ANYEONG YEOROBEUN..!
I'M COME BACK AGAIN
HOPE YOU ENJOY TO READ IT
NO FLAME| NO BASHING | PLEASE COMMENT
.
Title
KOIZORA [ SKY OF LOVE ]
Length
N CHAPTER
Rating
PG-18 (M)
Genre
SCHOOL LIFE, ROMANCE, ANGST, DRAMA, VIOLENCE, YAOI
(DON'T LIKE, DON'T READ)
Author
RUKA17
Main Cast
DAEHYUN & YOUNGJAE
Support Cast
ALL MEMBER BAP AND EXO
Disclaimer
THIS FANFICTION IS MINE!
Warning
A lot of typo, gaje, EYD ancur, garing, deelel
.
.
A/N: Author comeback again yuhuuu,,,adakah yang masih setia menunggu FF baru dari author? Sepertinya author sudah terlupakan hahahaha… OK… Yup,,,sesuai dengan judul FF, author kali ini mengangkat FF dari drama jepang KOIZORA – SKY OF LOVE tapi dengan banyak remake pastinya. Author males banyak bacot jadi langsung aja baca… CHENKAIDOt
.
.
Jika aku tidak bertemu dengan dirimu saat itu
Aku mungkin tidak akan pernah merasakan sakit dan kepedihan ini
Memori yang penuh dengan air mata
Tapi jika aku tidak bertenu dengan dirimu
Aku juga mungkin tidak akan pernah merasakan kegembiraan
dan kehangatan yang kau berikan padaku
Tapi jika aku tidak bertemu dengan dirimu
aku tidak mungkin merasa bahagia, aku tidak mungkin merasa berharga
Apa kabarmu sekarang?
Hari ini langit sangat cerah, penuh dengan cinta
[KOIZORA - SKY OF LOVE]
.
.
TS HIGH SCHOOL 12.00 AM
.
"Yak, Youngjae-ah, kau menaruh BB cream diwajahmu?" celetuk himchan
"A…aniyeo hyung," ujar Youngjae gugup
"Jeongmalyo?" Himchan melihat wajah Youngjae lebih dekat. "Kau tidak bisa menipu seorang ulzzang sepertiku jaejae. Apa kau memiliki seseorang yang kau suka?"
"Aaa…aniyeo hyung…jinjjayo..." tegas Youngjae
"Ahh…sepertinya aku sedang jatuh cinta…" ujar Baekhyun dramatis membuat Himchan dan Youngjae melirik kearah Baekhyun
"Jinjja? Nuguseo?" tanya Himchan dan Youngjae serentak
Baekhyun berbisik,"Chanyeol. Park Chanyeol dari kelas 2F."
"Chanyeol? Kelas 2F? Kau yakin?" Himchan shock mendengar penuturan Baekhyun
Baekhyun mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum dan membayangkan dirinya pergi bersama Chanyeol.
"Yak, otak mu lagi eror huh?" ujar Himchan
"Waeyo?" tanya Baekhyun
"Park Chanyeol. Si tiang listrik berambut blonde. Ketua geng yang suka buat onar disekolah dan lagi anak kelas F tukang rusuh itu? Kau suka padanya?" tanya Himchan tidak percaya
"Hmmm…aku suka padanya…dia keren hyung."
Himchan memutar bola matanya. "Ck…anak seperti itu apa kerennya?!"
"Wae? Daripada Yongguk-mu itu. Wajahnya seram…hiiii…" ejek Baehyun
"Mwo?!" teriak Himchan
Youngjae hanya bisa menggeleng-gelengkan melihat 2 sahabatnya beradu mulut.
"Hei, bukankah itu Chanyeol?" ujar Youngjae seraya menunjuk kearah segerombolan anak dengan tampang preman (?) membuat Himchan melihat kearah yang ditunjuk Youngjae
"Ah,,,ne…sepertinya mereka berjalan kearah sini," ujar Himchan
"Mana…mana?" Baekhyun sibuk merapikan penampilannya. "Yah,,bagaimana dengan rambutku? Otteyo? Eyelinerku sudah rapikan?"
