Name: Ultimate Team: The Devil Hunter
Author: Izanagi – no - Ookami
Genre: Adventure, Romance
Rating: M
Disclaimer: Naruto Masashi Kishimoto, Suikoden V Konami, Highschool DxD Ichiei Ishibumi
Note: Well, minna. Kembali lagi dengan saya Izanagi – no – Ookami yang kali ini kembali dengan crossover Naruto dan Highschool DxD disertai dengan sedikit unsure Suikoden V. Di cerita ini Naruto dan Asia akan saya buat menjadi saudara kandung dan memiliki pekerjaan yang sama, yaitu menjadi Devil Hunter. Naruto akan memakai senjata Sansetsukon atau Tri-Nunchaku yang dipakai oleh Prince Freyjadour Falenas di Suikoden 5, sedangkan Asia akan memakai senjata Dual Gun. Disini mereka mempunyai rune yang ada di Suikoden 5 yang dinamakan Rune Magic di fic ini. Naruto memakai Dawn Rune, dan Asia memakai Twilight Rune. Enjoy Reading… Oh ya, fanfic yang Naruto DxD Chronicles masih tetap rilis kok, jadi jangan khawatir bakal discontinued, ok
Chapter 1: The Devil Hunter
- Morning and Day Time -
Di depan pintu gerbang Kuoh Academy, berdirilah seorang pemuda tampan berambut spike pirang, memakai jaket berwarna hitam, memakai jeans hitam, dan serta membawa tas besar dibelakangnya dan juga tas biola yang dipegangnya dengan tangan kirinya. Dirinya tidak percaya kalau dirinya akan kembali ke sekolah yang telah membuat dirinya sakit hati karena perilaku mantan teman perempuannya yang berambut crimson yang bernama Rias Gremory
'Cih, kenapa sih aku harus diminta sekolah lagi disini. Dia kan sudah tau kalau aku punya masalah dengan adiknya itu. Dasar maou Lucifer baka!' Batin Naruto yang kesal pada permintaan Sirzech
-Flashback-
"Bagus kau sudah datang kemari Naruto" Ucap Sirzech yang sudah duduk di bangku di sebuah hotel yang dipesannya untuk berbicara private dengan Naruto
Naruto pun duduk dibangku didekat Sirzech dan berkata dengan dingin "Jadi apa tujuanmu memanggilku Sirzech Lucifer-sama. Sampai-sampai kau meminta bantuan dari Devil Hunter sepertiku?"
"Kau tahu kan kalau di kota ini banyak iblis liar yang berkeliaran?" Tanya Sirzech, Naruto pun menggangguk. Melihat itu Sirzech pun melanjutkan "Aku ingin kau membasmi iblis-iblis liar itu"
"Kenapa harus aku? Bukannya peerage adikmu itu dan Sona bisa mengurusnya sendiri" Ucap Naruto
"Aku tahu… Tapi mereka tidak mungkin bisa membasmi iblis liar sebanyak itu dalam singkat kan" Balas Sirzech, kemudian dia menunjuk Naruto "Hanya kau yang bisa melakukannya Naruto. Kau bisa membunuh banyak iblis dengan cepat, makanya itu aku meminta bantuanmu"
"Aku mengerti, tapi siapkan bayaran yang besar untukku" Balas Naruto, kemudian dia melangkahkan kaki ke pintu kamar hotel itu
"Tentu… Aku akan membayarmu dengan penuh. Dan juga aku akan memasukkanmu di Akademi Kuoh kembali" Ucap Sirzech, Naruto terlihat enggan untuk dimasukkan kembali ke sana. Sirzech menyadari itu, kemudian dia berkata "Aku tahu kau membenci adikku yang telah menyakiti hatimu. Tapi bagaimana dengan Akeno, teman lamamu dan Sona, sahabatmu… Apa kau akan terus melarikan diri, Namikaze Naruto?"
"Namikaze Naruto tidak pernah melarikan diri, camkan itu dikepalamu baik-baik" Ucap Naruto dengan dingin saat membuka pintu, kemudian saat sudah diluar dia pun membating pintu itu dengan keras
-Flashback End-
'Cih, sepertinya aku harus pergi keruangan OSIS dan mencari tahu dimana kelasku" Batin Naruto
Saat masuk kedalam akademi, Naruto pun dilihat oleh para murid perempuan dengan intens dan dia sudah tahu apa yang akan terjadi berikutnya
"Kyaaa, dia sangat tampan!"
