Title › Artist.

Cast › Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Lee Hyukjae, Lee Donghae and Other Cast

Genre › Romance and ... *dunno*

Rating › Teenager and NC (No Comment) #plak

Length › Series

Disclaimer › God, Themselves, They Parent's, SMEnt, ELF, And Their Couple(?). But this Fanfic is Belongs to me.

Warning › This is Yaoi Fic. OOC. EYD yang tak sesuai. Typo(s), Alur yang kurang di mengerti dll. Please Close This Window if you don't like it.

Hope You'll Like It~^^

―――――――――――――――――――――――――――

First meet with him.

―――――――――――――――――――――――――――

Sungmin P.O.V

"Dan sekarang adalah penampilan spektakuler seorang pemuda yang tampan dan berbakat. Oh, Kuyakin kalian sangat mengenalnya. Mari kita sambut, CHO KYUHYUN!" kata sang MC.

KYAAAAAA~!

Aku menutup telinga ku rapat-rapat. Ughh, aku sangat benci hal ini. Ini semua karena ulah si Hyukjae itu! Oh Tuhan. Aku benar-benar ingin mencekiknya! Oh ya, ngomong-ngomong soal Hyukjae a.k.a Eunhyuk, dia pasti sedang menuju ketempat ini. Aku tidak bisa menelfonnya. Oh merepotkan saja!

Aku sebenarnya ingin menunggu diluar saja. Namun, entah mengapa aku bisa berada disini. Penjaga pintunya pun mengatakan kalau sekali keluar, tidak bisa masuk lagi. Alasannya, karena jika pintu itu terbuka, akan sangat mengganggu masyarakat yang lewat. Cafe macam apa ini? Sejak kapan ada Cafe yang mempunyai aturan seperti itu? Oh tolong lah! Masa sih aku harus berada di tengah-tengah para yeoja yang sedang histeris ini? Tahu begini, aku tidak akan mau pergi ketempat semacam ini. Membuang waktuku saja.

Aku melirik ke segala sudut ruangan Cafe ini. Cafenya lumayan elit. Tapi entah kenapa aku malah menganggap tempat ini sama sekali tidak ada elit-elitnya sedikitpun karena suara histeris yang masih saja bergema. Kalian ingin tahu apa yang mereka histeriskan sedari tadi? Tentu saja karena seseorang namja diatas panggung yang sedang menyambungkan gitarnya dengan kabel-kabel yang saling berkaitan satu sama lain. Kenapa sih para yeoja ini histeris melihat namja yang hanya menyambungkan kabel itu? Hey! Itu bahkan tidak ada istimewanya dimataku.

"Sungmin-ahhhh!"

Ku alihkan mataku ke arah pintu masuk. Oh rupanya orang yang sangat ku 'rindu' kan, kini datang juga. Eunhyuk. Yah... Dia Lee Hyukjae, kini sedang berlari sambil tersenyum lebar. Oh! Rasanya, ingin sekali kulemparkan sesuatu ke mukanya yang imut itu.

"Sungmin-ah, Hosh hosh... Maaf kan aku karena terlambat. Jalan di kota Seoul akhir-akhir ini macet. Tampaknya penduduk di kota ini mulai bertambah. Aku sampai-sampai kebosanan di mobil." katanya sambil mengatur nafasnya yang masih memburu. Sesekali ia tersenyum. Ah aniya! Dia malah memasang cengiran di mukanya.

Aku masih tak bergeming. Aku kini hanya mampu menatap matanya dengan pandangan membunuh.

"Sungmin-ah? G.. Gwencahanayo? Em, bisakah kau hentikan tatapan itu? Kau membuatku takut. Hehehe" kata Eunhyuk sambil menggaruk kepalanya malu-malu.

"Huh?! Macet? Hyukie-ya, sekedar informasi untukmu. Aku kesini menggunakan taksi. Dan kau bahkan mengatakan akan duluan sampai karena kau naik mobil pribadimu. Nyatanya? Ah! Dan jangan lupakan apa yang kau katakan di telfon tadi Eunhyuk sayang" kata Sungmin tajam.

Glekk!

Eunhyuk menelan ludahnya sendiri. Tentu saja dia ingat.