Kedua sahabat Baekhyun hanya bisa memutar bola mata mereka melihat tingkah laku sahabatnya yang satu ini. Maklum saja, itu lah yang terjadi jika kalian sedang jatuh cinta.
Seorang anak laki-laki berpostur tinggi dengan rambut ikal blonde dan jangan lupa piercing yang menempel dibeberapa tempat diwajahnya, datang bersama 3 orang temannya, yang satu berambut blonde seperti Chanyeol sedangkan yang lainnya terlihat normal (?). Mereka menghampiri tempat duduk Baekhyun dan teman-temannya.
"Hai…Aku Park Chanyeol dari kelas 2F. Apa kau mengenali diriku? Boleh aku minta no HP mu?" ujar Chanyeol seraya menjulurkan tangannya kearah Youngjae dan memberikan wink andalannya.
Baekhyun yang berada disebelah Youngjae langsung berdiri dan menjabat tangan Chanyeol yang terulur. "Aku Baekhyun dari kelas 2B," ujarnya seraya tersenyum. "Apa kau mau bertukar no HP denganku?"
Youngjae dan Himchan diam-diam menggeser tubuh mereka, memberikan waktu kepada Baekhyun untuk bisa berkenalan dengan Chanyeol. Tapi tiba-tiba Youngjae tidak sengaja menabrak salah satu teman Chanyeol yang memiliki tampang preman (?) juga. Tidak jauh berbeda dengan Chanyeol, anak laki-laki itu juga mengecat rambutnya dan memakai piercing ditelinganya.
"Mianhae…"ujar Youngjae seraya menundukkan kepalanya dan pergi meninggalkan Baekhyun bersama Chanyeol dan teman-temannya.
Our fate begins…
.
.
"Haaahhh,,," Baekhyun menghela nafasnya seraya menopang dagu diatas meja
"Waeyo?" tanya Youngjae
"Aku mendapatkan nomor Chanyeol. Tapi… yang Chanyeol lihat bukan diriku tapi kau Youngjae," ujar Baekhyun seraya menundukkan kepalanya
"Yak…tenang saja. Aku tidak akan merebutnya darimu," ujar Youngjae, sibuk dengan merogoh-rogoh tasnya.
"Jinjja? Yaksokae? Janji?" ujar Baekhyun
"Neeeeeeeeeee…sekalipun kau memberiku 1 juta won. Aku tidak akan mendekatinya. Dia bukan tipeku," ujar Youngjae yang sekarang sibuk merogoh laci meja
Baekhyun pun tersenyum, " Yak…apa yang kau lakukan?"
"Aku sedang mencari ponselku," ujar Youngjae seraya mengacak-acak rambutnya, "Aaiissshhh…dimana aku menaruhnya?"
"Kapan terakhir kali kau menggunakan ponselmu? Apa kau ingin aku meneleponmu?" tanya Baekhyun
Tiba-tiba Youngjae teringat sesuatu,"Ah…aku menaruhnya dimeja perpustakaan," ujarnya seraya berlari keluar kelas.
Youngjae mulai mencari ponselnya mulai dari atas meja, tumpukkan buku, dan juga tong sampah (?) tapi ia tidak menemukan ponselnya sama sekali, "Eottokae?" ujar Youngjae frustasi
Only one shot..only one shot!
Terdengar suara ringtone ponsel milik Youngjae. Youngjae pun segera mencari arah datangnya suara dan menemukan ponsel miliknya diantara tumpukkan buku dirak.
"Gotta…" Youngjae mengambil ponselnya dan langsung menjawab telepon yang masuk,"Baekhyun-ah, gumawo ne…sudah membantuku menelepon ponselku."
"Aku bukan Baekhyun… Chukkae Youngjae…akhirnya kau menemukan ponselmu," terdengar suara asing dari balik ponsel milik Youngjae
"Nuguseo?"
