THIS FANFIC IS YAOI!
IF YOU DONT LIKE IT GET OUT OF THIS FANFIC!
IM SERIOUSLY WARNING YOU!
HANA ..DUL...SET!
GET OUT!
_Ξ ╩_
I Understand...I Just Dont Care
Chapter 1
"NEO! Michoseo?!"
"..." tidak ada jawaban. Hanya ekspresi datar yang ditujukan oleh namja putih tampan bak pangeran yang sekarang berada di depan namja bermata rusa ini.
"YA! Aku bertanya padamu,kau tuli,bodoh,atau apa? Jika sesorang bertanya seharusnya kau menjawabnya bukan hanya membalas dengan wajah sep-"
" Tch...atas dasar apa kau megatakan aku gila,eoh?!" pertanyaan namja bermata rusa itu dengan cepat dipotong oleh Oh Sehun –namja berwajah datar-
Luhan –namja bermata rusa itu semakin kesal dengan apa yang dikatakan namja yang ada didepannya. Apa dia tidak tau kesalahannya? Apa dia sebodoh itu? Apakah aku perlu menonjok mukanya terlebih dahulu agar dia meyadari kesalahannya? Lagipula ada apa dengan wajahnya itu,sangat mirip dengan tembok yang dingin. Huh.. dasar orang gila!
"Hhhhh...aku tidak punya banyak waktu untuk ini. jika kau saja bingung menjawab pertanyaanku bagaimana bisa kau menuduh dan mengatai aku orang gila,eoh?"
Sehun jelas saja tidak terima di katakan gila oleh namja yang ada dihadapannya dan langsung menyerang Luhan dengan perkataannya, karna sedari tadi namja rusa itu seenanknya menyeret dirinya dari dalam mobil sport yang dikendarinya tadi hingga Sehun sekarang berada di tengah jalan raya dan harus berhadapan dengan namja yang tidak diketahui namanya itu.
SRET...
Luhan yang sedari tadi sangat kesal dengan dengan namja yang ada didepannya ini sontak saja menarik kerah baju yang dikenakan Sehun hingga wajah mereka sangat dekat dan hanya menyisakan jarak sekitar 8 centi dengan tatapan seolah – olah ingin membunuh namja berwajah datar yang ada di depannya.
"NEO! Apa kau tidak menyadari kesalahanmu? Apa kau sebodoh itu? Atau kau terlalu sombong sampai hal seperti ini saja kau tidak tau? Apakah orangtua mu tidak pernah mengajarkan mu yang namanya sopan santun? Haruskah aku menghajarmu terlebih dahulu sampai kau menangis agar kau menyadarinya? EOH!"
"Tch...aku memang tidak tau dimana letak kesalahanku dan aku tidak sebodoh dan sesombong yang kau pikirkan dan masalah orangtuaku?..." Sehun memotong perkataannya sendiri dan menarik nafas panjang karna emosi yang sedari di tahannya sekarang naik 5 tingkat karna namja bermata rusa yang ada di hadapannya
" Kau jangan khawatir mereka sudah mengajarkan padaku apa itu sopan santun tapi jika soal menangis...Hhhhh...aku tidak pernah melakukan hal menjijikan seperti itu tapi sebalikanya...jika soal menghajar...Tch.. hajarlah aku! A kan tetapi jangan menyesal karna aku akan membalasnya sepuluh kali lipat dari apa yang kau lakukan." Sehun membentuk seringai dari ujung bibirnya dengan tatapan yang tidak kala menyeramkan dengan apa yang dilakukan Luhan sekarang akan tetapi sangat jelas berbeda. Tentu saja berbeda,coba lihat mereka.
Jika Sehun melakukannya orang-orang disekitar pasti secara refleks akan mundur dan berjalan pergi begitu melihat wajah Sehun yang sangat amat membunuh. Kalau Luhan? Orang-orang akan secara refleks mencubit pipinya dan mengantongi dirinya dan membawa kabur Luhan karna terlalu mengemaskan untuk ukuran seorang namja sekalipun.