Flashback On :

Author P.O.V

Cklek!

Seorang namja tampak mencari sesuatu di lemari yang tadi dibukanya. Matanya bergerak memperhatikan deretan baju yang terlipat rapi. Sangat rapi malah. Dia sepertinya mencari sesuatu. Dia pun mulai mengeluarkan satu persatu bajunya dengan perlahan. Dia melirik jam yang ada di atas lemarinya. Jam 7.30 malam. Dia menghela nafasnya perlahan.

"Aku terlambat 15 menit. Semoga anak itu bisa memaafkanku." Dia melirik ke arah lemarinya.

Tampaknya mengeluarkan baju dengan perlahan itu membuang waktunya. Setidaknya itu yang ada dipikirannya. Ia pun mulai membongkar satu persatu bajunya dengan cepat dan melemparkannya ke tempat tidurnya. Segala macam baju di dan celana dikeluarkannya. Kini segala macam pakaian dapat kau temukan di atas ranjangnya.

20 menit kemudian..

"ARGHH!" Namja itu menggeram di depan lemarinya sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"Oh! ini semua ulah Eunhyuk. Dia bahkan tidak mengatakan kalau dia telah pulang dari Italy. Dan sekarang, aku bahkan belum mempersiapkan diri sama sekali. Baju apa yang harus kupakai?" tanya seorang namja Aegyo yang kita ketahui sebagai Sungmin itu. Entahlah dia bertanya pada siapa. Dia pusing memilih bajunya sendiri. Well― Sebenarnya dia punya banyak baju bagus. Tapi akhir-akhir ini, dia sering keluar rumah (otomatis baju yang biasanya dia pake buat jalan-jalan itu kotor semua). Dan parahnya lagi, dia lupa membawa baju-baju itu ke Laundry. Oh sungguh! Dia ingin sekali menjedotkan kepalanya di dinding.

Drett drett.

Suara getaran Handphone Sungmin berhasil membuyarkan segala lamunannya. Sungmin yang masih menggunakan bathrobe berwarna pink itu berjalan mendekati meja dekat tempat tidurnya. My Hyukkie chagi. Ya, Itu nama yang tertera di layar Handphonenya.

"Yoboseyo?" Sungmin mengangkat telfonnya malas.

"Ah! Sungmin-ah, karena sepertinya kau tidak sempat mempersiapkan keperluan mu. Jadi aku―"

"TENTU SAJA. KAU TAHU? AKU BAHKAN BELUM MEMBELI BAJU. BAJU KU KOTOR. DAN KARENA ITU AKU HAR―" Ocehan Sungmin yang sedang emosi itu terpotong oleh suara Eunhyuk yang ikut-ikutan emosi.

"Ya Lee Sungmin! Masalahmu itu mana kutahu! Sudahlah, Untung saja aku sempat membelikanmu baju. Pokoknya kau harus menemaniku! Aku kan baru pulang Min-ah. Yayaya? Temani aku ya? Kau takkan tega sama sahabatmu sendiri?" kata Eunhyuk sambil memelas.

"Hm. Dimana kau letakkan bajunya?" Kata Sungmin malas.

"Aku meletakkannya di samping Sofa mu." kata Eunhyuk.

"Mian. Aku terlambat. Seharusnya kita bertemu pada jam 07.15." ujar Sungmin agak sedikit menyesal

"Oh Min-ah! Kau memang sahabat yang paling pengertian. Gwenchana. Aku juga belum sampai." Ini yang Eunhyuk sukai dari Sungmin. Semarah apapun Sungmin, dia akan selalu minta maaf jika itu salahnya. Yah, walaupun dia terkadang kurang peka letak kesalahannya dimana.

"Kukira kau sudah sampai. Kau takkan terlambat kan? Aku paling malas jika menunggu."

"Oh tentu tidak. Kan aku sudah bilang aku belum sampai. Itu berarti aku sudah dalam perjalanan." kata Eunhyuk.

"Dalam perjalanan? Baguslah kalau begitu. Kalau kau bohong, kau harus membelikanku Wine sebanyak-banyaknya." kata Sungmin mengancam.

"Hyukkie-mu ini tidak akan mengecewakanmu." kata Eunhyuk. Ada nada senang yang terdengar dari suaranya.

