SOMETIMES I'M HAPPY

"Ha ha ha! Ternyata menyenangkan juga..."

"Dasar kau nakal, Emily... Dia kau bunuh juga..."

"Yaah, Emily memang pemimpin kita yang terbaik, kan?"

"Ha ha ha!"

Seorang gadis berambut pirang bermata hijau emerald bernama Emily, kini sampai di kota yang sangat diimpikannya, kota Mineral. Setelah terkekang di kota Sunny, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke kota lain dengan kekuatannya sendiri. Tentu saja dia tak sendirian, dia ditemani oleh seorang petualang yang menjadi sahabat Emily dengan sangat akrab.

TAP TAP TAP TAP

Dengan kaki kecilnya dia melangkah menuju pasir hangat kota Mineral, sambil sesekali menghirup aroma kota yang baru dan angin yang berhembus lembut pada rambut pirang Emily.

"Hey, Em,"

Emily menoleh pada sesosok pemuda berambut pirang; berekor tupai yang membawa sebuah rifle gun panjang yang dibawa melintang di punggungnya, muncul sambil membawakan beberapa koper milik Emily.

"Em, kau yakin bisa tinggal di sini?" tanya pemuda tersebut sambil mendekatkan kedua koper merah Emily.

"Tentu, Taylor-chan!" Emily mengangguk semangat. "Aku siap! Aku siap!!" jawabnya lagi dengan semangat.

"Oke, oke..." Pemuda bernama Taylor tadi mengangguk saja dengan tingkah Emily. "Em... Kalau ada apa-apa, cerita saja padaku. Aku selalu ada di sini berjualan dan mencari penumpang pada hari Minggu sore," tambahnya sambil menepuk pundak Emily.

"Iya! Makasih atas bantuanmu selama di perjalanan tadi, Taylor-chan!" Emily mengangguk riang sambil mendadak mendekap Taylor.

"Ugh!" Orang yang dipeluk Emily tadi langsung tersendat, karena dipeluk mendadak oleh Emily. "Ya sudah... Em, aku harus pergi lagi, mengantarkan penumpang kapal yang lain."

"Oke!" Emily mengangguk, dibarengi dengan kepergian Taylor menuju kapal yang baru saja mengantar Emily ke kota Mineral tadi.

Emily melambaikan tangan pada kapal milik Taylor yang mulai berlalu meninggalkan dermaga kota Mineral, bersama dengan deru ombak.

Setelah kapal sahabatnya pergi, Emily mengangguk pada dirinya sendiri dan melangkah menuju Town Square. Emily mengambil map kota Mineral dan melihat-lihat.

"Hmmm, pertama-tama, aku harus cari penginapan, baru bisa main dan mencari pekerjaan..." Emily tersenyum kecil, sambil terus saja mencari apakah ada penginapan atau tempat bernaung di map yang dibawa-bawanya sedari tadi. "Ah! Ada penginapan nih! Oke..." Emily mengambil belokan ke kanan dan ke kiri lalu berjalan lurus menuju sebuah bangunan yang cukup besar.

"Whaaaa~ sebuah penginapan! Namanya... 'Doug's Inn' ya?" Emily membaca nama bangunan yang tertera didekat bangunan tadi. "Oke, tiada ragu-ragu lagi, Emily akan masuuuk!"

KREKK

Nuansa Inn yang ramai dan misterius langsung menjalar disekitarnya namun gadis pirang tokoh utama kita tidak sadar dengan kepekatan dan perasaan sesak saat memasuki ruangan yang sunyi tersebut.

"Permisi! Namaku Emily, dan aku mau menginap di sini!" sahut Emily sambil menuju seorang bapak-bapak bertampang kaku. "Errr... Pak?"

Bapak-bapak tersebut hanya tetap menunduk, dan tak menjawab perkataan Emily. Emily hanya bisa kebingungan dengan tingkah bapak-bapak misterius itu.

"Hey!"

Emily menoleh ke arah suara yang memanggilnya barusan.

"Kau mau menginap di sini, ya?" tanya seorang gadis yang duduk di ujung bar, sedang membersihkan beberapa debu.

"Iya! Namaku—"

"Iya, namamu Emily, kan? Suaramu keras sekali, bahkan dari tempatku tadi aku bisa mendengarmu," jawab gadis itu sambil tertawa kecil. "Namaku Ann. Kalau kau mau menginap di sini, sewa dibayar tanggal 15, tergantung dengan biaya yang kau pakai setiap setengah bulan."

"Nggg, ngg!" Emily mengangguk. "Berapa yang harus kubayar, Ann-chan?" tanya Emily.

"Kurasa... Untuk pertama 35 dollar saja dulu," Ann mengarahkan tangannya ke depan Emily, disambut dengan beberapa keplokan uang lembaran dari saku Emily.

"Cukup, kan, Ann-chan?" tanya Emily sambil tertawa kecil, berusaha memompa semangatnya sedikit demi sedikit.

"Cukup. Kau boleh ke kamarmu. Masuk ke kamar yang terdekat dengan tangga, dan itulah kamarmu. Di dalam kamar ada tiga tempat tidur, karena memang di sini menggunakan sistem kamar asrama." jelas Ann.

"Engggg...." Emily mengangguk saja. "Anoo, bapak-bapak yang disana itu apa?" tanyanya polos sambil menujuk ke arah bapak-bapak yang tak menjawabnya tadi.

"Ng? Tenang saja Emily..." Ann tersenyum. "Beliau sudah tak bernapas lagi kok."

Emily yang kadang pemikirannya super lelet hanya bisa bengong sebentar, lalu mengangguk saja sambil membawa koper-kopernya ke kamar lantai dua.

Anisha Asakura (AA), Yuki Shirou - YN, Emily: Hai semuanyaaaa!!

Emily: Bagus, bagus... Sekarang tenaga saya dieksploitasi lagi di fic yang satu ini... -_-;

AA: Unggg, sabar ya Emily-chan...

Emily: ... Aku benci kamu, Anisha-chan.

YS: Hei hei hei~! Jangan kesal gitu doong... Ng, seperti yang disebutkan, ini fic collab dengan AA-chan~

AA: Mohon maaf kalau akan ada banyak crime di sini! Mohon maaf! Maaf! Maaf!

YS dan Emily: Sejak kapan kamu jadi kayak Kaga Ai di SZS?

AA: Maaf! Maaf! Maaf! Maa—BRUGH!

Emily: -orang yang ngejejalin hot dog ke mulut AA- Fyuh akhirnya diem juga...

YS: Oke, Yuki dan Emily menantikan reviewnya ya! Ini baru intro, yang panasnya baru di chapter depan~