"Jadi...apa kau masih ingin melanjutkannya...nonna?" semirik membentuk wajah tampan Oh Sehun
"MWO?!" rahang Luhan mengeras tatapanya bahkan menuju level tingkat nasional dan siap meledak kapan saja bukan hanya namja ini tidak mengetahui kesalahannya tapi apa itu..namja ini dengan entengnya mengatai Luhan nonna? NONNA? Sekali lagi...NONNA?! Tentu saja Luhan tidak terima! Catat itu!
"kau benar-benar minta dihajar rupanya"
"HYUNGGG...HENTIKAN!" keduanya menoleh dan mendapati...eum... seorang yeoja? Ani...setelah dilihat ternyata dia seorang namja bermata bulat lebar dengan surai hitam yang tampak dari kejauhan mulai berlari mengahampiri keduanya
"hosh...hyung...jebal...hosh...ja...jangan berkelahi...hosh..."masih mengatur nafasnya namja bermata bulat tersebut jelas tampak terlihat sangat lelah,jelas saja dia sangat lelah bagaimana tidak? Jarak 300 meter bukanlah sesuatu yang mudah hanya demi mengejar hyungnya dan tujuannya untuk melerai pertikayan yang akan terjadi antara hyung nya dengan seorang namja.
"NAN GWENCHANA HYUNG!" tegas dan lantang itulah yang keluar dari mulutnya
"jebal...hentikan ini hyung. Ingat kau baru datang,aku tidak ingin ini terjadi...jebal juseyo..."
"SHIERO!"
"Kyungsoo ah..orang ini bukkanlah orang. Lihat saja dia" Luhan menunjuk muka Sehun tepat di depan wajahnya yang dibalas tatapan yang sangat amat dingin dari namja tampan itu.
"bagaimana bisa dia pergi tanpa mengucapkan maaf? Apakah dia sadar akan apa yang dilakukannya? Kau tidak ingat? Ingatlah D.O kyungsoo dia baru saja menabrak kita! Atau kepalamu terbentur sampai kau amnesia? Eoh?"
"Eh? Neo gewencana?" luhan mulai panik karna baru menyadari bahawa tadi dia meninggalkan kyungsoo tepat di Tempat Kejadian dimana 'Namja Berwajah Datar Menabrak Ia dan Sepupunya Dan Pergi Setelah Memberi Uang 500 won TANPA KATA MAAF'sekali lagi TANPA KATA MAAF! Catat itu kawan kawan!
"bisakah kalian berhenti? Kalian membuatku jijik!" sehun yang sedari tadi hanya melihat adegan didepannya dengan lantang nya dan dengan sedikit nada ketusnya menyindir dua namja yang ada di depannya. Menjijikkan! Tidak bisakah mereka berhenti?
"YAK! NEO!"
"Hyung...geuman kajja. Eoh? Eoh?" belum sempat Luhan kembali menghajar namja berwaja datar didepannya, Kyungsoo lebih dulu menarik lengannya dan mencoba menghentikan emosi Luhan
"kyungsoo ah kau diam saja,Okay? Biar aku yang memukul orang ini." luhan tetap kukuh dengan pendiriannya. Dia tidak mungkin membiarkan namja datar ini pergi begitu saja tanpa kata maaf. Ayolah dia baru saja datang dari Cina dua hari yang lalu dan begitu sampai dia harus menerima perlakuan namja korea yang sangat tidak sopan? Terlebih lagi namja ini sangat membuat dirinya emosi dan naik darah. Yang benar saja! Tentu Luhan tidak terima!
"apakah uang yang kuberikan tidak cukup?" sekali lagi tetap dengan wajah tanpa ekspresinya. Tanpa merasa bersalah Oh Sehun menghembuskan nafasnya, sungguh namja ini sangat lelah dan ingin cepat pergi dari dua namja yang ada di hadapannya.
Luhan menoleh dan emsosinya semakin naik karna namja datar yang ada dihadapannya mengatakan hal yang menjengkelkan. "apakah uang sangat teramat penting di pikiranmu sampai-sampai kau tidak memikirkan korban yang baru kau tabrak beberapa menit yang lalu?"
