Astridooo presents
Vkook fanfics
I Need You
Main Cast : Taehyung , Jungkook , others
Pairing : Vkook , Jikook , Minga , others
Rate : PG
Lenght : Chaptered
hai semua ~ saya author baru disini , yaps panggil aku " Doo"
Doo baru bisa buka akun ini lagi setelah komputer Doo lemot-_-
Oh iya , ff Doo yang 'I'm Just A Game' bakal lanjut kalau reviewnya udah 80 lebih ...
oke , sekian , Happy Reading guys~~
I Need You by doo
Namja berseragam HyunDeok High School berjalan pelan ke arah kantin , sesekali tersenyum kecil ketika membayangkan dirinya akan memakan spagetti kesukaannya . Dia sudah memasuki area kantin yang cukup luas , saking senangnya ia tidak menyadari kalau seorang namja yang seangkatan dengannya sengaja memajukan kakinya , bermaksud membuat dia jatuh .
BRUG ..
Dan benar saja , namja itu jatuh dengan memalukannya -wajahnya terlebih dulu mengenai lantai- dan seluruh orang yang disana beralih menatapnya . Ada yang menertawakan , ada yang tampak iba namun hanya diam di tempat.
" Kau memang ceroboh ya , Kim Tae " , ucap namja yang tadi membuat namja itu - a.k.a. Kim Taehyung- terjatuh .
Taehyung berusaha berdiri , mengabaikan lutut kaki kanannya dan juga kepalanya yang berdenyut karena lecet. Sedangkan namja yang membuatnya terjatuh tadi bernama Park Jimin , seorang berandalan yang entah kenapa sangat suka menjahili Kim Taehyung .
Jimin beranjak dari tempat duduknya , berdiri berhadapan dengan Taehyung . Menampilkan seringainya yang mampu membuat para gadis meleleh . Taehyung menatapnya datar tetapi tersirat kekesalan dari matanya . Tanpa sadar , Taehyung mengepal tangannya .
" Jika memang ingin memukulku , pukul saja , eoh . " , tutur Jimin sambil memperhatikan tangannya milik Taehyung dengan tatapan meremehkan .
" Kau-"
" ANDWAE " , pekik seorang yeoja yang tiba - tiba datang dan berdiri di antara Jimin dan Taehyung . Yeoja itu .. Taehyung mengenalnya . Dia cinta pertamanya , yeoja itu bernama Yeonhee , Kang Yeonhee . Taehyung menyukainya sejak SMP , berarti sudah sekitar 4 tahun lamanya . Taehyung berusaha agar yeoja itu mau dekat dengannya . Tapi tidak semudah itu . Karena ...
" Yeonhee ? "
" Yeonnie-ah , kenapa datang kesini ? " , panggilan Jimin pada Yeonhee membuat emosi Taehyung kembali membuncah . Yeonnie ? Apa-apaan pangilan itu .
..ya , karena fakta bahwa Jimin dan Yeonhee dekat dan akrab .
" Kantin sangat berisik dan aku penasaran . Ternyata kalian berkelahi " , jawab Yeonhee sambil mempout bibirnya lucu , sungguh ini pertama kalinya Taehyung melihat ekspresi menggemaskan itu . Selama ini , Taeehyung hanya dapat melihat senyumannya , tak lebih . Jimin mengelus puncak kepala Yeonhee dengan gemas .
" Aigoo , uri Yeonnie mengkhawatirkanku ya ? " , Taehyung benar - benar merasa kalau emosinya akan meledak , kalau saja Yeonhee tidak ada disini maka ia sudah memukul wajah sialan Jimin . Yeonhee mengalihkan pandangannya ke arah Taehyung , memperhatikan raut wajahnya yang nampak memerah karena perasaan kesal yang ia tahan.
"Apa kau baik - baik saja , Taehyung - ssi ? " , tanya Yeonhee .
