Gadis berkaca mata besar itu hanya menunduk ketika ia tiba di kelas 3-1. Ia terlalu gugup untuk menatap banyak murid yang kini akan menjadi temannya. Gadis ini adalah siswa baru. Maka dari itu ia tetap menunduk, ia hanya mendengarkan apa yang dibicarakan oleh wali kelasnya tentang biodatanya. Seketika itu, suara murid ricuh karena mengejeknya.
Gadis itu menunduk dan meremas roknya malu. Memang benar, ia akui pakaiannya kali ini mirip seperti nerd. Kacamata besar yang dipakai seorang nerd, rambut coklatnya ia kepang asal menjadi dua, lalu kemeja sekolah yang ia kancingkan sampai atas, tak lupa rok panjang dibawah lutut. Membuatnya terkesan seperti seorang nerd.
"Baekhyun, silahkan duduk di tempat kosong."
Baekhyun membungkuk pelan dan berjalan menuju bangku yang kosong di meja pojok belakang. Semua orang memandangnya jijik, bagaimanapun jika siswa siswi disini sungguh berkelas, pakaian Baekhyun membuat sekolah ini terkesan jelek. Baekhyun tetap menunduk walaupun ia terus mendengar banyak ocehan pedas.
Bruk—Baekhyun merosot terjatuh karena seorang siswi tengah menjulurkan kakinya. Sontak semua murid yang berada dikelas tersebut tertawa senang karena mereka akhirnya mendapat bahan bully-an. Siswi tersebut ber-high five dengan teman dibelakangnya dan menatap Baekhyun remeh.
Baekhyun menggertakkan giginya kesal, ia sedikit mendongakkan kepalanya. Ia melihat wajah seorang siswa yang sedang tertawa sambil bertepuk tangan heboh. Baekhyun mengepalkan tangannya melihat siswa tersebut, ia menggigit bibirnya kesal.
'Awas saja kau!'
Ngomong-ngomong siswa yang tertawa sambil bertepuk tangan heboh tersebut sangat mirip dengan Baekhyun jika saja Baekhyun tidak menjadi seorang nerd.
.
.
Make Up
ChanBaek! GS! Rate-M!
Chapter 1
Baekhyun menatap keluar jendela dengan bosan. Ia menopang dagunya malas sambil melihat murid kelas lain sedang berolahraga di bawah teriknya matahari. Hari ini kelas Baekhyun kosong membuat Baekhyun menatap bosan keluar jendela karena sama sekali tidak ada yang mau berteman dengannya. Yeah, kalian tahu bukan bagaimana penampilan Baekhyun?
"Heh, culun!" Baekhyun mendongak ke depan ketika seseorang memanggilnya dengan nada suara bass seperti paman paman mesum. Dalam hati Baekhyun menatapnya malas, tetapi di luar, Baekhyun berpura pura terkejut karena laki-laki ini menghampirinya.
Laki-laki tersebut tiba tiba mencium Baekhyun membuat gadis gadis yang melihatnya berteriak heboh, ada yang memasang wajah syok, marah, kecewa, dan lain lain. Baekhyun membelakkan matanya kaget sementara laki-laki itu hanya tersenyum remeh.
Ia menjauhkan wajahnya dari hadapan Baekhyun dan menghapus bibirnya kasar, "Itu hanya sebuah taruhan. Aku tidak mungkin mencium gadis jelek sepertimu." Kemudian berlalu pergi berkumpul bersama teman-temannya. Sontak semua murid yang berada di kelas tertawa keras. Baekhyun meremas roknya kasar. Ia sudah hampir meledak saat ini.
Chanyeol, nama laki-laki yang tadi mencium Baekhyun segera duduk di bangkunya. Teman-temannya menepuk pundak Chanyeol heboh.
"Aku tidak menyangka kau akan mencium gadis nerd sepertinya."
Chanyeol menaikkan kakinya ke atas meja dan melipat kedua tangannya di depan dada. "Cih, aku tidak akan membagi pemuas nafsuku kepada kalian."
"Kalau aku jadi kau lebih baik aku membagikan pemuas nafsuku daripada memberikan sebuah ciuman pada gadis nerd."
"Ya, kau benar Jongin. Pemuas nafsu bisa kita cari lagi, bukan?"
