hari ini hari sabtu Hermione tetap bangun pagi. Setelah ia mengikat rambutnya, Ia lalu keluar menuju kamar mandi. Saat ini Hermione menjabat sebagai Head girl di Hogwarts. Jabatan yang sangat di idam-idamkannya sejak ia menginjakan kaki di Hogwarts pada tahun pertamanya. Ia telah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan mendapatkan jabatan itu. Dan sekarang, keinginannya telah terpenuhi. Saat Hermione melintas di depan kamar partnernya, kamar tersebut masih tertutup rapat dan gelap, pertanda bahwa pemilik kamar belum bangun.

"Dasar musang pemalas." Hermione mencemooh partnernya yang belum juga bangun. Partnernya sebagai Head girl tahun ini adalah, yah kalian pasti dapat menebaknya sendiri, siapa lagi kalau bukan Draco Malfoy. Sebenarnya, Hermione tidak habis pikir dengan keputusan Prof . Mengapa harus Malfoy. Masih banyak anak laki-laki lain yang bisa di jadikan Head boy.

"Entahlah, untuk apa aku memikirkan si Musang pemalas itu. Sama sekali tidak berguna." Hermione kembali melanjutkan acara mandinya. Setelah selesai mandi ia kembali kekamarnya. Saat melintasi ruang rekreasi, ternyata Malfoy sudah ada disana duduk di kursi hijau kesayangannya tanpa menggunakan baju.

"Sudah bangun Musang?" Hermione menyapa Malfoy dengan ejekan.

Malfoy mendelik kearah Hermione. "Kau punya matakan berang-berang. Atau mungkin mata mu tertupi oleh rambut singa mu itu eh?"

"Kau!. Berhenti untuk mengejek ku ferret albino." Hermione terpancing oleh omongan Draco yang menurutnya sangat menyebalkan itu.

"Kenapa Granger?, kau takut kalah berdebat dengan ku eh?" Draco semakin memanasi Hermione yang akan meledak karena kesal dengannya.

"Shut Up!, Malfoy." Akhirnya Hermione mengalah dengan Malfoy, Ia membuat susu hangat untuk menenangkan dirinya yang akan meledak karena kesal. Sementara Malfoy malah tertawa girang melihat Hermione yang kesal padanya.

"Kali ini aku mengalah padamu karena aku tidak ingin merusak hari yang cerah ini." Hermione bergumam di dalam hatinya.

Karena tidak di hiraukan lagi oleh Hermione, Draco pun pergi kekamar mandi. Setelah hampir setengah jam di kamar mandi Malfoy keluar lagi hanya memakai handuk, tanpa atasan apapun. Saat itu Hermione sedang duduk membaca di sofa kesayangannya sambil meminum coklat hangat yang di buatnya tadi. Malfoy yang melihat Hermione sedang duduk santai di sofa, timbul keinginan untuk menjahilinya lagi. Malfoy lalu duduk di samping Hermione, Ia sengaja dengan kuat menghempaskan bokongnya untuk mengganggu konsentrasi Hermione. Walaupun Malfoy duduk dengan berisik, tetapi Hermione tetap konsentrasi membaca 'bacaan ringannya'. Karena tidak di gubris oleh Hermione, Malfoy pun semakin mendekatkan tubuhnya dengan Hermione. Kali ini Hermione sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan Malfoy yang sudah keterlaluan menurutnya. Hermione lalu mendorong Malfoy.

"Kau kenapa sih Malfoy?"

"Kenapa apanya?" Malfoy mengeryit heran kepada Hermione yang sedang memandangnya kesal.

Hermione tidak lagi membalas ocehan Malfoy, karena saat ini matanya focus kepada otot Malfoy yang sangat indah dan dadanya, oh, itu sangat sempurna.

Malfoy yang merasa di pandangi oleh Hermione pun menyeringai. Ia mendekat lagi kearah Hermione, kali ini perlahan-lahan agar Hermione tidak menyadarinya. Setelah tubuh mereka sudah sangat dekat barulah Hermione sadar dari keterpanaannya. Ia lalu mengerjap beberapa kali untuk mengembalikan pikirannya yang sempat hilang tadi.

"Kenapa Granger? Terpesona oleh tubuhku eh?" Malfoy menyeringai melihat Hermione yang memerah.

"Apa-apaan kau Malfoy, aku tidak terpesona oleh mu bodoh." Hermione mengelak tuduhan Malfoy. Ia lalu mendorong Malfoy untuk menjauh darinya.

"Oh ya, lalu mengapa saat kau memandang ku, mata mu tidak berkedip sama sekali?" seringaiannya makin jadi.

