"Hyuung..."
Bocah kecil berumur 5 tahun itu mengeratkan genggamannya pada bocah lain yang berjalan di sampingnya, membuat langkah pelan mereka terhenti.
"Wae?"
Bocah yang memiliki postur tubuh lebih tinggi di banding bocah berumur 5 tahun itu menundukkan tubuhnya, membuatnya sejajar dengan sang adik yang kini tengah menatap cemas kearahnya.
"Ayo kita kembali hyung" Ucap bocah berumur 5 tahun itu membuat sosok yang di panggilnya Hyung itu tersenyum.
"Kita tak akan bisa kembali Harry-ya.."
Bocah berumur 5 tahun itu menunduk, melihat kedua tangannya yang menaut dengan erat.
"Tapi Hyung.." Ucapan Harry terhenti saat ia merasakan sebuah elusan di puncak kepalanya. perlahan ia mendongkak, menatap Hyungnya yang kini tengah tersenyum kearahnya.
"Kau ingin bertemu dengannya kan?"
Harry mengigit bibir bawahnya, menatap sang kakak dengan pandangan buram.
"Kalau begitu, Ayoo.."
Secrets of the future
-Jjang Present-
Warning : BL, AU, MPREG, Typos, And many more
.
.
.
Enjoy!
Seoul, 2015. Seokchan High School
"Uwowww"
Kwanghee membuka mulutnya, matanya tak lepas dari layar monitor laptopnya yang sedang menampilkan adengan MV dari salah satu penyanyi wanita kesukaannya.
"Hyuna memang sangat seksi.."
Baro, si pembuat onar sekaligus ketua kelas 11 B itu semakin mendekatkan wajahnya pada layar monitor, membuat sang pemilik juga beberapa orang yang entah sejak kapan berdiri mengelilingi meja Kwanghee mendesis sebal dan mulai menyingkirkan wajah Baro yang menghalagi mata mereka melihat Sang Idola yang masih melengak-lengokkan tubuhnya di layar monitor.
"Ya Brengsek! Jangan menjambak rambutku!" Teriak Baro tak tahu malu, tangan kanannya mengacung keatas, memperlihatkan tinjunya pada temannya-temannya juga Kwanghee yang hanya melirik kearahnya sekilas sebelum kembali terfokus pada layar monitor laptop. Sepenuhnya mengacuhkan Ucapan sang ketua kelas.
"Sialan! Minggir kalian!"
Baro menyibak kerumunan yang berdiri di belakangnya, melangkah kesal kearah bangku paling belakang kelas dekat pintu keluar.
"Hyung!"
Panggil Baro pada sosok yang sedang membaca buku di hadapannya.
"Hn?"
Baro mendudukkan tubuhnya di kursi yang berada di depan meja sosok yang masih serius dengan bukunya itu.
"Nanti pulang sekolah kita jadi latihan untuk turnamen kan?" Ucapnya dan berhasil membuat sosok yang tadi serius dengan bukunya itu beralih menatapnya.
"Ya... Beritahu si idiot itu, bagaimanapun juga dia wakil kapten" Sosok itu mengedikkan kepalanya kearah kirinya, membuat Baro mau tak mau menatap kearah yang sama.
"Ah malas, Nanti saja ya Kris hyung.." Sosok yang di panggil Kris itu mengedikkan bahunya tak peduli, lebih memilih kembali membuka bukunya dan mengacuhkan Baro yang mulai berbicara panjang lebar. Sedangkan di sudut lain, tempat yang tadi di tunjuk Kris, Ada Chanyeol yang dengan mulut terbuka tertidur di atas mejanya.
"Hei, Oppa.."
Chanyeol mengerang, menepis sebuah penggaris besi yang sendari tadi menusuk pipinya.
"Jangan ganggu aku Hyung, dan jangan lupa bangunkan aku kalau Seosangnim datang" Ucapnya setengah mengingau dan membuat Krystal yang mendengarnya cemberut karena di panggil hyung oleh Chanyeol.
Ya, kelas 11 B ini memang keadaanya sekarang tak jauh beda dari kelas-kelas lain saat salah satu mata pelajarannya kosong tanpa keterangan dimana sebenarnya sosok yang seharusnya berdiri dan mengajar mereka di depan kelas. Tapi toh tak ada yang peduli, jam kosong adalah surga ketiga setelah bel istrirahat juga bel pulang yang akan di sambut dengan suka cita, tak ada sedikitpun niat dari mereka untuk memanggil Guru piket dan meneruskan pembelajaran.