"..."
Tap..tap..tap..
Sehun mendekatkan wajahnya pada Luhan tepatnya disamping wajahnya dan berbisik tepat di telinga Luhan "dengarkan aku... Uang memang tidak penting bagiku, aku bahkan dapat memberimu lebih agar kau cepat pergi dari hadapanku. Tapi aku sama sekali mengerti dengan apa yang kau rasakan sekarang..well aku tau kau kesal karna aku menabrak mu tapi yang perlu kau tau adalah aku tidak peduli. I really don't care about you. Jadi..haruskah aku memberimu uang lagi agar kau pergi dengan segera,noona?"
luhan mendorong sehun menjauh dari tubuhnya. "AKU. .UANGMU!" bisa di bilang luhan sangat marah sekarang dia bahkan ingin membunuh namja berwajah datar ini.
" Kyungsoo ah ayo kita pergi sebelum aku benar-benar menghajar namja ini"
"n..ne hyung" kyungsoo mengganguk dan mengikuti luhan dari belakang setelah namja bermata rusa itu melemparkan uang yang di beri sehun tepat pada wajah sehun dan melayangkan sebuah...tidak dua buah tamparan keras pada wajah datar sehun. Gak terima! *Author emosi Sehun di gampar* #PLAK
Sehun hanya bisa diam,karna dia baru menerima dua buah tamparan dari seorang namja yang sama sekali tidak diketahuinya. Tch apa-apaan orang itu..
Sekitar lima langkah kemudian.
Luhan seketika berbalik dan berjalan kembali menuju sehun. "kau tau sebaiknya uang ini ku ambil. Bukan kah kau tidak menginginkannya? Yah...setelah kupikirkan alangkah lebih bagus jika uang ini kumanfaatkan dengan baik,bukankah begitu kyungsoo ah?"
"eh?...ne hyung"
"dan kau" Luhan kembali menatap sehun datar.
"gomawo. Sekali lagi kau mengingatkan ku untuk terus membenci orang seperti mu"
Sehun hanya diam dan menatap pnggung luhan yang semakin menjauh. Apa-apaan dia? Mengingatkan pada orang sepertiku? Terserah!
_Ξ ╩_
SM High School ^^
Lapangan yang tadinya sangat sepi sekarang mulai di datangi siswa baru yang menuntut ilmu di SM High School,yah...beberapa di antaranya sudah mulai akrab satu sama lainnya karna memang sudah dua hari semenjak mereka diterima bersekolah di sekolah yang bisa di bilang sangat amat *ehem* populer dan hanya berisi manusia berotak jenius dan *ehem* berkantong tebal hingga membuat author sendiri merasa iri dan tidak ingin melanjutkan ff ini #PLAK.
Tepat di tengah lapangan di kerumunan siswa yang banyak dua namja yang manis nan menggemaskan siapa lagi kalau bukan Luhan dan Kyungsoo berdiri sambil berbincang tentang acara penerimaan siswa baru yang diadakan SM High School.
Hhhhh...entah sudah helaan nafas yang keberapa yang Luhan keluarkan. Benar-benar membosankan,apakah aku harus mengikuti hal-hal seperti ini?
"kyungsoo-ah apakah benar aku harus mengikuti hal yang sama seperti dirimu? Kau tau ini sangat amat membosankan sekaligus mengesalkan"
Kyungsoo mengganguk sebagai jawaban
"bukankah aku seharusnya jadi sonbae mu kyungsoo-ah? Ayolah aku seharusnya berada di kelas XI bukannya malah berkerumunan (?) dengan teman-temanmu dan mengikuti acara yang seharusnya diikuti oleh anak kelas sepuluh." Luhan mulai mempaoutkan bibirnya.
