Chalice07 : Yeeeey, bikin fic baru XD.

Reader : *ngehajar author* woi! Kapan update cerita mu yang lama kalau buat-buat fic baru mulu?!

Chalcie07 : hehehe, gomenansai, reader~. Mumpung saya dapet ide dari lagu the flower promise [lenka and rinto] jadi saya cepet-cepet ngeik sebelum nih ide blank kaya nasib chap 3 trick and treat (masih dalam pembuatan)

Rin : jangan bilang nih fic pairingnya gua dan len lagi?

Chalice07 : hiiii, ke ge-eran. Sotoy amet sih lu. Tentu saja bukan, ini pairingnya sekarang lenka dan rinto.

Rin : hoooo

Chalice07 : dari pada kebanyakan ngoceh, ayo kita mulai! Kaito disclaimernya!

Kaito : *menjilat eskrim* oke!

Disclaimer : Vocaloid punya author! (chalice07 : bakaito! Lu salah baca dengan cerita buatan gua di fictionpress / kaito : oh iya,ya... salah baca../ chalice : bakaito =.=) maksudku vocaloid punya yamaha, saya salah baca karena author sarap ini-

Chalice07 : *melempar gunung (?) ke kaito* kenapa yang salah gueeee!

Kaito : *tepar*

Warning : GaJe, mungkin ada bahasa gaulnya (gue, lu, gua), sarap, gak ada romantis-romantisnya , Kaga nyambung, kesalahan typo, tulisan acak, dll.

-happy reading-


"ketika kita besar, maukah kau menikahi ku?" ucap anak laki-laki berumur sekitar 7 tahunan, berambut honey blond dan bermata hijau.

"ya, aku mau" ucap anak perempuan berumur sekitar 7tahun, berambut honey blond dan bermata hijau, model rambutnya pony tail.

Dan mereka mensilangin jari kelingking mereka.

"aku berjanji akan datang kembali kesini dan memberi mu cincin" ucap anak laki-laki tersebut.

"Yeah"balas anak perempuan tersebut tersenyum

dan anak lelaki itu pergi dengan mobil, sedangkan anak perempuan itu melambai-lambai tangannya dan tersenyum sambil menangis.

"aku berjanji akan menunggumu, dan aku yakin kau akan datang dan memenuhi janji mu" ucap gadis itu pelan.

gadis yang mirip dengannya walau cuman bedanya rambutnya pendek sebahu,bermata biru langit dan berpita putih, mengelus kepala gadis berambut pony tail tersebut.


11 year passed

"Rin-neechan, cepetan. Nanti terlambat" ucap gadis berambut honey blond dan bermata hijau.

"iya,ya, Lenka kau cerewet banget sih, kan kakak lagi makan" ngedumel gadis berambut honey blond, bermata biru langit, rambut sependek sebahu,terdapat 3 jepitan di poninya (1 di jepit bagian kanan dan 2 dijepit dibagian kiri) dan terdapat pita putih besar dikepalanya.

"salah sendiri bangunnya telat" balas gadis itu yang di sebut Lenka.

Sedangkan gadis berpita putih tersebut hanya mengembungin mulutnya (kaya gini = (XI))

Lenka dan Rin Kamine adalah saudara kembar, walau mereka mirip tapi watak mereka berbeda dan gaya rambutnya juga.

Rin gadis yang kasar dan sangat sedikit sifat keperempuanannya *di hajar*

Sedangkan Lenka, sifat nya sangat feminim dan manis plus sopan.

Saat mereka dalam perjalanan kesekolah mereka bertemu dengan si kembar maniac negi *author di timpuk negi*

"ohayou, Miku-chan, Mikuo-chan" sapa Lenka.

"ohayou, Lenka, Rin" ucap 2 mahluk itu bersamaan.

"ohayou, duo kepala negi" sapa Rin dengan nada mengejek

Ejekan Rin dengan sukses membuat maniac negi ini *di hajar* marah besar.

"apa katamu?! Emang kaya kamu maniac jeruk dan kepala oren!" ejek mereka (baca : teriak)

Dan terjadilah adu mulut alias mouth wars (?).

Lenka hanya sweadropped melihat 3 orang itu sedang adu mulut.

