Harry Potter and others belongs to JK. Rowling
kecuali wanita cantik ini ^_^
-OoOoOoO-
Jalanan itu sepi, tidak heran karena sudah lewat tengah malam. Penghuni di sekitarnya pasti telah lelap dalam mimpi. Dinginnya udara malam terasa menusuk kulit bahkan cukup untuk menembus tulang.
Di balik temaram, seorang wanita jangkung, berkulit pucat dengan rambut hitam yang ikal panjang tampak merapatkan mantel panjangnya, menapaki jalan itu. Begitu senyap ia mengatur setiap langkah yang dibawanya bersama mata yang menyusuri hamparan jalanan sepi . Rambutnya terurai bergelombang ditiup angin malam menyapu wajah dan lehernya yang jenjang hingga sesekali jemarinya ia menyisir rambut yang menghalangi padangan.
Sejenak ia berhenti di sebuah rumah diantara rumah-rumah lain yang berjejer rapi dan serupa di jalanan tersebut. Privet Drive no. 4, rumah yang dituju tegak menyambutnya.
Ia memandang kiri kanan atau bahkan sekelilingnya, seolah apapun yang akan dilakukannya tak akan tertangkap dalam pandangan makhluk apapun itu.
Pandangan itu kini tertuju pada rumah di hadapannya. Sesaat kemudian ia melangkah maju dan gerbang pagar rumah tersebut berderit terdorong kesamping dengan sendirinya karena tangan wanita itu tetap tersembunyi rapat dalam mantelnya. Lambat dia menatap sebuah bungkusan kain yang terletak di depan pintu rumah, sekali lagi ia memandang kiri kanan dan mulai mendekat pada bungkusana kain itu.
Rengek bayi bisa ia dengar samar. Dia menatap teliti bungkusan itu dan tampak tidak terkejut saat mendapati memang ada seorang bayi dalam balutan kain tersebut ...
Bedungan sang bayi mulai longgar sehingga satu tangannya sudah terjulur keluar dan memegang sesuatu yang tampak seperti amplop. Wanita itu berlutut, mengambil amplop dari genggaman tangan si bayi dan menaruhnya di lantai. Ia membawa bayi itu ke dalam pelukannya seraya memperbaiki bedungan anak itu agar lebih rapat menghangatkannya. Rengekan menghilang di gantikan nafas yang teratur mengiring si bayi tidur dalam damai. Sejenak ia meraih amplop yang tergeletak di lantai dan membacanya samar, kemudian kembali ia menoleh pada bayi itu dan menyisipkan amplop itu pada lapisan luar bedungannya.
"Aku yakin kau anak yang kuat, kendati takdir membawamu sesulit ini" sahutan parau wanita itu sedikit lebih keras dari bisikan.
"Maafkan .. Maafkan dia .." isaknya tertahan "Aku memohon maafmu untuknya" dan lanjutan kalimat itu diiringi dengan pelukan erat darinya. Sekilas ia mencium pipi mungil itu dan melihat jelas segurat luka berbentuk sambaran kilat pada dahi kanan si bayi.
Bungkusan kain itu kembali di posisi ambang pintu saat ia bangkit berdiri, menghilang bersama gelapnya malam.
So.. Who is that ? that Women 0_0 ..
=== RR pliss ! ^_^