" Gwenchanayo " , jawab Taehyung sangat pelan , nafasnya memburu ketika tangannya Jimin tampak tergantung di pundak Yeonhee , menarik tubuh Yeonhee mendekat padanya , seperti menandakan kalau Yeonhee tak boleh jauh jauh darinya . Taehyung selalu bingung , kenapa Jimin sangat suka membuat moodnya jatuh dan emosinya naik .
" Hey , Jimin-ah " , temannya Jimin , Suga a.k.a. Yoon Gi mulai angkat bicara .
"Hm?
" Mengapa kau tak umumkan saja hal itu sekarang , eoh? Mumpung ramai " , Taehyung mengernyit , apa yang harus diumumkan . Firasat buruk mulai menyelubungi perasaan Taehyung .
" Ah ! " , Jimin memberi jeda seraya melirik Taehyung .
".. kau benar juga hyung , baiklah akan kuumumkan saja , waktunya juga sangat tepat . " , sambung Jimin sambil memberikan senyumnya ke Yeonhee , ukhh Taehyung mual melihat senyum Jimin yang sok tulus . " Aku dan Yeohee berpacaran , sudah sejak 3 bulan yang lalu sih "
Deg...
Deg...
Deg ...
' Apa yang ... baru saja dia ... katakan ...' , batin Taehyung , menatap Jimin dan Yeonhee dengan pandangan yang sulit diartikan . Sepenglihatan Taehyung , Yeonhee tampak menunduk , menyembunyikan rona merah di pipinya sedangkan Jimin menatap dirinya dengan pandangan meremehkan dan juga seringai yang menyirat kemenangan .
Taehyung sudah tidak dapat menahan kemarahannya , sungguh kali ini emosi sudah memuncak . Dan akhirnya ..
BBUK ..
BRAK..
Pukulan Taehyung mengenai wajah Jimin dengan keras , bahkan hingga punggung Jimin menabrak meja kantin yang terbuat dari kayu itu . Setelahnya , Yeonhee memekik keras dan segera menghampiri Jimin , mengelus pipi Jimin dengan raut khawatir .
Oh , Taehyung semakin muak dengan semua ini . Akhirnya , Taehyung meninggalkan area kantin dengan raut kesal yang menakutkan .
Melupakan tujuan awal ia ke kantin , ah Taehyung bahkan sudah tidak nafsu makan .
= Vkook =
Taehyung mempercepat langkahnya ke atap sekolah , raut amarahnya sama sekali tak luntur . Saat ini , Taehyung benar - benar butuh udara segar yang dapat menenangkannya . Sesampainya , di atap sekolah , ia berjalan ke ujung atap . Memejamkan matanya dan membiarkan angin membuat rambutnya berantakan . Deru nafasnya kembali normal , tidak memburu seperti sebelumnya .
Dug ..
" Aww " , ringis seseorang . Taehyung menoleh seketika , ia mulai mendekati sumber suara . Alisnya bertaut melihat namja yang lebih tua setahun darinya , " Hoseok hyung ? "
" Eoh ? Taetae ? Apa yang kau lakukan disini ? " , sahut namja itu , sambil mengelus jidatnya yang agak memerah .' Sepertinya dia kejeduk , eoh ', simpul Taehyung . Taehyung duduk di samping Hoseok dan mengalihkan pandangannya ke langit , " Uhm , hanya mencari udara segar .. "
Hoseok mendengus sambil ikut memandangi langit , " Kkk , pasti sesuatu terjadi ya ? Kau tak mungkin hanya pergi kesini untuk itu , biasanya di jam istirahat ini kau akan dengan rakusnya memakan makanan di kantin " , tuduh Hoseok yang langsung dihadiahi pukulan dari Taehyung di kepalanya .
" Aku tidak rakus tau " , ucap Taehyung dengan nada tak terima . Hoseok kembali mengaduh seraya mengelus puncak kepalanya dan mengumpat . " .. dan ya , memang terjadi sesuatu .. " , lanjut Taehyung sambil menunduk . Hoseok memperhatikan hoobaenya .