"kau kan tau sendiri hyung bahwa kau juga murid baru dan peraturan di sekolah ini memang seperti itu. Setiap siswa baru harus tetap mengikuti acara penerimaan murid baru, tanpa pandang bulu bahkan jika kau sendiri sebenarnya sudah menginjak kelas sebelas atau dua belas. Tidak ada perbedaan hyung,semua murid baru yang menginjakkan kaki untuk yang pertama kalinya harus mengikuti acara ini,termasuk kau hyung"
"ini sama sekali tidak menyenangkan,bagaimana bisa aku mengikuti acara seperti ini dua kali selama aku di cina dan kedua di korea. Sekolahmu aneh kyungsoo-ah,seharusnya yang mengikuti hal semacam ini hanya anak sepuluh"
Kyungsoo sebenarnya sudah lumayan lelah dengan hyung nya ini karna sedari tadi terus mengeluh tentang peraturan sekolah baru mereka. Awalnya Kyungsoo juga sama sekali tidak mengerti karna setau pengetahuan dirinya, acara penerimaan siswa baru hanya diikuti kelas sepuluh bukannya anak baru yang lain yang notaben nya anak yang baru pindah dari sekolah lain dan ikut-ikutan mengikuti acara ini karna sama-sama berstatus anak baru. Hal ini sontak saja membuat hyung nya agak kesal dan mau tidak mau harus mentaati peraturan tersebut.
Bukan...bukan karna ia takut dengan peraturan sekolah ini, persetan dengan sekolah barunya! Ia hanya tidak ingin mencari masalah dengan mama nya yang ada di cina,monster berwajah seram yang tidak akan membiarkan luhan lolos dari genggaman tangannya jika luhan tidak mentati peraturan sekolahnya sendiri. Setidaknya itu yang diketahui Kyungsoo.
_Ξ ╩_
Setelah beberapa pengarahan dari kim songsaniem yang ditanggapi kyungsoo dengan wajah antusias dan senyum ceria, berbeda sekali dengan luhan yang menampilkan wajah murung ,malas dan tidak bernyawa selama pengarahan tersebut berlangsung. Mereka langsung saja melesat menuju kantin karna memang sudah waktu bagi siswa untuk beristirahat.
Ketika sampai tepat pada counter makanan yang menyediakan banyak hidangan yang bisa dibilang sangat amat mengiurkan. Luhan langsung saja memekik dalam hati dan membentuk sebuah senyuman lebar apalagi ketika melihat sebuah kue stroberi yang sangat amat ia gemari. Kedua namja yang berada di sampingnya menggelengkan kepala mereka tidak percaya.
"moodnya cepat berubah -_- "
"yah...dia memang seperti itu baekhyun ah,aku harap aku tidak salah mengizinkanmu berteman dengan hyung ku yang lumayan gila dan sedikit labil"
"gwenchana"
Tap..tap..tap
Tiga langkah. Baru tiga langkah luhan berjalan menuju counter tersebut tiba-tiba saja tubuhnya membeku. Senyum yang tadinya sangat amat lebar,entah kenapa menghilang seketika. Kyungsoo dan Baekhyun yang baru saja ditarik Luhan ikut diam dan bingung dengan tingkah hyungnya.
Apakah itu...dia? Aku tidak bermimpi kan? It's him...right?
Luhan mulai mendekati objek yang menarik perhatiannya yang berada di counter makanan dan menatap lekat pada seorang namja yang memiliki tinggi diatas rata-rata dan memiliki mata elang serta rahang yang tegas dengan sorot mata yang terkesan dingin,namja yang sedari tadi memilih makanan yang ingin ia pesan di depan counter makanan tersebut.
Mata itu...masih sama ternyata
"Kris?"
Sekarang giliran namja mata itu yang membeku di tempatnya dan sontak menoleh kekanan dan kekiri untuk mencari sumber suara tadi. Suara ini... ini...apa mungkin?
"K-Kris?"
Pandangan mereka bertemu. Secara tidak langsung keduanya membeku di tempat.
Orang-orang yang berada di kantin tersebut jelas saja menoleh pada keduanya karna suara luhan memang cukup keras hingga membuat semua orang mendengarnya.