"Hmm. Kututup dulu." kata Sungmin datar.

Flashback Off.

Author P.O.V

Kini Eunhyuk hanya bisa menggaruk belakang kepalanya.

"Mianhae. Jeongmal mianhae. Hehe. Aku bahkan lupa membawa Handphoneku. Itu sebabnya aku tidak bisa menghubungimu."

"Oh ya? Jangan bilang kau pergi mengunjungi pacar laknat mu itu? Benarkan?" tanya Sungmin.

"Hah pacar yang mana? Aku tidak punya pacar Min-ah" kata Eunhyuk polos.

"Terus, Lee Donghae itu siapa eoh? Appa mu?! Hyukkie-ya, jangan mencoba untuk menyembunyikan sesuatu di belakangku Eunhyukkie sayang." kata Sungmin.

"a..ah.. Lee Donghae.. Eng, Kau tau darimana aku pacaran dengan namja itu?" tanya Eunhyuk

"Tidak penting kutahu darimana. Kau bahkan sudah pacaran dengannya sebelum ke Italy kan? Kau bilang, kau ke Italy untuk liburan. Nyatanya, kau ke Italy untuk kencan sepuasnya bersama Donghae itu kan? Jangan-jangan, kau sebenarnya bukan terjebak di kemacetan, tapi kau malah mengunjungi namjachingumu itu kan? Heng.. Kudengar dia juga sedang ada di Korea sekarang." kata Sungmin menebak-nebak sambil memasang pose berfikir.

"Em.. A... Aku tampaknya tidak perlu menyembunyikan sesuatu darimu Min-ah. Hehe" kata Eunhyuk polos.

Sungmin langsung terperangah mendengar jawaban polos yang berasal dari bibir seksi Eunhyuk. Ternyata tebakan asalnya itu benar. Dan yang membuatnya kesal adalah sikap Eunhyuk yang polos seperti tak menyadari kalau Sungmin berdiri sedari tadi. Dan jangan lupakan telinganya seakan mau pecah mendengar suara histeris yang masih saja terdengar. Bahkan lebih keras dari yang tadi.

"Aku tak peduli. Sekarang, tepati janjimu. Aku kehabisan Wine. Aku mau wine special yang ada di Cafe ini. Aku mau yang mahal dan banyak. Janji adalah hutang Hyukkie-ya." kata Sungmin santai.

"Aku tahu. Baiklah, ayo kita cari tempat dulu. Tampaknya lain waktu, aku tak ingin terlambat lagi." kata Eunhyuk sambil menggandeng tangan Sungmin.

―――――――――――――――――――――――――――

Mungkin, jika orang yang tidak mengetahui hubungan kedua namja ini, pasti akan mengira dua orang ini berpacaran. Sungmin dan Eunhyuk adalah sahabat sedari mereka masih kecil. Kepribadian Eunhyuk yang ramah, seolah melengkapi kepribadian Sungmin yang terkenal dingin itu. Kini 2 namja tersebut sedang terlihat duduk di salah satu meja.

"Hyukkie-ya, aku mau 'minum' dirumah saja. Akan sangat lucu jika aku mabok ditempat seperti ini." kata Sungmin.

"Arra. Kau mau minum Orange Juice Mix disini? Kudengar, Cafe ini sangat terkenal dengan minuman yang satu itu. Kau ingin pesan? Nanti setelahnya kita bisa membeli Wine buat pulang sebentar." tanya Eunhyuk yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Sungmin.

"Berikan 2 Orange Juice Mix dan tiramisu." pesan Eunhyuk ke seorang waiter. Waiter itu mencatat pesanan Eunhyuk dengan catatan yang dibawanya dan berjalan pergi. Sungmin melihat sekeliling Cafe itu. Matanya berhenti melihat seseorang namja yang tadi dielu-elukan kini bernyanyi sambil bergitar.

"Hyuk, siapa namja yang menyanyi itu?" tanya Sungmin sambil menunjuk ke seorang namja diatas panggung.

"Oh itu. Dia Cho Kyuhyun. Dia adalah salah satu idola di Cafe ini. Dia juga anak seorang pengusaha Gamers." jelas Eunhyuk.

