Disclaimer : Semua cast di FF ini adalah milik tuhan yang maha kuasa dan diri mereka masing-masing, author hanya meminjam chara mereka untuk kesenangan semata. Sedangkan cerita ini hanyalah cerita berdasarkan manga Tokyo Ghoul milik Sui Ishida.
Author : magbe3 n sparkcloudy
Pairing : Wonsung, Slight!Kyusung, etc.
Rating : M (jangan salah paham ini untuk adegan kekerasan XD)
Genre : Masih Diteliti :v (Bilang aja kagak tau nentuin yang mana)
Warning : Boys Love , Crack Couple ,Alur tidak diperhitungkan, abal, geje, thypo(s), dan banyak kekurangan lain… jadi jika kalian ragu mending balik aja dah tekan ' BACK' . DLDR.
Jika kalian masih ingin membacanya. So, Happy Reding ^^
.
.
KOREAN GHOUL
PROLOG
Di dunia ini dimana manusia menempati posisi tertinggi dalam rantai makanan sekalipun, mereka juga bertindak sebagai makhluk yang diburu oleh mereka. Para karnivora yang bersembunyi dibalik bayang-bayang kegelapan, menunggu dan memangsa satu persatu dari manusia.
Entah darimana makhluk itu berasal. Mungkin sejak awal dengan diciptakannya manusia mereka ada dan hingga waktu yang tepat mereka bangun dari tidurnya. Yang pasti sekarang kenyataannya mereka berada di sini , berbaur dengan manusia dan menjadikan manusia sebagai makanannya. Itulah mereka yang disebut sebagai 'GHOUL'.
"Kau masih membaca itu?" Jongwoon mengintip pada buku yang dibaca Eunhyuk sekarang. Entah kenapa temannya yang satu ini sangat terobsesi sekali dengan Ghoul. Padahal biasanya dia akan lebih memilih untuk mempunyai nilai jelek daripada harus membaca buku.
"Tidakkah kau penasaran?" Eunhyuk berkata sambil menatap Jongwoon, seakan Jongwoon adalah orang aneh menanyakan hal seperti itu.
Jongwoon hanya mendesah. Ghoul, makhluk seperti apa mereka. Jongwoon selalu membayangkan monster dengan lidah yang menjuntai kemana-mana disertai gigi tajam dan tatapan lapar jika melihat manusia. Penelitian tentang Ghoul tidak benar-benar diperlihatkan pada masyarakat umum. Manusia awam hanya tahu bahwa Ghoul ada karena korban-korban manusia yang tiba-tiba saja ditemukan terkoyak tak berbentuk bahkan terkadang hanya tinggal sisa tulang belulang.
Banyak para peniliti yang membicarakan tentang Ghoul, tetapi dari mereka semua tak ada yang menyebutkan seperti apa rupa mereka, dimana tepatnya mereka berada, dan sebanyak apa mereka. Yang diberitahukan hanyalah mereka berbahaya dan ada beberapa tempat berbahaya dimana kemungkinan besar mereka berada.
"Menurutmu kenapa pemerintah di dunia tak memberitahukan seperti apa wajah Ghoul itu? Apa mereka terlalu mengerikan? Ataukah benar jika wajah Ghoul benar-benar tak bisa dikenali?" Eunhyuk bertanya-tanya dengan mata berbinar pada Jongwoon.
"Bukankah sudah dijelaskan kalau Ghoul punya mata hitam dengan iris merah terang serta mempunyai semacam senjata di tubuhnya"
"Ah, itu hanya samar Jongwoon. Pemerintah dan pihak CCG selalu menyembunyikan kebenaran. Ini seperti konspirasi terselubung. Aku ingin melihat Ghoul dengan mata kepalaku sendiri untuk memastikannya."
"Kau hanya mengantar nyawamu, Hyuk." itulah jawab yang terlontar dari Jongwoon. Memang benar manusia punya CCG (Commission of Counter Ghoul), sebuah organisasi khusus untuk menangani makhluk itu. Tapi di sana mungkin hanya kumpulan tentara berani mati, karena tingkat kematian dalam CCG sangat besar. Tak banyak orang yang mau bekerja di sana. Lagipula sebuah Ghoul tidak bisa hanya dibunuh dengan senjata biasa. Menurut penelitian daya regenerasi sel (penyembuhan) mereka sangat cepat, dan benda tajam biasa tak mampu melukainya. Hanya senjata khusus yang dikembangkan oleh CCG lah yang bisa melukai mereka.
