One thing

Genre: terserah anda

Desclaimer: semua tokoh milik Allah SWT

Warning: gs! kyungsoo.. Kai sama masih middle school n yg pasti typo

Namaku Jongin. Aku adalah orang yang biasa-biasa saja tapi aku punya satu hal yang luar biasa yaitu aku punya seorang sahabat.

Sahabatku adalah Kyungsoo. Seorang gadis manis yang selalu menempel kepadaku, bahkan ia selalu ada disampingku. Ada satu hal yang tidak aku mengerti dalam hidupku yaitu sikap orang-orang disekeliling ku saat aku berinteraksi bersama sahabatku ini.

Hari sabtupun aku tetap sibuk karena memang sistem kuno sekolahku menerapkan libur hanya hari minggu. Aku sedang menggambar dengan sahabatku namun ia bahkan tidak menyentuh sedikitpun alat-alat menggambarnya.

"Nini gambar apa? " tanya Kyungsoo sambil melihat keatas kertas hvs yang kugunakan untuk menggambar.

"Ih aku menggambar inisial nama kita" jawabku sambil tetap fokus pada gambar yang sedang kukerjakan.

"Shhhh shhhh shhh" terdengar suara bisik-bisik teman sekelasku. Sungguh aku tidak mengerti kenapa mereka berbicara seperti itu.

Bukan hanya teman-temanku tapi Ibukupun demikian dia selalu menyuruhku diam jika aku sedang berbicara dengan sahabatku ini. Padahal itu sering kali menyinggung perasaan kyungsoo.

Suatu hari aku menemukan Ibu dalam keadaan badan penuh luka cakaran yang dalam. Aku histeris saat melihat Ibuku sudah tidak benyawa lagi, untungnya aju masih punya Kyungsoo waktu itu.

Semakin hari sikap teman-teman sekelasku semakin menjadi. Mereka mulai mengucilkanku dan selalu membuliku. Seringkali sembari mereka membuliku mereka bilang aku gila dan pemuja setan.

Sungguh aku tidak mengerti mengapa mereka berbicara seperti itu. Bukankah hantu atau setan itu tidak ada buktinya aku tidak pernah melihatnya.

Aku sangat sedih kenapa mereka bersikap seperti apa itu padaku.

"Nini kenapa? " tanya Kyungsoo saat kami bermain ayunan ditaman yang sepi sekali sudah jarang ada pengunjung yang datang kesini. Hanya beberapa warga yang memakai baju lusuh berwarna putih hampir kekuningan disekitar sini.

" aku sedih. Kenapa mereka mengejeku gila? " jawabku sambil memandang bapak-bapak berbaju lusuh yang sedang melamun diatas lantai keramik.

" mereka hanya iri padamu Nini"jawab kyungsoo mencoba menghibirku

"Tapi ini sakit sekali" aku tidak bohong ataupun melebih-lebihkan ini sakit sekali.

"Bagaimana kalau Nini bermain dirumahku" bukanya aku tidak mau tapi rumah Kyungsoo itu gelap dan jauh sekali.

" Boleh, tapi ini sakit" tapi buat apa aku disini jika sendirian dan selalu di bully.

"Tidak apa-apa nanti Kyungsoo obati ya dirumah" ya setidaknya disana aku tidak merasa sakit.

"Ayo Nini sebelum malam! "

fine