"It's secret. Bye Youngjae."
PIP
Sambungan telepon tertutup.
Youngjae segera mengotak-atik ponselnya dan menyadari bahwa seluruh data yang ada diponselnya hilang. "Yak…apa yang dia lakukan pada ponselku? Kemana semua dataku? Aisshhh…" Youngjae hanya bisa pasrah dan menatap sedih kearah ponselnya.
.
.
LIBURAN MUSIM PANAS
[SEOUL 00.00 AM]
.
Only one shot..only one shot!
PIK
Youngjae mengangkat telepon yang masuk,"Yeoboseo?"
"Annyeong Youngjae-ah…" terdengar suara asing dari balik ponsel
"Yah…kau lagi…kau orang yang menemukan ponselku kan? Kau apakan ponselku huh? Apa kau sudah gila? Menghapus semua data yang ada,"ujar Youngjae dengan suara serak dan mata setengah tertutup karena terbangun ditengah malam.
"How cute…kau sudah tertidur eoh?"
"Tidak…aku masih terjaga…dan hey…jangan mengalihkan pembicaraan."
"Benarkah? Kau belum tidur? Apa yang sedang kau lakukan?"
"Tsk…sudah ku bilang jangan mengalihkan pembicaraan…Bukan urusanmu…"
PIP
Youngjae dengan sengaja mematikan ponsel miliknya. "Tsk…mengganggu orang saja…"
Tiba-tiba terdengar suara yang berasal dari perut Youngjae,"Uuhh…aku lapar…"
Youngjae pun beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan ke dapur. Ia membuka lemari pendingin dan menemukan sepotong roti didalam kulkas. Matanya langsung berbinar ketika melihat cheesecake kesukaannya.
Only one shot..only one shot!
Ponsel Youngjae kembali berdering. "Ada apa lagi huh?" jawab Youngjae
"Hei…hei…jangan marah-marah. Nanti kau tidak cantik lagi," ujar suara asing
Youngjae terdiam mendengar perkataan orang asing yang meneleponnya.
"Hey…kenapa kau diam saja?" ujar suara asing itu membuyarkan lamunan Youngjae
"Aniyeo…" ujar Youngjae seraya mengambil cake dari dalam lemari pendingin dan membawanya kekamar.
"Suara apa itu? Apa kau punya kebiasaan makan tengah malam? Hey…nanti kau bisa gendut…"
'What the hell…orang ini benar-benar membuatku naik darah,' batin Youngjae
"Aku tutup teleponnya."
PIP
Youngjae membanting ponsel miliknya sembarangan dan melanjutkan acara mengunyah cake kesukaannya itu.
Sejak hari itu, sang penelepon misterius selalu saja menelepon Youngjae setiap hari walaupun hanya sekedar menanyakaan apa yang sedang Youngjae lakukan saat itu.
"Hey…aku rasa ini tidak adil…kau tahu namaku…tapi aku tidak tahu namamu…cepat katakan padaku siapa namamu…" ujar Youngjae dengan ponsel menempel ditelinganya.
"Namaku…secret…hahahaha," ujar suara asing
"Tsk…yak cepat katakan…siapa dirimu dan kelas berapa…"
"Apa kau mulai penasaran dengan diriku?"
"Tsk…lupakan…"
PIP
Youngjae menutup ponselnya.
Libur musim panas hampir usai. Dan setiap harinya Youngjae tidak pernah melewati kegiatannya beradu mulut (?) dengan orang asing yang akhir-akhir ini suka meneleponnya.
"Hey…apa aku boleh tahu seperti apa wajahmu?" ujar Youngjae ragu
"Mmmm…mataku bulat, aku memiliki double eyelid, pipi yang sedikit chubby dan juga sexy lips…"
"Mata bulat, double eyelid, sexy lips…You must be handsome…"
"Jeongmalyo?"