"Eh? Pengusaha? Dia Anak seorang pengusaha Gamers? Tapi mengapa dia bisa ada ditempat semacam ini?" tanya Sungmin heran. Well― sebenarnya dia sudah sering mendengar 'Perusahaan Gamers' itu. Hanya saja dia kurang tau perusahaan itu mengolah apa. Toh, itu bukan urusannya.

"Entahlah. Banyak yang mengatakan bahwa dia ingin sekali menjadi artis." kata Eunhyuk menyandarkan badannya di kursi.

"Kenapa dia tidak menjadi artis saja? Sepertinya dia tidak buruk juga." kata Sungmin. Sungmin sesekali melihat kearah panggung.

"Dia tidak ingin capek. Kau tahu sendiri seperti apa pekerjaan artis itu. Dia ingin jadi artis yang tidak mempunyai pekerjaan banyak namun tetap populer."

Sungmin hanya bisa terperangah. Apa lagi ini? Dia sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiran si Cho Cho itu. Mana ada artis tanpa kerja keras? Makan gaji buta dong XD

"Eh?! Mana bisa kayak begitu? Sekalipun dia tidak punya banyak pekerjaan, otomatis dia tidak pasti tidak akan populer. Kalau semua orang seperti si Cho itu, bisa kupastikan semua orang ingin jadi artis. Dan juga, permainan gitarnya bahkan masih hancur. Bahkan aku lebih baik daripada Cho itu." sindir Sungmin.

'Pasti dia anak manja. Dasar!' satu kesimpulan tercatat di otak Sungmin. Entahlah. Dia sangat yakin bisa memastikan hal ini.

Eunhyuk hanya bisa tertawa mendengar ocehan Sungmin. Eunhyuk tahu Sungmin juga ingin jadi artis. Eh? Tentu saja. Impian sejak kecil sahabatnya ini adalah menjadi artis. Akan tetapi, sahabatnya ini selalu saja ditolak. Kenapa? Sungmin selalu bernyanyi tanpa perasaan. Dia seakan berbicara saat bernyanyi. Itulah kelemahan Sungmin. Sungmin tidak dapat menyalurkan perasaannya di baris-baris lagu apapun. Well― menurut Eunhyuk, suara Sungmin itu merdu. Namun, apa gunanya bernyanyi tanpa perasaan? Seperti sup tanpa garam saja―Itu yang didengarnya tentang pepatah atau peribahasa orang sekitar―.

―――――――――――――――――――――――――――

"2 Orange Juice Mix dan tiramisu telah tersedia. Selamat menikmati." Waiter Cafe itu menaruh makanan diatas meja Eunhyuk dan Sungmin.

Eunhyuk dan Sungmin mulai mencicipi hidangan dihadapan mereka. Keduanya makan dalam damai sambil sesekali berbicara. Bahkan nama Lee Donghae pun tak luput dari tema pembicaraan 2 namja ini. Namun kedamaian itu terhancurkan begitu saja saat mereka mendengar suara teriakan para yeoja-yeoja yang disertai dengan tepuk tangan.

"Oh Cho Kyuhyun adalah anak yang romantis. Dia sangat romantis bukan? Dia bahkan memberikan sebuah bunga untuk seorang penonton. Oh so sweet." kata MC.

"Apakah kalian ingin diberikan bunga oleh Kyuhyun?" tanya MC.

"NE!" teriak yeoja-yeoja itu.

"Apakah kalian masih ingin melihat pertunjukkan Kyuhyun? You want it or not?" MC itu bertanya sekali lagi.

"YEAHH! WE WANT IT! WE WANT IT!"

"Kalau begitu ayo kita panggil nama Cho Kyuhyun. Cho Kyuhyun! Please sing to us again." kata Sang MC semangat. Tampaknya MC yeoja ini termasuk fans Cho Kyuhyun itu.

"CHO KYUHYUN! CHO KYUHYUN! CHO KYUHYUN! CHO KYUHYUN! CHO KYUHYUN!" teriakan para yeoja menggema di seluruh sudut ruangan. Hal ini membuat seluruh orang yang berada di Cafe itu mengalihkan pandangan mereka ke panggung. Tak terkecuali Sungmin dan Eunhyuk.