A Monkey's butt is red, what
Red is Hyuna, Hyuna is yeah
A Monkey's butt is red, what
Red is Hyuna, Hyuna is ah
Oh eh oh eh oh (Uh uh red is Hyuna)
Oh eh oh eh oh (Uh uh red is Hyuna)
Kwanghee menaikkan volume Laptopnya, wajahnya semakin mendekat kelayar Laptop dan di ikuti oleh teman-temannya yang masih mengelilinginya.
You won't be able to handle me every night
Sa and A
"HYUNA!"
Kwanghee berteriak, kobaran semangat terlihat di matanya.
A Killer dance, i'll kill on stage, my—
...Gosh! Again look at her, Look!
From head to toe, her style has changed
Why did she do that? I'm curious to death
Why did she do that? Tell me
"YA!"
Kwanghee mengebrak meja, mendelik kesal kearah sumber suara yang masih berbunyi nyaring mengalahkan suara Hyuna-nya.
"Wae Kwang? Kau tak terima suara eonni-eonni ku lebih bagus di banding Bitchi Hyuna?"
"Sialan kau! Lihat saja akan—"
Krieet...
Seketika suasana 11 B yang tadinya lebih riuh di banding pasar malam menjadi Hening, Kwanghee dan Hyorin yang tadi berdebat kini tengah duduk di kursinya masing-masing setalah terlebih dahulu menutup laptop mereka dengan kekuatan penuh meninggalkan suara gema yang cukup mengerikan. Sedangkan di bangku belakang dekat jendela Chanyeol masih terbuai di alam mimpi.
10 detik berlalu dan keadaan kelas 11 B masih hening, semua mata kini tertuju pada pintu depan yang terbuka tapi masih belum memunculkan sosok seosangnim.
"Tak ada yang datang?"
Baro menaikkan salah satu alisnya, dia sudah berdiri sejak tadi, bersiap memberi salam pada siapapun seosangnim yang memasuki kelas yang di pimpinnya.
"Apa-apaan ini? Ada yang mengerjai kelas ku?" Baro menghela nafasnya sebal, kedua tangannya kini berada di pinggang, mengantikan posisi siapnya tadi.
"Siapapun itu akan ku beri perhitungan.." Baro berjalan keluar dari mejanya, melangkahkan kakinya kearah depan sebelum suara Krystal yang duduk di bangku depan dekat dengan pintu masuk membuatnya menghentikan langkahnya.
"Omo! Adik siapa ini?" Teriak Krystal yang membuat semua mata menatap kearah pintu masuk.
"Lucunya~" Krystal keluar dari bangkunya, berlari kecil kearah dua sosok yang kini menatapnya dengan pandangan berbeda.
"Apa kau mencari kakakmu?" Krystal mensejajarkan tubuhnya dengan dua sosok di depannya.
"Anni.."
Sosok di hadapan Krystal yang terlihat lebih kecil di panding sosok lain yang berdiri di sampingnya menjawab perkataan Krystal dengan datar, tapi matanya terus bergerak mengelilingi, seperti sedang mencari sesuatu.
"Hei bocah, kenapa kalian ada di sini?"
Baro yang sudah berada di depan langsung berdiri di samping Krystal, kedua tanggannya kini ia lipat di depan dada.
"Hyung!"
Baro menoleh, menatap kearah bocah lain yang lebih tinggi dari bocah yang tadi menjawab pertanyaan Krystal.
"Apa?"
"Ijinkan kami berdua mengenalkan diri" Ucap bocah dengan senyuman lebar di wajahnya yang membuat dahi Baro mengkerut tapi toh akhirnya dia menarik Krystal yang masih berjongkok dan menyingkir dari depan dua bocah itu, sebuah pertanda ia menuruti permintaan kedua bocah di depannya.
"Cepat perkenalkan dirimu.." Ucap Baro dan Matanya kini bergerak menatap satu persatu sorot penasaran dari teman-temannya, kecualikan Chanyeol yang masih tertidur pulas di mejanya, bahkan Kris di belakang sana menampilkan sorot itu dan mengabaikan bukunya. Sebuah hal langka bagi Baro.
