dreamer

characters © crypton, yamaha, other respective owners

happy reading!


.

.

.

'Aku ingin menjadi psikopat.'

Aku masih ingat jelas kalimat yang kutulis rapi dengan pena hitam saat itu. Usiaku tak lebih dari 12 tahun, tepatnya kelas enam sekolah dasar, dan selangkah lagi menuju tingkat yang lebih tinggi. Wali kelas menyodorkan tiap murid selembar kertas berisi data-data yang wajib diisi untuk buku tahunan sebelum kami lulus.

Identitas umum?

Hatsune Mikuo, lahir di Sapporo, 7 Juni 19xx.

Hobi?

Menyanyi dan membaca buku.

Pelajaran favorit dan yang paling tidak disukai beserta alasan?

Mata pelajaran favorit sudah pasti matematika karena aku terus mendapat nilai 100. Aku benci kelas olahraga, Luki pernah menendang bola ke wajahku waktu kelas 4.

Kesan dan pesan?

Selalu ranking satu sejak kelas satu. Keep calm and stay cool— Wah, sok Bahasa Inggris.

Cita-cita?

Aku ingin menjadi psikopat.

Kalimat itu kurangkai dengan bangga. Kukumpulkan pula dengan perasaan yang sama, seolah cita-cita yang patut dijunjung tinggi. Anak lain ingin menjadi dokter, pengusaha, polisi, chef, sedangkan aku...

Kenapa psikopat?

Simpel, karena keren.

Aku suka bagaimana seorang psikopat penuh misteri namun di sisi lain sangat tangguh dan tak kenal takut. Aku suka betapa jeniusnya psikopat, meski beberapa dapat bertingkah bodoh. Aku suka keahlian mereka membedah organ tubuh manusia tanpa harus mengambil pendidikan medis selama empat tahun. Aku suka cara kreatif mereka menyembunyikan hasil mutilasi korban di dalam kulkas.

Dari semua itu, aku paling suka kepribadian mereka yang bak peribahasa 'Air tenang menghanyutkan'. Mereka bebas, tak terikat aturan, dan dengan mudahnya memanipulasi situasi demi menghindar curiga.

Hati kecilku sangat ingin semua mengetahui dan memuji cita-citaku itu. Aku ingin teman-teman menganggapku keren seperti psikopat di film-film yang pernah kutonton, dimana aku mulai bermimpi menjadi salah satu dari mereka. Aku ingin orang tua dan guru bangga padaku.

Aku ingin mereka segan padaku.

Mereka harus tahu, Hatsune Mikuo bukanlah manusia biasa yang cuma bisa meraih ranking satu.

Akan kubuktikan suatu saat, mimpi itu pasti terwujud.

Sayangnya, pada pembagian buku tahunan di acara kelulusan sekolah dasar, aku kecewa dan tak bisa protes. Terpampang pada halaman sembilan belas bersama foto portrait ukuran 3x4…

Nama: Hatsune Mikuo.

Tempat/tanggal lahir: Sapporo, 7 Juni 19xx.

Hobi: Menyanyi dan membaca buku.

Pelajaran favorit: Sudah pasti matematika karena aku terus mendapat nilai 100.

Pelajaran yang tidak disukai: Olahraga, Luki pernah menendang bola ke wajahku waktu kelas 4.

Kesan dan pesan: Selalu ranking satu sejak kelas satu. Keep calm and stay cool.

Cita-cita: Aku ingin menjadi psikolog.

Ah, dasar editan. Padahal aku tidak main-main.

.

.

.


Halo, saya kembali dengan fic dadakan dan Mikuo yang jadi korban kali ini. Entah ide absurd seperti ini muncul dari mana. Semoga genrenya sesuai. Terima kasih bagi yang sudah membaca. Silakan tinggalkan kritik atau saran.

Salute,

R.


.

.

.

"Hei, Mikuo. Jadi mendaftar di Universitas Crypton?"

"Tidak, tuh. Jurusan pilihanku tidak ada di sana."

"Hah? Sayang sekali! Jangan sia-siakan kepintaranmu, Bodoh. Jurusan apa?"

"Iya, iya, Rin. Aku yang pintar ini ternyata sebodoh itu, ya. Jurusan psikopat."

"… Kau salah makan apa hari ini?"

"Haha, bercanda."

Ya, aku bercanda. Aku tidak perlu kuliah jurusan psikopat, lagian jurusan itu tidak pernah ada di universitas manapun, dan aku tidak perlu repot-repot mewujudkan mimpi kecilku dulu. Apa yang pernah kutulis saat itu tak pernah berarti.

Aku menertawakan diri sendiri dalam diam.

Sejak awal bukannya aku memang psikopat?


fin