"CHO KYUHYUN! CHO KYU― KYAAAAA~!"

Kini terlihatlah seorang pemuda dari balik tirai. Cho Kyuhyun. Dia maju sambil menenteng gitarnya dan segera duduk dikursi yang disediakan. Tak lupa juga Kyuhyun menunjukan senyum termanisnya.

"KYAAAA~! KYUUU~" teriakan penonton makin keras saat si Kyuhyun itu menunjukan senyumnya.

"CHO KYUHYUN OPPA NEOMU KYEOPTA!"

"KYUHYUN OPPA, KAU SANGAT GANTENG HARI INI."

"CHO KYUHYUN, PLEASE MARRY ME!"

Teriakan-teriakan penonton kembali bergema. Sungmin memutar bola matanya malas. Dia kembali menyantap tiramisunya.

"Wow! Tampaknya Cho Kyuhyun itu sangat populer. Dia bahkan bisa saja mengalahkan kepopuleran artis jaman sekarang." kata Eunhyuk tanpa mengalihkan pandangannya dari namja bernama Cho Kyuhyun itu. Dia nampak terkagum-kagum dengan namja diatas panggung itu. Sesekali Eunhyuk berdecak kagum.

'Huh?! Dia bahkan tidak ada istimewanya menurutku. Kecuali wajahnya yang tampan dan suaranya yang merdu.' kata Sungmin dalam hati.

'Eh? Kau mengatakan apa Lee Sungmin?! Tampan dan bersuara merdu? Oh tampaknya kau mulai keracunan yeoja-yeoja ini.' Sungmin menggelengkan kepala.

"Ya Lee Hyukjae! Jika kau tidak makan tiramisunya, aku akan makan makanan ini. Aku lapar." kata Sungmin ketus. Namun Eunhyuk masih saja melihat kearah Cho Kyuhyun itu seolah tidak mendengarkan sahabatnya. Sungmin menghela napas perlahan sambil mengambil tiramisu Eunhyuk dan memakannya dengan kesal.

―――――――――――――――――――――――――――

Prok Prok Prok!

Gema tepuk tangan mengakhiri penampilan namja bermarga Cho itu. Cho Kyuhyun mengakhiri penampilannya dengan membungkukkan badannya.

"Wow. Si Cho it-" perkataan Eunhyuk terpotong melihat piring di depannya yang kosong. Mata Eunhyuk membulat sempurna. Kini matanya memincing kesal dan melihat kearah sahabatnya yang kini sedang asyik menyeruput minumannya dengan santai seolah tidak peduli dengan sahabatnya yang tengah menahan dirinya untuk tidak membuang pemuda aegyo didepannya ini.

"Ada apa kau menatapku begitu? Kau terpesona denganku Hyukkie-ya? Sorry, tapi aku sangat tidak tertarik padamu." kata Sungmin santai. Hal ini membuat Eunhyuk menghela nafasnya perlahan sambil mengatur nafasnya dan―

"LEE SUNGMIN PABO-YA! KAU MAKAN SEMUA TIRAMISU KU HEH?! AKU BELUM MAKAN. DASAR KELINCI! " teriak Eunhyuk emosi.

Dan oh tidak― Seluruh mata kini terarah di meja Eunhyuk dan Sungmin. Tak terkecuali seorang namja yang tadinya sedang turun dari panggung. Sambil menenteng tas gitarnya. Cho Kyuhyun tentu saja.

"Aku sudah memintanya tadi. Siapa suruh kau hanya melihat tanpa kedip kepanggung itu? Kau bahkan mengacuhkan sahabatmu demi namja bodoh di atas panggung itu. Jadi kesimpulannya, itu sama sekali bukan salahku." kata Sungmin tenang.

Oh demi apapun! Eunhyuk akan sangat rela jika ditendang kemana saja. Perkataan Sungmin sukses mendapatkan 'perhatian' dari fans-fans Cho Kyuhyun. Cho Kyuhyun? Tentu saja namja Cho itu hanya bisa membulatkan matanya sempurna. Dia sangat terkejut mendengar perkataan namja kelinci itu. Tidak. Dia tidak marah. Sedikit tersinggung memang. Akan tetapi, kepeduliannya pada nasib namja imut itu sangat besar. Dia hanya berharap namja kelinci itu tidak diserang oleh fans-fansnya.