" Apa ini berhubungan Yeon- engg siapa ya namanya ? " , tebak Hoseok meletakkan telunjuknya di dagunya , berusaha mengingat . Taehyung memutar bola matanya malas , " Yeonhee , hyung . Aku ini sudah sering menceritakannya padamu- kkhh aku tak percaya kau tak bisa mengingatnya " , jawab Taehyung menggerutu betapa payahnya ingatan sunbaenya ini .
Hoseok terkekeh , " Hehe , mian , lalu ? " , tanyanya . Taehyung terdiam , menimang - nimang apakah lebih baik dia menceritakannya atau tidak , ya mungkin lebih baik cerita . Siapa tau , namja yang hobinya dance dan tidur ini bisa memberikan nasehat atau yang lainnya . Ah , entahlah , sekarang Taehyung membutuhkan teman ngobrol .
" ... dia , ternyata dia sudah berpacaran dengan Jimin , sudah lumayan lama " , jawab Taehyung singkat . Hoseok langsung menepuk lengan Taehyung keras , " Hey , jangan asal mengambil kesimpulan- "
" Ini benar , Jimin yang bilang dan saat itu Yeonhee hanya diam karena- " , nafasnya Taehyung tercekat . Usahanya selama 4 tahun untuk mendekati yeoja itu berputar - putar di pikirannya layak kaset film yang rusak . Semua itu membuat perasaan kecewa dan tidak terima Taehyung meluap tak tertahan . Hoseok terbungkam , ia tidak tau bagaimana caranya menghibur Taehyung .
krukk ..
Hoseok berseru agak canggung , " .. haha , hey Taetae , kurasa aku butuh asupan makanan , jadi temani aku , ne ! " , Hoseok berdiri begitu juga dengan Taehyung , melihat raut glommy Taehyung , yang lebih tua segera merangkul pundak yang lebih muda . " .. aigoo , waktunya tinggal 10 menit lagi , lebih kita bergegas , Taetae " , ucap Hoseok menyela Taehyung yang tampak akan menolak ajakannya .
Ya , ini lebih baik daripada membiarkan dirinya dan Taehyung terdiam canggung di atap sekolah .
= Vkook =
Bahkan sampai saat di apartemen , Taehyung masih terbayang kejadian di kantin tadi . ' Ish , kenapa wajah memuakkan Jimin yang sok itu terus menggeluti pikiranku , eoh ' , ketus Taehyung dalam hati . Ia menghempaskan tubuhnya ke kasur dan menutup matanya menggunakan lengan kanannya . Taehyung bukan tipe orang yang terus - terusan ber-galau-ria ataupun orang yang mudah move on .
Tentu saja , ia tidak bisa dengan mudah menyingkirkan Yeonhee yang sudah menempati hatinya selama 4 tahun ini . Cinta pertama memang sulit dilupakan . Taehyung mulai memikirkan kembali si Jimin yang -menurutnya- sialan itu .
Satu pertanyaan yang sangat ingin Taehyung ketahui jawabannya :
Kenapa Jimin terus membuatnya menderita ?
= Vkook =
Flashback ...
Taehyung dan Jimin yang berumur 12 tahun itu tampak tercengang di tempatnya , melihat seseorang masuk ke dalam dapur rumah Jimin . Mereka bersembunyi di dalam lemari dekat dapur , beruntung tubuh keduanya muat . Jantung mereka berdegup kencang .Sesekali mereka mengintip lewat celah pintu lemari .
Keringat dingin mengucur dari pelipis keduanya , Jimin kecil mengintip dan melihat hyungnya masih bersembunyi di balik meja makan . Sungguh , itu bukan tempat terbaik untuk bersembunyi . Bahkan anak kecil pun akan dengan mudah menemukannya , Jimin kecil merutuki hyungnya .
Mereka tidak tau apa yang dibawa orang itu , entah senjata tajam atau senapan . Urghh , membayangkannya saja sudah membuatnya merinding .
