Kehangatan di Antara Kemacetan

Disclaimer: Spiderman belongs to Marvel and Stan Lee.

Warning: FlashFiction, AU, dll.

Sumarry: Kehangatan bisa dilakukan dimana saja, meskipun di tengah kemacetan sekalipun karena itulah kehangatan, bebas dan fleksibel. Special for: #FlashFicFest.

...

Suara klakson mobil ramai berbunyi di tempat itu. Ratusan bahkan ribuan kendaraan bermesin tampak berbaris di jalanan itu dengan barisan yang sangat panjang. Ya, suasana di jalanan ini adalah suasana kemacetan di kota dengan ciri khas Patung Liberty itu.

"Aduh, tumben sekali ya New York semacet ini. Kenapa ya?" ujar seseorang di dalam salah satu mobil-mobil yang berjejer disana.

"Namanya juga kota besar, Gwen. Macet pasti terjadi kapanpun dan di manapun," jawab Peter yang tengah duduk di kursi pengemudi. Peter sesekali terkekeh kecil saat melihat kekasihnya yang cemberut karena kesal dengan suasana kemacetan disana yang teramat bising.

"Tapi, keadaan macet seperti ini membuatku kesal, Peter," keluh Gwen sambil menatap Peter dengan bibir yang mengerucut.

Mendengar keluhan Gwen, Peter hanya bisa menghela nafas. Astaga, gadisnya yang satu ini memang benar-benar manja namun, Peter tetap menyukai gadis itu.

"Kalu lucu saat cemberut seperti itu, Gwen. Sangat lucu," goda Peter sambil tersenyum ke arah kekasihnya di samping dirinya.

"Aku? Lucu? Jangan mengada-ngada, Peter. Mana mungkin orang yang lagi kesel dibilang lucu," jawab Gwen atas godaan Peter dengan sedikit rengekan.

"Ada, kok orang yang lagi kesel tapi dia lucu, mau tahu siapa orangnya? Orangnya itu kamu," kembali Peter menggoda Gwen sambil mencubit pipi Gwen yang tembam.

Sedangkan Gwen yang kesal dengan godaal Peter, hanya mengerucutkan bibirnya seraya mencubit lengan Peter dengan perasaan gemas. Seusai Peter menggoda Gwen, kedua insan itu pun menyandarkan dirinya di kursi jok mobil seraya memandang ke depan, ke arah mobil yang tengah ber-antre panjang.

"Gwen."

"Ya."

"Macet itu membosankan juga ya."

Mendengar ucapan Peter, dahi Gwen mengernyit. Ya, ia benar-benar bingung dengan apa yang dikatakan Peter.

"Maksudmu?" tanya Gwen yang lambat mengerti dengan ucapan Peter.

"Iya, macet itu membosankan. Tapi, kalau bersama Gwen Stacy yang cantik, bosannya jadi hilang."

Lagi-lagi Peter kembali menggoda Gwen dengan seulas senyum jahil di bibirnya.

"Peterr... Jangan menggodaku terus," rengek Gwen yang merasa gemas karena Peter kembali menggodanya.

Sedangkan Peter, dirinya hanya tertawa melihat Gwen yang kesal karena godaannya. Ya, kehangatan dan kemesraan tetap ada di tengah kemacetan meski tidak ada ciuman maupun sentuhan vulgar, semua tetap terasa hangat. Inilah mungkin yang disebut orang kehangatan di antara kemacetan.

-TAMAT-

...

A/N: Terima kasih sudah membaca, karena ini flashfiction jadi maaf ya kalau kependekan ehehe. Pertama kali juga ini nulis di fandom spiderman.