"Ah,,,tidak…aku lebih tampan darimu…"
"Hahahaha…kau itu cantik bukan tampan…"
Terlihat rona merah dipipi chubby milik Youngjae, "Shut up…"
"Hahahahaha…" Suara asing itu terdengar senang mengetahui reaksi Youngjae
"Hey…sebentar lagi liburan musim panas selesai…"
"Hmmm…apa kau ingin melihat diriku?"
Youngjae mengangukkan kepalanya,"Hmmm…"
"Baiklah, tunggu aku diatap sekolah jam 12.00 saat hari pertama masuk sekolah."
"Aku akan menunggumu disana…"
"Hmmm…"
Lama mereka terdiam, bergelut dengan pikiran mereka masing-masing.
"Hey…apa kau masih disana?" ujar suara asing itu membuyarkan lamuanan Youngjae
"Hmmm…"
"Bukalah jendela kamarmu…"
Youngjae pun beranjak dari tempat tidurnya dan membuka jendela kamarnya. Udara pagi pun berhembus dan sinar mentari pagi menyambut. Youngjae terdiam melihat kearah langit biru cerah yang dipenuhi dengan awan.
"Indah…awan berbentuk garis…" gumam Youngjae
"Kau bisa melihatnya dari sana?"
"Ne…"
"Ambilah gambar awan itu dengan camera ponselmu…"
Youngjae pun mengarahkan ponselnya keatas dan 'CLICK' dengan hati-hati Youngjae mengambil gambar awan itu.
"It's our first morning… Selamat pagi Youngjae-ah…" ujar suara asing itu seraya menutup ponselnya.
Youngjae menengadahkan wajahnya, membiarkan sinar matahari menyapu wajahnya. Terlihat senyum simpul yang terukir dibibirnya.
I'll start to love you…
.
.
TS HIGH SCHOOL 12.00 AM
.
Youngjae berjalan menelusuri koridor sekolah. Yah, hari ini adalah hari pertemuannya dengan orang asing yang menemukan ponselnya. Sekarang yang ia lakukan adalah menunggu orang itu diatas atap sekolah seperti yang sudah dijanjikan. Youngjae memainkan kakinya, ia terlihat sedikit gugup. 'Seperti apa dirinya? Apakah dia benar-benar orang baik seperti yang ku bayangkan selama ini?' batin Youngjae. Ia menengadahkan kepalanya dan menutup matanya, membiarkan angin berhembus membelai rambutnya.
TAP TAP TAP
Youngjae mendengar suara langkah yang mendekatinya. 'Dia sudah datang'. Youngjae pun membuka perlahan kedua matanya dan menoleh kesamping. Kini dihadapannya berdiri seorang anak laki-laki yang seumuran dengannya. Penampilan anak laki-laki itu tidak jauh beda dengan Chanyeol, ketua geng yang terkenal badas disekolahnya. Ya, lelaki itu juga mengecat rambutnya sama seperti Chanyeol, memakai tindik dikedua telinganya, baju seragam yang dibiarkan keluar serta 2 kancing atas yang sengaja dibuka, dan jangan lupa kalung serta gelang rantai yang melilit dileher dan pergelangan tangannya.
"Kau…."
"Hey…Youngjae-ah…apa kabar?" ujar lelaki bername tag Daehyun seraya tersenyum.
"…"
"Hey…kenapa kau diam saja? Apa kau sedang sakit?" Daehyun berjalan mendekati Youngjae dan menempelkan tangannya dikening Youngjae.
"Kau tidak sakit," ujar Daehyun ketika ia merasakan suhu tubuh Youngjae normal.
"Ti..tidak…aa…apa benar kau penelepon misterius itu?"
Daehyun menganggukkan kepalanya. Ia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto yang terlihat dilayar ponselnya. Foto awan berbentuk garis. "Apa kau masih tidak percaya?" ujar Daehyun melihat tampang Youngjae yang terlihat tidak mempercayai perkataannya.