"Anyeong hyungdeul, Nonnadeul. Aku Daehan, Wu Daehan. Dan ini adikku, Wu Harry. Kami anak dari Mommy Chan juga Daddy Yifan, atau yang kalian kenal sebagai Park Chanyeol juga Kris Wu. Senang mengenal Nonna dan Hyungdeul semua~" Kedua bocah itu membungkukkan badannya sopan, membuat keheningan lama terjadi di kelas 11 B.
Hening..
"WHAAT?!"
Dan teriakan Baro dengan muka terkejutnya yang sungguh Absrud cukup mewakili perasaan teman-temannya.
"Brengsek!"
Kris bangkit dari kursinya dengan gebrakkan keras di mejanya. Ia langsung melangkahkan kaki panjangnya kearah meja lain yang berada di dekat jendela. Tak menyadari binaran bahagia dari dua sosok kecil di depan kelas.
Dug!
Kris menendang meja Chanyeol dengan keras, membuat Chanyeol yang tertidur di atasnya menengakkan tubuhnya dengan ringisan.
"Candaanmu ini sungguh tidak lucu Chanyeol!" Ucap Kris yang membuat Chanyeol menatapnya dengan pandangan tak terima.
"Candaan apa? Aku tak berniat mengerjaimu hari ini. Kau tak lihat aku sedang tertidur? Hei naga! Aku sedang tertidur tadi!" Ucap Chanyeol tak terima, tangan kanannya masih mengusap keningnya yang masih berdenyut sakit akibat tendangan Kris tadi.
"Lalu itu apa?"
Kris menunjuk kedepan, kearah Baro juga Krysrtal juga dua bocah yang semakin berbinar ketika melihat Chanyeol.
"Apa?" Chanyeol menoleh ke arah yang di tunjuk Kris dan langsung kembali menatap Kris. "Kau hilang ingatan? Itu Baro dan Krystal, Dasar bodoh!"
Kris mendesis, menangkap kepala Chanyeol yang mau tertidur lagi dengan tangannya dan mendorong wajah itu kearah depan.
"Anyeong Mommy~" Ucap bocah di depannya yang berbadan lebih tinggi dari bocah di sampingnya.
Kedip
Kedip
Kedip..
Butuh tiga kali kedipan untuk membuat Chanyeol memproses tentang apa yang terjadi.
"APA-APAAN INI! SIAPA BOCAH ITU?! DAN KE-KENAPA DI MEMANGGILKU MOMMY?!"
.
.
.
.
Secrets of the future
.
.
.
.
Suasana di koridor guru yang langsung tersambung dengan ruangan kepala sekolah itu biasanya sepi, apa lagi di jam pelajaran seperti saat ini, ruang guru akan selalu terlihat tak berpenghuni, mungkin hanya sesekali guru piket masuk, itu juga hanya sebentar dan kembali membuat ruangan itu kosong, tak pernah ada murid yang mau melewati lorong ini karena pastinya mereka akan menjadi seorang pesuruh bagi guru-guru yang melihat mereka. Ya, lorong ini adalah hal yang paling di hindari oleh semua siswa juga siswi Seokchan High School, tapi sepertinya tidak untuk hari ini. Karena semua murid 11 B terlihat bergerombol di lorong itu dengan mata yang menatap penasaran kesalah satu ruangan yang tertempel papan kayu yang bertuliskan Head's Master Room di pintunya.
"Apa yang mereka bicarakan? Aku tak dapat mendengarnya" Ucap Kwanghee pelan dan semakin menempelkan telinganya di permukaan pintu yang terbuat dari kayu.
"Geser sedikit! Kau memakan tempatku" Ucap Krystal yang membuat Kwanghee mendengus.
"Bisakah kalian diam!" Baro mendesis.
"Bagaimana kalau benar dua bocah tadi anak Chanyeol dan Kris oppa?" Hyorin yang juga ikut menguping dengan gelas yang tertempel di telinganya juga permukaan pintu membuat semua orang memandag horor kearahnya.
"ITU TI— Hmmpp" Kwanghee membekap mulut rusuh Baro dengan susah payah,
"Jangan berteriak Ketua Kelas bodoh! Kau mau kita ketahuan" Desisnya pelan.