"Dengar. Jangan membahas hal yang tidak penting, Kris." Chanyeol menatap lurus pada gadis yang telah ia cium pipinya. Gadis itu sama sekali tidak bergerak. Ia tetap memandang jendela dengan menopang dagunya. Chanyeol melirik tubuh gadis tersebut, sama sekali bukan tipenya. Dadanya yang datar, tidak ada lekuk tubuhnya. Chanyeol tidak yakin jika suatu hari gadis itu akan mendapatkan kekasih, lihat saja tubuhnya. Laki-laki tidak akan tergiur.
"Tapi kau menyukainya, bukan?" Akhirnya pemuda berkulit putih yang sedari tadi hanya diam sambil memainkan PSP miliknya berbicara, membuat Chanyeol menoleh ke samping melihat temannya yang membuat raut wajah tegang karena ia sedang memainkan permainan.
Chanyeol berdecak, "Coba saja kau cium dia."
Laki-laki tersebut membanting PSP-nya diatas meja, menatap ketiga sahabatnya yang sedang tersenyum menyeringai. "Kalian ingin sebuah taruhan? Jika aku berhasil menciumnya dengan wajah tersenyum maka kalian harus membagi satu pemuas nafsu kalian masing-masing kepadaku." Laki-laki itu bangkit dan berjalan menuju Baekhyun.
"Kau pasti akan mengatakan hal yang sama seperti Chanyeol, Sehun." Bisik Jongin membuat Kris yang mendengarkannya hanya mengangguk menyetujui ucapan Jongin.
Mereka bertiga melotot terkejut, pasalnya Sehun melahap bibir Baekhyun hingga menarik tengkuk Baekhyun. Baekhyun mendorong dada Sehun berusaha menjauhkan dirinya dan Sehun karena saat ini ia dan Sehun menjadi pusat perhatian. Sehun tersenyum disela-sela ciumannya, ia kembali melingkarkan kedua tangannya di tengkuk Baekhyun membuat ciuman mereka semakin dalam. Hanya ini yang bisa dilakukan Baekhyun agar Sehun melepaskannya, ia mencubit puting Sehun diluar kemejanya—tentu saja tidak ada yang melihat.
"Ahh," Sehun mendesah kecil dan segera melepaskan ciumannya dari Baekhyun.
Plak—sebuah tamparan kecil mendarat di pipi mulus Sehun. Setelah itu Baekhyun segera berlari keluar kelas meninggalkan Sehun yang terpaku diam sambil tersenyum kecil. Ia kemudian berjalan ke arah sahabatnya dengan tersenyum remeh meminta barang taruhannya.
Para penonton terkejut sekaligus kesal terhadap Baekhyun karena berani-beraninya ia menampar Sehun—sang idola sekolah. Tak jauh beda dari Jongin dan Kris ia tertawa terbahak bahak sambil menutup mulutnya. Ia tidak menyangka jika pesona Sehun ternyata ditolak oleh gadis nerd tidak tahu diri seperti Baekhyun. Entah kenapa melihat itu Chanyeol merasa kesal sekaligus senang karena gadis itu telah menampar Sehun.
"Sudah kubilang bukan? Aku bisa melakukanya sambil tersenyum bahkan aku mencium bibirnya." Sehun tersenyum bangga sambil mendudukkan dirinya di bangkunya. Jongin dan Kris yang mendengarnya berhenti tertawa, mereka bahkan lupa dengan taruhannya.
"Aku ingin…" Sehun terlihat berpikir, "Jessica…" Sehun menunjuk Kris, "Krystal..." Sehun menunjuk Jongin, "dan Nana…" Terakhir, Sehun menunjuk Chanyeol. Mereka terlihat mendesah karena pemuas nafsu mereka yang paling berharga akan dicicipi Sehun. Sehun tersenyum senang dan kembali memainkan permainannya yang sempat tertunda.
Disisi lain, Baekhyun menatap wajahnya di kamar mandi dengan tatapan kosong. "Kau jelek, Baekhyun. Aku baru tahu kalau dandananku seperti ini." Baekhyun menghela nafas pelan.
"Sehun brengsek. Beraninya dia melakukan seperti itu, bagaimana kalau terbongkar, hah?" Baekhyun bertanya kepada cerminannya. Baekhyun kembali menghela nafas, percuma ia berkata seperti itu disini. Siapapun tidak akan ada yang mendengarnya.
"Baiklah, aku akan menendang selangkangan Sehun sampai bengkak jika sampai di rumah." Baekhyun mengangguk mantap pada cerminannya. Ia akan mengingat rencananya ketika ia sampai rumah. Baekhyun merapikan pakaiannya dan berjalan keluar kamar mandi.
