ketika aku menulis ini; sejujurnya, aku tidak tahu harus berkata apa. maksudku-aku memang ketakutan-sangat, demi tuhan! tapi aku tanpa jeda terus berpikir, bagaimana bisa seseorang menemukan catatan ini, mungkin mereka takkan mengerti!

mereka akan menyalahkan hyunjin-hyunjinku! padahal mereka sendiri juga tidak mengerti apapun, benar? ini bukan salahnya, hanya tubuhku rongsokku yang kurang berguna baginya, dan, dan-aku juga tidak merasa sakit. sudah kubilang, tubuh busukku saja yang bereaksi terlalu sering, dan kulitku yang-kata hyunjin-terlalu pucat seperti boneka porselen membuat sentuhannya terlihat seperti hantaman ungu kebiruan.

padahal ... hyunjin tidak bermaksud seperti itu. benar, bukan?

tentu saja. di mana posisiku untuk bertanya? hwang hyunjin adalah satu-satunya yang bisa kusebut rumah. siapa aku untuk tidak berpikir demikian?

aku ... pusing. aku merasa pusing dan mual. sebelumnya aku hanya ingin bercerita sebentar, mungkin aku akan menulis di buku kotak-kotak ini lagi nanti. lihat, sampulnya adalah kucing yang terkantuk-kantuk sembari memainkan bola birunya dengan lemas-aku ingat sekali, hyunjin membelikannya di pasar malam waktu itu untukku, ketika kubilang sampulnya sangat lucu!

ah, aku merindukannya yang seperti itu.

tapi bukankah ia selalu seperti itu?

pelacur tidak tahu diuntung. kemarin ia entah mengapa pulang dengan mabuk dan marah, namun ia tidak bermaksud seperti itu, aku percaya padanya. aku ... entahlah. ia tidak pernah menyatukan kata jalang dengan namaku seperti itu sebelumnya, tapi mungkin ia salah menyebut nama, hyunjin hanya kelelahan.

ah, ia mulai memanggil namaku, kurasa ia baru saja pulang? namaku terdengar terlalu indah bila keluar dari bibirnya dengan untai suara rendahnya; manis sekali, dalam sekali, aku bisa gila. nama christopher hwang tidak pernah terdengar lebih etereal di mana pun daripadanya.

christopher hwang. aku tidak bisa lebih tidak bersyukur lagi dari ini. bukan begitu, hyunjin?

ah, aku mencintaimu. sangat mencintaimu.

[05.05.2019一chan's entry: 1.]