Angel Of Destruction (AOD)
Genre : Fantasy, Supranatural, Action.
.X.
Summary : Apa yang akan kau lakukan jika kau memiliki sebuah kekuatan untuk menjelajahi dimensi? Senangkah? Atau tidak tahu akan bagaimana? Jawaban itu cukup masuk akal bagi Naruto, namun untuk mereka yang tidak tahu betapa besar nestapa yang akan menunggu. Bukan pembawa takdir, juga bukan pembawa perdamaian. Dia datang atas perintah alam, menjatuhkan mereka yang pantas dijatuhkan.
.x.
Chapter 1
Prolog
.
Dewa Rahwana, sosok yang mungkin menjadi sebuah momok menakutkan bagi semua manusia. Dan Rama, merupakan kebalikan dari semua sifat Rahwana.
Rahwana adalah penjahat, dan Rama adalah Pahlawan. Cap itu mungkin sudah mendarah daging bagi manusia di dunia ini.
Selama hidupnya, Rahwana hanya mencintai satu wanita, dewi Setyawati. Sampai pada akhirnya, dewi itu mati dan meninggalkan dirinya. Beberapa tahun berlalu, dan cinta Rahwana tetap utuh dihati. Hingga kemudian, takdir mempertemukan raja itu dengan titisan istrinya, Shinta.
Namun semua kenyataan dirasa begitu kejam.
Shinta yang saat itu telah menjadi milik Rama, calon raja dari kerajaan besar di dunia itu. Rahwana yang tahu jika Shinta telah menjadi milik Rama hanya mempunyai pilihan. Merelakan, atau merebutnya dengan segala cara! Apapun itu.
Dan Rahwana memilih yang kedua. Dia menculik Shinta.
3 tahun disekap, Shinta diperlakukan bak ratu. Dilayani dengan baik. Bahkan walah Rahwana bisa memperkosa dia atau memaksanya, namun tidak dilakukan. Rahwana tahu, cinta itu tidak butuh paksaan.
Setiap hari, Setiap jam Rahwana mendatangi Shinta, merayu, memberikan puisi yang begitu indah didengar. Selama itu pula, sifat Rahwana berubah pada rakyatnya, menjadi lebih tenang, murah senyum dan juga baik. Semua, karena keberadaan cinta abadinya.
Semua perasaan tulus itu berakhir dengan luluhnya Shinta. Dia mulai mencintai Rahwana bahkan lebih dari Rama, tapi kesadaran juga menghantamnya, Shinta tidak dapat menghianati cinta Rama.
"Aku mencintaimu, Shinta. Selalu, dan selamanya."
"Maafkan aku. Aku memang mencintaimu tapi aku juga tidak dapat menghianati suamiku."
"Aku senang, terima kasih. Sekarang, hanya ada satu yang dapat memilikimu. Aku akan menghadapi Rama sebagai kesatria, dan saat semua selesai, disana akan berdiri orang yang akan memilikimu."
Perang terjadi, dan akhirnya Rahwana kalah. Shinta yang senang karena diselamatkan menghambur mendatangi Rama, namun semua kebahagiaan itu sirna setelah Rama mencurigainya telah dinodai Rahwana.
Shinta bersikukuh bahwa dia masih suci, tapi Rama tidak percaya sampai Shinta menceburkan diri ke api suci dan membuat Rama percaya. Dalam keadaan sekarat, Rahwana menangis pilu...
"Mengapa kau memilihnya, Shinta? Orang yang tidak mencintaimu setulus aku mencintaimu?"
Bahkan Rahwana tidak mengerti mengapa Shinta memilih pria yang tidak mempercainya 100 persen.
"Tuhan, jika memang takdir antara aku dan Shinta terlarang, mengapa kau ciptakan istana cinta megah dihatiku?"
.x.
Naruto dapat melihat semua duka Rahwana. Menangis? Tidak! Dia datang bukan untuk itu. Hitam kelam sabit yang dia bawa perlahan terayun. Ah, benar, ini... Adalah waktunya.
"Damailah, wahai Rahwana. Sekarang, bebanmu telah lenyap."
Ucapan itu memang teramat sangat datar, tapi tidak akan pernah ada yang tahu bagaimana perasaannya. Sabit yang Naruto bawa perlahan menarik sukma (nyawa) Rahwana dan membawa senyum pada sosok penjahat itu.
"Satu lagi nyawa yang kuambil."
Itu tidak seperti ungkapan senang. Seperti nada tanpa kosonan yang benar-benar jengah dalam menghadapi hidup. Jubah hitam tidak berbentuk miliknya terayun. Ditengah area pertempuran ini, entah berapa nyawa yang dia kirim untuk mendapatkan sebuah keadilan akherat.
"Sekarang.,."
Iris semerah darah mengerikan berputar pelan. Sabit hitam terangkat tinggi dan menimbulkan bunyi guntur besar yang menjadi momok menakutkan bagi para makluk hidup. Tanah bergetar hebat diiring dengan semua air terangkat. Itu seperti seolah-olah semua air sedang ditumpahkan.
Sepuluh pasang sayap berbulu hitam menyeruak dibalik punggung, bersamaan sebuah bayangan hitam dari langit muncul dan membuat semua mata yang melihatnya akan bergetar dalam ketakutan.
"Dunia ini..."
"... Atas perintah alam. Hancurlah."
Hentakan kuat dari sabit hitamnya meluluh lantahkan peradaban. Dan tidak hanya butuh waktu satu jam, dunia itu telah hancur. Ya, hancur.
Diruang hampa, Naruto yang telah melaksanakan 'tugas' kembali berdiam diri. Tubuhnya melayang seperti tidak ada satupun tarikan yang akan membuatnya terjatuh. Kelopak seputih mutiara terbuka, menampilkan iris merahnya setelah sebuah suara kembali mengintrupsikan untuk dia menjalankan tugas selanjutnya.
"Begitu ya... Jadi, anda telah mati ditangan ciptaan anda sendiri."
Tidak ada sahutan apapun, karena memang suara dari-Nya tidak dapat didengarkan makluk yang tidak dia kehendaki.
"Sekarang? Menghancurkan? Atau..."
Suara kosong terdiam membisu. Dalam beberapa detik, sebuah portal hitam muncul di hadapannya, membuatnya tersenyum miris. Mau bagaimanapun, ini memang tugasnya.
"... Tugas diterima."
End?
Ini memang hanya prolog, kurasa. Itu semua tergantung dari kalian yang ingin dilanjutkan atau tidak. Scene ini memang aneh, percampuran antara kisah pewayangan dan Anime? Tapi untuk permulaan, kurasa ini masuk akal untuk seorang 'Arc-Angel' penjelajah dimensi.