"Lebih tampan dari Kiba-kun!"
"Aku penasaran, apakah dia sudah punya pacar?"
"Lihat tubuhnya itu, pasti dia banyak berolahraga. Sungguh seksi"
Mendengar perkataan-perkataan itu, Naruto pun mendengus dan membatin 'Aku benci fansgirl, tapi aku lebih benci Rias karena perbuatannya beberapa tahun silam'. Dia pun melanjutkan langkahnya untuk mencari ruangan OSIS, kemudian dia bertemu dengan gadis cantik berambut hitam dan berkacamata yang memakai baju seragam Akademi Kuoh. Kemudian dia bertanya pada gadis itu "Permisi nona, bisa aku bertanya padamu sebentar?"
"Ya… Ada yang bisa kubantu?" Tanya gadis itu
"Ruangan OSIS dimana ya?" Tanya balik Naruto
"Oh disebelah sana tuan" Jawab gadis itu sambil menunjukkan arah ke ruangan OSIS, kemudian dia melanjutkan "Tapi apa anda ingin saya antarkan kesana"
"Tidak usah, nanti merepotkan nona lagi" Balas Naruto, kemudian dia pergi ke ruangan OSIS
Gadis itu melihat kepergian Naruto dan membatin 'Sebenarnya siapa orang itu, aku merasakan kekuatan yang besar ditangan kirinya'
Naruto pun memasuki ruangan OSIS, dan dia melihat seorang gadis yang mengerjakan tumpukan bekas. Kemudian dia membatin 'Sudah kuduga, pasti dia ketua OSIS disini'
Gadis itu pun melihat Naruto kemudian berkata dengan dingin "Siapa kau? Ada urusan apa kau dikantorku?"
"Kau masih saja dingin dan kaku seperti biasa Sona" Balas Naruto dengan tatapan datar kearah Sona
Gadis yang dipanggil Sona itu bangkit dari kursi dan berkata "Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau bisa mengenal namaku?"
Kemudian dia melepaskan perban ditangannya dan menunjukkan sebuah tanda berwarna biru di tangan kirinya kepada Sona, kemudian dia bertanya "Apa ini sudah menjawab pertanyaanmu?"
'Tanda ini kan…' Batin Sona yang sudah menitikkan air mata, karena tahu sosok didepannya adalah sahabatnya. Kemudian dia memeluk dan menerjang Naruto sambil berteriak "NARUTOOO!"
"Uwaaaa!" Teriak Naruto yang terjatuh bersamaan dengan Sona dengan posisi dia dibawah dan Sona diatas. Kemudian dia membatin 'Sudah kuduga, akan terjadi hal seperti ini'
"Kau tahu aku merindukanmu, hiks. Baka, Naruto-no-Baka!" Teriak Sona sambil memukul-mukul dada bidang Naruto
"Gomen" Balas Naruto, kemudian dia berkata "Tapi bisa tidak kau bangun dari tubuhku. Aku tidak ingin ada yang mengira kita ini sedang macam-macam jika ada yang melihat kita seperti ini"
Sona pun bangkita dan membantu Naruto berdiri dan tidak dia sangka, di pipinya sudah tercetak tinta berwarna pink yang mulai menyebar di wajahnya. Kemudian dia berkata "Jadi untuk apa kau kesini Naruto. Apa kau ingin bersekolah kembali disini?"
"Ya, Lucifer-sama yang memintaku bersekolah disini untuk membantu peeragemu dan peerage dia membersihkan para iblis liar di Kuoh" Jawab Naruto
"Sebenarnya kau ini siapa Naruto? Kenapa kau bisa kenal dengan Lucifer-sama dan juga kenapa harus kau yang diminta bantuan olehnya?" Tanya Sona
"Karena aku adalah seorang Devil Hunter" Jawab Naruto
Jlegerrr
Sona pun kaget karena sahabatnya itu adalah Devil Hunter. Kemudian dia menjauhi Naruto, Naruto yang menyadari pun berkata "Hei Sona… Kenapa kau menjauh begitu?"
