SWEET ENEMY
Main Pair : Kim Mingyu X Jeon Wonwoo
Genre : Crime, Hurt/Comfort
!WARNING!
BxB, Yaoi, TYPO(s), Gaje, Kata2 kasar,OOC, Cerita ini akan panjang dan membosankan, etc
.
Seperti biasanya Wonwoo berdiri di depan gerbang sekolah. Mata elangnya menatap murid-murid yang satu persatu datang. Sebenarnya bukan itu yang Wonwoo lakukan. Ia hanya melihat apa ada murid yang melanggar peraturan sekolah. Jeon Wonwoo dari kelas 12A. Merupakan kelas unggul yang diisi dengan murid otak cemerlang. Jeon Wonwoo adalah Ketua Dewan Kesiswaan dan Ketua OSIS. Banyak yang tidak menyukai Wonwoo dengan sikap perfeksionisnya. Termasuk siswa yang berjalan ke gerbang ini. Wonwoo menghela nafas melihat siswa itu kembali melanggar peraturan. Lihatlah, rambutnya yang kemarin berwarna blonde, sekarang di ubah jadi silver, telinga kirinya yang di tindik tiga buah, tidak memakai dasi dan baju yang tidak di masukkan ke dalam celana. Kakinya yang panjang itu berjalan dengan sangat santai sementara itu kepala Wonwoo rasanya akan meledak menahan emosi. Wonwoo melipat tangannya di dada.
"Hei kau. Bocah Sialan", desis Wonwoo. Siswa itu meliriknya sekilas, melanjutkan jalannya. Mengabaikan tatapan Wonwoo yang menusuknya. Merasa di abaikan, Wonwoo menarik pergelangan tangan siswa itu dengan kasar.
"Kim Min Gyu.", Wonwoo kembali mendesis. Menekankan tiap kata yang ia ucapkan. Siswa itu yang tak lain adalah Mingyu menyerngit tak suka.
"Apa-apaan. Lepaskan tangan ku sialan", Mingyu berusah melepas tangannya yang di genggam dengan erat itu. Wonwoo mendongak menatap Mingyu. Rambutnya yang hitam legam itu sedikit menutupi mata elang Wonwoo.
"Kau kembali melanggar peraturan. Tidak lelah masuk ke ruanganku, huh?", tanyanya datar. Mingyu mendengus.
"Lepas", tanpa memperdulikan perkataan Wonwoo, Mingyu menghentakkan tangannya. Wonwoo menghela nafas pelan.
"Aku tunggu kau di ruanganku. Jika kau tidak datang…", Ia menggantung perkataannya. Menarik kerah seragam Mingyu, berujar dengan suara rendah tepat di depan wajahnya.
"Aku akan memotong nilai fisikamu. Kau tidak lupa bukan aku adalah murid kepercayaan Han Sonsaeng?", Wonwoo menyeringai melihat Mingyu membulatkan matanya. Ia tau, Mingyu sangat pintar dalam akademik tapi tingkah lakunya membuat ia berada di lokal D. Kelas yang diisi dengan murid berandalan. Dan Wonwoo sangat tau, nilai akademik adalah segalanya bagi Mingyu. Nilai akademik yang harus di atas rata-rata. Mingyu melepas cengkraman tangan Wonwoo di kerah seragamnya dalam satu hentakan. Sebelum pergi, ia mendengus tak suka kemudian mendorong bahu Wonwoo kuat. Meninggalkan Wonwoo yang menatap punggungnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
.
.
You look really hate me…
.
.
Wonwoo berdecak pelan. Tangannya yang kurus itu melempar koran yang sedari tadi ia pegang.
"Kenapa ini bisa terjadi Jisoo Hyung?", Jisoo menghela nafas panjang. Matanya yang teduh itu menatap Wonwoo.
"Saya tidak tau Tuan. Sepertinya Tuan Besar memang berniat melakukannya.'', Wonwoo memijit pelipisnya. Kepalanya rasanya sangat pusing. Ayahnya kembali berulah. Sementara Wonwoo tak bisa melakukan apa-apa. Hanya membiarkan hal itu terjadi.
"Untuk saat ini, kita hanya bisa diam Tuan. ", Wonwoo mengangguk pelan. Ia hendak mengatakan sesuatu namun suara ketukan pintu membatalkan niatnya. Setelah berujar 'masuk' pintu itu terbuka. Seseorang dengan tinggi di atas rata-rata masuk. Wonwoo mengulas senyum tipis. Sangat tipis hingga tak terlihat begitu jelas.
"Kukira kau tidak akan datang, Mingyu." Mingyu hanya menampilkan wajah bosannya. Ia duduk di kursi yang terletak di hadapan Wonwoo. Meja menghalangi mereka berdua. Jisoo yang tadi berdiri di samping Wonwoo akhirnya memilih untuk undur diri.
"Tunggu Jisoo Hyung.", Jisoo menoleh.
"Ya?"
