Author Note:
AKHIRNYAA~ setelah seminggu liburan di Bali bisa ngepublis fic baru..
Readers: FICMU YANG LAST LETTER ITU GIMANA, HAH? death glare author
Ehehe... jangan marah dulu. Itu pasti di apdet. Cuma sekarang lagi nyari inspirasi trus kebetulan waktu lagi nyari inspirasi gak sengaja author nonton film (kalo gak salah judulnya) "Just My Luck" film tahun 90an. Setelah author pikir-pikir kayaknya bisa juga disulap jadi fanfic dengan pairing SasuSaku X)
Ini baru prolog, keseharian karakternya, cerita sebenarnya baru dimulai chapter depan.
Oh ya, di fict ini tidak ada maksud untuk mem-mary sue kan chara ataupun membash.
Itu cuma keberuntungan oke? ^^
Jaa, daripada dengerin ocehan author gaje ini mending langsung ke ceritanya. Happy reading minnasan..
That's My Luck!
.
Rate: T
.
Genre: Romance, Drama
.
Disclaimer: I do NOT own anything. Naruto belongs to Masashi Kishimoto.
.
Warning: GAJE, ABAL, TYPO, ALUR CEPET, LEBAY, ANEH, OOC TINGKAT TINGGI!
DONT LIKE? DONT READ!
.
Sakura adalah gadis yang serba beruntung. Mulai dari kecantikan hingga pekerjaannya. Namun, semua itu menjadi terbalik saat ia mencium Sasuke, seorang gelandangan yang memiliki hidup serba sial! Hidup Sakura yang tadinya serba sempurna menjadi serba sial, sedangkan Sasuke yang hidupnya serba sial menjadi serba beruntung! Sebenarnya apa yang terjadi? Akankah Sakura mendapatkan keberuntungannya kembali?
.
.
.
Pagi itu sangat cerah. Awan-awan yang menghiasi langit membuat suasana pagi di Konoha semakin indah, tak terkecuali gadis berambut pink yang tengah terlelap ditempat tidurnya. Sinar matahari pagi yang menembus jendela kamarnya membuat matanya yang berwarna emerald terbuka. Gadis itu segera bangun lalu merapikan tempat tidurnya. Setelah itu, ia berkaca dicermin.
'Hari ini aku harus tampil cantik." batinnya seraya bersiap-siap mandi.
Beberapa menit kemudian, ia keluar dari kamar mandi mengenakan blazer biru, celana panjang hitam, tak lupa dengan name tag yang terpasang rapi di blazernya bertuliskan "Sakura Haruno".
Setelah menyantap sarapannya, tanpa buang waktu lagi, sebuah mobil bermerek Yaris berwarna biru dinaikinya ke kantor. Disepanjang jalanan, orang-orang menyapanya. Memang Sakura dikenal sebagai gadis yang baik dan ramah. Yep. Inilah kehidupan Sakura Haruno, seorang gadis berumur 25 tahun dengan keberuntungan seakan-akan berpihak kepada kehidupannya.
Rumah mewah?
Punya.
Kecantikan?
Punya.
Pekerjaan yang menjanjikan?
Punya.
Disukai banyak cowok?
Tentu saja!
Segalanya serba beruntung dan sempurna. Apalagi hari ini, ia akan bertemu dengan boss besarnya! Tentu saja, bertemu boss besar adalah hal yang sangat langka bagi Konoha Company!
Tak terasa sudah sampai. Ia memarkir mobilnya kemudian berjalan masuk ke kantor. Clover dengan daun 4 terbang kearahnya.
Itu pertanda baik.
"Sakura-chan, selamat pagi!" sapa Tenten, teman Sakura yang memiliki cepol 2 dirambutnya.
"Pagi juga, Tenten!" balas Sakura ceria. Dengan cepat, Tenten langsung menyambarnya.
"Hei, hei selamat yaa.. kau akan bertemu boss besar! Kau sangat beruntung!" puji Tenten seraya menigkuti Sakura.
"Ahaha.. nggak sampai segitunya kali." Sakura menyenggol tangan Tenten.
"Kau tahu? Aku iri padamu lho! Hidupmu sempurna banget sih."
"Ah, nggak juga kok. Eh, sudah dulu ya. Kau 'kan ada kerjaan. Nanti dimarahi Kushina-senpai lho." kekeh gadis berambut pink itu kepada Tenten setiba di depan pintu bertuliskan "Boss". Tenten hanya menggeleng kepalanya.
"Iya iya. Baiklah. Aku pergi dulu. Semoga beruntung. Byee!" iapun pergi meninggalkan Sakura.
Gadis dengan rambut pink itu menghela nafas panjang saat tangannya sudah menyentuh kenop pintu. Perlahan, pintu itu dibukanya. Hatinya sangat deg-degan dan keringat dingin mulai menetes.
"Permisi.." ujar Sakura dengan suara kecil.
"Masuk." pinta boss besar Konoha Company itu. Sekarang, Sakura sedang berdiri didepan Boss yang sedang menguyah dango tersebut. Ekspresi wajahnya terkesan agak jutek.
"Kau Sakura Haruno, ya?" tanyanya dengan mulut penuh dango.
Sakura dengan gemetaran menjawab, "Iya."
"Haha. Ngapain takut sih? Memangnya aku mau membunuhmu?" ia tertawa terbahak-bahak.
"Maaf, soalnya tadi aku minder hahaha.. maklum, belum pernah kesini soalnya." sahut Sakura dengan tawa yang dibuat-buat. Wajah santai kini terpampang diwajah gadis itu, tapi sebenarnya jantungnya serasa seperti ingin putus.