"Aku tidak memandangmu musang. Bisa-bisa mataku katarak nanti."

"Aw, Granger.. kau melukai hatiku" Malfoy berakting seakan-akan sedang ada panah yang menusuk dadanya.

"Cih. Dasar musang."

"Kalau kau mau, kau bisa menyentuh seluruh tubuhku. Tapi tidak disini. Bagaimana kalau di kamarku saja, atau di kamar mu juga boleh. Kita lakukan sampai kau tidak sanggup lagi. Bagaimana?" Malfoy mengeluarkan seringaiannya yang sangat menggoda yang bisa membuat para wanita langsung melemparkan tubuhnya secara suka rela kepadanya.

"Dalam mimpimu, musang mesum." Hermione mengatakannya dengan muka merah akibat ajakan Malfoy tadi. Ia lalu pergi kekamar nya.

.

.

.

Setelah menata sedikit rambutnya, Hermione keluar dari kamarnya. Ia ingin ke Great Hall untuk sarapan. Saat Hermione membuka pintu kamar, kamar di depannya juga terbuka menampilkan pahatan wajah sempurna dengan kulit pucat. Kali ini Malfoy sudah berpakaian lengkap. Bukan setengah telanjang seperti tadi pagi. Hermione sama sekali tidak menghiraukan keberadaan Malfoy. Mereka sama-sama menuju Great Hall. Walaupun tidak bisa di bilang 'bersama' karena jarak antara keduanya sangat jauh. Hermione keluar dengan wajah yang masam, berbeda dengan Draco yang menunjukan wajah dinginnya yang bagai es. Yang bisa membuat anak-anak tahun pertama lari ketakutan.

Sepanjang perjalanan, banyak murid-murid yang memandang keduanya. Tapi keduanya sama sekali tidak menghiraukan pandangan yang ditujukan kepada mereka.

Hermione terlalu malas menanggapi pandangan yang didapatnya setiap hari. Ia sudah terlalu bosan dengan pandangan mereka. Baegitu pula Draco. Walaupun ia seorang ex-death eaters, tetapi ia tidak kehilangan pengaruhnya di Hogwarts.

.

.

.

Saat sampai di Great Hall, keduanya langsung berpisah menuju meja asrama masing-masing.

"Kau kenapa Mione?" Ginny bertanya dengan penuh perhatian dengan Hermione.

"Tidak apa-apa Gin. Aku hanya sedang kesal saja. Dan jangan bertanya lagi Ron." Hermione menghentikan Ron yang membuka mulutnya untuk bertanya. Seketika Ron pun tidak jadi bertanya, karena takut di semprot oleh Hermione.

"Hari ini kau mau kemana Mione?" Harry bertanya kepada Hermione

"Entahlah, aku belum tau akan kemana hari ini. Kau sendiri mau kemana Harry?"

"Kami berencana akan kerumah Hagrid setelah sarapan." Jawab Harry

"Sepertinya menyenangkan" Senyum kembali di wajah Hermione

"Kemarin aku bertemu Hagrid, katanya ia punya peliharaan baru." Ginny ikut berpartisipasi dalam pembicaraan itu.

"Benarkah?"

"Iwha Mihone. Khaw ikhut sajha dhenghan kiha." Ron berbicara dengan mulutnya yang penuh.

"Telan dulu Ron" Harry memandang kesal kepada Ron, karena kebiasaannya berbicara dengan mulut penuh makanan tidak juga hilang. Begitupun dengan kedua gadis Hermione dan Ginny.

"Kau bicara apa Ron?" Hermione bertanya lagi pada Ron.

"Kata Ron, Kau ikut saja dengan kita." Harry mengulang ucapan Ron.

Ginny dan Hermione memandang takjub kepada Harry.

"Bagaimana kau bisa mengerti ucapaan Ron yang abstrak itu Harry?" Ginny bertanya

"Mungkin karena terbiasa dengan hal itu,"

Hahahahahahahahaha. Mereka berempat lalu tertawa.

Setelah selesai sarapan, mereka berempat langsung menuju ke rumah Hagrid. Sesampainya disana, mereka melihat Hagrid sedang membelah-belah kayu untuk perapian.

"Pagi Hagrid, bagaimana kabarmu pagi ini?" Ginny yang pertama menyapa.

"Oh, hei. Rupanya kalian. Ku kira siapa yang bertamu sepagi ini."

"Kata Ginny kau mempunyai peliharaan baru? Apa itu?" Ron sudah tidak sabar lagi untuk melihat peliharaan Hagrid yang baru.

