I like your foot, Sir
(Meanie)
-Kimgyutem present-
Wonwoo berjalan menyusuri gang sempit tempat ia biasa bekerja. Ia merapatkan mantel bulunya dan menghembuskan napas pelan. Terlihat disana uap keluar dari mulut seksinya yang sibuk menyanyikan lirik lagu. Ia berhenti ketika mendapati seorang pria sedang berdiri sambil bersandar di tembok lembab itu. Wonwoo memicingkan mata sipitnya dan berjalan mendekat dengan pelan. Hal yang Wonwoo lihat pertama adalah kaki milik namja itu, masih menapak tanah dan Wonwoo menghela napas lega, setidaknya itu bukan hantu karena Wonwoo benci hantu. Namun tak lama kemudian, Wonwoo membulatkan matanya ketika ia menyusuri kaki panjang dan seksi milik namja itu.
"Apa yang kau lihat, Nona?" tanya namja itu. Wonwoo mendongakkan wajahnya. Ia mendekat dan semakin terpana ketika mendapati tatapan tajam pria yang ada didepannya. Wajahnya, rahangnya yang tegas, tangan Wonwoo terulur untuk menyentuh rahang pria itu, namun tangannya buru-buru ditepis oleh namja tampan itu.
"Apa yang kau lakukan?" tanya pria itu dengan suara rendah. Wonwoo memejamkan mata, menikmati ketika pria itu berbicara padanya dengan suara rendah yang sangat seksi.
"Bermainlah denganku, satu malam saja.. kumohon.." pinta Wonwoo memelas. Namja didepannya terkekeh. Ia menarik tangan yeoja itu untuk mendekat kearahnya. Ia mendekatkan wajahnya dan berbisik.
"Bermain denganmu? Kurasa aku tidak bisa. Aku tidak bisa menyentuh orang yang.. sudah tidak perawan.." bisiknya didepan wajah Wonwoo. Bibirnya bahkan hampir menempel pada bibir yeoja itu. Wonwoo memejamkan matanya dan mengalungkan tangannya dileher pria tampan itu.
"Aku masih perawan jika kau mau tahu.." bisik Wonwoo. Namja itu terkekeh lalu melepaskan lengan yeoja itu. Ia mengeluarkan dompet dan memberi Wonwoo kartu nama. Wonwoo membacanya dan matanya langsung membulat. Ia membungkukkan badannya.
"M-maafkan aku t-tuan Mingyu.." ucapnya terbata. Ia merutuki kebodohannya karena melecehkan pewaris utama Kim corp, salah satu perusahaan terbesar di Korea dan memiliki cabang hampir diseluruh dunia. Namja yang dipanggil Mingyu itu terkekeh lalu menepuk pelan surai hitam yeoja didepannya.
"Datanglah kerumahku dan buktikan kalau kau perawan.." ucap Mingyu pelan. Wonwoo mendongak, menatap Mingyu dengan mata yang berbinar.
"Bolehkah?" tanyanya. Mingyu mengangguk. Mata Wonwoo lebih berbinar lagi.
"Sekarang?" tanyanya lagi. Mingyu lagi-lagi mengangguk dan itu membuat mata Wonwoo lebih berbinar lagi. Mingyu menarik tangan Wonwoo dan berjalan cepat menuju tempat dimana mobil mewahnya diparkir.
"Masuklah.." titah Mingyu. Wonwoo mengangguk dan masuk kedalam mobil milik Mingyu. Pelanggannya hari ini spesial sekali dan dia langsung mengontraknya tanpa persetujuan dari club tempatnya bekerja. Ia menoleh ke arah Mingyu ketika namja tampan itu menyalakan mobilnya dan berlalu dari tempat parkiran.
GREPP
Mingyu membulatkan matanya ketika merasakan remasan lembut dibagian selatan tubuhnya. Ia menundukkan kepalanya dan mendapati tangan halus sedang bertengger disana dan ia lalu menolehkan kepalanya dan mendapati wanita disebelahnya sedang memainkan ponselnya tanpa rasa bersalah. Mingyu kembali fokus ke jalanan.