"MWO?! DASAR NAMJA TAK TAHU DIRI!"

"APAAN KAU MENGATAKAN OPPA KYU KAYAK BEGITU?"

"MEMANGNYA KAU SUDAH SEMPURNA?!"

Sungmin membulatkan matanya sempurna. Perkataan fans-fans Kyuhyun tadi membuat kadar kemarahan Sungmin bertambah.

"Aku tidak sempurna. Sangat tidak sempurna. Tapi Cho Kyuhyun itu..." kata Sungmin sambil menunjuk Kyuhyun dengan jari telunjuknya. Dan melanjutkan,

"Cho Kyuhyun itu... Bahkan dia tidak lebih baik dari pada diriku." kata Sungmin santai.

Kyuhyun hanya bisa terkaget-kaget mendengar perkataan Sungmin. Sedangkan Eunhyuk? Eunhyuk hanya bisa menepuk jidatnya. Eunhyuk akan sangat berterima kasih jika ada orang yang akan menyelamatkannya dari samping sahabatnya yang bermulut tajam ini. Cho Kyuhyun langsung menghampiri meja Sungmin dan Eunhyuk. Kyuhyun langsung saja berbicara sebelum semuanya terlambat.

"A.. Ahh.. Begini.. Mu.. Mungkin saja Lee Sungmin ini ingin mengatakan sesuatu. A.. Ah! Sungmin ini teman masa kecil ku." Kyuhyun merangkul Sungmin dan membawanya menjauh dari kerumunan.

Entahlah apa di pikiran Kyuhyun saat ini. Kyuhyun seharusnya marah mendengar dirinya dijelek-jelekan seperti itu. Namun, anehnya dia malah menolong namja yang sedang memberontak di rangkulannya ini. Ini bukan waktunya memikirkan itu. Yang ada dipikirannya adalah menyelamatkan namja yang diketahuinya sebagai Lee Sungmin ini dari serbuan fansnya. Namun, baru saja ia akan membuka pintu Cafe, suara seorang fansnya sukses menghentikan langkah kaki Kyuhyun.

"TAPI OPPA TIDAK PUNYA TEMAN BERNAMA SUNGMIN! JANGAN-JANGAN, NAMJA DI SAMPING KYU OPPA ITU ORANG GANJEN YANG SENGAJA MENDEKATI OPPA LAGI?! DASAR TAK TAHU DIRI!"

Oh. Nampaknya ini diluar rencana Kyuhyun. Dia tidak tau kalau dia sudah sepopuler ini. Hey! Dia tidak narsis ―setidaknya dia berpikiran seperti itu―. Tapi kalau dia tidak populer, kenapa pula fans-fansnya mencari tahu segala hal tentang Kyuhyun? Bahkan mereka tahu Kyuhyun tak punya teman bernama Lee Sungmin.

"MWO?! YA YEOJA CENTIL! SI CHO SIALAN INI YANG MERANGKUL KU! LAGI PULA AKU TIDAK PUNYA KETERTARIKAN SAMA SEKALI DENGAN NAMJA PABO SEPERTI CHO KYUHYUN INI!" teriak Sungmin emosi.

Eunhyuk dan Kyuhyun hanya bisa berdoa agar Sungmin tidak diserang para yeoja ini. Namun, tampaknya Tuhan belum sepihak dengan Kyuhyun dan Eunhyuk. Lihat saja sekarang. Sungmin mulai diserang para fans Kyuhyun. Karena saling dorong, Eunhyuk dan Kyuhyun terseret keluar dari kerumunan itu.

Bugh! Prang! Crakkk! (?)

"YAYAYA! BAJUKU! YA! YEOJA! INI MASIH BARU TAHU!" teriak Sungmin. Bajunya masih baru namun lihatlah sekarang. Bajunya telah kotor dan basah terkena minumannya sendiri. Dan jangan lupakan kerahnya yang terobek. Fans Kyuhyun menumpahkan Jus dan merobek baju Sungmin. Sungmin hanya bisa berdoa agar Eunhyuk tidak memarahinya.