"Ah…iya…aku hampir lupa…ini untukmu," lanjut Daehyun seraya menyodorkan beberapa tangkai bunga yang disusun menjadi sebuah buket bunga. Bunga itu terlihat masih segar dan cantik, walaupun susunan bunga itu terlihat kurang rapi. Youngjae berpikiran bahwa Daehyun pasti memotong bunga itu sendiri.
"Ti..tidak.."
"Nde?" Daehyun mengangkat satu alisnya, bingung dengan reaksi Youngjae.
Youngjae menggerakkan kakinya perlahan, mundur menjauhi Daehyun dan lari meninggalkan Daehyun yang masih setia melihat kepergian Youngjae. "Apa dia benci padaku?" gumam Daehyun seraya menatap sedih kearah buket bunga hasil karyanya.
Youngjae kembali kekelasnya dan terihat Himchan dan Baekhyun sedang menunggu kedatangannya.
"Hey…apa kau sudah bertemu dengan dia?" tanya Himchan
Youngjae menganggukkan kepalanya.
"Bagaimana tampangnya? Dari kelas berapa? Dia orang baik-baik kan?" giliran Baekhyun yang bertanya
Youngjae menatap Himchan dan Baekhyun bergantian,"Dia…teman Park Chanyeol…Jung Daehyun dari kelas 2F…"
"Mwo? Jung Daehyun? Apa kau yakin?" Himchan shock mendengar perkataan Youngjae
"Ne…." ujar Youngjae,"Eottokaeeeee?"
"Yah…kenapa kau tidak langsung memintanya menjadi namjachinggumu?" celetuk Baekhyun
"Yak…Baekhyun-ah…apa kau gila? Kau juga tahu kan kalau Daehyun itu 'Cassanova' sekolah kita. You know?! He is a playboy! A playboy guys... Aku tidak akan membiarkan dia dekat-dekat dengan jaejae," ujar himchan panjang lebar
"Hey…apa kau belum tahu berita terbaru? Tadi pagi kulihat, ah tidak, semua orang melihat Daehyun memutuskan semua pacarnya," ujar Baekhyun
"Jeongmalyo?" berita yang satu ini jauh membuat himchan lebih shock
Baekhyun menganggukkan kepalanya,"Ku rasa ia punya alasan untuk memutuskan pacar-pacarnya." Baekhyun dan Himchan menatap kearah Youngjae.
"I..itu tidak mungkin…" ujar Youngjae yang tersadar akan maksud perkataan Baekhyun
.
.
[Youngjae POV]
.
Aku melangkahkan kaki menuju gerbang sekolah. Ya,hari sudah sore dan sekarang saatnya aku untuk pulang kerumah. Aku berjalan melewati taman yang biasa ku lewati ketika aku pulang sekolah. Aku melihat sekeliling, seperti biasa, taman itu terlihat tidak terlalu ramai. Tiba-tiba pandanganku tertuju pada seorang laki-laki yang sedang asik menepuk-nepuk tanah dengan sekop ditangannya. Aku mendekatkan diriku dan sedikit terkejut melihat apa yang dilakukan orang itu.
"Hey…Youngjae…" ujar laki-laki itu seraya tersenyum
"Daehyun?"
Daehyun kembali tersenyum dan menunjukkan bunga yang belum sempat diterima Youngjae,"Lihat, aku memberinya pupuk," ujarnya seraya mengambil selang air, lalu menyemprot bunga-bunga itu dengan air.
"Woaaa…lihatlah…" Daehyun menyemprotkan air keudara. Terlihat sebuah pelangi kecil karena biasan sinar matahari yang mengenai butiran-butiran air. "Saengil chukkae…" lanjutnya
'Dia tahu hari ulang tahunku?' batin Youngjae. 'Jadi bunga itu hadiah ulang tahun untukku?'
Youngjae menatap Daehyun yang masih setia tersenyum dihadapannya.
Daehyun…Dia selalu bisa memenangkan hatiku…
.