"Pergi!" Teriak Sona, kemudian dia berkata "Kau ingin membunuhku dan peerageku kan, kemudian peerage Rias. Cepat jawab!"
Naruto pun mendekati Sona, tapi Sona malah makin menjauh. Sayangnya dia terpojok, karena dia sudah tidak bisa lari lagi dari Naruto. Dia menutup mata dan menunggu hal yang buruk terjadi padanya, tapi ternyata dia tidak merasakan adanya apa-apa hanya kehangatan yang dialami seluruh tubuhnya. Kemudian dia membuka matanya dan kaget saat melihat Naruto memeluknya dengan erat
"Jangan berfikiran seperti itu lagi Sona. Aku memang Devil Hunter, tapi aku tidak akan membunuh orang yang kusayangi" Ucap Naruto
"Gomen Naruto…" Balas Sona dengan nada lemah
"Permintaan maaf diterima" Ucap Naruto, kemudian dia melepaskan pelukannya pada Sona dan berkata "Oh ya Sona… Aku punya permintaan?"
"Apa itu?" Tanya Sona
"Aku ingin kau menyamarkan namaku menjadi Uzumaki Menma. Bisa kan?" Jawab Naruto
"Tentu saja bisa" Balas Sona, kemudian dia membatin 'Pasti dia tidak ingin Rias mengetahui identitasnya'. Kemudian dia memberikan senyuman untuk Naruto dan berkata "Tapi sayangnya kau akan satu kelas dengan Rias, Naruto"
"Kau jahat sekali padaku Sona" Ucap Naruto yang kesal pada perkataan Sona
"Ayolah, disitu juga ada Akeno. Tidak buruk kan?" Ucap Sona
"Terserah kaulah, Sona" Balas Naruto yang sudah keluar dari ruangan Sona
Saat Naruto sudah keluar, Sona pun dipanggil oleh wakilnya "Kaichou!"
"Ada apa sih Tsubaki, berisik sekali" Ucap Sona
"Ta..Tadi aku bertemu murid baru, dan di tangan kirinya aku merasakan kekuatan yang dahsyat buchou" Balas Tsubaki
'Apa maksudnya Naruto? Tapi ditangan kirinya cuma ada tanda lahir sebuah tato berwarna biru saja yang barusan aku lihat. Apa mungkin tanda itu memiliki suatu kekuatan tersembunyi' Batin Sona, kemudian dia berkata "Kita akan mencari tahunya Tsubaki"
"Ha'I kaichou" Balas Tsubaki, kemudian dia keluar dari ruangan Sona
Sementara Naruto, dia sedang mencari kelas yang sudah diberitahukan oleh Sona. Dia kemudian menemukan kelas yang dicarinya yang ternyata benar-benar ditempati oleh gadis yang dibencinya yaitu Rias, dan juga sahabat masa kecilnya, Himejima Akeno. Dia pun memberanikan diri untuk masuk ke kelas itu dan disambut oleh wali kelas di kelas itu
"Permisi sensei, apa ini kelas XII-A" Tanya Naruto
"Ya, itu benar. Kau pasti murid baru itu ya? Perkenalkan dulu namaku Kyoujiro Ishigaki" Tanya wali kelas dikelas itu yang akan saya beri nama Kyoujiro, Naruto pun menggangguk. Kemudian wali kelas itu berkata pada Naruto "Nah, sekarang. Bisakah kau perkenalkan dirimu anak muda"
Naruto pun menggangguk dan kemudian dia maju sedikit ke depan meja Kyoujiro dan berkata "Perkenalkan namaku Uzumaki pindahan dari Vatikan, mohon bantuannya teman-temannya"
"Kyaaa! Pria tampan itu sekelas dengan kita"
"Apa kau sudah punya pacar?"
"Jadilah kekasihku, Menma-san"
"Terkutulah kalian pria tampan!"