"Menurutmu apakah Ghoul menyamar menjadi manusia?" Eunhyuk bertanya lagi kali ini dia menutup bukunya dan memasukkannya dalam tas selempang yang dia bawa.
"Mana mungkin. Itu akan mengerikan jika mereka bisa menyamar jadi manusia." Jawab Jongwoon.
"Yah Cuma pemikiranku saja. Jika mereka bisa menyamar jadi manusia itu akan menjawab pertanyaan kenapa hanya sedikit orang yang pernah bertemu dan kenapa pemerintah selalu menutupinya. Karena mereka takut jika mereka menyebarkannya, tingkat kepercayaan sesama manusia akan menurun dan akhirnya. Bang! Kehancuran total."
"Kau jangan mengada-ada Hyuk, berhentilah meneliti tentang Ghoul. Aku merasa kita akan terlibat masalah jika terus masuk kedalamnya."
"Cih, kau benar-benar tak asyik Kim Jongwoon." Eunhyuk mencibir. "Kita sudah sampai. Aku tak mau menunggumu mengantri jadi aku pergi duluan." Dia mengucapkan selamat tinggal dan meneruskan perjalanannya, sementara Jongwoon berhenti dan masuk di sebuah toko buku dimana pengarang favoritnya saat ini sedang membagikan tanda tangan.
.
.
"Namamu?"
"Kim Jongwoon." Jawab Jongwoon dan sang pengarang menulis nama itu dan membubuhkan tanda tangan dalam sampul bagian depan bukunya.
"Kau menyukai buku ini dari semua bukuku?" Jongwoon hanya mengangguk membuat sang penulis tersenyum menunjukkan lesung pipit dan ketampanannya. Mungkin dia bisa menjadi model atau aktor jika dia mau dengan ketampanan itu, pikir Jongwoon sedikit memerah.
"Tak banyak yang menyukainya karena aku telah membuat samar bagian akhir ceritanya." Jawabnya
"Kupikir isi ceritanya bagus. Membenturkan dua sisi terang dan gelap, menjabarkan keduanya secara adil tanpa berpihak atau membenarkan satu sisi. Kupikir jika menambah sebuah karakter yang berada ditengah hal itu dan bisa mengerti keduanya, akhir cerita ini tak akan bias. Mungkin saja akan ada jalan baru yang bisa membantu keduanya untuk saling mengerti." Ucapnya menjelaskan pemikirannya.
"Kau pikir jika ada orang yang bisa mengerti tentang keduanya maka itu bisa menyelesaikan masalah?"
Jongwoon tersentak pada pertanyaan orang di depannya. Di mengutuk dirinya sendiri karena telah lancang menceritakan pemikirannya tanpa berpikir panjang. Dia tergagap dan segera minta maaf tetapi sang pengarang hanya tertawa melihat tingkah lucu Jongwoon.
"Sebenarnya aku sangat suka pemikiranmu. Aku tak masalah dengan pendapatmu, itu sangat menarik." Ucapnya. "Tapi tidakkah menurutmu itu sangat menyakitkan berada diantara keduanya, karena tak bisa memihak salah satu akhirnya kau akan dihancurkan oleh keduanya."
"Ahh… itu—" Jongwoon tak menyelesaikan kalimatnya. Dia menunduk dan menggaruk pipinya malu karena tak berpikir sejauh itu.
"Kurasa aku senang mempunyai penggemar yang manis sepertimu." Perkataan itu membuat Jongwoon kembali fokus pada penulis favorit di depannya, "Aku akan mecoba mendalami karakter itu, seseorang yang bisa mengetahui kedua sisi pandang dua hal, apa dia akan bisa membuka jalan baru ataukan dia akan dihancurkan. Itu menarik. Terimakasih mau membacanya." Dia mengembalikan buku yang sudah di tandatangani kepada pemiliknya.
"Termaksih banyak Choi Siwon-shi," Jongwoon membungkuk dan pergi. Rasanya bahagia sekaligus malu bisa berbicara sepanjang itu dengan idola favoritnya. Dia memeluk buku itu erat di dadanya, ia tak salah mengidolakan Choi Siwon.