.
Drrrttt…drrttt...
Youngjae membuka ponselnya diam-diam saat Lee songsaengnim sedang berceramah didepan kelas
One message from: Daehyunnie
[Keluarlah. Aku menunggumu didepan gerbang sekolah.]
Youngjae memencet-mencet tombol dilayarnya
One replay from: Youngjae
[Apa kau gila? Sekarang Lee songsaengnim sedang mengajar dikelas. Shireoyo.]
One message from: Daehyunnie
[Bilang pada Lee songsaengnim kalau kau tidak enak badan. Cepatlah keluar. Kakiku sudah pegal.]
"Tsk…anak ini," gumam Youngjae
One replay from: Youngjae
[Baiklah. Tunggu aku.]
Younjae mengangkat tangannya pelan-pelan.
"Ne Youngjae-ssi," ujar Lee songsaengnim
"Maaf…perutku sakit," ujar Youngjae dengan nada dan raut wajah memelas.
"Apa kau baik-baik saja? Pergilah ke UKS," titah Lee songsaengnim
"Ne saem…" youngjae pun menuruti perintah gurunya itu
"Hey…ku rasa dia sedang berpura-pura," bisik Baekhyun pada Himchan yang duduk didepannya.
"Hmmm…tidak biasanya dia bolos pelajaran," sahut Himchan
"Mungkinkah…"
Baekhyun dan Himchan sudah tahu jawaban dari semua pemikiran mereka. Ya, Youngjae tidak pernah melewatkan satu pelajaran sekalipun kalau Daehyun tidak menyuruhnya untuk membolos.
Youngjae sedikit berlari disepanjang koridor, berharap Daehyun tidak terlalu lama menunggunya.
"Yah…kenapa kau menyuruhku keluar?" ujar Youngjae
"Kkaja…" Daehyun menyuruh Youngjae duduk dikursi belakang sepeda miliknya,"Ini kencan pertama kita," lanjutnya seraya tersenyum.
"Kau mau mengajakku kemana?"
"Diamlah…pegangan yang erat," ujar Daehyun seraya mengayuh sepedanya.
Sepeda Daehyun melaju dengan kecepatan sedang menelusuri jalanan didekat sekolah mereka. Terlihat banyak pepohonan rindang disepanjang jalan yang terbilang sepi disiang hari. Daehyun mempercepat kayuhannya ketika mereka menuruni jalan dibukit.
"Yak…pelan-pelaaaaannnnn," teriak Youngjae seraya mengencangkan pelukkannya dipinggang Daehyun
Terdengar suara tawa yang keluar dari bibir Daehyun.
"Yak…kau ingin membunuhku huh?" teriak Youngjae
"Aniyeo…aku tidak akan membiarkan orang yang aku sayang terluka sedikitpun…" ujar Daehyun membuat Youngjae terdiam.
Kini mereka berhenti didepan sebuah rumah yang terlihat seperti apartemen.
"Ini…"
"Jaaa…ini rumahku. Ayo kita masuk," ujar Daehyun seraya menarik pergelangan tangan Youngjae
Youngjae pun masuk kedalam rumah Daehyun. Didalam ia bertemu dengan seorang wanita paruh baya yang sedang membersihkan perabotan rumah.
"Oohh…siapa pria ini? Cantik…" ujar wanita itu
"Dia cantik kan eomma? Dia Youngjae…pacarku…" ujar Daehyun bangga
Youngjae tersenyum pada Ms. Jung dan oh jangan lupakan semburat pink yang tertera dipipinya.
"Benarkah? Selamat datang Youngjae-ah…Yah…kenapa kau bisa berpacaran dengan anak berandalan seperti dia?" ujar Ms. Jung seraya menunjuk anak bungsunya
"Eommaaaa…" Protes daehyun
"Hahahaha…eomma bercanda…"
"Youngjae-ah…kkaja…" ujar daehyun seraya menarik youngjae kekamarnya
"Daehyunnie…apa kau ingin eomma membawakan pudding kekamarmu?" teriak Ms. Jung.