Orang itu terdiam di depan sebuah meja . Di meja itu diletakkan foto - foto keluarga mereka , oh disana juga foto Jimin . Orang itu tampak mengangkat salah satu dari bingkai foto disana . Tak ada satupun kata terucap dari orang itu .
Prangg ..
Orang itu tiba - tiba saja melempar kasar bingkai foto itu hingga kacanya pecah , Taehyung hampir saja memekik kalau saja Jimin tidak segera menutup mulutnya dengan telapak tangannya . Orang itu kembali berjalan , ke arah tempat kompor dan alat - alat masak lainnya . Orang itu meraih salah satu pisau disana .
Glup ...
Mengerikan , pikir Taehyung . Jimin kembali menatap khawatir hyungnya . 'Bagaimana ini ?' , tanya Jimin panik tanpa suara ke hyungnya . Hyung menunjuk jendela besar di ujung dapur , jendela itu terletak agak tinggi namun setidaknya orang dewasa bisa keluar situ . ' Kalian berdua cepat pergi dan panggil polisi ' , isyarat hyungnya menggunakan tangan .
' Apa hyung akan baik - baik saja ? ' , tanya sang dongsaeng ke hyungnya khawatir . Yang lebih tua hanya mengangguk .
" Hey , kita akan keluar dan pergi ke jendela itu dalam hitungan ketiga " , bisik Jimin pada Taehyung . Taehyung mengangguk cepat .
1 ...
2 ...
3-
Jimin dan Taehyung segera berlari ke arah jendela sedangkan hyungnya segera menghadapi orang itu , di saat yang bersamaan . Sekarang , Jimin bisa melihat jelas wajah orang itu , seorang namja dengan luka panjang di pipi kanannya , menyeramkan . Taehyung berkata panik , " Kita butuh kursi !"
Dengan segera Jimin menggeret kursi kepada Taehyung , Jimin terlebih dulu yang memanjat ke sana . Jimin mengulurkan tangannya pada Taehyung , membantunya memanjat . Namun ...
Tss...
" Arrgghh " , erang orang itu setelah mendapati pukulan keras dari hyungnya Jimin . Jimin terbelalak kala melihat darah mengalir dari pelipis hyungnya . " Hyung ! " , serunya . Taehyung kembali turun , melepas pegangannya pada Jimin . Taehyung segera membantu hyungnya berdiri , Taehyung berseru dengan suara seraknya , " Jimin kau saja yang pergi , aku akan membantu hyungmu "
Jimin sempat ragu , tapi tak ada waktu lagi pikirnya . Ia segera turun dari jendela dan berlari sekuat tenaga ke arah jalan raya . Ia sudah berlari jauh dari rumahnya . Beruntung , mobil polisi lewat tak jauh darinya . " Ahjussi ! "
.
.
At Jimin's Home
" Cih , sialan " , ucap namja berperawakan menyeramkan itu . Taehyung segera membantu Jindook untuk berdiri , Taehyung menyenderkan Jindook pada kaki meja , dan ia berlari ke arah namja itu dan memberinya tendangan keras ke perutnya namun berhasil ditahan oleh namja itu .
Namja itu mumukul perut Taehyung dengan keras dan membiarkan tubuh Taehyung terbentur ke lantai dengan keras , lalu namja itu menarik kasar rambut Taehyung hingga mendongak menatap wajahnya yang berlukiskan luka . " Jangan ikut campur , bocah " , setelahnya ia kembali menghempaskan tubuh Taehyung ke lantai , menedang perut Taehyung dengan keras hingga empunya memuntahkan darah .