"Kau tetap di sini Hyung.", mendengar perkataan atau perintah Wonwoo Jisoo langsung berbalik. Kembali berdiri di samping Wonwoo. Wonwoo mengambil buku tebal di sudut mejanya. Membuka buku itu dengan tenang.
"Jadi, Kim Mingyu. Setelah ke… entahlah mungkin ribuan kali kau kembali melanggar peraturan sekolah.", mata Wonwoo menyusuri tiap kata di buku itu. Buku yang ia khususkan untuk mencatat semua pelanggaran yang Mingyu lakukan.
"Langsung saja ke intinya, Sialan.", Mingyu berujar dengan malas. Ia tidak suka basa-basi, dia lebih suka to the point. Dan ia juga tak menyangka Wonwoo bisa juga basa-basi. Wonwoo menyandarkan punggungnya ke kursi. Melipat tangannya di dada, menatap Mingyu dengan serius.
"Aku sudah bosan memberimu hukuman. Kalaupun aku beri besoknya pasti kau ulang kembali.", Wonwoo terkekeh pelan. Seolah-olah ia tengah bercanda.
"Jadi, aku ingin kita melakukan sebuah kesepakatan.", mendengar hal itu alis Mingyu terangkat sebelah.
"Apa itu?", Wonwoo menegakkan tubuhnya. Kembali, tatapan serius itu ia perlihatkan. Mingyu dapat merasakan aura Wonwoo langsung mendominasi.
"Kau turuti perkataanku… Dan kau bebas melakukan apapun padaku."
Hening
Suara derai tawa memecah keheningan itu. Wonwoo mengerutkan keningnya kala melihat Mingyu tertawa. Terbahak-bahak pula.
"Ada yang lucu Kim Mingyu?", Mingyu mengusap air yang berlinang di sudut matanya. Ia bahkan tertawa sampai air matanya keluar.
"Apa-apaan itu Jeon Wonwoo. Kau tampak menjual dirimu padaku."
"Hei! Aku tidak-", tiba-tiba Mingyu memukul meja Wonwoo dengan keras. Membuat Wonwoo dan Jisoo tersentak kaget.
"Bagaimana kalau kau jadi kekasihku? Aku lebih suka itu.", Mingyu menyeringai melihat Wonwoo yang terdiam. Ia bisa menebak apa yang akan Wonwoo lakukan setelah ini. Wonwoo pasti akan memandangnya jijik lalu berteriak jika ia masih normal. Lagipula Mingyu juga normal kok. Ia hanya ingin Wonwoo menjauhinya. Berhenti memberi hukuman atau menegurnya tentang ini itu. Jisoo mendekatkan dirinya pada Wonwoo kemudian berbisik pelan pada telinganya. Ketika Jisoo menjauhkan tubuhnya, Wonwoo menatap Jisoo sembari berguman 'It's ok Hyung.' Lalu Wonwoo menatap Mingyu. Mingyu bersiap mendengar perkataan Wonwoo berikutnya.
"Baik-", Apa? Wonwoo menerimanya? Ia pasti salah dengar "Aku akan jadi kekasihmu, dengan syarat kau menuruti perkataanku.", Gila! Jeon Wonwoo pasti gila! Tanpa sadar Mingyu menyangga lebar.
"Baiklah! Telah diputuskan. Aku harap kau tak melanggar peraturan sekolah lagi.", Wonwoo berdiri. Ia mengambil beberapa buku. Mungkin buku untuk belajar nanti. Ia berjalan di ikuti Jisoo di belakangnya. Mingyu masih terdiam. Setelah beberapa saat ia tersadar.
"APA?!", teriaknya. Wonwoo sontak berbalik. Ia mendapati Mingyu tengah menatapnya tak percaya.
"Kau bilang apa tadi?!", Wonwoo memandang Mingyu datar.
"Aku tidak akan mengulang perkataanku Kim Mingyu. Aku yakin kau mendengarnya dengan sangat jelas.", Ia kembali melanjutkan langkahnya yang terhenti. Sebelum meninggalkan Mingyu di ruangannya, ia berujar
"Lelaki sejati nan berandal sepertimu pasti akan menepati perjanjian yang telah di sepakati. Aku benar bukan?", kemudian mengilang di balik pintu bersama Jisoo. Mingyu terdiam. Awalnya hanya ingin membuat Wonwoo menghindarinya tapi kenapa sekarang ia malah terlibat perjanjian bodoh dengan Ketua Dewan Kesiswaan perfeksionis itu?! Sial.
.
.
So, let's begin
To Be Continued or End
-Sebenarnya apa yang ayah Wonwoo lakukan?
-Siapa Jisoo a.k.a Joshua bagi Wonwoo?
-Kenapa Jisoo a.k.a Joshua memanggil Wonwoo 'Tuan'?
-Penasaran? Ikuti kisah gaje ini hingga akhir!
-Ohya, aku gk janji bakalan cepet update karna aku sibuk ujian. Harap maklum ya.
Bow!
HanaHopee
.
.
.
Find me
Ig: hanahopee
Fb: Zikratunnisa[real name, btw]