Lain halnya dengan kondisi di luar ruangan yang banyak bisikan-bisikan tidak penting. suasana di dalam ruangan yang dijadikan tempat anak-anak 11 B menguping masih hening. Tak ada yang mau membuka suara semenjak tiga puluh menit berlalu. Selain suara hembusan Asap rokok sang kepala sekolah yang mulai memenuhi ruangan.
"Huhhh..."
Shin Donghee, atau yang akrab dipanggil Shindong Seosangnim itu membuat bulatan kecil dari asap rokok yang di hisapnya, membuat guru Choi mengeleng pasrah melihat kelakuan kepala sekolah mereka yang terbilang sangat nyentrik ini.
"Uhukk uhhukk.."
Empat pasang mata yang sendari tadi menatap sembarang kini kompak menatap bocah berjaket hitam yang duduk di sebelah Chanyeol.
"Harry tak suka asap rokok.. Haraboji bisa matikan rokoknya?"
"Uhuuk! Uhuuk!"
Kini giliran Shindong yang terbatuk karena ulahnya sendiri, ia tersedak asap rokoknya saat bocah yang mengaku bernama Daehan itu memanggilnya dengan sebutan Haraboji.
"Apa-apaan bocah itu—"
"Shindong Seosangnim, rokok mu.." Ucap guru Choi ketika bocah bernama Harry itu tak berhenti terbatuk.
"Ah baiklah..." Shindong mematikan rokoknya, ia menghela nafas sebelum memulai kalimatnya.
"Hei Kris, Chanyeol… Berhentilah membuat onar dan cepat kembalikan kedua bocah ini pada orang tuanya"
Shindong menyilangkan kedua kakinya, matanya kini menatap Kris dan Chanyeol bergantian.
"Seosangnim percaya ini ulahku?" Tanya Kris dan langsung di jawab gelengan oleh Shindong.
"Ya! Ini juga bukan ulahku! Aku sedang tertidur tadi! Kenapa tidak ada yang percaya padaku?" Ucap Chanyeol tak terima saat Shindong menatap kearahnya.
"Lalu kalau bukan kau siapa lagi? Kau kan memang Jahil Chanyeol" Guru Choi yang sendari tadi diam akhirnya buka suara, ikut menyudutkan Chanyeol.
"Tapi Seosangnim.." Semua mata kini kembali menatap Daehan. "Orang tua kami memang Mommy Chan juga Daddy Yifan.."
Kris menatap tak terima. "Hei bocah, kenapa kau tau nama China ku?" Tanyanya.
"Tuhkan, Seosangnim dengar! Mereka tau nama asli si Naga ini, aku saja tak tau. Mereka pasti anaknya!" Kata Chanyeol dengan semangat, ia merasa menang dari semua tuduhan tak berdasar yang di layangkan tadi padanya.
"Tentu saja aku tau, Daddy kan Daddyku. Aku bahkan tau kalau Daddy mempunyai 3 Tahi lalat berbentuk segitiga di pinggang Daddy.." Shindong juga guru Choi menatap tak percaya kearah Kris yang kini menampilkan muka horornya.
Sedangkan Chanyeol kini bertepuk tangan heboh.
"Seosangnim kalian dengarkan! Anak kecil tak mungkin bohong!" Ucap Chanyeol semangat.
"Aku memang sedang tak berbohong Mommy, Mommy juga punyakan. Sebuah tanda lahir berwarna merah di paha dalam Mommy"
Seketika itu juga Chanyeol mematung, ekspresi horor terlihat di wajahnya.
"Ba-Bagaimana bisa kau tau aku mempunya tanda lahir itu?!" Chanyeol berteriak heboh, kedua tangannya menyilang di depan dada.
"Tentu saja karena Mommy adalah Mommy ku.."
Shindong dan guru Choi kompak saling menukar pandangan. "Mereka benar anak kalian?" Tanya mereka kompak yang di jawab kompak juga oleh Kris dan Chanyeol.
"KALIAN BERCANDA!"
:: TBC ::
.
.
.
.
Ini fanfic aku tentang main pair Krisyeol pertama, sudah lama tidak lanjut karena.. entahlah.. aku up di WP agar aku bisa selesain ini ff.
Oke bye.
Voment?