Brakkkk
"Diaaammmm!" Teriak Kyoujiro, kemudian dia berkata pada Naruto "Menma-san… Kau duduk dibangku kosong dibelakang Himejima-san. Himejima-san, bisa kau angkat tanganmu". Saat diperintah, Akeno pun mengangkat tangannya sambil tersenyum melihat Naruto tapi auranya bagi Naruto terasa menyeramkan
'Sial, pasti dia sudah tahu. Habislah aku' Batin Naruto, kemudian dia berjalan menuju bangkunya
Saat sudah sampai dan duduk dimejanya, Rias pun melihat Naruto dan berkata "Kau Uzumaki Menma-san kan? Perkenalkan, namaku Rias Gremory"
"Ya, ya, ya. Salam kenal Gremory-san" Ucap Naruto dengan nada tidak ikhlas dan senyum yang dipaksakan
"Sombong sekali kau, masih bagus Rias onee-sama masih menyapamu" Bentak murid yang berada jauh dari Naruto
"Terus masalahmu apa? Emangnya kau kekasihnya?" Tantang Naruto
"KAU!" Teriak siswa itu dan dia ingin menyerang Naruto, tapi dia ditahan oleh temannya
"Sudah cukup… Kalau kalian ingin berkelahi, pergilah keluar. Kita sedang belajar" Ucap Kyoujiro, kemudian para murid termasuk Naruto mulai membuka buku mereka
-Skip Time-
Bel istirahat pun telah berbunyi dan para siswa dan murid telah pergi keluar ke kantin kecuali Naruto dan Akeno. Saat Naruto bangkit dari bangkunya, tangan Naruto pun dicengkram oleh Akeno dengan keras. Naruto yang melihatnya pun berkata "Kau sedang apa, Himejima-san?"
"Temui aku di atap sekolah" Balas Akeno, kemudian dia melepaskan cengkramannya ditangan Naruto dan pergi keluar kelas
'Sepertinya tidak ada pilihan lain' Batin Naruto, kemudian dia menyusul Akeno ke atap sekolah
Saat di atap, dia melihat Akeno sedang bersender ditembok. Kemudian dia menghampirinya dan berkata "Jadi, apa sebenarnya maumu membawaku kesini Himejima-san?"
Akeno pun tidak menjawab, tapi dia melihat wajah Naruto dengan datar dan berkata "Kau pikir kau bisa membohongiku, Menma-san… Atau bisa kubilang, Naruto-kun?"
"Aku memang tidak bisa membohongimu ya, Akeno-chan" Ucap Naruto dengan datar, kemudian dia melanjutkan "Lalu kau mau apa?"
Plaaakkkk
Akeno pun menampar Naruto dengan keras, sampai Naruto terjatuh ketanah. Kemudian Akeno berkata sambil menangis "Itu yang aku ingin lakukan. Teganya kau… Meninggalkanku, sahabatmu sendiri. Kemudian kau kembali seolah tidak terjadi apa-apa, Holy Thunder!"
Duarrr
Naruto pun terlempar karena jurus itu kearah tembok dengan keras. Kemudian dia terjatuh dan bangkit sambil menghapus darah dibibirnya "Kau pikir, apa yang kau lakukan ini Akeno?"
"Aku tahu kau marah dengan Rias. Tapi pantaskah aku sebagai queennya ikut merasakan kebencianmu, Naruto-kun. Sampai kau menjauhi dan meninggalkanku?" Tanya Akeno sambil menangis terisak
"Aku tidak bermaksud begitu Akeno-chan" Jawab Naruto
"Tapi kau tetap melakukannya kan, Holy Thunder!" Ucap Akeno, kemudian dia memunculkan listrik dari tangannya kearah Naruto
'Tidak ada pilihan lain' Batin Naruto, kemudian dia mengangkat tangannya dan symbol berwarna biru ditangannya bersinar, kemudian dia berkata "Dawn Rune! Berikan aku kekuatan!"
Muncul cahaya yang muncul dari bawah tanah, kemudian Naruto berkata "Holy Ray!"
Duuuaaarrr
"Arrrrgggghhhh" Teriak mereka berdua saat serangan mereka berdua terbentur dan mementalkan mereka berdua
Badan Akeno tidak terluka parah karena dia merupakan Akuma, jadi dia masih bisa bangkit dan melihat Naruto tergeletak tidak berdaya. Kemudian dia menghampiri Naruto dan berkata "Naruto-kun, kau tidak apa-apa kan?"
