Just You
Cast : Hwang Minhyun
Kang Daniel
Park Jihyo
Kim Donghan
Lee Kiwon
Summary : "niatnya mau bantuin dia jadian, tapi kenapa gua yang malah nyaman sama dia" "gak tau sejak kapan gua gak mau kehilangan lu"
Keramaian di kantin kampus fakultas teknik tidak membuat pemuda hwang merasa terganggu kencannya dengan tugas tercinta. Namun, panggilan manja disebelahnya yang lama kelamaan membuat dia gerah.
"Kamu kenapa si Hyo? Aku daritadi disini gak usah panggil terus terusan" ucap pemuda yang sedang sibuk mengetik tanpa menoleh lawan bicaranya.
"ih, jangan nugas mulu dong. Aku kapan kamu perhatiin?" gadis disebelah pemuda hwang itu mengerucutkan bibirnya sebal karena tidak digubris oleh kekasihnya.
"Nyun~, perhatiin aku dong" ucap gadis itu lagi. Namun, lagi lagi hanya di tanggapi dengan dehaman oleh pemuda hwang itu.
"Yaudah kalo kamu maunya gini mending kita pisah aja" ucap gadis bernama Jihyo yang sedari tadi mengganggu kekasihnya Minhyun.
"Hm, yaudah terserah kamu" jawab Minhyun seadanya. Karena sebenarnya hubungan ini juga karena paksaan Jihyo yang merasa kalau mereka berdua cocok sebagai kekasih.
Selama ini juga Minhyun selalu menemani kemanapun Jihyo minta antar. Ya kalian taulah berarti Minhyun itu apanya Jihyo.
Jihyo menghentakkan kakinya kesal sambil pergi dari kantin meninggalkan Minhyun yang masih saja berkutat dengan laptopnya itu.
Setelah kepergian Jihyo beberapa menit kemudian pundak Minhyun ditepuk dengan keras oleh seseorang "WOI, NUGAS MULU GAK BOSEN LU HYUNG?" Suara orang ini bener bener bikin sekantin teknik nengok kearah tempat Minhyun.
"Apaan si Dan? Suara lu cem toa kampus. Tugas gua masih banyak nih, bantuin kek" jawab korban kekerasan dari Daniel, ya pemuda yang menepuk pundak Minhyun dengan keras dan suara yang berisik itu Daniel temen se gengnya Minhyun. Fyi, Minhyun sama Daniel sejak awal masuk kuliah, sering nongkrong bareng juga(kalo minhyun gak diajak jalan sama Jihyo) makanya Minhyun bisa nyeletuk gitu karena udah kenal lama.
Daniel menempatkan dirinya disebelah Minhyun sambil memakan jelly favoritnya. "Tugas apaan sih?PA* Luna saem?" ucap Daniel sambil melihat laptop didepan Minhyun. "hmmm" lagi lagi Minhyun mode limbad yang hanya menjawab dengan deheman. "Mau dibantuin apa nih?" tawar Daniel. "Tumben banget lu nawarin diri. Biasanya ogah ogahan dimintain tolong juga" Daniel hanya ber-haha hehe ria dan berbisik, "Gua mau curhat hyung, tentang doi" Minhyun pun menganggukkan kepala dan kembali berdehem.
0
0
0
0
0
Setelah menyelesaikan tugasnya, Minhyun menutup laptop dan bersiap untuk pergi. "Loh? Kok mau pergi, gua kan belom cerita hyung?" Daniel segera menyusul Minhyun yang pergi menuju parkiran. "Lu mau cerita kan? Ngapain di kantin, mau curhatan lu tentang doi kesebar? Mending di cafe biasa lah" Daniel mengangguk paham dan akhirnya mengikuti langkah kaki minhyun menuju motor Daniel.
"Lu gak bawa kendaraan hyung? Tumben amat lu gak jalan sama pacar lu?" "kagak, mager gua. Ada masalah, ntar gua ceritain" balas minhyun seadanya.
Setelah mengendarai motor kurang lebih 15 menit, mereka sampai di cafe tongkrongan anak anak wannanyong (geng minhyun juga daniel) suasana dicafe itu cukup ramai, mungkin karena sudah sore jadi semakin banyak pengunjung cafe itu. Anak wannanyong lagi pada sibuk masing masing makanya gak ada yang nongol satupun di cafe ini.
"Ehem, jadi gua mulai dari mana ya?" Daniel membuka suara lebih dulu setelah mereka berdua duduk. "Tadi lu kan mau cerita masalah Baejin, kenapa lagi?" Minhyun langsung to do point. Danielpun menceritakan kalau dia dan Baejin sudah lama tidak bertegur sapa maupun chatting karena Daniel cemburu Baejin banyak dekat dengan pria lain hingga melakukan skinship. Sebenarnya bukan masalah, toh Daniel dan Baejin tidak ada hubungan apa apa. Mereka semacam hts gitu guys. Tapi Daniel kekeuh gak suka kalo Baejin skinship maupun hubungan dengan pria lain yaudah deh mereka berantem tapi diem dieman gitu sampe sekarang gak ada yang mau ngalah buat ngomong.