"Oh, rupanya kalian datang sepagi ini untuk melihat itu eh?, baiklah tunggu sebentar. Aku akan mengambil jubahku dulu. Setelah mengambil jubah, Hagrid mengajak keempat Gryfinddor itu masuk kedalam hutan terlarang. Sekarang Hutan Terlarang tidak lagi semenyeramkan dulu bagi anak-anak tahun tujuh dan enam. Terutama yang turut berpartisipasi dalam perang melawan Lord Voldemort. Mereka berlima semakin jauh masuk kedalam hutan. Keadaan di hutan sangat segar, pemandangannya yang membuat mata takjub. Setelah beberapa saat berjalan, mereka sampai pada padang lumut yang luas menyerupai permandani hijau. Di sana terdapat seekor Pegasus yang sangat indah.

"Nah, anak-anak ini peliharaan terbaru ku. Bagaimana?" Hagrid memperlihatkannya dengan bangga.

"Jadi ini peliharaan barumu Hagrid?" Harry memandang takjub kepada hewan indah itu. Bagitu pula dengan Ginny,Ron,dan Hermione.

"Ini, sangat indah. Dimana kau mendapatkannya Hagrid?" kali ini Ginny yang bertanya.

"Saat aku akan memberikan makanan bagi Buckbeak, aku tidak sengaja melihat sesuatu di dalam semak. Kukira itu adalah seeokor Centaurus, tetapi setelah kudekati, ternyata itu adalah Unicorn. Saat itu ia sedang terluka. Tapi sekarang lukanya telah sembuh. Jadi tidak perlu dipikirkan lagi." Hagrid menjelaskan dengan panjang lebar.

Setelah satu jam berada di sana, mereka memutuskan untuk kembali pulang. Dalam perjalanan pulang Hermione melihat sebuah danau yang dikelilingi padang bunga, dan rerimbunan pohon.

"Sepertinya tempat itu sangat cocok untuk bersantai, dan menenangkan pikiran. Aku akan kembali lagi kesini setelah makan siang." Hermione bergumam di dalam hati. Sesampainya di Howarts, mereka berempatpun berpisah. Harry, Ron, dan Ginny pergi ke Hogsmade untuk membeli beberapa permen di Honeyduks, dan keperluan lain. Sedangkan Hermione langsung menuju asrama ketua muridnya. Ia ingin mandi, karena cuaca hari ini membuatnya gerah.

.

.

.

Sementara itu di lapangan Quidditch Tim Slytherin sedang berlatih keras untuk pertandingan melawan Ravenclaw minggu depan. Draco sebagai kapten terus berteriak memberi arahan kepada anggota yang lain. Sekarang ia tidak lagi menjadi Seeker, tetapi menjadi Chaser, saat di tanyai mengapa ia berhenti menjadi seeker, jawabannya sangat simple, "aku bosan mengejar bola kecil menyebalkan itu." Jadi sekarang yang menjadi seeker adalah Theodore Nott.

"Mate, kurasa latihan hari ini cukup sampai disini. Anggota yang lain juga terlihat sangat lelah." Blaise Zabini mengingatkan sang kapten sekaligus sahabat dekatnya itu.

Anggota lain juga mengiyakan pendapat Blaise. Akhirnya Draco menyetujui saran dari Blaise. Mereka lalu terbang menuju ke ruang ganti.

"Mate, kau mau kemana?" Theo bertanya kepada Draco yang hendak meninggalkan ruang ganti.

"Asrama." jawab Draco simple

"Mungkin ia merindukan singa betinanya mate" Blaise menepuk bahu Theo. Seketika keduanya langsung menyeringai. Draco memberi keduanya deathglare dengan gratis.

"Aw, Easy mate. Kami hanya bercanda" Blaise masih menyeringai

"Ck. Hentikan seringaian menjijikkan mu itu Blaise. Itu membuatku sakit mata." Draco melangkah meninggalkan keduanya. Tak lama, akhirnya Draco sampai didepan pintu asrama ketua murid. Draco lalu mengucapkan kata sandinya yaitu 'ular singa'. Pintu itupun terbuka. Draco masuk kedalam dan langsung duduk di sofa hijau. Ia juga melepas bajunya yang kotor terkena lumpur. Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Hermione yang hanya memakai baju mandinya. Draco yang mendengar suara pintu terbuka langsung menoleh,

"Aw Granger, kau mulai berani menggoda ku ya?" Draco menatap nakal kearah Hermione yang hanya memakai baju mandi tanpa ada pakaian lain di dalamnya.

"Aku tidak sedang menggodamu Malfoy. Lagi pula aku tidak tahu kau sudah pulang."

"Jadi kau menunggu ku Granger?" Draco mengeluarkan seringaiannya

"Ck, aku tidak menunggu mu Malfoy, seperti aku tidak punya pekerjaan lain yang lebih berguna." Hermione mengibaskan rambutnya yang basah kebelakang.