Ketika Baekhyun keluar dari kamar mandi, sebuah lengan kekar menarik Baekhyun hingga saat ini Baekhyun mengikuti langkah kaki yang menariknya dan kini berakhir di salah satu bilik kamar mandi pria. Baekhyun terkejut ketika tangan kekar yang menariknya itu adalah tangan Chanyeol, pemuda yang tadi mencium pipi Baekhyun.
Ia membuat Baekhyun terkurung dengan kedua sisi tangannya berada di samping kepala Baekhyun. Chanyeol menatap Baekhyun dalam.
"Ap-apa yang akan kau lakukan?" Baekhyun berpura-pura ketakutan padahal tubuhnya bereaksi luar biasa ingin disentuh ketika Chanyeol malah semakin mendekatkan dirinya mendekati tubuh hingga kali ini tidak ada jarak, dan tubuh Chanyeol sukses menempel di tubuh Baekhyun.
Chanyeol menyeringai menyeramkan melihat Baekhyun yang berkeringat karena ketakutan, padahal sebenarnya Baekhyun berkeringat karena tubuhnya ingin disentuh Chanyeol. Sial.
"Kalau dilihat-lihat semakin lama, kau ternyata cantik juga." Tangan besar Chanyeol membelai pipi halus Baekhyun membuat Baekhyun menahan sensasi nikmat. Tangan Chanyeol perlahan-lahan menurun hingga akhirnya sampai di payudara Baekhyun. Ibu jari Chanyeol mengelus payudara Baekhyun diluar kemejanya. Chanyeol mengerutkan dahinya bahwa ibu jarinya sama sekali tidak merasakan puting Baekhyun.
Baekhyun membuka matanya dan mengingat bahwa ia memakai kain panjang yang membelit dadanya untuk menutupi dadanya yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Dengan cepat Baekhyun menampar tangan (kotor) Chanyeol menjauh.
"Ja-jangan menyentuhku."
Dengan gerakan cepat Chanyeol menjilat bibir Baekhyun yang tertutup rapat karena Baekhyun tengah berpura pura meronta minta dilepaskan. Nafsu nya saat ini membuncak ketika ia mencium bibir tipis milik Baekhyun entah mengapa. Awalnya ia hanya penasaran bagaimana rasanya, karena melihat Sehun yang begitu bernafsu mencium bibir Baekhyun. Sementara Baekhyun, tubuhnya sudah mulai panas. Tangannya berkali kali sudah ingin memegang penis Chanyeol dibalik celananya. Tapi ia harus fokus, rahasianya tidak boleh terbongkar.
Satu tangannya ia gunakan membawa kedua tangan Baekhyun keatas dan terkunci, satu tangannya lagi mengelus paha Baekhyun di luar roknya. Ia menggigit bibir Baekhyun membuat Baekhyun membuka belahan bibirnya dan Chanyeol kembali melahap rongga dalam bibir Baekhyun.
Ia menjulurkan lidahnya dan mengabsen satu persatu gigi Baekhyun. Kemudian ia menarik lidah Baekhyun menggunakan lidahnya dan menjilati lidah tersebut. Lidah Chanyeol menuntun lidah Baekhyun agar masuk kedalam mulutnya dan Chanyeol menghisap lidah Baekhyun. Entah saliva siapa yang keluar dari bibir Chanyeol maupun bibir Baekhyun. Baekhyun juga malah ikut mengimbangi ciuman Chanyeol dan membawa tangannya melingkar di leher Chanyeol.
Chanyeol tersenyum disela sela ciumannya dengan Baekhyun. Tangan Baekhyun meremas rambut Chanyeol sensual. Sedangkan tangan Chanyeol merambat naik hingga akhirnya ia mengelus kewanitaan Baekhyun di luar celana dalamnya. Baekhyun membuka matanya terkejut, bodohnya ia malah menerima semua sentuhan Chanyeol.
Baekhyun menendang selangkangan Chanyeol membuat Chanyeol tersungkur menabrak pintu bilik kamar mandi dengan wajah kesakitan. Kesempatan itu Baekhyun gunakan untuk membuka pintu bilik dan segera meninggalkan Chanyeol yang tampak kesakitan.