.
.
.
"Kumohon hen-ti-kan." Wanita itu berusaha berlari, walaupun dia hanya bisa beringsut menjauh kebelakang sambil beruraian air mata ketakutan melihat makhluk predator dengan warna mata hitam dan iris merah di depannya. Air liur menetes deras dari mulut sang Ghoul dengan wajah gila penuh nafsu kelaparan ia menatap sang wanita. Sepertinya di pikiran sang Ghoul adalah bagaimana indahnya dia bisa mencabik –cabik orang dihadapannya itu dan memakannya secara perlahan. Dia pasti sangat enak.
Ketika wanita itu berusaha merintih lagi. Sebuah ekor tajam langsung menembus tenggorokannya, Mengangkat tubuh wanita itu dan membantingnya ketembok disampingnya. Darah dari sang wanita mengalir di dinding. Menetes di lantai marmer yang dingin. Dengan sosok si wanita yang tidak bernyawa dengan mata terbelalak pada si pelaku yang tertawa ngeri.
"Kau selalu brutal dengan buruanmu." Seorang laki-laki tampan keluar dari bayang-bayang, melihat kejadian itu dengan sebuah daya tarik dimatanya.
"Aku tak suka rengekannya. Menyakitkan telinga." Jawab sang Ghoul, "Mengapa kau mengangguku?" dia menatap tajam pada lelaki di depannya, tapi pria itu bahkan tak bergeming melihat tatapan dari sepasang bola merah itu.
"Dia ingin kau kembali. Dia tak suka kau kabur seperti itu. Dia itu possesive dengan apa miliknya."
Ghoul itu mendengus, "Sejak kapan kau mau menuruti perintahnya seperti anjing baik," hinanya, "Lagipula dia tak pernah menganggap aku miliknya, dia hanya tertarik padaku karena aku salah satu subjek menarik seperti yang lain yang ia kumpulkan."
"Aku tak peduli." Jawab pria itu, "Yang aku peduli hanya membawamu hidup-hidup. Walaupun mungkin harus mematahkan sedikit demi sedikit bagian-bagian tubuhmu." Sang pria menatap liar dan mengeluarkan sebuah tang bulat bewarna kehitaman. Pria itu menyeringai liar dan menggerakkan senjatanya seakan dia sudah mematahkan satu persatu tulang Ghoul di hadapannya.
"Cih, kau berkata aku brutal tapi kau bahkan lebih dari itu." Ghoul itu bergerak tiba-tiba menyerang sang pria dengan ekornya. Sang pria bisa menangkis tapi ekor kedua tiba-tiba muncul dari tubuhnya dan menembus sebuah tandon air membanjiri tubuh pria itu sesaat untuk mengalihkan perhatian. Ghoul itu langsung lari dan pergi, "Maaf, tapi aku tidak ingin bertarung apalagi dengan pria menjijikkan sepertimu!" teriaknya seraya meninggalkan si pria.
"Sialan kau Kim Jaejoong!" teriak si pria keras.
.
TBC
.
An 1: Ahahaha….. gomen ….gomen… merusak karya Sui Ishida. Err.. aku gak tahu harus ngetik apa ini. Yang pasti ini awalnya dari pembicaraan geje yg kita seriusin XD XD. Jika kalian Tanya apakah bakal sama persis? Tidak, mungkin awal akan sama tapi kesininya kita bakal benar-benar merusaknya. Ah yang pasti aku makasih ama anakku si Bee yg mau kolab ama author setengah jadi kayak ane. Jika kalian suka dan ingin diteruskan silahkan review. Sorry n Thanks m(_,_)m (Sparkcloudy)
AN 2: annyeong.. Lala back *dor ^^
ehm, melengkapi an emak di atas, aku nggak nyangka bisa kolab lagi bareng author fenomenal kayak Sparkcloudy emak, secara aku cuma masi belom terlalu paham tata cara menulis yang baik dan benar
aku harap pada suka ama prolog nya, mungkin bagi yang udah baca ato nonton animenya bakalan ketebak alurnya, tapi kami bakal usahain berbeda
yosh, selamat membaca dan jangan lupa meninggalkan review ya.. grin emotikon (magbe3)
