I do not own Onepiece
Aku adalah Monkey D. Garp
Ini adalah jurnal harianku tepat setelah Ace meninggal.
Mereka semua tidak tahu bagaimana perasaanku. Ace mungkin bukan cucu kandungku, tetapi dia tetap cucuku. Walau tidak bisa menghabiskan waktu bersama setiap hari, setidaknya seminggu sekali aku menjenguknya di tempat Dadan. Ace dan Luffy adalah bagian dari diriku. Walaupun kita mengambil jalan yang berbeda, tetapi rasa sayang ini mengalir terus tanpa pernah berhenti.
Ketika Ace akan di eksekusi di Marineford, kau pikir bagaimana perasaanku saat itu? Aku tidak bisa berbuat banyak. Aku harus menjalankan tugasku sebagai Angkatan Laut. Aku tidak bisa membebaskannya. Yang kulakukan hanya berdoa supaya Whitebeard dan Luffy bisa menyelamatkannya dan pergi dari Marineford dengan selamat. Walaupun sulit, tetapi aku punya keyakinan dalam diri Luffy. Dalam diri Luffy mengalir darah keluarga Monkey yang tidak punya rasa takut dan semangat juang yang tinggi.
Aku memutuskan untuk duduk disebelah Ace dan dapat memantau kondisi di lautan dengan sangat jelas. Ketika Luffy muncul, hatiku bersorak-sorai. Ace akan selamat, dalam hatiku berkata. Perang antara bajak laut dan angkatan laut semakin ricuh. Banyak korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak dan aku memperhatikan Luffy banyak diserang. Aku mulai khawatir dengan keselamatan Luffy, jika aku kehilangan kedua cucuku hari ini, maka aku yang akan menghancurkan Marineford sendiri.
Tetapi aku terkejut ketika tiba-tiba Luffy dibantu oleh kekuatan dari buah Iblis Inazuma memanjat naik ke tempat Ace berada. Disitulah aku tahu bahwa aku yang harus menghalanginya naik sebagai dedikasiku kepada Angkatan Laut. Tetapi aku tidak benar-benar ingin menghalangi Luffy menyelamatkan kakaknya. Luffy meninjukku dengan sangat keras dan aku sama sekali tidak merasakan sakit, mungkin ini adalah hadiah yang pantas aku terima. Mungkin setelah ini Luffy akan sangat membenciku karena aku menghalanginya menyelamatkan Ace tetapi kenyataannya Luffy berhasil melepaskan Ace dari borgol yang membelenggunya. Hatiku senang bukan kepalang. Ingin sekali rasanya aku melempar tubuh mereka berdua langsung ke kapal Whitebeard agar mereka bisa melarikan diri dengan mudah.
Ketika Akainu memprovokasi Ace, aku khawatir Ace akan terpancing. Dan kekhawatiranku menjadi kenyataan, Ace menyerang Akainu. Akainu merasa terpojok dengan serangan-serangan yang dilancarkan oleh Ace. Tentu saja dia tidak mau kalah begitu saja, dia menyerang Luffy yang sedang berdiri dipinggir memperhatikan pertarungan mereka. Ace yang melihat ini dengan spontan berlari kearah Luffy dan merelakan tubuhnya menjadi perisai untuk adikknya itu.
Hatiku hancur berkeping-keping saat itu juga, kakiku lemas sampai aku terjatuh, aku tidak bisa berpikir, kejadiannya begitu cepat. Darahku serasa mendidih, aku ingin membunuh Akainu. Aku ingin berlari dan menyelamatkan cucuku tetapi sebagai anggota Marine aku tau itu tidak boleh. Aku hanya bisa meminta kepada Sengoku untuk menahanku agar tidak berlari kesana.
Mungkin kalian berpikir aku tidak sayang cucuku, aku tidak peduli mereka hidup atau mati, lelaki tua yang tidak punya perasaan, hanya peduli pada tugasnya sebagai anggota Marine. Tetapi inilah aku, lelaki tua yang sudah bersumpah akan melindungi dan menjaga ketentraman masyarakat luas seumur hidup ketika diangkat menjadi anggota Marine. Sampai kapanpun kalian tidak akan mengerti betapa sulitnya menjadi aku.