"Brengsek! Tidak ada yang pernah menolak sentuhanku. Tapi kau, gadis tidak tahu diri, berani-beraninya kau mempermalukanku. Aku akan membalasmu."
o000o
Baekhyun menyenderkan badannya di salah satu halte. Ia sungguh lelah dengan hari ini, baru pertama kali masuk, ia sudah di bully, di lecehkan, dan lain-lain. Baekhyun membuang nafasnya kasar dan mengacak rambutnya sebal.
Tin!—sebuah klakson mobil mahal menyadarkan Baekhyun dari keterpurukannya di hari pertama sekolah. Baekhyun yang melihat mobil tersebut berhenti di depannya langsung saja menghampiri mobil tersebut dan menendang mobil itu kasar. Hingga akhirnya sang pemilik mobil membuka pintu mobilnya dan Baekhyun masuk ke dalam mobil tersebut dengan membanting pintu mobilnya.
Sang pengendara menghembuskan nafasnya kasar juga dan menjalankan mobilnya.
"Bagaimana hari pertama sekolah, nerd?" Ia terkekeh karena saat ini Baekhyun mendelik ke arahnya. Baekhyun membuka kacamata culunnya dan membuka ikatan rambut yang ia kepang. Ia mengibaskan rambutnya. Kali ini Baekhyun jauh lebih cantik dan menggoda dibandingkan penampilannya tadi.
"Yeah, kau tahu. Kurasa temanmu sangat bernafsu kepadaku." Baekhyun membuka kancing kemejanya perlahan-lahan hingga memperlihatkan kain yang melilit dadanya tersebut. Ia melepaskan kemejanya hingga saat ini Baekhyun hanya memakai kain yang melilit dadanya saja.
"Siapa yang kau maksud?" Sehun—pengedara mobil tersebut sesekali menatap ke arah tubuh Baekhyun yang terlihat menggiurkan. Lekuk tubuhnya bak model, perutnya yang halus dan juga warna kulit seputih susu dan mulus. Sehun meneguk ludahnya kasar.
"Orang yang mencium pipiku." Baekhyun kini membuka lilitan tersebut perlahan-lahan seolah tidak peduli bahwa nanti payudaranya akan terlihat di depan Sehun. Sehun sudah sangat menunggu pemandangan indah di sampingnya. Sesekali ia menengok ke arah Baekhyun apakah ia sudah selesai atau belum.
Payudara itu akhirnya terlihat. Payudara yang tidak besar namun tidak kecil. Payudara tersebut sangat pas. Semakin pas, ketika puting kecoklatan yang sudah tegak tersebut berada di dalam mulut Sehun. Sehun kembali meneguk ludahnya kasar. Ia tidak bisa fokus kalau saudara kembarnya menunjukkan payudaranya.
Ya, Kim Baekhyun dan Kim Sehun adalah saudara kembar.
Baekhyun bahkan tidak menyadari bahwa tangan saudara kembarnya perlahan-lahan menuju payudaranya. Sehun ingin meremas payudara tersebut.
"Baek."
Grep—Sehun memegang payudara Baekhyun. Baekhyun terkejut karena Sehun sudah meremas payudaranya sementara tangan satunya sibuk menyetir. Matanya tidak fokus, melihat jalanan sebentar kemudian melihat payudara Baekhyun yang tergantung indah.
"Kenapa tambah besar, Baek?"
Plak—tamparan kecil mengenai tangan Sehun membuat Sehun menjauhkan tangannya dari payudara Baekhyun. Baekhyun menggeleng pelan melihat tingkah mesum Sehun. Baekhyun menyeringai, ia mendapatkan sebuah ide untuk membalas perbuatan Sehun tadi.
"Sehunnie~" Baekhyun menghadap ke arah Sehun. Ia mengangkang dan mengangkat sedikit roknya hingga memperlihatkan pahanya yang mulus dan juga payudara Baekhyun yang begitu jelas dimata Sehun.
"Uhh, Sehunnie~" Baekhyun memejamkan matanya dan meremas pelan-pelan payudaranya. Ia mendongak karena remasannya begitu nikmat. Sehun menjepit penisnya yang sudah mengembung di celananya sendiri. Sesekali ia menghapus keringatnya yang terjatuh mengenai pelipisnya.
Baekhyun membuka selangkangannya kemudian menutup lagi, membukanya kemudian menutupnya lagi, tangannya juga tidak berhenti bergerak meremas payudaranya sendiri membuat Sehun tergoda. Sesekali ia mencubit putting tersebut di depan Sehun.