"wah, wah... seperti biasa Kepala oren,dan kepala negi sedang adu mulut" tiba-tiba terdengar suara laki-laki.

Seorang laki-laki sekitar seumur dengan mereka, rambutnya di ponytail pendek, berambut honey blond, bermata biru langit.

"apa katamu, kepala pisang!" ejek mereka bertiga (baca : Teriak)

"lho... siapa yang disamping mu ,Len?" tanya Miku saat melihat seseorang laki-laki, berambut honey blond, bermata hijau, dan poninya di jepit 3jepitan yang sama seperti Rin.

Rin dan Lenka melihat sosok itu teringat seseorang apalagi si Lenka.

"oh, dia Rinto, saudara kembar ku," jawab Len sambil sweadropped melihat amarah mereka mereda karena orang yang disampingnya.

"tapi aku gak pernah melihat dia, walau pergi kerumah mu" ucap Mikuo

"oh, soal itu... waktu kami berumur 7 tahun, kami berpisah karena ortu kami cerai dan Rinto dibawa ibu kami, tapi sekarang udah balik kok" jawab Len santai.

Rin dengan beraninya ke arah saudara kembar Len.

"perasaan aku pernah melihat mu deh, di suatu tempat" ucap Rin sambil melihat Rinto dari bawah sampai atas kepala (meeeeesuuuum, Rin jadi cewe mesum DX / Rin : *ngehajar author* bakauthor! Gua kaga mesum bodoh!)

"waaaaah, Rin jatuh cinta pada Rinto-kun, sampai-sampai ngomong seperti itu" ucap Miku.

Len yang mendengar itu hanya mendengus kesal, kelihatannya dia cemburu.

"enggak, ini beneran... apa ini hanya perasaan ku saja ya?" ucap Rin sambil menggaruk kepalanya yang gak gatal itu dan sambil berpikir.

"hmm...' kelihatannya Len juga ikut-ikuttan berpikir (hah?)

Lenka menghadap kelaki-laki itu, dan menatapnya.

Rinto menatap Lenka dengan datar dan dingin. Lenka yang ditatap dingin dengan Rinto sadar hanya diam saja.

"salam kenal, Rinto-kun. Namaku Lenka Kamine" ucap Lenka sambil tersenyum dan mengulur tangannya.

"salam kenal" ucap Rinto dingin dan tidak membalas uluran tangan Lenka.

Lenka yang dibalas dengan dingin itu hanya sedih 'kau tidak janji kita saat masih kecil ya...' pikir Lenka sedih.

Len dan Rin yang melihat kelakuan Lenka saling berhadapan dan tersenyum penuh arti.

"kelihatannya Lenka suka dengan Saudara kembar mu,SHOTA" bisik Rin.

"gua setuju dengan lu ,jeruk purut" bisik Len.

"hahahaha" mereka berdua tertawa bersama.

Miku,Mikuo dan Lenka hanya sweadropped melihat duo itu ketawa sendiri.

Rin dan Len tiba-tiba adu jidat.

"Apa maksudmu dengan "Shota", jeruk purut" ucap Len kesal.

"aku juga sama kenapa memanggil gua "jeruk purut"? kepala gua masih ada tau!" ucap Rin kesal.

Aura mereka menjadi hitam dan beraura membunuh. Lalu bertengkar juga (ujung-ujungnya)

Miku,Mikuo dan Lenka hanya sweadropped berjamaah dan entah kenapa tertawa bersama, mungkin karena melihat kelakuan duo itu mereka menjadi tertawa.

Rinto yang melihat Lenka ketawa bersama Miku dan Mikuo kelihatan sedih.

~TBC~


Chalice : *di dalam peti mati*

Rin : oi,oi, author. Kenapa elu di dalam peti mati?c*ngebuka peti mati*

Chalice : *keluar dengan aura suram* fic yang harus di update menjadi menumpuk...

Len : *memukul kepala author dengan pisang jumbo (?)* makanya jangan suka buat fic mulu!

Chalice : *pundung di pojokan dengan aura suram*

All : *sweadropped*

Lenka : umm... to,to,tolo...tolong... re...

Rinto : *asal nyambar* tolong reviewnya ya.

Lenka : *bengong*

Rinto : *bingung* kenapa?

Lenka : *blushing* en,enggak...

Mind to Review ?