Draco berdiri dari sofa hijaunya. Ia berjalan mendekati Hermione yang berada di depan pintu kamar mandi. Melihat Draco yang berjalan kearahnya, Hermione menjadi waspada, dan mengangkat dagunya. Draco semakin dekat dengan Hermione. Setelah sangat dekat dengan Hermione, Draco memajukan kepalanya, jarak antara keduanya hanya tinggal beberapa centi. Lalu, Draco memiringkan kepalanya dan mendekatkan mulutnya ke telinga Hermione yang membatu.

"Minggir Granger, aku mau mandi. Kau menghalangi jalanku. Atau kau mau menemani ku mandi?" Draco menghembuskan nafasnya yang hangat di telinga Hermione.

Hermione menggigil karena hembusan nafas Draco yang tepat di telinganya.

"Jangan dekat-dekat musang mesum." Hermione mendorong Draco, lalu menjauh dari pintu kamar mandi.

"Mesum?, kau tidak salah bicara Granger?. Bukannya sebutan itu cocok untukmu?" Draco tersenyum mengejek

"Untukku?. Yang benar saja Malfoy" Hermione menatap kesal.

"Tentu," Draco menyilangkan tangannya di depan dada

"Aku tidak mesum Malfoy"

"Oh ya, lalu yang tadi pagi itu apa?. Kau memandangi tubuhku seakan-akan hendak memakan ku saat itu juga." Draco menyeringai.

Wajah Hermione memerah mengingat kejadian tadi pagi. Ia merutuki dirinya mengapa ia memandangi tubuh Malfoy sampai tidak berkedip.

"Itu tidak sengaja Malfoy." Hermione masih tidak mengakui perbuatannya.

"Tidak sengaja?, sampai membuat matamu tidak berkedip?" Draco masih berusaha membuat Hermione mengakui kelakuannya tadi pagi.

"Ck, terserah mu Malfoy." Hermione melangkah cepat menuju kamarnya dengan wajah merah karena kesal.

Draco tertawa melihat Hermione yang sangat kesal padanya. Baginya, mengganggu Singa Betina itu, merupakan suatu kegiatan yang sangat menyenangkan. Setelah tinggal satu atap dengan Berang-berang itu, tiada hari tanpa mengganggunya. Ia tidak pernah melewatkan kesempatan untuk membuat gadis itu marah. Biasanya, saat Hermione sudah sangat marah padanya, ia tidak akan segan-segan melemparkan mantra padanya. Dan pada akhirnya terjadi duel mantra. Mereka juga tidak memandang tempat dan waktu untuk berduel. Entah itu di kelas, asrama, atau koridor. Akibatnya, mereka sering sekali mendapat detensi dari para Professor yang melihat adegan duel itu. Mereka juga sering di sebut sebagai pasangan ketua murid yang tidak memiliki kekompakan. Tetapi walaupun begitu, saat sedang menjalankan tugas, keduanya membuang sifat kekanakan mereka.

Draco memasuki kamar mandi yang penuh dengan aroma lavender. Ia lalu memutar kran untuk mengisi bak mandi yang kosong. Setelah penuh, ia langsung memasukkan dirinya kedalam bathub. Sekitar setengah jam kemudian, Draco keluar lagi dengan hanya memakai handuk. Ini sudah menjadi kebiasaannya. Jadi ia tidak risih keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk. Tidak peduli bahwa di asrama ini ada orang lain atau tidak.

Selesai berpakaian, Hermione segera keluar dari asrama. Ia tidak mau lagi berlama-lama di asrama, karena ada Draco. Ia menuju ke great hall untuk makan siang. Sesampainya disana, ia langsung menuju meja Gryfinddor. Di great hall masih sepi. Hanya ada beberapa orang yang sedang menyantap makan siang mereka, termasuk juga para professor. Ketiga sahabat Hermione juga belum ada.

"Mungkin mereka belum pulang dari Hogsmade." Pikir Hermione

Hermione menyantap makanannya dengan tenang, tidak berapa lama kemudian great hall mulai di penuhi oleh anak-anak yang pulang dari Hogsmade. Hermione pun selesai dengan makanannya.

To Be Continue

Gomen nasai *bungkuk empat puluh derajat.

Maafkan author karena telah membuat fic abal ini.

Ini adalah fic pertama yang author buat dengan serius.

Jadi mohon maklum dengan banyaknya kesalahan yang terdapat di dalam fic ini.

Akhir kata mind to reviuw. Flame juga gak apa.

9 Maret 2016

Icha-chaa