Beey Presents.
My Master
Akashi Seijuurou
x
Michiyo Shina
Romance, Smut, Comedy || M || Chaptered
-o-
Part I : Poor? Whecks!
-o-
Semua yang ada di dalam hidup Michiyo Shina adalah sesuatu yang dapat dibanggakan.
Harta, perawakan, prestasi, harta lagi, dan bahkan eksetensinya sekalipun patut diacungi jempol.
"Seijuro~!"
Shina berhambur masuk kedalam ruangan kedap suara di mana Akashi Seijuro berada. Seijuro menatap Shina yang masuk dengan Slaine mengekor di belakangnya. Manik heterokromnya bergerak lagi, jatuh dalam pesona Shina, "Siapa bilang kau bisa masuk ke sini seenaknya?"
Shina tergelak sinis. Tanpa babibu ia duduk disofa maroon di sisi kanan ruangan, "Aku bisa melakukan apapun, Sei." Katanya. Seijuro hanya menatapnya dalam diam, sementara Slaine berjalan ke pojok ruangan untuk membuat secangkir ataupun dua cangkir teh tanpa disuruh.
Lalu keheningan kembali mengudara. Shina yang sibuk memerhatikan kukunya, Seijuro yang sibuk dengan setumpuk dokumen-dokumennya, serta Slaine yang sibuk dengan cangkir dan air panas. Tanpa sepengetahuan Shina, Seijuro meliriknya dalam diam. Entah apa yang ia pikirkan sehingga giginya bergemeletuk kesal.
"Ohiya, Seijuro. Kau ikut prom?" Tanya Shina tiba-tiba. Seijuro berdeham pelan, "Ya, mungkin. Entahlah." Jawaban aneh dari Seijuro sukses membuat perhatian Shina tertuju padanya, "Ada apa? Jawabanmu aneh."
Maniknya kembali mengagah kertas di depannya, mengacuhkan tatapan menuntut Shina, "Tidak ada." Jawabnya. Shina menghela napas, ia mengangkat tangannya, memberi isyarat pada Slaine untuk segera membawakan tehnya.
"Kau tahu, Sei. Kalau kita bukanlah teman masa kecil, aku pasti memacarimu," entah dari mana topik pembicaraan itu, yang jelas topik itu membuat kedua pemuda di ruangan itu melebarkan matanya. Sementara sang pelontar hanya duduk santai dengan dagu yang beristirahat di telapak tangannya. Seijuro bergeming pelan, "He. Memangnya kenapa kalau kita teman masa kecil?"
Sesudah mengambil teh yang disodorkan pelayannya, alis Shina bertautan, menilik Seijuro dengan iris cokelat bak biji kenarinya, "Awkward. Pastinya itu, bodoh."
Ah, kapan terakhir kali Seijuro dipanggil bodoh? Malah apa dia pernah dipanggil bodoh?
Seijuro menatap cangkir porselain yang barusan diletak oleh Slaine di atas mejanya. Ia terkekeh pelan, "Benarkah?"
-o-
Shina merebahkan badannya di atas ranjang lebarnya, sementara Slaine tengah menyisir lemari baju Shina dan mencari baju ganti yang tepat untuk sang majikan. Shina menghela napas, "Seijuro itu benar-benar bodoh, iya 'kan, Slaine?"
Slaine menatap nona muda itu, kedua matanya terpejam sejenak sebelum menjawabnya, "Aku tidak yakin soal itu, Nona."
Jawabannya membuat Shina tertawa. Ia menatap pria bersurai pucat itu, "Kau benar-benar orang baik. Mau jadian denganku?" Wajah Slaine memerah tatkala mendengarnya, ia menunduk sedikit dengan tangan di dekat dada kirinya, "Saya merasa tersandung dengan candaan anda."
Shina kembali tertawa, ia bangkit untuk duduk di ranjangnya, "Aku penasaran bagaimana hubungan kita jikalau aku bukanlah seorang nona muda."
Buk! Buk!
Belum sempat menjawab, Slaine langsung berjalan cepat ke arah pintu kamar Shina saat mendengar suara ribut di luar. Shina mengikutinya dengan manik gusar, "Apa itu, Slaine?"
"Tunggu sebentar, Nona." Sesudah itu ia memutar knob pintu, melihat keadaan luar dengan mata melebar, "Apa..."
"Kenapa, Slaine?" Shina membuka pintu kamarnya lebih lebar. Matanya melebar, "Di...sita?"
-o-
"Ini rumah... kita?"
Shina berdiri di tempatnya dengan mulut terbuka sekelebat. Sementara di belakangnya berdiri kedua orang tuanya yang sedaritadi menangis dengan dramatisnya.
"Rumah kita mirip kandang kambing, pa."
"Maaf, ma. Semuanya salah Papa..."
Punya orang tua kok dramatis amat.
Shina menggeram kesal sebelum menatap orang tuanya garang, "Cukup! Papa sama mama cuma bisa nangis! Memangnya ini salah siapa?!" Suaranya meninggi, membuat ayah dan ibunya lumayan terkejut.
"Y-ya tapi..."
Shina menghela napas kasar. Sekali lagi ia melempar tatapan pada apatermen reyot di hadapannya. Dia menepuk dahinya pelan, "Ini tidak dapat dipercaya..."
Michiyo Shina, 16 tahun. Putri dari pembisnis Michiyo Ryuu dengan Michiyo Yura. Hari ini dia menjadi miskin untuk pertama kalinya sejak ia dilahirkan.
To be Continued
Moshimoshi. Perkenalkan beey disini! Gimana chapter satunya? Jelek? HAHAHAHAHA(?) Oke beey bakal jelasin dikit, Slaine itu Slaine Troyard yang di ituloh(?) Ceritanya dia jadi pelayannya shina disini(?) Yah pokonya gitulah. Fav, follow, comment ya kalau kalian suka ((kaya ada yang suka aja sama ceritamu))