"Perkenalkan. Namaku Anko Mitarashi. Langsung saja ya, setelah aku mendengar promosi dari Hinata, aku langsung tertarik untuk mempercayakan perusahaan ini padamu!" seru Anko semangat. Sakura membelalakkan matanya.
"B.. Benarkah?" jeritnya kaget. Tidak percaya bahwa ia akan dipercayakan perusaan Konoha Company. Anko mengulurkan tangannya.
"Tentu saja. Kau mau 'kan?" tawar Boss penggila dango itu. Sakura mengatur nafasnya sejenak karena terlalu kegirangan kemudian ia menjabat tangan Anko.
"Senang berbisnis denganmu, Sakura. Aku punya tugas untukmu."
"Tugas apa?"
Anko menghela nafas panjang, "Jadi besok perusahaan ini akan mengadakan acara promosi. Aku ingin sore nanti kau menemui Yamato, di hotel Konoha. Kebetulan, Yamato bekerja-sama dengan kita untuk mengadakan acara ini. Buat slide untuk acara promosi tersebut menggunakan komputer atau laptop, kemudian presentasikan. Oh ya, jangan lupa untuk memakai baju yang bagus!" dengan panjang lebar Anko menjelaskan. Sakura mengangguk mengerti.
"Baik, Anko-san! Anda bisa mempercayakan semuanya pada saya!" Sakura membungkuk lalu pergi dari ruangan Anko. Sesampainya dibawah, gadis yang hendak pulang itu dikagetkan dengan hujan mendadak. Tiba-tiba seorang bapak-bapak dengan baju sopir taksi menghampirinya.
"Ingin tumpangan?" tanyanya dengan senyum penuh arti melihat kecantikan Sakura.
"Sepertinya nggak tuh." balas Sakura dan tepat saat itu, hujan langsung berhenti. Dengan santai, gadis itu melangkahkan kakinya
.
.
Di lain sisi..
.
.
Sosok pria bermata onyx tengah berlari membelakangi dua orang yang sedang mengejarnya. Rambutnya bewarna raven dengan potongan pantat ayam style. Baju yang dipakainya adalah kaus putih oblong yang lusuh dan celana jeans yang robek-robek. Ia masih berlari, mengejar kecepatan angin.
"Kembali kau!" teriak salah satu cowok berambut pendek putih dengan gigi tajam di belakang.
"Kembalikan roti itu!" timpal cewek berkacamata dengan rambut merah.
Pria dengan mata onyx itu masih berlari membelakangi mereka, tidak perduli apa yang mereka katakan maupun makian yang mereka lontarkan.
Itulah keseharian Sasuke Uchiha, seorang gelandangan yang hidupnya super duper sial. 180 derajat berbeda dengan Sakura Haruno. Saking sialnya, bahkan ia yang tadinya ingin mencuri roti malah ketahuan oleh pemilik bakery itu. Pupus sudah harapannya, ditambah lagi saat berlari tadi ia hampir menabrak kucing hitam yang tengah berjalan di depannya. Kali ini matanya tertuju kepada sepeda di depannya, tanpa basa-basi ia mengendarai sepeda itu secepat mungkin, membiarkan kedua orang yang mengejar Sasuke lelah ditengah jalan.
Sasuke bernafas lega saat dirinya mulai menjauhi mereka. Sepeda tersebut dibelokkan kearah taman kota, at least rencana untuk memakan roti tersebut di taman kota berhasil, pikirnya. Saat Sasuke sampai, ia baru menyadari bahwa rem sepeda tersebut blong. Karena rem blong tersebut, sepeda itu dan Sasuke sukses terpental ke danau dekat taman. Parahnya lagi, sepeda itu menghantam kepalanya hingga berdarah. Roti curiannya pun tenggelam ke dasar danau.
"Shit." umpat Sasuke kesal. Ia berenang ke tepi danau dan saat pria berumur 25 tahun itu hendak berdiri, wajahnya dihujani pipis anjing yang kebetulan lewat disitu.
"AAAKKHH!" erang Sasuke seraya membersihkan wajahnya dengan air danau yang penuh sampah itu. Setelah bersusah payah berdiri, ia dihampiri pria berambut silver dengan pose memegang buku berjudul "Icha Icha Paradise".
"Maaf. Kau tak apa-apa? Anjingku nakal." ujarnya.
"Uh, tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa seperti ini." sahut Sasuke. Pria pemilik anjing itu menatap Sasuke kasihan.
"Namaku Kakashi Hatake. Adakah yang harus kulakukan untuk menebus kesalahan anjingku?" tanyanya. Sasuke menggeleng.
"Aku tidak apa-apa. Terima kasih." Sasuke yang hendak meninggalkan Kakashi langsung dicegat,
"Tunggu!" Kakashi berkata. Ia meraba kantong jasnya lalu mengeluarkan kartu nama miliknya. "Bila ada apa-apa, kau bisa menghubungiku" kata Kakashi, iapun tersenyum dibalik maskernya lalu pergi meninggalkan Sasuke. Pria dengan mata onyx itu menaruh kartu tersebut di kantong jeansnya.
TBC
Author Note: Hoaahh! selesai akhirnya. Gomen, kalo ada typo maupun misstypo, ngetiknya buru-buru. Di warnet mall soalnya disini nggak enak banget, rame trus pas ngetik diliatin orang-orang T_T jadi risih author.. yah, menurut readers gimana? Maaf kalo ada kesalahan, jadi mohon reviewnya. Review, kritik, saran, maupun flame yang membangun diterima. Semakin banyak review, makin cepet apdet! XD -dilempar sendal readers-
see you again! ^_^