"Luhan..." kris memanggil luhan dengan sangat amat pelan dan dengan nada lirih yang sarat akan kerinduan. Aku tidak bermimpi kan? Dia...luhan? Dia luhan kan?
Waktu terhenti saat itu juga.
Kris tersenyum hangat begitu juga luhan akan tetapi...sedetik kemudian wajah luhan memasang wajah dingin dan tentu saja ekspresi yang datar dengan senyum meremehkan ikut dipasang dan ditujukan untuk namja bermata elang yang kita sama-sama tau adalah kris
Hening.
"Annyeong chingu..." luhan sontak memecah keheningan yang terjadi,masih dengan tatapan dingin ala luhan dan jangan lupakan senyum meremehkannya. Entah mengapa dia begitu tampak...kesal?
"chingu?" sekarang kris membalas tatapan luhan tidak kala dingin dengan sorot mata tajam nan menusuk dan entah kenapa menambah kesan yang sangat amat...keren dan sedikit berwibawa? *Author lemes sendiri ngebayanginnya*
"bagaimana kabarmu,chingu?" alis sebelah kiri kris terangkat mendengar pertanyaan luhan barusan.
"kau masih meganggap ku teman?"
Luhan menatap wajah kris dan mengganguk kecil "yah...mungkin?"
"Ck...cepatlah kemari luhan sebelum aku benar-benar meyeretmu dari sana!" kris membuka tangannya lebar-lebar sehingga membuat semua mata siswa yang menyaksikan membulat seketika. Luhan yang tadinya menampakkan wajah dingin kini digantikan dengan senyum ceria,bahagia nan rupawan(?) lalu dengan cepat berlari menghambur kepelukan kris. Tanpa ragu sedikitpun tangan kris yang tadinya terbuka lebar kini berada di pinggaang luhan dan memeluk luhan sangat amat erat.
(o_O)
Semua orang membeku seketika...
"bogosipoda" prosesif. Itu yang kris lakukan sekarang,memeluk luhan prosesif Rusaku..
"nado...nado bogosipoda kris"
Semua orang membeku seketika...untuk yang kedua kalinya
"neo...napeun namja!"
"arra Lu..."
PENYAKIT YANG MENYERANG SISTEM PERNAFASAN – TBC
Annyeonghaseyo choneun Aida iminida. *deep bow*
Okay ini adalah ff pertama Ai. KYAAAA...! akhirnya tersampaikan juga...*muter lagu overdose*
Awalnya ai emang sempet ragu mau bikin ff Hunhan karna selama ini ai sebenernya cuman pembaca yang *ehem* gak punya akun dan cuman bisa ngebaca ff orang lain yang ada aka silent reader. Dan tentu saja tanpa ada niat buat ninggalin jejak setelah ngebaca ff orang *digebukin author lain*
Sampai beberapa hari yang lalu ai bener bener dapat banyak inspirasi dari malaikat yang entah kenapa muncul secara tiba-tiba dan ngebuat ai berani dan meyakinkan diri sendiri buat bikin akun plus ff pertama ai. Dan...ta da inilah hasilnya. Ai makin sayang sama diri sendiri *meluk diri sendiri* . Okay untuk ff pertama ini ai minta maaf kalo readers gak suka atau ff ini gak bagus buat dibaca sama kalian *nangis*
Jujur meskipun udah sering baca ff author lain dan gak pernah ninggalin jejak di kotak review,ai sebenernya udah cukup lama gentayangan dan ngebaca ff orang tentang Hunhan karna ai emang suka banget sama mereka.
Dan sekarang demi membuktikan cinta ai sama Hunhan #apaan sih. ai memberanikan diri ngebuat ff ini and I hope you like it. Okay ai harap ada seseorang diluar sana yang ngebaca ff ini dan ninggalin jejaknya,please jangan jadi kayak ai yang ngebaca dan seenaknya pergi tanpa jejak. Jika emang ada yang berniat ninggalin jejak ff ini bakal lanjut dan bakalan update setiap 4 hari sekali,well itupun kalo ada yang review.
Oke silahkan tinggalkan jejak kalian *bow*
