Cast: SoonHoon, SVT member(s)
Rate: T
Hurt/Comfort, Drama, School-life.
Warning: Yaoi/BL, OOC, typo(s).
Disclaimer: all casts belong to God and their family. Don't do plagiarism or share this fic without permission from me.
©Squishy Carrot
.
.
.
"They said love is beautiful. But— how to believe it when I never know how to love someone?"
.
14.16, Saenggak Highschool.
"Yah! Cepat bawa proposal itu kemari!"
"PALLIWA!"
"Mengapa surat ini belum selesai? Aku telah memintamu untuk membuatnya sejak seminggu yang lalu!"
"Seungkwan-ah! Jangan makan di ruangan ini!"
"Aigoo— Jun gege, tolong jangan bermesraan disini! Dan, please— jangan mengajari Minghao hal-hal yang aneh!"
Suara melengking bagaikan lumba-lumba terdengar menggema ke seluruh penjuru ruangan, membuat siapapun yang mendengarnya seakan ingin menyumpalkan kain kedalam mulut sang pelaku, mengingat sang pemilik suara tak berhenti berteriak sejak satu jam yang lalu. Tetapi sayangnya, tak ada yang berani melakukan hal itu terhadap—
"Ne, Jihoon hyung!" sahut seorang namja berwajah barat dengan raut kesal.
"Cepat kerjakan proposal itu sebelum pukul 3 atau aku akan membunuhmu, Choi Hansol!"
Dengan segera, Hansol memfokuskan diri terhadap notebook-nya dan mengerjakan tugasnya. 'Wajahnya saja yang imut, tapi perilakunya mengerikan!' umpatnya di dalam hati.
"Jangan mengumpatiku, Hansol. Aku bahkan bisa mendengarmu walau kau berjarak jutaan kilometer jauhnya dari Seoul," ucap Jihoon dengan nada yang dingin dan menusuk. Hansol menelan air liurnya dengan susah payah dan menunduk. Tak berani megumpati hyung mungilnya lagi walau dalam hati sekalipun.
"Jangan mengomel terus, Jihoon-ah. Itu tidak baik bagi psikologismu," tegur Jisoo lembut.
Jeonghan mengangguk, menyetujui perkataan Jisoo. "Jisoo benar, Jihoon-ah. Kau harus belajar mengatur emosimu," ucapnya.
"Ya, ya. Arasseo, hyung," Jihoon mengerucutkan bibirnya. Ia tak pernah berani melawan hyung berwajah malaikatnya itu.
"Anak pintar," Jisoo menepuk kepala Jihoon pelan sebelum berlalu ke sofa yang berada di ruangan tersebut.
Jihoon melemparkan pandangannya ke seluruh ruangan sembari menghitung jumlah orang yang berada di ruangan itu. Alisnya mengerut saat menyadari sesuatu.
"YAH! DIMANA KWON SOONYOUNG!?"
Setelah teriakan itu, semua orang tahu bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
.
.
TBC/End?
First attempt to write fict after (almost) two year, haha. So, Tbc or end?
Don't forget to leave review after reading!
— Cleo —
