Suara langkah kakinya menggema di lorong sekolah yang masih sepi. Dia berangkat terlalu pagi seperti biasa. Sesekali bibirnya terdengar menyenandungkan lagu-lagu kesukaannya.

Namanya Kim Jongdae, siswa yang dijuluki 'terlalu bersemangat' untuk bersekolah karena dia selalu datang ketika siswa-siswi lain belum ramai.

"Seperti biasa, Jongdae akan menjadi penghuni pertama kelas ini." celetuk temannya Sehun.

"Hei kau pulang tidak sih? Atau kau menginap disini? Padahal aku sudah berusaha berangkat pagi-pagi begini tapi tetap saja kau sudah ada di kelas ini." yang ini Baekhyun.

"Aku pulang tentu saja, kau sangat berusaha ya untuk mendahuluiku." Jongdae tertawa kemudian diikuti Sehun dan Baekhyun.

"Oh aku berangkat pagi begini bukan tanpa alasan. Jadi cepat keluarkan buka PRmu, aku mau menyalinnya." Baekhyun mengeluarkan buku tugasnya.

"Hah harusnya sudah kuduga kalau dia berangkat pagi begini karena apa." Sehun menghela nafasnya.

"Hehehe.." cengir Baekhyun. Jongdae seperti biasa akan langsung mengeluarkan buku tugasnya lalu memberikannya pada Baekhyun. Jika tidak langsung begitu pria ceriwis itu akan merengek padanya sampai Jongdae mau memberikan buku tugasnya dan itu sangat mengganggu.

Kini tiga sekawan itu sudah nongkrong dikantin. Pojok kantin seperti sudah menjadi tempat mereka karena setiap istirahat yang menghuni tempat itu hanya mereka bertiga saja. Kecuali jika tempat lain penuh dan ada siswa lain yang bergabung di tempat itu.

"Kita sudah satu tahun jadi teman dekat. Kita sudah tahu orang yang Baekhyun sukai dan kalian juga sudah tahu orang kusukai dari dulu. Nah.." Jongdae menatap pada Sehun, perasaannya mendadak tidak enak.

"Tinggal Jongdae saja yang belum memberitahu kita kan, jadi beritahu kami siapa orang yang kau sukai Jongdae?" hah, sudah dia duga.

"Tidak ada." Jongdae menjawab singkat.

Baekhyun menatapnya dengan pandangan menyelidik, "Tidak mungkin, ayolah Jongdae jangan ada rahasia diantara kita."

"Benar, jangan dirahasiakan." Baekhyun dan Sehun terus mendesak Jongdae untuk mengatakan siapa orang yang dia sukai.

"Baiklah baiklah." Sehun dan Baekhyun bersorak.

"Hmm.. Kalian pasti akan menertawakanku jika aku mengatakan orangnya." Jongdae meragu.

"Sudahlah langsung katakan saja. Kami tidak akan menertawakanmu."

Jongdae melihat sekeliling kantin lalu mendekatkan wajahnya pada HunBaek, "Aku menyukai Kak Minseok."

"APA? KAU--ppp" Baekhyun memekik. Sehun langsung membekap mulut--hampir bocor--Baekhyun panik. Jongdae ikut panik lalu menatap sekeliling kantin dan beberapa pasang mata ternyata melihat kearah meja mereka. Segera Jongdae memberikan senyuman lalu berkata 'tidak ada apa-apa'.

"Kau gila ya?!" marah Baekhyun setelah Sehun melepas bekapannya.

"Sttttt pelankan suaramu. Kau yang gila kau hampir membocorkan rahasia Jongdae bodoh!"

"A-ah iya, maafkan aku Jongdae. Hehehe.." Baekhyun memberikan tatapan melasnya pada Jongdae agar dimaafkan.

"Iya tidak apa-apa." Baekhyun bersorak.

"Wah tidak kusangka ternyata kau salah satu dari siswa-siswa yang menyukai Kak Minseok, Jongdae." ucap Sehun lalu menyesap minumannya

"Ya begitulah.." Jongdae malu karena kini kedua sahabatnya sudah tahu siapa orang yang dia sukai.

"Wah aku mendukungmu dengan kak Minseok, perjuangakan dia Jongdae!"

"Aku hanya akan menyukai tanpa memberitahunya. Aku tidak pantas untuk Kak Minseok yang sempurna itu."

"Kenapa pesimis begitu?"

"Hei kalian juga pesimis dengan Kak Chanyeol dan Kak Luhan kan? Kita kan sama saja."

Sehun dan Baekhyun mendadak malu, "hehehehe..."

