Akhirnga aku bisa mempublish fic ini setelah bersusah payah dengan IPO :v (you know that?). Kesel bangett~ tapi aku seneng akhirnya bisa mempublish cerita ini \(^0^)/. Oh iya kayaknya aku pengen bikin kuroko harem in the future hehehe :v yosh! Silahkan menikmati minna~


.

.

.

Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki

fienctla

"Begin Again"

.

"Apa yang akan kau lakukan bila kau memiliki kesempatan untuk mengulang segalanya dari awal?"

.

.

-Prolog-

.

Kuroko berjalan menuju kamarnya yang gelap. Ia melirik kearah jendela lalu menarik tirai itu dengan perlahan, membuka pintu masuk cahaya sehingga terlihatlah foto sekolahnya yang lama, teiko, dan tepatnya lagi itu adalah foto ia bersama member Kiseki no Kisedai yang sama-sama tersenyum kearah kamera -kecuali tentu saja Midorima Shintarou yang menunjukan muka seakan-akan ia tidak mau disana-, ia tersenyum kecil, walaupun tidak terlalu jelas diantara cahaya bulan yang membuat kamar itu remang-remang.

Impian yang rasanya agak sulit diraih, kini ia sudah meraihnya. Ia telah menyelamatkan Kiseki no Kisedai dan seirin dapat meraih juara di Winter Cup. Ia sudah menyelamatkan semuanya, tapi rasa sesak menyerang kembali dadanya. Kamarnya remang-remang, dan suasana saat itu sepi. Tidak ada suara tawa ataupun canda yang seringkali mengganggunya. Sulit untuk dikatakan, tapi itu lebih baik daripada semua ini. Ia lebih menyukai tawa menjengkelkan kagami daripada saat-saat seperti ini. Tidak ada yang membalas salamnya saat ia pulang maupun berangkat. Tidak ada makan malam bersama, dan bahkan ia belum pernah merasakan itu, kecuali dulu saat ia masih..

"Tidak!," Pikirnya

Ia menghela nafasnya, tidak ada gunanya seperti ini. Lagipula, ia sudah terbiasa. Esok ia pasti akan lebih baik.

Semoga.

...

Ia rasa semua orang tau kalau ia bukanlah orang yang mudah untuk bangun pagi. Alarm sudah berbunyi dari tadi, begitu juga dengan kamarnya yang sudah mulai terang. Dengan malas ia mencoba meraih alarm menyebalkan itu dan mematikannya. Hari ini adalah hari minggu seingatnya, tentu ia malas untuk bangun pagi. Mungkin tidak ada salahmya tidur satu jam lagi.

"Ughh"

Biasanya dengan tanggannya dapat dengan mudah meraih alarm itu, tapi kenapa rasanya sulit sekali? Seingatnya, saat ia di teiko dulu ia memang kesulitan sekali unt-

Tunggu, saat itu ia memang kesulitan untuk meraih jam weker karena tubuhnya memang kecil, tapi bukannya itu sudah lama sekali? -walaupun sebenarnya sekarangpun ia tetap saja kecil- tapi tetap saja dengan tubuhnya yang sekarang ia dapat dengan mudah meraih jam itu. Mau tidak mau matanya terbuka lalu perlahan ia mematikan jam tersebut dari kasurnya.

Ada yang ganjil, pikirnya.

Mengesampingkan pikiran itu, ia meraih handuk lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan membersihkan diri. Ia membuka lemarinya dan menemukan satu hal yang aneh, yakni ia menemukan baju yang sering dipakai Momoi dulu, singkatnya ia menemukan baju seragam teiko untuk perempuan.

Perhatian, perempuan.

Alisnya berkerut, ia tidak mengerti kenapa baju tersebut ada disana. Seingatnya ia tidak punya adik perempuan ataupun kakak. Ia tinggal sendirian di rumah itu sejak dulu dan tidak mungkin Momoi menitipkan bajunya. Matanya turun ke bagian lagi di lemarinya, tempat ia meletakan baju dalam. Sesuai perkiraan,

Mengapa ada pakaian dalam wanita disana?

Buru-buru ia menutup itu lagi dengan muka yang memerah. Ia tidak cukup polos untuk tidak mengerti hal yang "seperti itu". Ia laki-laki. Tentulah ia tahu mengenai "hal-hal kotor" seperti itu. Tapi tetap saja, ini cukup memalukan.

Seketika ia terperajat, baru menyadari mengapa ia tidak bisa meraih jam weker pagi ini dan seketika itu ia berlari ke kamar mandi untuk memastikan sesuatu. Mengapa ia tidak menyadari ada yang aneh sebelumnya ya? Apa mungkin efek ia yang masih mengantuk?

Ia melihat sekilas tangannya yang tampak mengecil itu. Matanya menerawang seluruh isi kamarnya sebelum ia memasuki kamar mandi. Tidak ada jersey seirin. Tidak ada fotonya dengan member kiseki no kisedai. Tidak ada fotonya dengan kagami. Tidak ada apapun, kamarnya masih polos. Bahkan yang mengejutkan,

Ini adalah hari pertamanya Teikou.

Ia menghela nafas. Mendapati dirinya mengecil setelah ia memasuki kamar mandi. Wajahnya masih sama, tapi dengan bulu mata yang lebih lentik dan matanya yang sedikit lebih besar. Rambutnya tergerai sampai punggung. Ia terdiam sebentar, lalu menyadari mengapa lemarinya penuh dengan pakaian dalam wanita. Baju teiko itu bukan baju milik momoi, melainkan itu adalah baju miliknya.

Ia telah berubah.

.

-Prolog-

End

.


Mind RnR? Saran dan kritik dibutuhkan, minna~ oh iya, gimana? Gimana? Awalnya emang begini sih. Sepet pesimis juga sama gaya tulisanku yang kek masih bocah (T~T) aaaa aku mesti belajar banyak dari author-author kece diluar sana.