"Kau bisa lihat sendiri kan" Jawab Naruto, kemudian dia melanjutkan "Kau ini merepotkan sekali, kau tahu kan aku ini manusia tapi kau malah menyerangku"
"Maaf karena emosi, aku menyerangmu Naruto-kun" Ucap Akeno sambil memeluk tubuh Naruto
"Tidak masalah Akeno-chan" Balas Naruto, kemudian dia berkata "Bisa kau menjauh dariku dulu. Aku akan menggunakan jurusku lagi, aku tidak ingin kau terkena cahaya dari jurusku"
"Baiklah" Ucap Akeno yang sudah menjauh dari Naruto
Naruto pun mengangkat tangannya kembali dan symbol Dawn Rune ditangannya kembali bercahaya, kemudian dia berkata "Light of Day!". Kemudian muncullah cahaya yang menyelubungi badannya dan menutup luka-lukanya. Setelah itu dia pun berkata "Bagus… Tubuhku sudah seperti sedia kala"
"Tadi jurus apa Naruto-kun? Dan sebenarnya kekuatan apa yang kau miliki?" Tanya Akeno
"Itu jurus Light of Day… Jurus yang bisa menyembuhkan luka separah apapun sampai sembuh total, tapi aku hanya bisa memakainya satu kali saja dalam sehari. Dan kekuatan yang aku punya adalah Rune Magic… Yaitu kekuatan dari sebuah benda mistik bernama Rune Orb yang di masukkan kedalam bagian tubuh. Aku mendapatkan Dawn Rune semenjak aku lahir, tapi aku baru mengerti kekuatan Rune Magic milikku ini setelah otou-sanku meninggal. Kau tahu hari terakhir aku bersekolah disini dulu? Setelah masalahku dengan Rias, aku kembali ke rumah dan otou-sanku memberitahukan rahasia kekuatan rune ini kepadaku sebelum dia meninggal. Dan aku pergi bukan karena aku kabur darimu, Rias atau Sona. Tapi aku berlatih untuk menguasai rune ini, tapi aku belum sepenuhnya berhasil"
"Maaf Naruto-kun, aku sudah berprasangka buruk padamu" Ucap Akeno yang sudah menundukkan kepalanya
"Tidak masalah untukku, Akeno-chan" Balas Naruto
Naruto pun lalu mencium bibir Akeno, dan Akeno membalas dengan ganas. Kemudian terjadilah pergulatan lidah antara mereka berdua. Kemudian ada suara yang menghentikan perbuatan mereka berdua "Naruto-kun…"
"Sona-chan / Sona-Kaichou" Ucap Naruto dan Akeno saat melihat sosok Sona yang berada didekat mereka dan sepertinya dia sedang menahan marah pada Naruto. Akeno yang melihat itu mendengus dan berkata "Kau menganggu saja, kaichou"
Sona pun tidak mengubris perkataan Akeno, tapi dia melemparkan tas biola yang Naruto bawa, kemudian dia berkata "Apa maksudmu membawa senjata ke sekolah Naruto-kun? Aku sudah curiga saat melihatmu membawa tas biola, karena kau ini tidak bisa memakai biola. Saat aku memeriksanya aku melihat sebuah Sansetsukon, sebuah katana, dan dual gun. Kau pikir ini tempat perang apa"
"Ayolah Sona-chan, itu kan cuma peralatan kerjaku. Tidak usah dipermasalahkan kenapa sih" Ucap Naruto yang kesal karena barang-barangnya dilihat-lihat seenaknya oleh Sona
"Kalau ini bukan di area sekolah, aku bisa terima. Tapi masalahnya ini ada di sekolah… Naruto-kunnn" Balas Sona dengan menekankan nama Naruto
"Maaf, tapi aku berjanji tidak akan memakai salah satu senjataku itu disekolah" Ucap Naruto, kemudian ponselnya berdering
"Aku pegang janjimu itu" Balas Sona, yang kemudian pergi meninggalkan mereka berdua
Kringgg, Kringg
"Halo, Namikaze Naruto disini" Ucap Naruto setelah dia mengangkat ponselnya
"Syukurlah onii-chan menjawab teleponku" Balas seorang gadis yang menelpon Naruto, dan sepertinya itu imouto dari Naruto
"Asia… Senang mendengar suaramu lagi" Ucap Naruto, kemudian dia bertanya kepada adiknya "Bagaimana keadaan imoutoku satu-satuku ini?"