" Ja..ngan..lu..kai..dia.. " , lirih Jindook seraya berusaha berdiri , namja itu menyeringai licik , " Kau masih saja seperti dulu " , ucap namja itu dengan suara yang amat berat . Namja kembali mengangkat tubuh lemas Taehyung dan mengarahkan pistolnya ke kepala bocah itu . " Kau tak akan mendapatkan yang kau inginkan jika kau membunuhnya sekalipun .. "
" Oh ya ? " , tanya namja itu dengan nada anak kecil yang disengaja , " Tapi bocah sialan ini sudah melihat terlalu banyak dan ..aku memang mengincar anak ini" , sambung namja itu menarik pelatuknya , siap menembakkan isinya kapan saja . Jindook tercengang seketika .
" Tujuanku sudah berubah " jelas namja itu sambil memperlihatkan seringainya . Jindook berdiri dan berlari ke arah namja itu dan ..
Bbuk ..
Dorr ..
Jindook tertembak tepat di perutnya sedangkan namja tadi terhuyung ke belakang karena pukulan Jindook yang tepat di dada kirinya . Taehyung terlepas dari cengkraman namja itu hanya terdiam di tempat melihat darah yang terus keluar dari perut Jindook . Jindook sudah kehilangan banyak darah , tubuhnya sudah sangat lemas dan akhirnya mata itu tertutup rapat dan mungkin tidak akan pernah terbuka lagi .
Jindook sekarat ...
Brakk ..
Sekitar 3 orang berseragam polisi dengan pistol di masing - masing tangannya , " Jangan bergerak ! " , peringat salah satu polisi yang menjabat jadi ketua . Namja itu mengangkat tubuh Taehyung mendekat padanya , " Ck , aku lupa kalau ada bocah sialan yang lain " , ujar namja itu melihat Jimin yang tampak berdiri di antara polisi itu .
" Lepaskan anak itu " , ucap sang komandan .Namja itu mengarahkan pistol dekat ke kepala Taehyung sedangkan Taehyung hanya terdiam , matanya menatap sayu lantai dengan kosong .
Dorr ..
Salah satu polisi menembak pistol namja itu dengan tepat ,alhasil pistol itu terlempar jauh . " Cih , kalian pikir itu cukup ? " , sanggah namja itu dengan remeh . Namja itu mengeluarkan pisau yang tadi ia ambil , menempatkannya di belakang punggung Taehyung . Tangan berancang - ancang menusuk Taehyung .
Pandangan Jimin fokus pada namja itu dan Taehyung , tak menyadari bahwa tubuh kaku hyungnya berada tak jauh dari sana .
Tss..
Namja itu menggoreskan pisaunya di punggung Taehyung pelan , membuat empunya mengerang kesakitan . Dengan cepat , namja itu melempar tubuh Taehyung berlari ke arah jendela dan memanjatnya , bermaksud kabur . Dua polisi segera mengejarnya . Sedangkan satu lagi menghampiri Taehyung , begitu juga Jimin .
" Hey , Tae bertahanlah " , ucap Jimin berusaha membuat Taehyung tetap sadar . " Mana hyung ? " , tanyanya , sungguh pertanyaan fatal . Taehyung melirik ke arah samping seolah memberitahu keberadaan hyungnya , Jimin mengikuti arah pandangnya sampai menemukan hyung yang tengkurap dengan mata tertutup . Jimin membelalak matanya kaget dan menghampiri hyung .
' Tidak-tidak mungkin ' , batin Jimin terus menyangkal perasaan tak enak di hatinya . Ia meletakkan telunjuknya di depan hidung hyungnya namun tidak merasakan hembusan nafas darisana , lalu ia meletakkan tangannya di dada kiri hyungnya , mencoba merasa detak jantung .
Tapi nihil .
"ANDWAE !"
Vkook =
Namja itu bernama Namjoon , Kim Namjoon , seorang pembunuh bayaran . Namjoon berhasil ditangkap dua hari setelah kejadian itu . Pembunuh bayaran berdarah dingin yang tak peduli jika targetnya adalah temannya sendiri .
Ya , Jindook pernah menjadi temannya .