NYUTT
"Nghh.." Mingyu membulatkan matanya lagi dan menutup mulutnya. Sial, yeoja disebelahnya ini memang sengaja membangkitkan nafsunya. Ia menolehkan pandangannya dan masih mendapati yeoja itu masih sibuk memainkan ponsel pintarnya.
"Wonwoo-ssi, bisa kau singkirkan tangan.-" ucapan Mingyu terpotong ketika ia melihat Wonwoo sedang memasang headset ditelinganya dan memejamkan matanya. Ia tetap menjalankan aktifitasnya di selangkangan Mingyu. Bahkan sekarang dengan berani ia membuka resleting Mingyu dan mengeluarkan sebuah batang panjang dari sana dan mengurutnya pelan. Tak ayal itu membuat Mingyu makin sulit berkonsentrasi dengan jalan didepannya. Ia lebih memilih untuk menepikan mobilnya dijalan yang sepi dan mematikan mesinnya. Bersamaan dengan itu mata indah si wanita terbangun.
"Apakah sudah sam.- mmphhh.." rintih Wonwoo karena Mingyu dengan cepat mencium bibirnya beringas. Wonwoo menyeringai ditengah kuluman Mingyu yang semakin menjadi.
"Tuanhh nghh jangan remas disanahh.." Wonwoo kembali mendesah keras karena Mingyu kembali menjelajahkan tangannya keseluruh permukaan tubuh Wonwoo. Meremasnya keras yang membuahkan desahan keras yeoja sintal itu. Mobil mereka bahkan bergoyang sedikit. Puas dengan bibir Wonwoo, Mingyu melepas bibir seksi itu dan menjelajah kepermukaan leher Wonwoo yang sedikit berkeringat. Sedangkan Wonwoo hanya bisa mendongakkan kepalanya sambil mendesah sangat kencang. Baru ini pelanggan yang memberikan forplay senikmat ini padanya.
"Tuanhhh nghhh disini sangat panas.." rintih Wonwoo sambil menarik ujung bajunya. Mingyu mendongak dan melihat mata sayu milik Wonwoo. Ia mengeluarkan senyum tajamnya dan membuka pintu mobil disamping mereka. Angin langsung menyerbu mereka dan menambah udara sejuk yang masuk kedalam mobil mewah Mingyu. Wonwoo memejamkan matanya menikmati udara sejuk, namun tak lama kemudian ia kembali mendesah dan meremas rambut Mingyu. Namja itu sudah masuk kedalam roknya dan menjilat vaginanya yang masih terhalang celana dalam.
"Ngahhhh tuanhh masukkanhhh.." desah Wonwoo keras-keras. Ia sudah tidak peduli dengan keadaan sekitar dan memusatkan seluruh pikirannya terhadap kenikmatan yang diberikan oleh Mingyu.
Mingyu melepaskan celana dalam milik wanita itu dan membuangnya sembarangan di jok belakang. Ia kembali mencium dan menjilat vagina basah milik wanitanya. Mingyu terus menghisap dan menyedot vagina seperti ia menyedot cup susu coklat kesukaannya.
Slurrpp Slurrpp
Mingyu tersenyum senang ketika mendapati wanitanya sedang mendesah keras dan tak lama kemudian cairan putih keluar dari vagina milik Wonwoo. Mingyu menjilatinya hingga cairan itu hilang dan mengeluarkan kepalanya dari rok Wonwoo. Ia menatap mata Wonwoo, mata itu sayu, sarat dengan nafsu. Mingyu menyeringai, ia melepaskan celana panjangnya sekaligus celana dalamnya. Tampak kebanggaan Mingyu mengacung dengan begitu tegaknya dan siap membobol liang vagina Wonwoo yang basah. Mingyu bersiap menusuk ketika tangan Wonwoo menahan lengannya.