"Baik…" Jawab gadis bernama Asia itu dengan nada lemah, kemudian dia berkata "Onii-chan… Bolehkan aku tinggal di Jepang bersama kau?"
"Boleh sih, tapi emangnya kau sudah minta izin pada okaa-san?" Tanya Naruto
"Eto… Onii-chan sebenarnya okaa-san sudah tidak ada" Jawab Asia
Naruto yang mendengar perkataan Asia pun menyadari sesuatu, kemudian dia berkata "Maksudmu, okaa-san sudah meninggal?"
"Ya… Okaa-san sudah meninggal 2 hari yang lalu karena penyakit kankernya" Balas Asia, kemudian dia melanjutkan "Maaf baru memberitahumu sekarang"
"Tidak apa-apa kok imouto" Ucap Naruto, kemudian dia membatin 'Kalau dia tahu otou-san juga sudah meninggal, pasti dia bertambah aku harus merahasiakan ini sampai dia berada disini'. Setelah itu, dia bertanya pada Asia "Jadi kapan kau akan berangkat?"
"Mungkin besok" Jawab Asia
"Baiklah… Nanti kalau kau sudah berangkat dan sudah sampai di Jepang, hubungi aku ya" Ucap Naruto
"Beres onii-chan" Balas Asia, kemudian dia berkata "Kalau begitu aku tutup dulu teleponnya kak. Semoga kita bisa bertemu lagi"
"Ya, aku harap juga begitu" Ucap Naruto, tanpa disadari symbol Dawn Rune ditangan kirinya pun bersinar, kemudian dia membatin 'Jadi Twilight Rune sudah bangun dari tidurnya ya. Tapi sepertinya Asia belum mengetahui kekuatan sebenarnya dari Twilight Rune miliknya'
Setelah Naruto menutup teleponnya, Akeno berkata dengan nada riang kearah Naruto "Ara ara, jadi Asia-chan akan kembali ke Jepang ya? Aku tidak sabar untuk melihat perubahan Asia selama bertahun-tahun belakangan ini". Melihat Naruto yang termenung karena mendengar kematian ibunya, Akeno pun memeluknya dan berkata "Naruto-kun… Aku turut berduka atas kematian okaa-sanmu"
"Tidak masalah kok Akeno-chan, aku hanya merasa berdosa karena membohongi Asia tentang kematian otou-sanku" Ucap Naruto
"Dia pasti mengerti kok, Naruto-kun. Lagipula, kau ini kan The Best Big Brother menurut dia, jadi dia tidak akan marah padamu" Ucap Akeno yang mencoba menghibur Naruto
'Aku harap kau benar, Akeno-chan' Batin Naruto, kemudian dia mendengar bel masuk telah berbunyi dan dia pun berkata "Ayo kita masuk Akeno-chan. Bel sudah bunyi tuh"
Naruto pun menggenggam tangan Akeno dan mereka pergi ke kelas berdua. Sepanjang perjalanan ke kelas, banyak yang berkomentar kalau mereka berdua cocok untuk menjadi pasangan, ada yang menatap tajam Naruto karena dia berjalan berduaan saja dengan Akeno, dan banyak yang lain-lain. Sesudah sampai di kelas, mereka pun duduk dibangku masing-masing dan mereka menyimak pelajaran masing-masing sampai bel pulang berbunyi dan para siswa dan siswi pulang ke rumah masing-masing
– Night Time –
Rias Gremory dan para peeragenya mendeteksi keberadaan iblis liar disekitar Kuoh. Mereka pun bergegas menuju ke area tempat keberadaan iblis liar itu. Saat sampai disana, mereka melihat sosok laki-laki berambut pirang, memakai jaket merah dan jeans hitam dan di samping kiri dan kanan jeans-nya ada tempat untuk senjata api dan dibelakang badannya, terdapat katana yang memiliki aura yang kuat, dan dia memegang sebuah tongkat berwarna merah
"Jadi kalian adalah iblis liar yang meresahkan warga-warga disini. Kalian pantas dibunuh" Ucap lelaki itu dengan dingin
Pemimpin iblis liar itu hanya menyeringai, kemudian dia berkata "Emangnya apa yang bisa manusia rendahan seperti kau lakukan. Hey, semuanya cepat habisi dia"
'Merepotkan…' Batin pemuda itu saat melihat para iblis liar melesat kearahnya, kemudian dengan satu gerakan tongkat itu menjadi sebuah nunchaku dan dia melepaskan sebuah serangan ke iblis liar itu
Buaaakkkk
Satu iblis liar terlempar karena serangan lelaki itu, kemudian ada iblis liar yang sudah berada dibelakang lelaki itu
Dia pun mengubah nunchakunya kembali menjadi tongkat dan memukul mundur iblis liar dibelakangnya sambil berkata "Menyerang dari belakang, benar-benar pengecut"
"Brengsek kau!" Teriak iblis-iblis liar itu, kemudian mereka melesat kembali kearah pemuda itu
Pemuda itu menghilangkan senjatanya yang berjenis Sansetsukon-nya, kemudian dia mengambil dua buah hand-gun dari kantung jeansnya. Kemudian dia berteriak "Terbakarlah kalian para iblis-iblis sampah!"