Kim Minseok si diva sekolah hampir siswa-siswi menyukainya dan ingin menjadikan Minseok kekasih mereka. Minseok yang manis dan ramah. Minseok tidak pilih-pilih dalam berteman tapi teman Minseok, Chanyeol dan Luhan--terutama Luhan--lah yang memilihkan Minseok teman. Mereka--lagi-lagi terutama Luhan--tidak mau Minseok dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Jadi teman Minseok hanya Chanyeol dan Luhan. Luhan yang terlalu protektif pada Minseok, akan menjaga Minseok dari siapa saja yang mau mendekati temannya itu. Chanyeol lebih santai dengan tatapan dingin dan omongan yang tajam.

Sehun menyukai Luhan sejak dia masuk ekskul basket dan melihat Luhan ketika sedang memainkan bola besar memantul itu. Menurut Sehun Luhan sangat cantik dan indah. Ingin Sehun mendekati tapi dia merasa tidak pantas.

Baekhyun menyukai Chanyeol sejak dia menemani Jongdae ke ruang musik dan mendengarkan Chanyeol yang saat itu sedang bernyanyi sambil memainkan gitarnya. Baekhyun hanyut dalam suara dan wajah tampan Chanyeol. Tapi Baekhyun merasa dia hanya bisa butiran debu tidak berguna jika ingin bersanding dengan Chanyeol.

Jongdae menyukai Minseok karena mereka satu ekskul jadi intensitas mereka bertemu lumayan sering. Jongdae terpesona pada wajah Minseok yang manis apalagi jika tersenyum, rasanya Jongdae bisa diabetes. Tapi Jongdae cuma mau jadi pengagumnya diam-diam, tidak mau mengungkapkan perasaannya karena percuma saja kan.

Ketiga sekawan itu menghela nafas hampir bersamaan. Begini sekali kalo menyukai kakak kelas yang populer dan sempurna.

"Maksudmu apa tiba-tiba memberikan kotak ini?" suara seseorang yang menggema di kantin itu mengalihkan pandangan ketiganya.

Disana ada Luhan yang tengah mengangkat sebuah kotak, sepertinya itu hadiah. Chanyeol tampak tenang berdiri memperhatikan dan Minseok yang menunjukkan wajah tidak enaknya.

"Luhan sudahlah.."

"Kau diam dulu Minseok." Minseok diam.

"I-itu hadiah untuk K-kak Minseok.." ucap seorang siswi yang memberikan kotak itu.

"Bukan sesuatu yang membahayakan kan?"

"B-bukan k-kak."

"Aku pegang janjimu, kalau ternyata ini berbahaya aku akan langsung mendatangimu Kim Yeri." ucap Chanyeol setelah membaca name tag siswi itu.

Yeri mengangguk cepat dengan wajah pias lalu pergi setelah disuruh pergi oleh Luhan. Seluruh penghuni kantin yang tadi diam memperhatikan pun melanjutkan kegiatan yang tertunda, takut diteriaki Luhan. Ketiga kakak kelas itu pun duduk.

"Luhan, Chanyeol, tidak seharusnya kau begitu. Kasihan dia ketakutan tadi." Minseok tampak tidak suka dengan kebiasaan temannya itu.

"Kau percaya saja padaku Minseok ini juga demi kau. Aku kan sudah berjanji untuk melindungimu dari siswa- siswi yang mungkin saja hanya memanfaatkanmu. Jadi tidak apa-apa ya." Luhan memberikan kotak tadi pada Minseok. Minseok mencebikkan bibirnya hingga beberapa yang melihatnya harus menahan pekikkan gemas termasuk Jongdae.

Jongdae menangkup kedua pipinya, "Pipiku merah ya?"

"Hahaha, kau seperti badut Jongdae." Baekhyun tidak bisa menahan tawanya.

"Kau habis mangkal dimana Jongdae? Riasanmu belum dihapus tuh." Sehun ikut tertawa.

"Dasar! Teman macam apa kalian hah." Jongdae memasang wajah kesal sedangkan Baekhyun dan Sehun masih tertawa. Dan ternyata Jongdae diperhatikan Minseok, namun tidak disadarinya.

Bel masuk berbunyi.

"Ayo kembali ke kelas." ajak Jongdae yang sudah berdiri diikuti kedua temannya, kemudian mereka berjalan menuju kelasnya melewati meja Minseok. Minseok, Luhan dan Chanyeol tanpa sadar memperhatikan tiga adik kelas mereka.

Setelah tiga adik kelas mereka itu menjauh mendadak suasana meja Minseok jadi awkward.

"Kita juga kembali ke kelas." Minseok melangkah lebih dulu tak lupa dengan menenteng kotak hadiahnya. Luhan dan Chanyeol mengikuti.

Tbc

Hehe kemaren KaiSoo sekarang ChenMin, Hunhan, Chanbaek :D cerita yang sejenis ini mungkin udah sering banget ya, tapi semoga kalian suka :D

Maaf buat typo yang bertebaran :D