"Tidak perlu eomma…aku akan mengambilnya sendiri…" balas daehyun
Youngjae menatap sekeliling kamar Daehyun. Kamar yang cukup rapid dan tidak terlalu lebar. Kamar dengan design minimalis dan serba putih dengan sedikit ornament hitam dibeberapa tempat.
Daehyun duduk disamping youngjae yang sedang mengamati sebuah foto ditangannya.
"Ini ayah…dan yang ini hyung ku…ayah dan hyung sedang bertugas di Busan. Mereka kemari jika ada waktu luang."
"Jadi kau hanya tinggal berdua bersama dengan ibumu?"
"Yup…ah tidak…lebih tepatnya sering tinggal sendiri karena eomma juga sibuk dengan pekerjaannya."
Youngjae menganggukkan kepalanya.
"Hmmm..apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Daehyun. "Oh…tunggu sebentar…" Daehyun mengeluarkan ponsel miliknya. "Kita foto bersama. Untuk kenang-kenangan dihari pertama kita kencan."
Daehyun mengangkat ponselnya sedikit keatas dan merangkul pundak Youngjae.
CLIK
Daehyun memperlihatkan hasil jepretannya pada Youngjae.
"Hahahahaha…foto apa-apaan ini?" Youngjae terkekeh melihat hasil jepretan daehyun. "Wajah kita hanya terlihat separuh."
"Tapi ini bagus. Lihat…backgroundnya bagus…" ujar daehyun seraya menunjuk background langit biru dibelakang mereka.
"Hmmm…beautiful…" Youngjae tersenyum melihat hasil jepretan ditangannya.
"Ne…beautiful…" ujar Daehyun seraya menatap Youngjae.
Waktu terasa berhenti. Itu lah yang dirasakan Youngjae. Youngjae dapat merasakan hembusan nafas hangat milik Daehyun dipipinya. Kedua mata Youngjae terbuka lebar sesaat ketika Daehyun tiba-tiba menempelkan bibir tebalnya dibibir kissable milik Youngjae. Ciuman yang lembut dan tidak menuntut. Itu lah yang dirasakan Youngjae ketika ia masih setia membuka matanya. Kini kedua matanya tertutup perlahan. Merasakan lembutnya bibir daehyun yang menyapu bibirnya. Youngjae menempelkan kedua tangannya didada Daehyun. Ia dapat merasakan detak jantung Daehyun yang tidak beraturan sama seperti dirinya. Dan kini ciuman Daehyun semakin menuntut, meminta akses pada Youngjae untuk menpersilahkannya menjelajahi goa hangat milik Youngjae. Kedua sejoli itu merasakan suhu disekitar mereka meningkat. Tanpa aba-aba, Daehyun membuka kancing baju Youngjae dan Youngjae dapat merasakan hangatnya tangan Daehyun yang bermain disekitar perut dan pinggangnya.
Daehyun tiba-tiba melepas ciuman panas mereka sesaat,"Bolehkah…"
Youngjae menggigit bibir bawahnya,"Apa kau selalu melakukan ini dengan semua pacar-pacarmu?"
Daehyun menggelengkan kepalanya,"Tidak…kau yang pertama…aku janji tidak akan menyakitimu…aku tidak akan melakukan lebih dari menyentuhmu…bolehkah…"
Youngjae menggangukkan kepalanya, tanda bahwa ia menyetujui apa yang akan Daehyun lakukan padanya.
Daehyun tersenyum, lalu mencium kening Youngjae,"Saranghae…"
"Nado…saranghae…"
I like your touch…your frangnance…I want you to touch me more and more…
.
.
END or TBC?
.
.
Kkkkkk~
Eotteyo? Bagaimana permisah? Anehkah? Gajekah?
I need your comment…please…
No comment…no next chapter… hahahaha
Bye~
See ya~