Sejak hari itu , terjadi perubahan besar di antara keduanya -Taehyung dan Jimin. Taehyung menjadi sangat pendiam dan antisosial , dipengaruhi trauma dan phobianya . Trauma pada kejadian hari itu sedangkan phobianya terhadap darah dan benda tajam . Ia cenderung hanya berbicara seperlunya .
Walaupun ia memiliki phobia ataupun trauma , ia tetap melawan rasa takut yang hebat . Ia bisa melawan rasa takut phobianya tapi tidak dengan tarumanya .
Di sisi lain , Jimin menjadi agak pendiam namun tidak seperti Taehyung . Lalu ia menjadi pemurung . Namun , sebulan sejak hari itu , Jimin kembali seperti semula , hanya saja ia menjauhi Taehyung . Ya , tentu saja yang dijauhi menyadarinya .
Berbeda dengan Jimin yang tampak dengan mudah kembali , Taehyung tetap menjadi pendiam dan antisosial hingga sekarang . Pengecualian pada Hoseok , orang yang membuatnya berhenti memikirkan masa lalu . Jimin mulai mengusiknya sejak kelas 3 SMP . Taehyung sempat menyimpulkan bahwa Jimin begitu karena kejadian itu namun ia rasa mustahil . Ya , mungkin ia tidak bisa melindungi Jindook tapi kan saat itu ia pun tidak bisa melakukan apapun .
Pada kenyataannya , Jimin mengetahui sesuatu tentang kejadian itu , dan Taehyung tak mengetahuinya .
Flashback end ...
= Vkook =
Taehyung membuka kulkasnya , kosong . Ia baru ingat sehari yang lalu , Hoseok mengunjunginya dan menghabiskan seluruh makanan di kulkasnya . Karena kelaparan katanya .
Taehyung membuka lemari di dapur berukuran sedang . Hanya ada ramen ? Taehyung bosan memakan makanan khas Jepang itu , jadi ia mengambil jaket hitamnya dan mulai keluar apartemen . Musim salju sudah datang dan suhu di luar sangat dingin tapi Taehyung hanya memakai baju tipis dan jaket yang tidak terlalu tebal . Aneh .
Ia hanya mengabaikan udara dingin yang menusuk hingga ke tulang dan memasuki salah satu supermarket . Membeli beberapa makanan dan minuman yang sekiranya ia butuhkan .
Taehyung berjalan ke arah kasir dan membayarnya lalu berjalan pulang .
Bbuk ..
Bbuk ...
Taehyung berhenti di samping gang kecil , menolehkan kepalanya , ia melihat 2 namja yang sedang memukul habis - habisan seorang namja . Cahayanya memang agak minim sehingga 2 namja itu menyadari kehadiran Taehyung di depan gang . " Bilang pada si Seokjin brengsek itu untuk bertanggung jawab , cih " , ucap salah satu namja berperawakan agak kurus itu sembari berlalu begitu juga dengan yang satu lagi .
Taehyung berusaha mengabaikan sekelebat kejadian mengerikan dan menghampiri namja yang babak belur itu . Matanya tampak sayu , seperti Taehyung dulu . " Kau..siapa ? " , tanya namja berambut hitam itu dengan suara parau . Sudah dihampiri begini lebih kutolong sekalian , pikir Taehyung .
Namja itu memejamkan matanya , pingsan sepertinya . Taehyung mulai menggotong tubuh namja itu ke apartemennya , ia melihat name tag di sisi kanan seragam namja itu .
' Jeon Jungkook '
.
.
.
.
.
.
TBC
Gimana , readers ? Rame ga ? Maklumi Doo bila ada kesalahan kosakata atau yang lainnya , Doo ini author baru dan Doo ga akan jadiin itu alasan kalau ffnya kurang mengesankan . Jadi mohon maaf sekali lagi jika ada kesalahan dan berikan kritik ataupun saran tapi dengan sopan ya . Mohon tinggalkan jejak kalian di kotak review biar Doo semangat ngelanjutin ff ini .
Sampai jumpa , pyeongg :3
.
.
Tertanda Astridooo