Dorrr
Dorrr
Dorrr
Dorrr
"Buchou, sebenarnya siapa dia? Dia sangat hebat" Ucap seseorang pemuda berambut coklat pada buchounya yang bernama Rias sambil membatin 'Gaya bertarungnya saat menggunakan senjata yang sebelumnya mengingatkanku pada sensei'
"Aku kurang tahu Issei" Balas Rias, kemudian dia mengepalkan tangannya dan membatin 'Sebenarnya siapa dia, beraninya dia mengambil jatah iblis liar yang berkeliaran di wilayah kekuasaan klan Gremory'
Setelah menembak para iblis liar itu dan tinggal menyisakan pemimpinnya saja, lelaki itu mengangkat tangannya. Kemudian dia berkata "Dawn Rune! Terbukalah jalan suci yang membersihkan kegelapan dihadapannya… Holy Ray!"
Muncul cahaya yang berbentuk badai kearah pemimpin iblis liar itu dan membelahnya menjadi kedua. Kemudian dia berteriak sebelum berubah menjadi abu "Arrrrrggggghhhh"
Setelah pemimpin iblis liar itu mati, dia membuka sebuah buku didalam jaketnya dan mencoret sebuah foto yang merupakan foto dari pemimpin iblis liar tadi sambil berkata "Target ke 28, sudah dibersihkan"
Saat dia berusaha pergi, dia pun ditahan oleh Rias yang sudah marah besar "Tunggu!"
Dia membalikkan badannya, kemudian dia berkata dengan dingin "Oh, ternyata pewaris klan Gremory. Apa ada yang bisa kubantu?"
"Siapa kau dan kenapa kau mengganggu pekerjaanku yang berusaha membersihkan iblis liar di daerah kekuasanku?" Tanya Rias dengan nada marah
"Maaf, Gremory-san. Tapi menunggu anda bergerak itu lumayan lama, lagipula jika kau yang menghabisi iblis liar itu aku tidak akan mendapatkan bayaran dari client-ku nanti" Balas lelaki itu dengan datar, kemudian dia berkata sebelum pergi "Perkenalkan namaku Fox, The Devil Hunter"
Melihat lelaki yang mengaku dirinya itu Fox pergi, Rias pun berkata pada Knight dan Pawnnya, Kiba dan Issei "Kiba, Issei. Cepat kejar dia"
Tapi pria bernama Kiba itu berkata "Buchou, kita tidak bisa mengejarnya. Aku sudah tidak merasakan aura dari pedangnya itu lagi"
Rias pun hanya menggeram marah karena iblis liar targetnya diambil orang lain, kemudian dia berkata "Kita kembali ke markas kalau begitu semuanya"
Sebelum pergi Akeno yang merupakan queen dari Rias membatin saat menyadari sesuatu dari orang bernama Fox tadi 'Kenapa orang itu bisa memiliki senjata yang sama seperti Naruto-kun, dan dia juga mempunyai Dawn Rune miliknya? Apakah Naruto-kun adalah seoraang Devil Hunter. Tidak-tidak, aku harus mencari tahu kebenarannya dulu baru memberi kesimpulan'
-To Be Continued-