Minhyun sudah menyarankan kalau mereka berdua harus bertemu dan membicarakannya 4 mata. Supaya meluruskan apa yang ada, dan Daniel lebih cepet resmiin hubungannya sama Baejin. Tapi namanya juga Daniel, dengerin nasehat Minhyunpun nggak makanya sia sia sih Miinhyun kasih masukan.
"Oh iya kenapa lu gak jalan sama pacar lu hyung? Tumben amat" Daniel berusaha mengalihkan pembicaraan karena takut dinasehati lebih panjang lagi sama minhyun. Dasar kadal, jago banget ngalihin pembicaraan.
Minhyun cerita masalah dia yang tentang Jihyo minta diperhatiin padahal Minhyun sendiri lagi sibuk ngerjain tugas yang deadlinenya jam 4 tadi, terus pake acara ngancam segala ngajakin putus. Padahal mah Minhyun tau, si Jihyo gak bakal lepasin Minhyun gitu aja. Tapi dengan ancamannya Jihyo, Minhyun kan bisa bebas tuh dari kekangan. Siapa sih yang gak mau lepas dari cewek macem Jihyo yang jadiin cowoknya cuma ajang pamer kegantengan juga pembantu yang bawain tas belanja?
"Lu serius mau mutusin dia?" kata Daniel setelah minhyun ceritadian tadi siang. "kalo dia mau putus gua gak keberatan lagian juga gua ngerasa terkekang sama dia, lu liat sendiri kan?" Minhyun meminum latte yang sempat dia diamkan saat bercerita. "Gila lu enak banget maen putusin cewek" Kata Daniel sambil menoyor kepala Minhyun. Sangkorban toyoran hanya mengedikkan bahu tidak peduli.
"Cepet baikan sama si Baejin, keburu dia di embat orang" kata Minhyun saat mereka sudah di parkiran untuk pulang. "Gak tau dah hyung, ada yang bikin gua belum yakin sama dia" Daniel memandang lurus ke arah langit. "Pikirin baik baik sebelum yang lu sayang direbut orang" Minhyun menepuk pundak Daniel sebelum mereka pulang ke rumah masing masing.
0
0
0
0
0
Minhyun sengaja berangkat siang ke kampus buat ngehindari Jihyo hari in yang dateng ke kelasnya sebelum kuliah dimulai. Sudah sebulan ini Minhyun jengah sama sikap Jihyo yang makin manja, pengekang, dan over protective.
Maka dari itu, saat kemarin Jihyo bilang 'pisah' Minhyun senang bukan main. Dia sengaja buat Jihyo makin kesal karena kemauannya tidak dipenuhi Minhyun. Tapi bukan Jihyo namanya kalo belum bikin orang lain patuh kata katanya. Rencananya besok atau lusa, Minhyun harus selesaikan semuanya sama Jihyo. Supaya kehidupannya kembali normal tanpa dibayang bayangi gadis manja itu.
Mari kembali ke Minhyun yang sekarang sedang presentasi hasil konsep yang kemarin dibuat bersama Daniel. Otak mesum Daniel ternyata bisa juga meluncurkan ide ide yang kreatif dan dapat dipertanggung jawabkan. "Baik, terima kasih atas presentasinya. Perkuliahan hari ini saya akhiri. Selamat siang" ucap Luna saem sambil menenteng keluar buku buku dan laptopnya.
Minhyun segera keluar kelas untuk menemui teman se gengnya. Saat akan menghampiri Baejin yang terlihat duduk sendiri, Minhyun tiba tiba ditarik seseorang yang tak lain adalah Daniel.
"Anjir kenapadah? Gua mau samperin Baejin buat nemenin dia" Minhyun ngomong bisik bisik ke Daniel sambil berusaha ngelepasin pegangan tangan dari Daniel. "Lu liat dulu itu dia sama Jaehyun sunbae" Tangan Daniel mengarahkan kepala Minhyun agar dapat menangkap pemandangan Baejin dan Jaehyun.
"Woi anjir itu dia berdua so sweet amat" Minhyun heboh tapi sambil bisik bisik/?
"Makanya hyung, ini yang bikin gua sampe sekarang belum nembak dia"
Daniel hanya memandang sendu dua orang yang sedang makan siang romantis.
-TBC-
*PA singkatan dari Perancangan Arsitektur
Gimana chap 1nya nih? Kurang greget ya? :( Ini baru awal kok tenang... Semoga kalian suka cerita ini ya :''3
Makasih buat yang sudah luangkan waktu baca cerita ini.. jangan lupa komen yaaaa❤️❤️
Yang punya wattpad, add aku yaaa grellady thankchu~