"Sehunnie, ayoo ahh hisap." Baekhyun sengaja menyodorkan payudaranya di depan Sehun kemudian meremasnya lagi di depan mata Baekhyun. Sehun mendorong wajahnya mendekati payudara Baekhyun karena ia ingin sekali menghisap payudara saudari kembarnya. Tapi Baekhyun segera membenturkan kepala Sehun mengenai jendela membuat Sehun memegang kepalanya kesakitan.
"Mesum." Baekhyun kembali dalam ekspresi sombongnya. Ia mengambil bra yang berada di tasnya dan memakainya. Sehun meremas stirnya dan memukul strnya kasar. Ia sangat kesal dengan Baekhyun karena selalu menggodanya di saat yang tidak tepat, membuat penisnya sangat sesak karena ingin meronta-ronta keluar.
"Siapa namanya?" Baekhyun sudah rapi kembali. Ia sudah memakai bra dan juga kemejanya. Sehun masih terdiam, ia tidak mau menjawab pertanyaan Baekhyun karena kesal.
"Ayolah Sehun, kenapa kau kesal?" Sehun tetap terdiam, ia masih meremas stirnya dengan pandangan lurus. "Baiklah. Baiklah. Nanti kau boleh menghisapnya." Akhirnya Baekhyun mengalah. Ia mengembungkan pipinya dan melipat tangannya di depan dada.
"Benarkah?" Tanya Sehun cepat dengan raut wajah mengerikan. Baekhyun menepuk jidat Sehun kasar.
"Kau mesum."
Ketahuilah, Sehun tidak pernah memasuki lubang Baekhyun. Ia mungkin pernah melakukan sex bersama Baekhyun tapi tidak sampai memasuki lubang Baekhyun. Karena Sehun tahu dimana posisinya, ia adalah saudara kembar Baekhyun. Itu artinya ia harus menjaga Baekhyun apapun yang terjadi. Tapi siapa yang tidak tergoda dengan Baekhyun?
"Namanya Park Chanyeol. Dia playboy tingkat akut, suka bergonta ganti pasangan, tidak mau kalah, lebih mesum dariku, egois, keras kepala, tapi entah kenapa para gadis di luar sana masih saja mengejar si idiot."
Baekhyun mengangguk paham, entah mengapa ia menjadi tertarik dengan sesosok pemuda yang melecehkannya tadi. "Kau berteman baik dengannya?"
"Ya, dia temanku sejak kelas satu sekolah menengah atas. Siapa yang menyuruhmu untuk pergi ke China, hah? Kau meninggalkan saudaramu begitu saja?" Sehun pura-pura marah karena Baekhyun meninggalkannya ke China mengikuti sang ibu. Sudah empat tahun lamanya Baekhyun tidak pernah bertemu dengan ayah dan saudaranya.
"Tidak penting berdekatan denganmu, bisa-bisa aku hamil anakmu Sehun. Maka dari itu carilah pacar!" Baekhyun memukul kepala Sehun keras membuat Sehun mengusap kepalanya. Terdapat terasa nyeri ketika Baekhyun memukul kepalanya.
"Bagaimana bisa aku mendapat pacar kalau bayang-bayang tubuhmu selalu saja berada di pikiranku."
Baekhyun tidak mendengar apa yang dikatakan Sehun karena ia sibuk memikirkan laki-laki yang baru saja menciumnya di kamar mandi khusus pria. Ia sedikit menyunggingkan senyumnya. Baekhyun ingin sedikit bermain-main dengan Chanyeol, ia ingin menggoda Chanyeol secara perlahan agar Chanyeol tersiksa karena ia sungguh membenci Baekhyun karena Baekhyun seorang nerd. Ia ingin melihatnya secara langsung bagaimana sang playboy jatuh hati kepada seorang nerd seperti Kim Baekhyun.
'Tunggu permainanku, Park Chanyeol'
.
.
.
To Be Continue.
a/n: sorry saya buat ff baru lagi xD bukan baru sih, ini udah ada di laptop lama banget cuma masih ragu-ragu buat nge-post. Ini udah tamat kok ffnya, dan ffnya cuma ada sampe 6 chapter. Saya lagi ga ada ide buat ff-ff yang dulu T_T akhirnya saya nge-post ff ini buat selingan. Maaf kalo misalnya banyak typo, namanya juga ini buatnya udah jaman dulu wkwk. ini mungkin semacam pengenalan aja, mungkin di chapter selanjutnya bakal menjawab pertanyaan/? oh ya nanti akan saya perbaiki di chapter-chapter kedepan wkwk.
mind to review?