"Kenapa?" tanya Mingyu.
"Aku masih perawan, ingat?" tanya Wonwoo. Manik matanya menyiratkan ketakutan yang berlebih dan Mingyu menangkap itu. Tangan panjang Mingyu terangkat dan membelai poni Wonwoo yang basah karena keringat, ia tersenyum lembut dan mencium sekilas bibir Wonwoo.
"Aku akan pelan-pelan.." ucapnya lembut. Wonwoo memejamkan matanya dan mengangguk. Mingyu tersenyum ketika mendapati Wonwoo memberinya lampu hijau. Ia menyingkap sedikit rok Wonwoo dan mengarahkan kejantanannya untuk memasuki liang senggama Wonwoo. Liang itu terlalu sempit untuk menampung kejantanan Mingyu yang bisa dibilang berukuran jumbo itu.
"Akhh Mingyu sakit! Mingyu keluarkan... KIM MINGYU!" Wonwoo menjerit lantang ketika Mingyu langsung memasukkan kejantanan besarnya dalam sekali hentak. Mingyu mengeluarkan nafas lega, kepalanya ia arahkan ke bawah dan melihat darah segar mengalir dari sana, Mingyu lalu mengalihkan pandangannya pad a wajah manis wanita dibawahnya. Air mata mengalir sedikit dari sana dan tangan Mingyu terulur untuk menghapusnya.
"Wonwoo.." panggilnya pelan. Si wanita membuka mata dan menatap tajam lelaki yang berada diatasnya.
"Bergeraklah, tapi pelan-pelan, yang itu tadi sakit sekali.." adunya. Mingyu mengangguk dan mulai bergerak secara perlahan. Wonwoo memegang erat lengan beroto milik Mingyu dan menggigit bibir bawahnya.
"Akhh.." Wonwoo mendesah dan membuat lelaki didepannya mengeluarkan seringai tajamnya. Mingyu mempercepat genjotannya, membuat Wonwoo merintih sekaligus mendesah keenakan, pegangannya terhadap lengan Mingyu pun mulai mengendur dan beralih meremas surai hitam milik Mingyu.
"Nghh Mingyu akhh akhh akhh lebih cepathh.." rintih Wonwoo ketika Mingyu makin mempercepat tusukannya dilubang sempitnya. Peluh membasahi wajahnya, entah peluh miliknya atau milik Mingyu. Kata-kata kasar keluar dari bibir keduanya, apalagi Wonwoo. Posisi mereka terus berganti, mencoba mengeluarkan puncak kenikmatan mereka melalui gaya yang pernah mereka ketahui. Mingyu terus mendominasi dan Wonwoo terus mengeluarkan desahan-desahan panjang nan keras.
"Mingyu aku ahh aku mauhh nghhh Mingyuhhh ahhh.." jerit Wonwoo begitu ia melepaskan puncaknya. Mingyu terengah, lubang Wonwoo makin sempit dan Mingyu tersiksa karena itu. Ia mempercepat tusukannya dantak lama kemudian ia juga mengikuti Wonwoo mencapai puncaknya. Mingyu ambruk diatas Wonwoo, mereka berdua terengah.
"Gomawohhh.." ucap Wonwoo sebelum terbang kealam mimpi karena kelelahan.
TBC
::: Coretan author :::
Yeheee, akhirnya debut rated m pertama author kelar juga. Maaf bagi yang nunggu Pembalasan 3 uke, Junhaonya masih ke pending soalnya author juga adem panas buat ff kaya gini. Author mah suka baca rated m ga suka buatnya hehehe.. maklum lah kan masih polos #plak
Uhm, maaf kalo ff ini kurang hot, kurang panjang, tapi serius, author ga bisa buatnya, belum ada pengalaman sama Mingyu soalnya #tampolpakesempol
Uhm, meskipun ini debut pertama, author harap kalian menikmati dan jangan lupa, follow, favorite and review buat ff author ya?