Sret!

"YA YEOJA! RAMBUTKU ARGHH!" teriak Sungmin kesakitan. Rambutnya berwarna hitam legam mulai dijambak oleh fans Kyuhyun.

"YA YEOJA SIALAN! LEPASKAN TANGAN KALIAN ATAU AKU TIDAK AKAN SEGAN-SEGAN MEMUKUL KALIAN!" teriak Sungmin sambil mencoba melepaskan jambakan fans-fans gila itu.

"SILAHKAN SAJA KALAU BISA! DASAR BANCI! MUKUL YEOJA! IH" kata fans Kyuhyun sambil memukul kepala Sungmin.

"YA! APPO AISH!" Sungmin sungguh kesakitan kali ini. Demi apapun ini sakit sekali. Rambutnya dijambak sangat kuat. Sungmin tidak mungkin mengeluarkan beladiri disini. Hey! Sungmin tidak mungkin melakukan hal itu. Sungmin hanya bisa terduduk sambil melindungi badannya.

Kyuhyun yang melihat itu, langsung cepat-cepat mendorong masuk tubuhnya. Dia sungguh tak percaya malam ini ia harus melakukan hal ini. Sekedar informasi, Cho Kyuhyun itu tipe orang yang tidak peduli sekitarnya. Bahkan, ini bukan pertama kalinya seseorang diserang oleh fansnya. Kyuhyun hanya bisa diam saja jika orang lain diserang fansnya. Tapi entah kenapa, dia merasa kasihan melihat pemuda aegyo yang jadi korban keganasan fansnya.

Sungmin tidak tahan lagi. Dia bisa mati jika begini. Dia tampaknya harus mengeluarkan beladirinya. Hey! Ini sudah keterlaluan kau tahu? Sungmin segera berdiri. Di pikirannya cuma satu. Tonjok saja yeoja-yeoja sialan ini. Mereka tidak akan mati jika ditonjok. Sungmin menutup matanya dan mengepalkan tangannya. Dan sekarang!

Bugh!

"ARGHHHH APPO!"

Hening.

Sungmin membuka matanya saat mendengar suara kesakitan seseorang. Lagipula, para yeoja itu sudah berhenti.

Sungmin membuka matanya. Dia heran melihat fans-fans Kyuhyun yang melemparkan pandangan membunuh ke arahnya.

"HIKS.. APPO LEE SUNGMIN!"

Suara serak dan kesakitan seseorang yang disertai suara tangisan itu membuat Sungmin menundukkan kepalanya. Sungmin membulatkan matanya.

'Apa yang dilakukan Si Cho itu disitu? Jangan bilang dia...' Sungmin tidak mampu melanjutkannya.

Glek!

'Oh tidak! Ini akan dimulai lagi!' kata Sungmin dalam hati sambil menelan ludahnya.

"NAMJA PENDEK! KAU MENYAKITI KYU OPPA! RASAKAN INI!"

CTAK! BUGH! SRET! TAKK!

"YAYAYA! INI KYUHYUN OPPA! OPPA KALIAN CHO KYUHYUN! BERHENTI MEMUKULKU! YA! AKU BUKAN LEE SUNGMIN! ARGHH HENTIKAN! YA! BAJUKU! ARGH TANGANKU! AAAAHHH" ternyata Kyuhyun yang sedang duduk itu ikutan jadi korban keganasan fansnya sendiri. Tangannya bahkan diinjak oleh fansnya sendiri.

"YA SIALAN! APPO AISHH! YA! INI SAKIT SEKALI!" Sungmin seperti akan mati jika begini.

"APPO!" teriak KyuMin kesakitan.

TBC/END?

(a/n : One word. GAJE. Kyakakaka XD

FF ini dalam rangka coba-coba. Ini pertama kalinya saya memberanikan diri mempost FF XD

Kalau ada yang review/koment, yaa syukur dah. Kalau ga ada yang review/koment, yaa syukurin dah lu -_-a

Biarpun ga ada yang baca, saya tetap bersyukur. Setidaknya saya udah ada keberanian buat post FF macam beginian~)

Mind to review/koment? ^^~